Diam dan nikmati saja kehidupanmu yang sekarang! Wanita miskin sepertimu bukankah hanya menginginkan harta dari orang kaya sepertiku!
Kata-kata itu yang selalu Calista dengar setiap hari dari suaminya saat ia menginginkan kebebasannya.
Calista adalah gadis miskin yang dipersunting oleh seorang tuan muda kaya raya.Namun rupanya pernikahan yang ia dambakan akan indah hanya jadi khayalannya saja.
Nyatanya dia terkurung dalam sangkar emas milik suaminya.
Hidup bergelimang harta tak membuatnya bahagia.
Hinaan, cacian,bahkan kata-**** ***** selalu Calista dengar dari mulut suaminya.
Akankah Calista bisa bebas dari jerat suaminya,akankah dia bisa keluar dari sangkar emas suaminya?
Simak kisah selengkapnya..
Haii readers,minta dukungannya ya untuk karyaku yang terbaru.Semoga karyaku yang ini bisa bersinar dan menghibur kalian semua..🫰🫰🫰🫰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23 Terulang lagi...
Bruuuuk
Calista menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur setelah pulang dari salon.
Bayangan kebersamaannya Haris dan Ananda seprti menari-nari dipelupuk mata.
Tangan ananda yang bergelayut manja dilengan Haris membuat Calista merasakan sesak dalam dadanya.
" Apa gunanya aku cantik mba Nori! Niat hati ingin memberi kejutan malah aku yang dibuat terkejut." Cicit Calista.
" Bu cinta itu tak harus memiliki, terkadang cinta itu harus bisa menerima orang yang kita cintai bahagia walaupun bukan dengan kita.Ibu harus yakin kebahagiaan tuan mungkin memang bukan bersama ibu." Ujar MB Nori membuat Calista cepat-cepat tersadar dari angannya.
" Mba betul,aku memang harus tau diri.Mungkin aku memang tidak ditakdirkan bersamanya,tapi aku akan selalu berdoa semoga dia bahagia dengan wanita pilihannya."
Mba Nori tersenyum mendengar keputusan Calista.
...****************...
" Hallo bos,wanita itu sudah berhasil saya singkirkan!"
Terdengar suara seseorang disebrang telfon yang membuat senyum Akbar tampak lebar.
" Bagus! Apa kalian yakin jika kalian tidak meninggalkan jejak sedikitpun! Pastikan semuanya takan membuatku repot dikemudian hari!" ucap Akbar pada seseorang disebrang telfon.
" Tidak bos! Bos tenang saja,semua aman.Maaf bos kemarin kami sempat menggilirnya!" ucap bodyguard Akbar dengan terkekeh.
" Dasar bajingan tengil! Tapi tidak masalah dia bekasku.Hahahahaah." kelekar Akbar membuat para bodyguard memutar bola matanya dengan malas.
" Ya sudah bos laporan selesai ditunggu segera notif dari M-banking dipnselku."
Tuuut tuuut tuut
Tanpa menunggu jawaban dari Akbar,telfon diputus secara sepihak.
" Bedebah! mereka sama sekali tidak menghargaiku." sungut Akbar.
Sementara dimarkasnya pasrah bodyguard Akbar tengah menunggu kabar baik dari bosnya.
Dreeet sreeeet
" Buka bro!" ucap salah satu diantara mereka.
" Hahahaa ini yang kita tunggu-tunggu.Sebentar kita harus berterimakasih dengan bos dulu."
" Hallo bos,dana Hura Hura sudah masuk,berkah selalu bosku!"
Tuut tuuut
" Brengsek lagi-lagi mereka mematikan telfon tanpa menunggu aku selesai berbicara.Tapi tunggu tadi mereka bilang apa? berkah selalu? hahahaha bandit Soleh." kekeh Akbar.
...****************...
" Tu-tuan? Kapan tuan masuk!" tanya Nori yang terkejut melihat haris yang sudah berada didalam apartemen tanpa sepengetahuan Nori.
" Baru saja mba,em mana Calista?" tanya haris.
" Ibu seprtinya tidur,em mau saya bangunkan?" tawar Nori.
" Tidak perlu.Mba boleh pulang dulu Calista biar saya temani sampai malam nanti.Besok pagi-pagi sekali mba datang kesini dan berikan ini untuk Calista.Dandani dia dengan cantik,ajah dia kerumah saya,karena besok pesta pertunangan saya berlangsung dirumah saya." jelas haris.
" Ba-baik tuan,kalau begitu saya simpan ini dulu dan setelahnya saya langsung pamit pulang."
" Terimakasih mba." Setelah mengatakan itu haris lantas pergi kekamar Calista sementara Nori pergi kedalam kamarnya namun pikiran dan hati Nori terus tertuju pada Calista.
Ia tau alasan apa yang membuat Haris memintanya pulang.
" Kasian ibu!" sungut Nori.
Sementara haris tersenyum penuh kemenangan melihat Calista yang tidur dengan posisi membelakangi pintu.
" Dia sangat ceroboh,kenapa tidak mengunci pintu saat tidur." gumam haris.
Haris lantas masuk dan buru-buru mengunci pintu setelahnya haris menanggalkan semua pakaiannya dan ia lempar kesembarang arah.
Tanpa menunggu lama haris lantas naik keatas ranjang.
Greeep
deg deg deg
Jantung Calista berdetak dengan kencang kala ada yang memeluknya secara tiba-tiba.
Namun ia hafal betul tangan siapa yang melingkar diperutnya dan bau badannya Calista sangat mengenalinya.
" Haris kamu!"
Hap
Haris tak menjawab pertanyaan Calista namun ia justru membekap mulut Calista denegan bibirnya hingga terjadi ciuman panas diantara keduanya.
Empptttthhhhh
Desahan Calista lolos saat tangan nakal Haris meremas salah satu aset miliknya.
Lidah haris menjelajah didalam mulut Calista.
Haaah haaaah haaaa
Nafas keduanya sama-sama tersengal setelah melepas pagutannya.
" Haris kemana pakaianmu? mengapa kamu melakukan ini Haris,ini tidak benar kamu sudah mau bertunangan." Sentak Calista namun sama sekali tak digubris oleh haris.
Tangannya justru semakin lincah melepas semua pakaian Calista meskipun Calista memberontak dengan kuat namun tenaganya jauh lebih kuat Haris hingga akhirnya Calista pasrah akan apa yang haris lakukan.
" Bajingan kamu Haris,kamu menikmati tubuhku tapi kamu mau bertunangan dengan wanita lain.Aku seprti jalang simpananmu." batin Calista.
" Sudah haris sudah! Ini tidak benar,kamu.."
Hap
Lagi-lagi Haris melumat bibir Calista dengan rakus.
Bahkan salah satu tangannya sudah menelusup keliang kenikmatan Calista hingga membuat Calista mendapatkan pelepassn pertamanya.
" Tubuhmu terlalu jujur Calista,meskipun kamu menolak tapi tubuhmu mengharapkan lebih." bisik haris.