NovelToon NovelToon
Mira: Jiwa Api, Darah Malam

Mira: Jiwa Api, Darah Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Vampir
Popularitas:811
Nilai: 5
Nama Author: revanyaarsella

Mira Elvana tidak pernah tahu bahwa hidupnya yang tenang di dunia manusia hanyalah kedok dari sesuatu yang jauh lebih gelap. Dibalik darahnya yang dingin mengalir rahasia yang mampu mengubah nasib dua dunia-vampir dan Phoenix. Terlahir dari dua garis keturunan yang tak seharusnya bersatu, Mira adalah kunci dari kekuatan yang bahkan dia sendiri tak mengerti.

Ketika dia diculik oleh sekelompok vampir yang menginginkan kekuatannya, Mira mulai menyadari bahwa dirinya bukanlah gadis biasa. Pelarian yang seharusnya membawa kebebasan justru mempertemukannya dengan Evano, seorang pemburu vampir yang menyimpan rahasia kelamnya sendiri. Mengapa dia membantu Mira? Apa yang dia inginkan darinya? Pertanyaan demi pertanyaan membayangi setiap langkah Mira, dan jawabannya selalu membawa lebih banyak bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon revanyaarsella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17: Nyala dalam Kegelapan

Malam itu, hawa dingin menusuk di tengah kabut tebal yang menyelimuti istana. Langit berwarna kelabu, menyiratkan hujan yang mungkin turun sewaktu-waktu. Mira duduk di tepi balkon kamarnya, menatap kosong ke arah hutan gelap di kejauhan. Jantungnya masih terasa berat setelah semua yang terjadi—kebenaran yang diungkap Evano tentang dirinya, tentang darah campuran Phoenix dan vampire yang mengalir dalam tubuhnya, serta kekuatan besar yang kini tumbuh tak terkendali di dalam dirinya.

Tangannya gemetar, bukan karena dingin, tapi karena kekacauan dalam pikirannya. Dua dunia yang bertentangan kini menyatu dalam dirinya, dan dia tak tahu apakah tubuh dan jiwanya mampu menampung semua itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi padaku?" Mira bergumam pelan, mencoba menenangkan diri. Namun, semakin dia berpikir, semakin banyak pertanyaan yang muncul. Kenapa Evano menyembunyikan semua ini? Kenapa baru sekarang dia diberi tahu tentang asal-usulnya?

Tiba-tiba, angin dingin bertiup, membawa serta aroma hutan yang basah. Bayangan gelap bergerak di balik pepohonan, namun hanya sekilas, seolah-olah mengintai. Mira menegakkan tubuhnya, merasakan nalurinya bereaksi tajam. Ada sesuatu yang tidak biasa malam ini—sesuatu yang tak bisa dia jelaskan, namun bisa dia rasakan.

Langkah kaki terdengar mendekat. Evano muncul dari kegelapan, melangkah dengan tenang ke arah Mira. Rambut hitamnya tergerai liar, wajahnya seperti dipahat dari batu, penuh misteri dan ketegangan yang dalam.

“Mira,” panggilnya pelan, tapi suaranya menggema di udara malam yang dingin. Mata biru gelapnya berkilat di bawah sinar rembulan yang tersamar, menyiratkan rahasia yang tak terkatakan.

Mira menoleh, pandangannya penuh keraguan. Sejak Evano mengungkapkan kebenaran, Mira tidak lagi yakin bisa mempercayai siapa pun—bahkan dirinya sendiri. Kebenaran tentang asal-usulnya masih terngiang di pikirannya, menyusup ke dalam mimpinya dan mengusik tidurnya. Dia adalah percampuran dua kekuatan yang tak terbayangkan, dan itu membuatnya merasa terasing dari segalanya.

"Kau di sini lagi," kata Mira dengan nada datar, namun emosinya tak bisa disembunyikan. Ada kemarahan, ada kekecewaan, tapi juga ketakutan yang menyelubungi setiap kata. “Apa lagi yang belum kau katakan padaku, Evano? Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku?”

