Berawal dari dua remaja yang saling cinta namun d tengah perjalan kehidupannya amatlah sulit Seorang istri yang sangat mencintai suaminya namun selalu di sakitin oleh suaminya istri yang di sia-siakan oleh suaminya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rahyuk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Sore harinya mereka bersiap berangkat ke stasiun untuk pergi ke Surabaya dengan kereta malam tanpa berpamitan kepada mamahnya Ara dan Ega brngkat ke surabaya untuk menemui keluarga besar Ega, Ara begitu mempesona di stasiun dia bertemu dengan anak anak didiknya yang dulu berada di panti anak jalanan dan mereka menjadi anak yang sukses setelah mengikuti pelatihan khusus anak jalanan dan skarang mereka keluar dari panti mereka juga sudah bekerja di perusahaan elektronik di Jabotabek. Ega merasa cemburu ketika melihat istrinya di kerumuni pemuda pemuda, Ara terlihat sangat senang bercanda tertawa lepas tanpa beban melepas rasa kengen terhadap anak anak didiknya dulu.
"Ekhm" Ega berdehem mengagetkan Ara dan anak anak yang sedang tertawa bersama Ara lalu Ara menengok dan melihat suaminya Ara langsung mendekat ke arah Ega.
"Mas sini aku kenalin kamu sama anak anak didik aku dulu di saat aku kuliah aku aktif mengajar di panti anak anak jalana" Ara tersenyum lebar sambil menyuruh Ega mendekat
"Hallo semuanya perkenalkan ini suamiku namanya mas Ega kita baru aja menikah dan ini mau berangkt ke surabaya mau balik ke rumah mas Ega" Ara memperkenalkan suaminya kepada anak anak tersebut. Lalu salah satu pemuda memberanikan diri untuk berjabat tangan dengan Ega dan ega mengulurkan juga tangannya.
"Agus mas aku adiknya MB Ara" yang lain pun ikut memberanikan diri kepada suami Ara.
"Aku Iwan mas adik Mbak Ara juga" Iwan tersenyum sambil berjabat tangan
"Dan yang terakhir aku Yoyok adik sekaligus bodyguard mbak Ara kalau ada yang macam macam aku sikat" Yoyok memang suka bercanda kepada orang lain.
"Apanya yang di sikat yok? gigi kamu tuh yo yang di sikat" Agus bertanya kepada yoyok, mereka tertawa bersama sama dengan kelucuan mereka.
"Kamu yok yok kok nggak berubah masih saja mengandalkan otot harusnya kamu tobat udah kerja jangan pikir anarkis terus yok" Ara menasehati yoyok dan anak anak yang lainnya.
Di saat yang bersamaan kreta jurusan Surabaya datang dan mereka akhirnya berpisah dengan keramahan pemuda-pemuda itu Ega yang tadinya akan marah malah ikut bercanda dengan mereka karna mendengar cerita anak anak tentang istrinya. Namun tidak selesai smpai di sini kecemburuan Ega dengan kecantikan Ara yang amat sangat cantik dan imut di dalam gerbong kereta banyak pasangan mata laki-laki yang memandang ke arah Ara karena terpesona. Ega semakin posesif terhadap Ara sampai Ara takut akan di marahin oleh Ega karna setiap ucapan Ara Ega selalu jawab dengan emosi. Kereta berjalan dengan cepat menempuh perjalanan 12 jam sampailah jam 5 subuh di stasiun Gubeng Surabaya, lanjut perjalanan sampailah rumah jam setengah 7 pagi.
"Assalamualaikum" Ega mengetuk pintu rumahnya sambil mengucapkan salam
"Waalaikum salam oh alah lee kamu sudah sampe nak, gimana kabarmu?" bapak mas Ega bertanya kepada anaknya dan tanpa dia sadari Ara berada di belakang Ega
"Alhamdulillah pak sehat" seketika itu juga Ega memperkenalkan Ara.
"Pak Niki bojoku jenenge Ara" Ega menyuruh Ara untuk salam kepada bapaknya.
"Ya Allah ayu tenan le bojomu terus gimana urusanmu sama orang tuanya?" Bapak bertanya setelah Ara bersalaman dan bapak juga banyak bertanya pada Ara setelah Ara memperkenalkan diri pada bapak mertuanya,
Sedangkan ibu mertuanya memiliki usaha berjualan bahan pokok di pasar.
