NovelToon NovelToon
Transmigrasi Dokter Ajaib

Transmigrasi Dokter Ajaib

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Mengubah Takdir / Dokter Ajaib
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: lady_ma97

S1 dan S2

Levita Mutiara yang dikenal sebagai dokter ajaib dari abad 21 mampu menyembuhkan segala macam penyakit. Dengan tangan ajaibnya dia mampu menarik orang dari kematiannya.

Karena kecelakaan mobil yang menimpanya, dia bertransmigrasi ke tubuh seorang cucu perdana mentri yang diasingkan karena bodoh dan dianggap sampah, bernama Bai Xingxing.

Apakah Levita mampu menjalani kehidupannya sebagai Bai Xingxing dan membalaskan dendamnya pada orang-orang yang telah menindasnya selama ini?

Di sisi lain, karena bakatnya dalam pengobatan, membuat banyak orang kagum padanya hingga berhasil mencuri perhatian Kaisar Iblis!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30 : Akademi Taiyang

Bai Xingxing yang sedang berada di ruang baca merasa bosan. Dia tidak tahu ingin melakukan apa untuk mengusir rasa bosannya.

"Xiao Bai, apa menurutmu aku perlu belajar bela diri?" Tanya Bai Xingxing pada kucingnya yang sedang telentang di atas buku sambil menjilati bulu putihnya.

Xiao Bai menggulingkan tubuhnya. Kucing itu melipat keempat kakinya dan duduk dengan anggun sambil menatap Bai Xingxing. "Kenapa Tuan tiba-tiba memikirkan hal itu?"

"Aku tahu, cepat atau lambat, rubah tua yang sudah menjadi babi gemuk itu pasti tidak akan duduk diam. Otak busuknya pasti sudah punya rencana untuk menyingkirkanku."Jelas Bai Xingxing dengan suara tenang.

"Aku tidak ingin mati konyol untuk kedua kalinya." Lanjutnya.

Xiao Bai terlihat berpikir, "Bukankah Tuan bisa menggunakan racun dan jarum sebagai senjata?"

"Apa itu cukup untuk melindungi diriku? Aku sangat paham, hidup di zaman ini, tempat di mana orang-orang rela menjatuhkan orang lain untuk mendapatkan kemuliaan, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan."

Bai Xingxing terdiam dan menatap pemandangan di luar dengan senyum yang tidak sampai ke mata.

Bai Xingxing menatap Xiao Bai dan mencubit kumisnya yang panjang, "Racun tidak bisa digunakan setiap saat. Racun hanya bisa digunakan sebagai senjata cadangan."

"Ayo temui kakek, aku ingin menanyakan sesuatu padanya."

Bai Xingxing mengangkat tubuh bulat Xiao Bai dan menggendongnya. Gadis itu meninggalkan ruang baca dan pergi ke Paviliun Yue.

...----------------...

Paviliun Yue.

Tuan Tua yang sedang minum teh di sebuah gazebo, melihat cucu kesayangannya berjalan menghampirinya sambil menggendong seekor kucing.

Bai Xingxing menyapa pria tua itu, "Kakek.."

"Xing'er, ada apa?" Tuan Tua menarik pelan tangan Bai Xingxing untuk mengajak gadis itu duduk di sebelahnya. "Duduklah di sini."

"Terimakasih kakek." Bai Xingxing menatap kakeknya yang sedang menyesap tehnya, dengan serius. "Kakek, aku ingin belajar bela diri."

Brusss...

Tuan Tua menyemburkan air teh yang ada di mulutnya, saat mendengar ucapan cucunya yang membuatnya terkejut.

Tuan Tua berdehem untuk menghilangkan keterkejutannya sebelum bertanya, "Ehem.. Xing'er, apa kau serius?"

Bai Xingxing mengangguk, "Aku serius kakek. Aku ingin mengembangkan bakatku agar bisa melindungi diri dan orang lain."

"Kakek, aku sudah dewasa. Aku tahu ada banyak hal berbahaya di luar sana, yang suatu hari harus aku hadapi sendiri." Lanjut Bai Xingxing dengan raut wajah serius.

Tuan Tua mengela nafas, "Xing'er cucuku, kau ternyata sudah dewasa. Terlalu banyak waktu yang kakek lewatkan bersamamu, membuat kakek terkadang lupa jika kau bukan lagi anak-anak."

"Xing'er, maafkan kakek karena tidak merawatmu dengan benar. Bahkan, kakek tidak tahu tentang bakatmu dalam ilmu pengobatan. Kakek adalah kakek yang buruk. Sekarang, karena kau ingin belajar bela diri, kakek akan mendukungmu." Ucap Tuan Tua sambil menepuk pelan kepala cucunya yang sangat dia sayangi.

Bai Xingxing merasa sedikit bersalah saat mendengar penyesalan Tuan Tua.

Mungkin, tidak seharusnya aku bersikap acuh pada pria tua ini. Meskipun aku bukan Bai Xingxing asli, tubuh ini sekarang menjadi milikku. Jadi, pria tua ini tetaplah kakekku.

Bai Xingxing menyentuh punggung tangan Tuan Tua dan mengusapnya, "Kakek, Xing'er tidak menyalahkan kakek. Justru, Xing'er yang harus minta maaf pada kakek. Kakek, maafkan Xing'er.."

Maaf karena cucumu sudah tiada..

"Baiklah, kau adalah cucuku yang baik, bagaimana mungkin kakek menyalahkanmu." Ujar sang kakek menenangkan.

Tuan Tua merubah ekspresinya menjadi serius, "Xing'er, kalau kau ingin belajar bela diri, pergilah ke Akademi Taiyang di Provinsi Iblis."

"Akademi Taiyang?" Bai Xingxing mengerutkan dahinya.

Tuan Tua Mengangguk, "Benar. Akademi itu berada di Provinsi Iblis yang ada di bagian selatan Benua ini. Akademi Taiyang merupakan tempat para ahli bela diri belajar dan berlatih."

"Apa itu tempat yang bagus?" Tanya Bai Xingxing penasaran.

Tuan Tua mengerutkan bibirnya dan terlihat berpikir, "Seharusnya iya. Putra Mahkota dan Para Pangeran belajar di tempat itu. Para keluarga Bangsawan juga mengirim anak mereka ke Akademi Taiyang untuk belajar bela diri."

Bai Xingxing terdiam beberapa saat sebelum bertanya, "Apa tempat itu hanya khusus untuk belajar bela diri?"

"Tidak. Akademi Taiyang tidak hanya mengajar bela diri. Ada kelas untuk belajar ilmu pengobatan dan ilmu alkimia. Dan juga, ada yang menarik dari Akademi itu. Setiap bulannya, para murid akan mengikuti tes pelatihan di alam terbuka." Jelas Tuan Tua.

Bai Xingxing merasa penasaran, "Tes pelatian apa?"

Tuan Tua menggelengkan kepalanya dan menjelaskan, " Entahlah. Tesnya akan berubah-ubah setiap kali dilakukan. Kepala Akademi yang akan menentukan tesnya."

'Sepertinya, tempat yang disebut Akademi itu cukup menarik, Tuan.'

'Aku juga merasa begitu, Xiao Bai. Aku yakin ada banyak hal menarik dan menyenangkan yang akan aku temukan di sana.'

'Jadi, apa Tuan akan pergi ke sana?'

'Tentu saja. Melewatkan hal yang seru bukanlah gayaku!'

Bai Xingxing berkata pada kakeknya, "Kakek, aku berencana untuk pergi ke Akademi itu."

Tuan Tua Bai sudah menduganya, "Aku tidak keberatan dengan hal itu. Hanya saja, untuk saat ini kau belum bisa ke sana."

"Kenapa?" Bai Xingxing tidak mengerti.

"Untuk masuk ke Akademi Taiyang, kau harus berusia 19 tahun. Saat ini kau baru berusia 18 tahun. Tunggu sampai usiamu cukup untuk pergi ke sana." Jelas Tuan Tua.

"Baik kakek."

Tidak masalah. Aku akan menunggu beberapa bulan lagi sampai usiaku cukup untuk pergi ke Akademi Taiyang.

Saat Bai Xingxing asyik mengobrol dengan kakeknya, tanpa disadari hari sudah menjelang siang.

Seorang penjaga, tiba-tiba datang dan melaporkan bahwa seseorang dari Istana Kekaisaran datang dan ingin mengundang Perdana Mentri Bai serta Bai Xingxing untuk menghadap Kaisar Ziran.

Berita tentang Kaisar Ziran yang mengirim kasim ketua Istana ke Kediaman Bai dengan cepat menyebar. Orang-orang yang penasaran dengan apa yang terjadi, berbondong-bondong mendatangi Istana untuk melihat.

Tuan Tuan Bai dan Bai Xingxing yang sudah sampai di Istana segera turun dari kereta kuda dan memasuki Istana. Kaisar Ziran dan Permaisuri Zhou telah menunggu mereka. Bahkan, Selir Agung Li, Putra Mahkota serta Pangeran kedua dan Pangeran Ketiga ikut hadir di Aula Istana.

"Salam Yang Mulia Kaisar, Permaisuri Zhou dan Selir Agung Li. Semoga Yang Mulia diberkati oleh surga dengan seribu kebaikan."

"Bangunlah Perdana Mentri Bai.." Kaisar Ziran tampaknya sedang dalam suasana hati yang baik. Senyum cerah tidak lepas dari bibirnya.

Tuan Tua Bai bertanya, "Yang Mulia, apa ada hal yang penting hingga Yang Mulia mengundang kami ke Istana?"

Kisar Ziran tersenyum simpul, "Perdana Mentri Bai, Zhen mengundangmu dan cucumu ke Istana karena Zhen ingin memberikan hadiah untuk cucumu."

Tuan Tua terlihat bingung.

Hadiah apa?

Kaisar Ziran memandang Kasim ketua.

Kasim ketua segera maju ke sisi Kaisar dengan sebuah kotak di tangannya.

"Nona Bai, secara pribadi, Zhen ingin mengucapkan terimakasih karena telah menyembuhkan Putri Zi Mei. Tuan Putri sudah sadar dan saat ini tengah berisitirahat." Ujar Kaisar Ziran dengan wajah berseri, namun tetap bersuara tenang dan penuh wibawa.

Kaisar melanjutkan, "Seperti yang Zhen janjikan, siapapun yang mampu menyembuhkan Tuan Putri, Zhen akan memberikan hadiah."

Kaisar Ziran membuka kotak yang dipegang oleh kasim ketua, dan mengeluarkan isinya.

Tiba-tiba, semua orang menahan nafas saat melihat apa yang ada di tangan Kaisar Ziran.

Sebuah token berwarna emas yang terbuat dari emas murni, berkilau di bawah tatapan semua orang. "Sebentar lagi, Akademi Taiyang akan membuka pendaftaran untuk murid baru tahun ini. Zhen secara khusus meminta kepada Kepala Akademi Ning untuk menyisakan satu tempat kosong untuk Nona Bai. Token ini merupakan kunci masuk Akademi tanpa harus mengikuti ujian dan seleksi." Jelas Kaisar Ziran.

Tuan Tua Bai menundukkan kepalanya dan meminta izin untuk berbicara, "Mohon maaf Yang Mulia, cucu saya belum mencapai usia yang cukup untuk pergi Akademi Taiyang."

"Zhen tahu. Nona Bai, kau bisa menyimpan token ini sampai usiamu sudah cukup. Namamu sudah terdaftar sebagai murid di sana. Jadi, suatu saat kau hanya perlu menunjukkan token ini dan kau bisa belajar di Akademi Taiyang." Jelas Kaisar Ziran.

Bai Xingxing tidak menyangka akan kejatuhan durian runtuh. Keberuntungan semacam ini hanya sekali seumur hidup. Layak dihargai.

Bai Xingxing membungkukkan tubuhnya, "Terimakasih atas kemurahan hati Yang Mulia."

Bai Xingxing melangkah maju dan menerima token itu dibawah tatapan banyak orang yang beragam.

Putra Mahkota diam-diam bersorak di dalam hatinya.

Aku akhirnya memiliki kesempatan untuk lebih banyak berinteraksi dengan Nona Bai di masa depan. Aku pasti akan menjadi senior yang baik untuknya saat di Akademi.

Pangeran Kedua sejak awal tidak pernah melepaskan tatapannya pada Bai Xingxing. Pria itu hanya diam dengan raut wajah yang rumit.

Sedangkan Pangeran Ketiga, yang selalu diam dan tidak banyak bicara hanya tersenyum kecil.

1
Nur
Beda
Penasaran itu ketika memikirkan sesuatu ketika melihat sesuatu tanpa adanya tindakan

Keingintahuan itu ketika menemukan sesuatu dan mempertahankannya
Nur
itu
Eva Rosita
kpn updatenya
Nur
klo laki 7
klo cewek 8
Nur
Lu bilang gitu terus tapi gak ada tindakan
Dian Amelia
syantiiik nya bai chinching dg seragamnya🥰
lee zha
baguss thor kapan di lanjut nih smoga idenya lancar ya 👏👏🌹🌹🌹👍👍👍
Karil Laviqne
pada polos c mua ny
Karil Laviqne
ha..ha...Li chen .....Lichen .....
Nur
Lucunya
Nur
Yang
Slow Jawa timur
lanjut kak
Slow Jawa timur
kapan upx kak
Anie Zakaria Adling
mn lanjutnya thor/Cry/ knapa tiba² tamat
Hadijah Nadia
Luar biasa
Hadijah Nadia
👍👍👍👍👍🌹🌹🌹🌹🌹
al
Luar biasa
Dian Amelia
bibit jahat mungkin
Dian Amelia
syuka aku thor utk hukuman orang jahat nya
SHERLY MONGKENJE
Thor kok ngak ada lanjutannya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!