Evano mendekat, tapi Mira bisa merasakan jarak di antara mereka. Jarak yang bukan sekadar fisik, tapi emosional—ada begitu banyak hal yang tak terungkap di antara mereka. Tatapan Evano tak terduga, matanya seperti menyimpan lautan rahasia, terlalu dalam untuk dijelajahi.

“Mira, kau tidak sendirian dalam hal ini,” Evano memulai dengan nada pelan, seolah-olah mencari kata yang tepat. “Ada sesuatu yang lebih besar dari semua yang telah kau ketahui. Sesuatu yang telah lama tersembunyi... sesuatu yang sekarang mulai bangkit.”

Kata-katanya membuat Mira semakin tegang. Dia tidak suka misteri yang berlarut-larut ini, apalagi ketika itu menyangkut dirinya. "Apa maksudmu? Bicara dengan jelas, Evano."

Evano menarik napas panjang sebelum melanjutkan. “Kegelapan sedang mendekat, Mira. Kekuatan yang lebih tua dari Phoenix maupun vampire, kekuatan yang sudah lama terkubur dalam sejarah. Kekuatan ini tahu tentangmu, dan ia datang mencarimu.”

Kata-kata Evano menghantam Mira seperti ombak besar. Sebuah kekuatan lain? Sesuatu yang lebih besar daripada semua yang pernah dia pelajari tentang kedua dunianya? Mira merasakan bulu kuduknya meremang. Pikiran itu membuatnya tak nyaman. Dia sudah cukup tertekan dengan kenyataan tentang dirinya sendiri, dan kini ada ancaman lain yang entah dari mana datangnya.

"Kegelapan apa?" suara Mira bergetar, bukan hanya karena takut, tetapi juga karena frustrasi. Setiap jawaban dari Evano hanya memunculkan lebih banyak pertanyaan.

“Kegelapan yang bukan dari dunia ini. Kegelapan yang telah dibuang dan terlupakan, tapi tidak pernah benar-benar musnah.” Mata Evano menjadi lebih kelam, seolah bayangan di dalamnya semakin dalam. “Ia tidak hanya menginginkan keberadaanmu. Ia menginginkan darahmu, kekuatanmu. Dan jika mereka mendapatkannya, semuanya akan berakhir.”

"Siapa mereka?" Mira merasa gemetar, meski dia berusaha menahan ketakutannya. Semua ini terlalu cepat, terlalu membingungkan.

“Mereka adalah makhluk dari masa lalu, dari kegelapan yang lebih tua dari semua yang kau ketahui,” Evano menjawab dengan nada muram. “Mereka pernah dibuang, tapi kini mencari jalan kembali. Dan kau... kau adalah kuncinya, Mira.”

Jantung Mira seolah berhenti berdetak sesaat. Dia adalah kunci? Apa maksud dari semua ini? Kenapa dia, dari semua orang, harus terlibat dalam sesuatu yang begitu besar dan mengerikan?

“Kenapa aku?” tanya Mira dengan suara pelan, namun emosinya jelas. “Kenapa aku yang harus menjadi kunci bagi semua ini? Aku bahkan tidak pernah memilih untuk menjadi bagian dari dunia ini. Aku tidak pernah memilih untuk menjadi setengah Phoenix, setengah vampire!”

Evano menatapnya dengan tatapan penuh simpati. “Itu bukan sesuatu yang bisa kau pilih, Mira. Ini adalah takdir yang diberikan padamu. Kau terlahir dengan kekuatan yang tak dimiliki oleh siapa pun. Dan justru karena itulah, mereka menginginkanmu.”

Mira merasa dadanya semakin sesak. Takdir, kekuatan, kunci—semuanya terasa seperti beban yang tak mampu dia tanggung. Di balik semua itu, ada ketakutan yang tak terkatakan. Jika mereka benar-benar datang untuknya, apa yang bisa dia lakukan? Bagaimana dia bisa melawan sesuatu yang begitu besar dan kuat?

“Apa yang terjadi jika mereka berhasil?” Mira bertanya, suaranya hampir pecah.