"La iy to le kalau nggak jualan di pasar mau makan apa dan gimana biaya adikmu, ayo sarapan dulu lalu istirahat kamu pasti cape perjalanan jauh sama bojomu sarapan" Bapak Ega menyuruh mereka untuk sarapan terlebih dahulu dan kemudian beristirahat. Bapak merasa kasihan dengan ara bapak juga bersyukur anaknya mendapatkan bidadari yang cantik dan penurut. Ara dan Ega bersarapn dan tidur di kamar Ega yang nyaman karna setiap hari selalu di bersihkan. Tepat jam makan siang ibu terkaget ada makanan di atas meja makan.
"Sopo sing masak Iki kok enek masakan ne?" ibu semakin penasaran mencari bapak dan setelah bertemu dengan bapak ibu bertanya dari mana masakan itu lalu bapak menunjuk ke arah Ara yang sedang memanen singkong di halaman belakang bersama mertuanya sedangkan Ega saat ini sedang asik tidur.
"Ra sini bapak mau kenalin ke ibunya Ega" Lalu Ara mendekat dan menyalami ibu lalu ibu Ega banyak bertanya panjang lebar bercerita tentang Ega dan ibu Ega seolah menyalahkan Ara.
"Ibu bukannya kasihan malah memarahin anak orang tegur" pak diyanto, Tak lama kemudian Ega bangun dan menyalami ibunya,Ega juga berbincang banyak bercerita banyak tentang kehidupannya di kota lain dan tentang kejadian bersama Ara.
"Kenapa kamu kok milih anak kayak gitu keluarganya nggak mau Nerima kamu harusnya kamu tinggalkan saja bukannya malah kamu nikahin,memang sih dia cantik tapi bikin kamu kesel saja kamu harusnya nikah sama Dian anak pak Guntoro udah sarjana, anakny DPR, sawahnya banyak,kurang apa lagi coba? ibunya juga selalu nanyain kamu" Ibu Ega berbisik ke Ega dia merasa bahwa anaknya salah memilih pasangan.
"Biarlah Bu ngga usah di tanggapin Dian itu lebih tua dari aku meskipun sudah mapan aku nggak mau Bu lah istriku cantiknya kaya bidadari" Ega tidak peduli dengan orang yang bernama Dian itu.
"Iyo bidadari yang tidak di restui orang tuanya" Lalu Ega tertawa terbahak bahak mendengar penuturan ibunya. Sore hari tri datang sepulang sekolah dan dia kaget ada perempuan cantik duduk di depan rumah.
"Maaf mbak cari siapa yah?" tri bertanya sama Ara dan arapun langsung menebak
"Pasti kamu tri yah adik mas Ega" Ara menebak sambil tersenyum menatap tri
"Iya mbaknya siapa yah aku perasaan kaya pernah liat mbaknya" tri merasa bingung
"Aku Ara istri mas Ega" Ara memperkenalkan dirinya bahwa dirinya adalah istrinya mas Ega.
"Oh iya maaf Yo mbak aku nggak paham sama
sampean, ayo masuk MBK ngapain di luar sendiri nanti di ganggu jin loh" tri menakut nakutin Ara dan arapun mengangguk padahal Ara itu anak yang ngerti dengan ajaran agama sehingga dia paham tentang hal yang seperti itu hanya saja Ara juga menghormati ajakan tri.
"Di mana mas Ega mbak?" tri bertanya pada Ara
"Ada di halaman belakang sama ibu" jawab Ara sambil tersenyum
"Dasar anak kesayangan ibu mesti lagi curhat sama ibu lupa deh kalau ada istrinya di cuekin" Ara menggelengkan kepalanya terhadap kelakuan kakaknya.
"Biarkan saja tri mungkin mas Ega lagi kangen kangenan sama ibu jadi nggak kepikiran sama yang lain" Ara terkekeh geli.
"Rencana berapa hari di sini mbak?" tri bertanya pada Ara
"Nggak tau mbak cuman ngikut saja sama mas Ega karena seorang istri ya harus ngikut dan nurut sama suami"ucap Ara sambil senyum
Tri mengangguk tandanya dia setuju dengan ara tri juga kasih pengertian tentang kakaknya sebenernya kakaknya orang yang baik dan penyayang hanya saja keras kepala apapun kehendaknya harus di turutin harus kesampaian jadi terkesan pemaksa dan galak.
Lalu dari arah belakang terdengar suara Ega yang menyambung obrolan antara tri dan Ara
"Wah udah gede yah udah bisa ceramah di depan Kakak ipar kamu" Ega berbicara sambil melemparkan bantal ke arah tri yang sedang duduk di ruang tamu jadilah kakak beradik itu perang bantal sambil bercanda melemparkan bantal bantal ke arah kakak beradik itu
Ara hanya menonton saja tanpa ingin membela salah satu dari mereka, dia juga bergumam ternyata ega bisa bercanda juga kalau sama keluarganya aku pikir cuman bisa marah marah aja.
kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward
caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih