Gea gadis berusia 18thn yang tanpa sengaja bertemu dengan Steven seorang CEO sekaligus mafia kejam,gadis cupu itu mampu membuat sesuatu dalam diri mafia yang sudah lama tertidur akhirnya bangkit.
Berkali-kali dia berusaha lepas dari sang mafia,namun sayangnya dia sudah terjerat belenggu sang mafia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellapsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Cinta keluar dari restoran Dia baru saja selesai makan siang dengan teman-temannya.Dia berjalan dengan kedua temannya Sambil tertawa.tiba-tiba sebuah mobil berhenti tak jauh dari mereka.
Cinta awalnya tidak menyadari kehadiran mobil itu. Dia masih fokus dengan ponselnya karena mamanya yang terus menelepon.seorang laki-laki dengan tubuh tinggi dan tampan berjalan ke arahnya dan berhenti tepat di depan dia.cinta pun mendongakkan kepalanya menatap wajah laki-laki itu.
"Ayo kita pulang sayang,"ajak laki-laki itu yang langsung menggandeng tangan cinta. Cinta pun terkejut dengan kehadiran laki-laki itu.
"Sin dia siapa?" Tanya salah satu temannya.
"Nanti gue jelasin, gue pergi dulu,"ucap cinta yang tangannya digandeng oleh laki-laki itu untuk masuk ke dalam mobil.cinta yang tidak mau ada keributan pun mengikuti langkah laki-laki itu.
Laki-laki itu membukakan pintu untuk cinta lalu dia pun ikut masuk ke dalam mobil."mau lo apa sih?"tanya cinta yang langsung emosi karena laki-laki itu muncul lagi.
"Sayang Kan udah aku bilang kamu itu milik aku yang aku mau ya cuman kamu," jawab laki-laki itu.
"Sinting lho ya, jangan mentang-mentang lo pernah tidur sama gue jadi lo anggap gue milik lo gitu? nggak usah gila deh," cibir cinta.
"Kan aku mau tanggung jawab sayang," tutur laki-laki itu.
"Gue nggak perlu tanggung jawab lo, Lagian waktu itu Kita sama-sama mabuk ya udah sih lupain aja,"terang cinta.cinta lebih memilih melupakan malam itu dari pada harus bersama dengan laki-laki yang tidak dia kenali itu."nama lo aja gue nggak tahu," ibu cinta.
"Aku Leo,dan aku tahu segala tentang kamu," ucap Leo.
"Apa yang lo tau hah?" tanya cinta yang meremehkan Leo.
"Kamu cinta Narendra kan Tapi kamu bukan anak Johan Narendra melainkan anak dari asisten pribadi Johan kan,"cinta langsung membelalakkan matanya saat mendengar perkataan Leo.dia bingung bagaimana Leo bisa tahu tentang hal itu.
"Gue anak kandung Papa gue ya,Jaga omongan lo." sungut cinta.
"Ayolah sayang, Jangan pura-pura gitu Lagian aku nggak peduli kok Kamu anak siapa," terang Leo yang mengusap kepala cinta namun cinta dengan kasar menyingkirkan tangan Leo.
"Turunin gue gue bisa pulang sendiri,"seru cinta yang tak mau terus berada di dekat lelaki itu.
"Sayang Ayolah menurut sama aku, lagian kamu nggak mau Kan Steven kenapa-napa,"ucap Leo membuat cinta langsung menatap tajam padanya.
"Jangan aneh-aneh lho ya, ini nggak ada hubungannya sama Kak Steven!" sergah cinta yang tak mau Steven kenapa-napa.
"Dia cuman ku tembak lengannya," gumam Leo membuat cinta membelalakkan matanya.
"Jangan Gila lo ya! turunin gue sekarang!"seru cinta yang marah mendengar perkataan Leo.
"Kamu mau ngapain Memangnya? nyamperin Steven?" tanya Leo."dia masih sibuk karena gudangnya aku bakar,"imbuh Leo membuat cinta semakin marah.
Dreet dret ponsel cinta bergetar.tertera nama Papanya di sana. cinta pun langsung mengangkat teleponnya.
"Di mana kamu?" tanya Johan yang terdengar marah. Cinta langsung memejamkan matanya dan menjauhkan ponsel dari telinganya.
"Iya ini cinta udah di jalan,"jawab cinta yang langsung menutup teleponnya.
"Gue bilang turunin gue sekarang!" perintah cinta dengan marah.
"Aku anterin kamu pulang ya," tutur Leo dengan mengusap kepala cinta.
Karena tidak mau berdebat lagi maka cinta membiarkan Leo mengantarnya pulang. wajah cinta terlihat datar dia terus menatap keluar jendela. Sedangkan Leo menatap lembut ke arahnya tangannya terus mengusap kepala cinta padahal cinta berulang kali menepis tangan Leo.
"Gue bilang nggak usah sentuh-sentuh gue!" seru cinta yang menatap tajam ke arah Leo.
"Sayang kamu galak banget sih, tapi nggak papa aku makin suka."ucap Leo yang kemudian langsung mengecup bibir cinta.
Plak, satu tamparan mendarat tepat di pipi Leo. Bodyguard yang duduk di kursi depan langsung menoleh dengan marah menatap tajam ke arah cinta. Namun,Leo mengangkat tangannya untuk mengisyaratkan kepada bodyguard-nya bahwa dia tidak apa-apa.
"Kurang ajar," murka cinta."Jangan karena malam itu gue mabuk dan tidur sama lo membuat lo jadi seenaknya sama gue! Gue bukan wanita murahan Leo!,"imbuh cinta dengan menunjuk wajah Leo.
"Aku tahu kamu bukan wanita seperti itu cinta makanya aku mau memilikimu,"ucap Leo yang sama sekali tidak marah cinta menamparnya barusan.
"Jangan mimpi" ketus cinta."Dan Jangan pernah lo ganggu keluarga gue lagi!"imbuh cinta lalu membuka pintu mobil untuk turun karena mereka telah sampai di depan rumah Johan.
"Apa mereka menganggap kamu keluarga cinta?" tanya Leo sebelum cinta menutup pintu mobil. Mendengar pertanyaan Leo membuat cinta semakin marah dia membanting pintu mobil dengan keras.
Lalu Cinta berjalan masuk ke dalam rumah, setelah cinta masuk Leo pun pergi dari sana, Johan yang sudah menunggu cinta di ruang tamu bersama dengan Mita.
Johan langsung berdiri saat cinta datang. Plak. Satu tamparan mendarat di pipi cinta.
"Dari mana aja kamu hah?" tanya Johan yang menatap tajam ke arah cinta."bisa nggak sih kamu nggak keluyuran?"imbuh Johan. Mita tidak membela anaknya dia seperti biasa hanya memperdulikan dirinya sendiri.
"Maaf Pah," ucap cinta yang kemudian langsung berlari menuju ke kamarnya.
"Cinta! Papa belum selesai ,"seru Johan yang tidak didengarkan cinta."ajari dia bersikap yang baik,"titah Johan kepada Mita.
"Iya Sayang, udah jangan marah-marah,"ucap Mita yang mengusap lembut dada Johan.
Sampai di kamarnya cinta langsung menghubungi nomor Steven. Tiga kali dia menghubungi Steven tetapi tidak diangkat. Namun,cinta tidak menyerah dia kembali menghubungi Steven. Akhirnya Steven pun mengangkat teleponnya.
"Apa sih?"tanya Steven yang merasa terganggu.
"Aku cuma mau tahu keadaan Kak Steven," jawab Cinta yang memang khawatir dengan Steven "Kakak baik-baik aja kan?" tanya cinta.
"Kalau nggak ada yang penting nggak usah telepon," seru Steven.
"Gudang Kakak beneran kebakaran?"tanya cinta membuat Steven tidak jadi mematikan ponselnya. Karena gudang yang kebakaran tidak di publik oleh Steven.
"Dari mana kamu tahu?" tanya Steven Yang penasaran.
"Ah aku nggak sengaja dengar papa bicara," Jawab cinta berbohong.
Telepon pun langsung ditutup oleh Steven.Steven kemudian memblokir nomor cinta karena tidak mau lagi diganggu olehnya.
Di suatu tempat Leo Baru saja sampai di Mansion miliknya. Dia turun dari mobil didampingi oleh Sion asisten pribadinya.
"Cari tahu kelemahan Steven,"titah Leo.selama ini dia tidak pernah tertarik dengan Steven Narendra. Namun,setelah bertemu dengan cinta dan dia ingin memilikinya. Dan saat dia tahu cinta menyukai Stefan maka dirinya ingin sekali menghancurkan Steven.
***
Jam menunjukkan pukul 04.00 sore tapi Gea masih tidur.dering ponsel membangunkannya, karena dia masih mengantuk membuatnya susah untuk membuka mata. Gea pun akhirnya meraih ponsel nya dan langsung mengangkat teleponnya.
"Iya halo" ujar Gea dengan suara khas orang bangun tidur.
"Belum bangun honai?" tanya Steven mendengar suara Gea yang serak.
"Iya ini baru mau bangun, Emang jam berapa sekarang?" tanya Gea yang masih memejamkan matanya.
