"Lalu bagaimana dengan aku mas? bagaimana dengan pernikahan kita?" Lirih nya dengan suara yang hampir tercekat.
"Kita akan tetap seperti ini sayang, mas mencintaimu."
"Tidak, ceraikan aku, menikahlah dengan dia."
"Aku hanya menginginkan seorang anak, kamu tidak bisa memberikan nya," Ucap nya dengan nada tinggi.
"Kamu menuduh aku mandul mas? Tega kamu mas..." Lirih Aira, ia sudah tidak tahan lagi menahan tangis nya.
Aira Putri Renjana sudah menikah selama lima tahun, namun setelah lima tahun pernikahan ia masih belum memiliki keturunan.
Kehidupan rumah tangga yang bahagia selama lima tahun itu, harus hancur karena tiba tiba, sang suami yang ia cintai membawa dan langsung memperkenal kan istri kedua nya yang sedang mengandung.
Hari itu membuat Aira seperti mimpi buruk yang tidak berkesudahan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar bahagia
"Fer, Alvaro nyariin lo tadi" Kata Nina.
"Ada apa lagi sih tuh anak!" Geram Fera, ia bukan termasuk wanita yang memuja pesona Alvaro, meskipun Fera mengakui ketampanan seorang Alvaro, tapi itu bukan tipe dia.
"Nah, orang nya langsung datang, gua cabut dulu ya, gua tungguin di kelas.." Bisik Nina, lalu Nina menjauh dari Fera.
"Ada apa lo nyariin gue?" Tanya Fera blakblakan, Fera sosok wanita yang tidak suka basa basi.
"Rasa nya kurang kalo seharian ga ketemu sama lo," Kata Alvaro.
"Gue ga tertarik sama gombalan murahan lo, dan lo harus ingat. Gue ga termasuk sama cewe cewe yang memuja lo," Kata Fera, lalu ia meninggal kan Alvaro.
"Gila tuh cewe, bisa bisa nya dia mempermalukan lo.." Celetuk teman Alvaro.
"Lihat saja nanti, dia akan memohon sama gue.." Alvaro tersenyum sinis, ia merencanakan sesuatu agar mendapat kan Fera.
Setelah perbincangan Alvaro dan Fera. Fera memutus kan masuk kelas.
"Fer, Alvaro ngapain nyariin lo," Tanya Nina penasaran.
"Ga jelas, lain kali kalo dia nanyain gua ke lo, bilang aja ga tau," Ucap Fera yang tidak mau punya urusan dengan Alvaro.
"Padahal Alvaro ganteng loh Fer, kaya nya dia suka sama lo," Ucap Nina.
"Gua ga tertarik sama modelan cowo kaya dia," Jawab Fera, ia memang tidak akan sembarangan mencari pacar, mengingat keluarga nya bukan dari kalangan biasa.
***
Sedangkan disisi lain, sepasang suami istri itu memasuki RS, niat hati ingin memeriksa sang istri.
"Hubby, aku tidak apa apa, kenapa kita ke RS," Ucap Aira.
"Tidak apa apa kata mu, suara kamu sudah lemas begitu, kamu dari kemarin ngeluh pusing," Kata Samudra yang tidak habis pikir dengan sang istri nya.
"Selamat pagi, tuan dan nona. Silahkan kita periksa dulu," Kata sang dokter.
Lalu dokter itu meriksa Aira dengan telaten.
"Tidak ada yang perlu di khawatir kan tuan.." Ucap nya terpotong.
"Dokter ini bagaimana, tidak ada yang perlu di khawatir.. Lihat istri saya sudah lemas begitu dari kemarin," Sungut Samudra.
"Hubby sabar dulu, biarkan dokter menjelas kan." Kata Aira menenang kan suami nya.
"Begini tuan dan nona. Kondisi nona Aira memang wajar di alami oleh seorang wanita yang sedang hamil trimester awal, tidak ada yang perlu di khawatirkan selagi mual, muntah dan pusing nya tidak berlebihan," Kata sang dokter menjelaskan kondisi Aira.
"Ha__Hamil... Dokter apa benar saya sedang hamil?" Tanya Aira lagi, ia memastikan tidak salah dengar.
"Benar nona Aira, anda sedang mengandung, usia kehamilan nya baru menginjak 4minggu," Kata dokter menjelaskan nya lagi.
"Hubby, aku bisa hamil.." Kata Aira menetes kan air mata nya sembari mengelus perut nya yang masih rata, perasaan nya campur aduk, antara bahagia dan tidak percaya.
"Kita akan memiliki anak sayang.." Kata Samudra, ia tidak kalah bahagia nya saat mendengar penjelasan dokter kalo sang istri sedang hamil.
"Tuan, untuk kehamilan trimester pertama ini, anda harus menjaga nona Aira, di trimester pertama ini rentan keguguran, jadi pastikan peran suami lebih penting.." Kata sang dokter.
"Baik dokter, saya pasti akan menjaga istri saya," Jawab Samudra.
"Baik kalo begitu, jangan lupa vitamin nya ya, jangan banyak gerak dulu dan pastikan nona Aira selalu happy, karena sangat berpengaruh dengan kehamilan nya," Kata dokter.
"Baik dokter." Jawab Samudra, Lalu kedua nya keluar dari RS itu.
"Hubby..." Kata Aira menangis di pelukan suami nya.
"Selamat sayang, kamu akan menjadi seorang ibu," Ucap Samudra memeluk erat sang istri.
"Selamat juga untuk hubby, hubby akan menjadi seorang ayah.." Jawab Aira, ia mencium sang suami nya.
"Kita harus memberikan kejutan untuk mommy dan lain nya, pasti mereka senang," Kata Samudra.
"Kebayang ekspresi mommy akan bagaimana," Ucap Aira tersenyum geli.
Aira membuka ponsel nya, ia berniat ingin memberitahu adik dan sahabat nya atas kehamilan nya.
(Dek, kaka sedang hamil, doa kan kaka ya.) Tulis Aira mengirim pesan kepada sang adik.
Tring..
(Aku ikut bahagia ka, semoga kaka dan juga calon bayi kaka sehat, ini kabar sangat bahagia, akhirnya yang kaka tunggu tunggu.) Balasan pesan dari Farel.
"Kamu sedang apa senyum senyum melihat layar ponsel?" Tanya Samudra.
"Aku ngabarin adek ku sama sahabat ku," Jawab Aira.
"Bagus lah, pasti dia tidak akan berani berani mendekati Aira.." Gumam Samudra, ia tersenyum.
"Hubby, kenapa senyum senyum seperti itu, aku jadi takut," Ucap Aira heran.
"Tidak, aku hanya membayangkan keluarga bahagia kita nanti," Kata Samudra.
"Aku pengen punya anak banyak, sepuluh anak mungkin." Kata Aira, sontak membuat Samudra kaget.
"Sayang, itu kebanyakan masa sepuluh," Ucap Samudra yang tidak habis pikir dengan pikiran istri nya.
"Tidak punya saudara banyak itu tidak enak hubby," Kata Aira.
"Aku sih mau mau aja, apalagi bikin nya enak." Ucap Samudra.
Setelah banyak perbincangan di perjalanan mereka, akhirnya mereka sampai di mansion Mahendra Alexander.
"Kalian dari mana saja," Sapa mommy Meilani.
"Kami habis dari luar mom," Jawab Aira.
"Yaudah ayo masuk, kakek sama nenek kalian sedang menunggu kedatangan kalian," Kata mommy Meilani.
"Kalian dari mana saja, waktu nya makan siang." Kata nenek sinta.
"Kami habis dari RS nek," Jawab Aira.
"Siapa yang sakit, kamu sakit?" Tanya kakek Prawira, ia bergegas berdiri melangkah kan kaki nya kearah Aira, ia sangat mencemas kan cucu menantu nya itu.
Lalu Aira tersenyum kearah sang kakek, lalu ia berkata. "Kakek akan mempunyai cicit."
"Omo omo.. Kamu hamil?" Tanya mommy Meilani, ia langsung menghampiri Aira.
"Iya mommy, selamat mommy akan menjadi nenek." Kata Aira.
"Selamat nak, kakek ikut bahagia dengan kehamilan mu," Ucap Kakek, ia memeluk sang cucu menantu nya.
"Kakek, jangan peluk peluk istri Sam," Sewot Samudra.
Sang kakek memukul kaki cucu nya dengan tongkat nya, lalu ia berkata. "Dia cucu ku."
"Sudah sudah, kalian ini kaya anak kecil aja," Ucap nenek Sinta.
"Selamat ya nak atas kehamilan nya," Sambung nya lagi.
"Punya cucu, yeyyy..." Ucap mommy Meilani senang.
"Sam, kamu harus lebih menjaga keamanan istri mu, ingat dia sekarang sedang mengandung benih mu," Kata kakek Prawira mengingat kan.
"Pasti kakek," Jawab Samudra.
"Masalah kemarin belum beres, dia pasti akan mencari tahu siapa wanita yang bersama mu waktu itu, perketat penjagaan mansion ini, pertambah lagi anak buah bayangan yang harus menjaga cucu ku," Kata kakek Prawira memberitahu.
"Siapapun tidak akan bisa menyentuh istri ku, aku jamin itu." Kata Samudra.
"Bagus, lakukan yang terbaik untuk keluarga mu, terutama istri mu, keluarga yang lain itu menjadi urusan daddy kamu," Kata kakek.
"Mommy, aku bisa makan sendiri, mommy tidak harus menyuapi dan mengambil makanan untuk aku," Ucap Aira yang merasa malu dengan perlakuan mertua nya.
"Ini kan hal wajar dilakukan oleh ibu nya kepada anak nya yang sedang hamil," Jawab Mommy Meilani tersenyum.
Aira memeluk sang mertua yang sangat amat ia sayangi itu, ia menangis di pelukan mommy Meilani karena selama ini ia tidak pernah mendapat kan perlakuan manis dari ibu kandung nya.
"Jangan menangis, anggap mommy ibu kandung mu sendiri, kami sangat mencintai mu." Kata mommy Meilani.
Huhh aku terharu dengan kebaikan mommy meilani, ada ga sih mertua di dunia nyata seperti beliau huhu...