Anin akhirnya menemukan alasan yang mungkin menjadi penyebab suaminya bersikap cuek terhadapnya. Tidak lain adalah adanya perempuan idaman lain yang dimiliki suaminya, Kenan.
Setelah berbicara dengan sang suami, akhirnya dengan berbagai pertimbangan, Anin meminta suaminya untuk menikahi wanita itu.
" Nikahilah ia, jika ia adalah wanita yang mas cintai," Anindita Pratiwi
" Tapi, aku tidak bisa menceraikanmu karena aku sudah berjanji pada ibuku," Kenan Sanjaya.
Pernikahan Anin dan Kenan terjadi karena amanah terakhir Ibu Yuni, ibunda Kenan sekaligus ibu panti tempat Anin tinggal. Bertahannya pernikahan selama satu tahun tanpa cinta pun atas dasar menjaga amanat terakhir Ibu Yuni.
Bagaimana kehidupan Anin setelah di madu? Akankah ia bisa menjaga amanah terakhir itu sampai akhir hayatnya? Atau menyerah pada akhirnya?
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAT 20 Yang Kita Butuhkan atau Inginkan?
Menjaga Amanah Terakhir (20)
Flashback on
" Enak. Masakanmu enak," puji Bu Yuni saat mencicipi masakan Anin.
" Alhamdulillah kalau cocok di lidah ibu," Anin bernafas lega saat Bu Yuni bahkan langsung memasukkan makanan yang Anin masak ke dalam wadah untuk di bawa pulang.
Bu Yuni yang awalnya akan masak untuk ia bawa pulang mendadak meminta Anin melanjutkan masaknya karena ada tamu ke panti.
Tak ingin mengecewakan ibu panti yang sangat ia sayangi, Anin pun menyanggupi karena ia tahu apa yang akan di mask.
" Kamu sudah cocok, Nin. Apa kamu sudah mempertimbangkan permintaan ibu tempo hari?," tanya Bu Yuni sambil memasukkan Udang goreng tepung dalam wadah.
Makanan kesukaan Kenan yang berbahan dasar udang itu kini siap di bawa pulang.
" Hah?," Anin terkejut. Ia tak menyangka Bu Yuni akan mengungkit permintaannya tempo hari.
Anin sejujurnya tak terlalu menghiraukan apa yang Bu Yuni pinta. Ia pikir Bu Yuni hanya bercanda soal keinginannnya.
" Ibu tidak bercanda, An. Ibu harap kamu mau menjadi istri dari Kenan," ucapnya lagi mengingatkan permintaannya.
" Anin merasa tak pantas, Bu untuk mas Kenan," jawab Anin yang memang sudah memanggil Kenan dengan panggilan mas dari dulu.
Bu Yuni tersenyum. Ia menyentuh punggung tangan Anin yang ada di atas meja.
" Kenapa merasa tak pantas?,"
" Karena latar belakang Anin,"
Lagi-lagi Bu Yuni tersenyum. " Ibu serius, tolong pikirkan,"
Anin akhirnya mengangguk. Ia mulai melakukan shalat istikharah. Meminta petunjuk. Ia juga sejujurnya memiliki ketertarikan pada sang anak ibu panti.
Namun, ia sadar diri. Juga, ia tak ingin keputusannya ia ambil atas dasar hawa n@fsu saja.
Sejak saat itu, Anin tak henti shalat untuk meminta petunjuk.
Bu Yuni pun masih gencar meminta bantuannya untuk memasak. Bahkan ia tak pernah absen menceritakan semua tentang Kenan. Seolah itu adalah dongeng wajib yang di bacakan saat bersama Anin.
Anin yang awalnya masih agak canggung jika membahas Kenan, entah sejak kapan justru tampak antusias. Bahkan ia sangat menantikan saat Bu Yuni menceritakan tentang Kenan.
Baik itu tentang hobi, makanan kesukaan juga makanannya yang tidak boleh ia makan karena akan menimbulkan alergi.
Hingga saat itu tiba. Saat dimana kondisi ibu Yuni menurun dan ia meminta Anin menjadi menantunya di hadapan Kenan.
Dan di saat itu pula Anin dengan yakin menjawab Ya.
Terlepas dari keinginannya untuk bisa tetap tinggal bersama orang-orang yang sudah ia anggap keluarga. Hatinya memeng yakin dan lebih condong.
Flashback end
" Jadi, saat ibu meminta itu bukan pertama kalinya?,"Kenan terkejut. Ia pikir ibunya hanya sekali itu meminta Anin namun, nyatanya.
Kenan tidak pernah tahu Maslah ini. Ia sempat kecewa karena Anin dengan mudah mengatakan 'Ya' tanpa ingat perasannya atau tanggapannya.
Tanpa ia sadari, ibunya ternyata sudah gencar meminta Anin menjadi menantunya.
" Maaf membuat mas kecewa atas jawabanku," jawab Anin.
Anin sadar keputusannya membuat Kenan kecewa. Buktinya ia mengacuhkan Anin hampir setahun lamanya.
" Aku yang meminta maaf." jawab Kenan sambil tetap fokus mengendarai mobilnya.
Di luar langit berubah gelap.
" Setelah apa yang terjadi, apa kamu menyesal menikah dengan ku?," tanya Kenan penasaran.
Inilah yang ingin ia ketahui. Menyesalkah Anin menikah dengannya? Apalagi ia menikahi wanita lain yang tidak lain adalah kekasihnya?
Anin tersenyum." Awalnya, iya. Aku sempat berpikir kalau memang mas Kenan punya kekasih, kenapa tidak menolak saat ibu meminta kita menikah. Namun, aku ingat.
keputusanku untuk menerima lamaran, sudah atas hasil istikharah ku. Aku yakin Allah memberikan apa yang aku butuhkan. Aku pun yakin Allah Maha Tahu apa yang terbaik untukku. Karena itu aku mulai ikhlas saat mas mengacuhkan ku.
Aku selalu berusaha ber husnudzan kepada Allah. Karena itu, saat aku merasakan sikap aneh mas setelah menikah, Lagi-lagi, aku memohon petunjuk agar Allah menunjukkan padaku apa yang sebenarnya terjadi.
Hingga saat dimana aku yang sibuk di restoran entah kenapa ingin memantau CCTV dan saat itulah aku tahu. Mas punya wanita idaman lain," jelas Anin bercerita panjang lebar.
Rasa sedih itu sudah menguap. Karena itu, ia begitu tenang saat bercerita.
"Maaf," Entah kenapa kali Anin mendengar kata maaf dari lidah sang suami.
" Sudahlah. Lagi pula apa yang terjadi kemudian pada pernikahan kita, itu atas permintaan ku kan? Aku yang setuju menghadirkan madu di pernikahan kita."
Kenan diam. Namun, perkataan Anin tentang Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Nyatanya, membuat ia banyak berfikir.
Ia tak sadar hal itu. Ya, Kenan tak sadar bahwa Allah menghadirkan Anin dalam hidupnya karena ia membutuhkan Anin.
Anin yang paham ia karena sering mendengar cerita sang ibu membuatnya nyaman saja saat pada akhirnya ia tinggal di rumah peninggalan ibunya hanya berdua dengan Anin.
Anin yang patuh padanya, juga semua hal yang Anin lakukan ia menyukainya.
Namun, hatinya saat itu masih tertutupi akan cintanya pada sang kekasih, Laras. Hingga ia terus saja menjalani hubungan yang tak seharusnya dengan Laras.
Berpikir bahwa wanita yang ia inginkan ya, Laras. Bukan Anin.
Tapi, setelah pada akhirnya ia mendapatkan apa yang ia inginkan, rasanya entah kenapa malah hambar.
Kenan tak mengerti kenapa. Setelah mendapatkan apa yang selama ini ia perjuangkan, ia tak lagi antusias. Ia bahkan mulai membanding-bandingkan sikap kedua istrinya dimana Aninlah yang selalu unggul saat ia bandingkan.
" Aku percaya semua terjadi atas kehendak Allah. Jadi,aku mencoba menjalaninya saja. Mungkin ini cara agar aku bisa meraih surga Allah."
Diam sejenak. Hening. Hanya lagu nasyid yang masih mengalun. Hah,Anin ingin rasanya mengganti lagunya. Playlist nasyid yang ia putar saat ini memang bertema kan romantis.
" Karena itu, jika mas bertanya apa Aku menyesal atas pernikahan ini, sekali lagi jawabanku adalah tidak. Termasuk meminta mas menikah lagi.
Alasannya, karena semua yang aku lakukan adalah hasil istikharah ku. Termasuk memilih memiliki madu daripada berpisah.
Hari-hariku mungkin tidak berjalan sesuai rencana, tapi aku yakin bahwa Allah itu Maha Mengetahui. Ia tahu apa yang terbaik untuk umat-Nya.
Bukankah sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan?" Anin tersenyum.
" Sikap mas justru berubah padaku setelah mas menikah dengan Laras. Jadi, haruskah aku tetap menyesali apa yang terjadi dalam pernikahan kita? "
Kenan tertegun. Benar. Sikapnya berubah pada Anin setelah ia menikah dengan Laras.
karena setelah itu, saat ia mulai membanding-bandingkan kedua pernikahan yang ia jalani. Antara wanita pilihannya dan wanita pilihan ibunya.
TBC
sampai selalu ngulang setiap kalimat yg ada kata Maslah.