Evano menunduk sejenak, seolah menimbang jawabannya. “Jika mereka berhasil mendapatkan kekuatanmu... dunia ini akan berubah selamanya. Kegelapan yang mereka bawa akan menghancurkan semua yang kita kenal. Dunia akan diliputi oleh kehancuran dan kekacauan.”

Mira menelan ludah, berusaha memahami kenyataan yang baru saja diungkapkan padanya. Dunia ini, hidupnya, semua yang dia kenal—semuanya bisa berakhir begitu saja jika kekuatan itu terbangkitkan. Dan dia adalah kuncinya. Di satu sisi, Mira merasa sangat takut. Namun, di sisi lain, ada sesuatu yang tumbuh dalam dirinya—sebuah tekad. Jika dia benar-benar adalah kunci dari semua ini, maka dia tidak akan membiarkan dirinya menjadi alat kehancuran.

“Tapi aku tidak akan membiarkan mereka menang,” Mira berkata, kali ini lebih tegas. Di balik ketakutannya, dia merasakan keberanian yang mulai menyala. “Aku mungkin belum mengerti semuanya, tapi aku tahu satu hal—aku tidak akan lari. Jika mereka menginginkanku, mereka harus melawan.”

Evano tersenyum tipis, meski tatapannya tetap serius. “Kau memiliki semangat yang kuat, Mira. Tapi ini bukan hanya soal kekuatan fisik. Ini soal bertahan hidup dan membuat pilihan yang tepat. Kekuatanmu belum sepenuhnya terbangun, tapi waktu tidak berpihak pada kita.”

Mira menatap Evano dalam-dalam. Di tengah semua keraguan dan kebingungan, ada satu hal yang mulai dia sadari—apapun yang terjadi, dia tidak bisa melakukan ini sendirian. Dia butuh bantuan, meskipun itu berarti harus bekerja sama dengan Evano, seseorang yang juga penuh dengan misteri.

“Apa yang harus kita lakukan sekarang?” Mira bertanya, suaranya lebih tenang meski hatinya masih bergejolak.

“Kita harus mencari jawaban,” jawab Evano. “Jawaban tentang kekuatanmu, tentang asal usul kegelapan ini, dan bagaimana kita bisa menghentikannya. Ada tempat yang mungkin bisa memberikan kita petunjuk—tempat yang sangat berbahaya, tapi mungkin satu-satunya harapan kita.”

“Tempat apa itu?” Mira bertanya dengan rasa ingin tahu yang mulai bangkit.

Evano menatap ke arah hutan yang gelap, seolah-olah melihat sesuatu yang tak kasatmata di kejauhan. “Tempat itu... adalah pusat dari segala sesuatu. Di sanalah semuanya dimulai, dan mungkin juga di sanalah semuanya akan berakhir.”

Mira merasakan hawa dingin menjalari punggungnya. Namun, dia tahu bahwa tidak ada jalan lain. Apa pun yang terjadi, dia harus menghadapi kenyataan ini. Di dalam dirinya, api Phoenix yang diwarisinya mulai menyala, bersemangat untuk menghadapi kegelapan yang datang.

Malam itu, di tengah kabut yang semakin tebal, Mira membuat keputusan. Dia tidak akan lari dari takdirnya. Tidak peduli seberapa besar bahaya yang mengancam, dia akan bertarung.

1
Yurika23
aku mampir ya thor....bagus ceritanya..penulisannya juga enak dibaca...lanjut terus Thor..
Yurika23: gak membingungkan kok kak...semangat terus...
Revanya Arsella Nataline: iya, makasih
maaf kalau agak membingungkan
total 2 replies
Afiq Danial Mohamad Azmir
Tidak sabar untuk mengetahui bagaimana kisah ini akan berakhir. Semangat thor! 💪
Revanya Arsella Nataline: makasih, maaf kalau kurang nyambung
total 1 replies
Ngực lép
Semoga semangatmu selalu terjaga agar bisa sering nulis, thor 💪
Revanya Arsella Nataline: makasih, semoga suka dengan ceritanya soalnya masih pemula
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!