"Jam 04.00 Sayang,"jawab Steven dengan tersenyum kecil membayangkan wajah Gea yang masih mengantuk.
"Udah sore ternyata,"ujar Gea yang mulai membuka matanya "kenapa nelpon Gea?"tanya Gea yang mengusap matanya.
"Nggak papa, honey cuman mau ngabarin kalau aku pulang tengah malam nanti," tutur Steven yang khawatir Jika Gea menunggunya pulang.
"Kalau besok Om harus ke sana, mending Om nginep aja di sana jangan bolak-balik capek," tutur Gea yang perhatian.
"Nggak sayang, karena besok mau seharian sama kamu. lusanya baru kita pulang kan kamu bentar lagi kuliah soalnya,"jawab Steven.
"Oh iya Om, ya udah nanti malam Om pulangnya hati-hati,"tutur Gea.
Iya honay, mau aku bawakan sesuatu ?"
"nggak ada yang aku pengen."jawab Gea.
"Ya udah, kalau gitu aku tutup dulu ya teleponnya kamu bangun lalu mandi," ujar Steven.
"Iya Om," jawab Gea.
"Iya honey,"ucap Steven yang kemudian telepon pun ditutup oleh Gea.
Gea menguap dia Lalu bangkit dari tempat tidurnya.Gea meregangkan badannya terlebih dahulu baru dia masuk ke dalam kamar mandi. Selesai mandi Gea memakai dress selutut berwarna mint.
Gea mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer. Dia kemudian memakai lip balm agar bibirnya tidak kering.setelah selesai baru dia keluar dari kamar mencari keberadaan Mama Lisa.
"Sore Ma,"Sapa Gea yang melihat Mama Lisa duduk di ruang keluarga sambil menikmati secangkir teh.
"Sore gea sini ngeteh sama mama,"ajak Lisa yang memang sudah mempersiapkan untuk Gea. Gea pun berjalan menghampiri Mama Lisa dan duduk di samping Mama Lisa.
"Om Steven katanya pulang tengah malam mah, lalu lusa kami akan pulang,* jawab Gea.
membuat raut wajah Lisa menjadi sendu "kapan-kapan Gea ke sini lagi kok Ma,"imbuh Gea membuat Lisa tersenyum kecil.
Gea lalu merebahkan dirinya di pangkuan Mama Lisa."nggak papa kan Mah kalau Gea kayak gini," tanya Gea.
"Nggak apa-apa Gea,Mama justru Seneng banget kalau kamu nyaman sama mama,"terang Lisa mengusap kepala Gea.
"Ini pertama kalinya dalam hidup Gea. Gea bisa manja dengan sosok mama,"jelas gea dengan salat mata bahagia.
"Pertama kalinya pula mama punya anak perempuan yang begitu cantik,"Timpal Lisa membuat Gea tersenyum. "Kamu mencintai Steven?"tanya Lisa tiba-tiba membuat Gea terdiam.
"Anggap saja Mama ini Mama kamu bukan mama Steven,"imbuh Lisa agar Gea mengeluarkan isi hatinya.
"Gea terlalu takut menaruh hati, om Steven sangat misterius. Banyak hal pula yang Gea nggak tahu tentang dia,"jelas gea yang untuk pertama kalinya mengeluarkan isi hatinya kepada orang lain.
"Dia baik, dia lembut, namun dia pun bisa sangat menakutkan." imbuh Gea.
"Apapun yang kamu dengar nanti dari orang lain, tentang Steven cukup Percayalah dengan Steven."ucap Lisa membuat Gea menatapnya.
"Tante,"Panggil seorang wanita membuat Gea bangun mencari sumber suara itu.
"Tante"Panggil nya lagi.terlihat seorang gadis dengan paras yang cantik masuk ke ruang keluarga.
"Eh Safira apa kabar ?"tanya Lisa yang berdiri menyambut gadis itu.
"Baik tante, tante apa kabar?" tanya balik Safira dengan memeluk Lisa.
"Tante baik juga kapan kamu sampai?"
"Minggu lalu Safira sampai di tanah air, karena kangen sama Tante jadi Safira langsung ke sini,"terang Safira dengan ceria.
"Oh ya kenalin ini anak tante namanya Gea,"tutur Lisa memperkenalkan Gea kepada Safira.
Gea mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan dirinya "Gea"ucap Gea dengan tersenyum.
"Safira,"balas Safira." Anak tante?"tanya Safira yang kelihatan bingung.
"Iya Gea ini istrinya Steven."jelas Lisa membuat Safira terkejut karena dia tidak mendapat kabar tentang pernikahan Steven."Sini-sini duduk jangan pada berdiri,"ajak Lisa yang kembali duduk.
Karena tempat duduk Gea ditempati Shafira maka Gea pun melangkah ke sofa di depan mereka. "Eh Gea sini,"ucap Lisa yang meminta Gea duduk di sisi kirinya.
Gea pun akhirnya duduk di sisi kiri Lisa. Hal itu sontak membuat ekspresi Safira terlihat tidak suka dengan Gea.
"Kak Steven nggak cerita kalau dia udah nikah," ucap Safira."kan yang Safira tahu Kak Steven udah tunangan sama Berliana,"imbuh Safira dengan sengaja agar Gea terlihat tidak nyaman.
"Kan kamu tahu sendiri Steven gak suka Berliana,"ucap Lisa."cantikan menantu tante,pilihan Steven memang tepat,"imbuh Lisa yang memuji Gea di hadapan Safira.
"Eh iya Tante, Tante tahu nggak Safira udah lulus tahu, lulusan terbaik di kampus Safira,"ucap Safira yang membanggakan diri sendiri.
"Wah hebat dong Selamat ya,"ucap Lisa dengan tersenyum.
"Makasih Tante, sekarang sih Safira masih belajar bahasa Prancis,"imbuhnya."kalau gea lulusan mana?" tanya Safira yang beralih menatap Gea.
"Hah HM Gea baru mulai mau kuliah mbak,"jawab Gea dengan Canggung.
"Gea Baru 19 tahun,timpal lisa yang menggenggam tangan Ghea. "Mbok Buatin teh satu,"teriak Lisa.
"Iya Bu,"jawab mbok Inem.
"Safira kayak biasanya nginep di sini boleh kan Tante?" tanya Safira dengan lembut.
"Boleh dong,"jawab Lisa.
"Kak Steven ke mana Tan?"
"Masih ada kerjaan di luar kota, nanti malam baru pulang," katanya jawab Lisa.
"Oh gitu, pantes dari tadi Safira telepon kok nggak diangkat sibuk banget pasti ya," ucap Safira.
Mbok Inem masuk ke dalam ruang keluarga, dia menyajikan teh hangat untuk Safira.mbok Inem juga membawa cemilan untuk mereka.
"Makasih mbok,"ucap Safira
"Sama-sama,"balas mbok Inem yang kemudian langsung keluar dari sana.
Dret dreet ponsel Gea yang terletak di atas meja bergetar. Tertera nama Steven di sana membuat Gea langsung mengambil ponselnya.
"Ma, Gea masuk dulu ya Ma," pamit Gea.
"Iya sana gih buruan diangkat biar nggak ribut tuh suami kamu,"ucap Lisa membuat Gea tersenyum.
Gea pun langsung bangkit dari duduknya untuk menerima panggilan video dari Steven.gea menuju ke ruang baca yang ada di lantai 2.
"Hy honay,"sapa Steven saat Gea mengangkat panggilannya.
"Hi Om kenapa vc lagi?"tanya Gea.
"Emang nggak boleh hah?"
"Ya kan Oh masih banyak kerjaan,"ucap Gea.
"Mumpung ada waktu Sebentar jadi mau lihat kamu," jawab Steven "mama mana?"
"Mama di ruang keluarga sama Safira,"jawab Gea "Safira cantik tahu om,"ucap Kia tiba-tiba membuat Stefan memincingkan matanya.
"Kamu lebih cantik,"jawab Stefan membuat pipi Ghea merona."kamu nggak nyaman ada dia di rumah ya?" tebak Steven.
"Enggak kok nyaman-nyaman aja,"jawab Gea berbohong dan Steven bisa membacanya.
Tok tok tok
Terdengar ketukan dari luar ruangan Steven. Terlihat fero yang masuk "Maaf mengganggu Tuan mobilnya sudah siap di depan," tutur Fero.
"Udah ku bilang kan jangan ganggu kalau aku masih sama istriku!"seru Steven yang tatapannya berubah dingin.
"Maaf tuan tapi hal ini sangat penting agar segera terselesaikan,"terang Fero membuat Steven berdecak.
"Ya udah om berangkat gih,"ucap Gea.
"Iya Honey, Maaf ya aku harus berangkat nanti secepatnya aku akan pulang," tutur Steven dengan lembut.
"Iya Om hati-hati,"itu ttur Gea.
"Iya Sayang love you," ucap Steven yang hanya dibalas senyuman oleh Gea. Kemudian dia pun menutup teleponnya.
I LOVE YOU untuk penulis Cerita ini,semoga suaminya cepat kaya