Kehidupan rumah tangga Kaisar mulai merenggang ketika Anya lebih memilih karirnya dari pada mengurus Kanaya, putri mereka.
Hingga suatu ketika, Kaisar bertemu dengan gadis belia yang masih berusia 16 tahun, Kayra. Pertemuannya dengan Kayra membuat Kaisar jauh cinta, dan menggeserkan posisi Anya di hatinya.
Lantas bagaimana dengan posisi Anya yang masih berstatus istri sah ? Setelah Anya mengetahui jika Kaisar sudah menikah lagi dengan Kayra, seorang pengasuh anaknya sendiri ?
Seperti apa kehidupan rumah tangga Kaisar dan Anya, serta Kayra yang telah menjadi istri keduanya ?
Simak ceritanya di "Pengasuh Anakku Istri Keduaku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Kaisar langsung pergi begitu Ibu Kayra mengatakan kalau Kayra pergi dari rumah. Ia kemudian kembali menghubungi nomor ponsel Kayra yang lagi-lagi tidak di angkat oleh Kayra.
“Kayra Kau dimana ?” gumam Kaisar, ia berdecak kesal karena bingung harus mencari dimana keberadaan Kayra.
Kaisar kemudian menepikan mobilnya dan menghubungi tim IT perusahaannya. Ia meminta tim IT perusahaan untuk melacak keberadaan Kayra lewat nomor ponselnya.
Tak lama ia mendapatkan balasan dimana saat ini Kayra berada.
“Masjid Muhajirin !” gumam Kaisar, ia kemudian langsung mengemudikan mobilnya menuju masjid tersebut.
Begitu Kaisar tiba di dekat masjid itu, Kaisar mencari keberadaan Kayra kesana kemari. Tak lama mata menangkap sosok gadis yang ia cari. Ia berlari mendekati Kayra yang tengah duduk di kursi taman masjid.
“Kayra !” ucap Kaisar saat ia telah berdiri di depan Kayra.
Kayra mengangkat wajahnya, ia terkejut melihat Kaisar ada di hadapannya saat ini.
“Tuan Kaisar !” ucap Kayra pelan.
“Kenapa Kau disini ? Kenapa tidak mengangkat panggilan dariku ? Kenapa Kau tidak kerumah ku ? Kanaya mencari mu !” Kaisar melayangkan pertanyaan bertubi-tubi pada Kayra.
“Maaf Tuan, hari ini minta libur bekerja !” kata Kayra, ia bahkan lupa kalau dirinya harus menjaga Kanaya.
“Libur katamu ?” ucap Kaisar, tentu saja ia tak akan membiarkan Kayra libur barang sehari pun karena Kanaya hanya mau diasuh dengan Kayra.
“Iya lah, masa kerja gak ada liburnya !” kata Kayra jawab Kayra dengan wajah cemberut.
“Hei, tidak ada libur bekerja dengan Ku ! Ayo cepatlah Kanaya menunggumu sejak tadi !” kata Kaisar.
Seketika Kayra langsung menangis dan Kaisar menjadi bingung harus berbuat apa.
“Huaa…hiks…hiks…kenapa tidak ada yang mengerti perasaan Aku.” Kata Kayra menangis dengan kencang layaknya anak kecil yang tidak beri jajan oleh kedua orang tuanya.
Kaisar menjadi panik ketika ada beberapa orang yang lalu lalang ingin pergi ke masjid melihat Kayra yang tengah menangis.
“Pacarnya ya ? Kamu apakan pacar mu itu ?” tanya seorang bapak-bapak yang melihat Kayra menangis.
“Tidak diapa-apain Pak !” jawab Kaisar
“Kayra sudah jangan menangis ! Ayo ikut Aku !” ucap Kaisar dengan lembut ketika ia berlutut di hadapan Kayra dan lagi-lagi mereka berdua menjadi bahan tontonan para bapak-bapak yang ingin pergi ke masjid.
“Cie…cie, lagi marahan ya ?” ucap salah satu Bapak-bapak yang meledek Kaisar.
“Perempuan itu butuhnya di bujuk !” ucap salah satu orang bapak-bapak yang lain.
Kaisar mengusap kasar wajahnya, sebab Kayra tak kunjung berhenti menangis dan mereka menjadi sasaran penglihatan orang-orang yang ingin ke masjid.
“Kayra, Ayo ikut Aku !” ucap Kaisar dengan lembut untuk ke sekian kalinya. Melihat situasi tengah sepi tak ada yang berjalan menuju masjid, Kaisar tiba-tiba langsung menggendong tubuh Kayra seperti karung beras dan masuk ke dalam mobilnya.
“Astaga Tuan ! Apa yang Kau lakukan !” pekik Kayra.
“Diam disini !” titah Kaisar setelah memasukkan Kayra ke dalam mobilnya.
Kaisar kemudian membawa mobilnya berjalan menuju rumahnya, namun tiba-tiba Kaisar menghentikan mobilnya karena Kayra masih menangis sejak tadi.
“Sekarang menangis lah, menangis sepuas hati mu !” kata Kaisar menoleh ke arah Kayra.
“Hiks..hiks..huaa…”
“Astaga, dia benar-benar menangis !” ucap Kaisar menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Kaisar kemudian memutuskan untuk membeli minuman, setelah ia membelinya dan masuk ke dalam mobilnya ia mendapati Kayra sudah berhenti menangis.
“Minum ! Setelah menangis Kau pasti haus !” kata Kaisar dengan santainya menyodorkan air mineral pada Kayra.
Kayra mengambil botol air mineral tersebut dan meminumnya hingga kandas.
“Aah…segarnya !” ucap Kayra yang membuat Kaisar langsung menoleh para ke arahnya.
...****************...