Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Setelah capek jalan-jalan di mall, merekapun pulang. Carla dan Carlos yang paling bahagia saat ini.
Mereka masuk kedalam mobil dengan riangnya. Carlina belum pernah melihat anak-anaknya sesenang ini.
Meskipun selama ini mereka juga terlihat bahagia, namun kali ini terlihat berbeda. Carlina tau perubahan anak-anaknya karena ia merawatnya sejak kecil.
Dalam perjalanan menuju pulang, Carlina tertidur. Mungkin karena capek.
Sedangkan Carla dan Carlos memperhatikan jalan yang bukan menuju kearah rumah mereka.
"Pa, ini bukan jalan kerumah kami," kata Carla.
"Kita kerumah papa, Oma dan Opa ingin bertemu kalian," ujar Arthur.
Saat tiba didepan gerbang, penjaga yang membuka gerbang pun heran, saat melihat dua bocah didalam mobil tuan mudanya.
Karena kaca mobil terbuka, jadi para penjaga bisa melihat dengan jelas wajah kedua anak itu.
Mereka menunduk hormat saat mobil Arthur melewati mereka. Mereka bertanya dalam hati, siapa kedua bocah itu?
"Apa tuan muda sudah punya anak?" tanya salah satu penjaga.
"Iya ya, wajahnya sangat mirip dengan tuan dan nona muda kita," jawab penjaga 2.
"Kok kita tidak tahu jika tuan muda sudah menikah?" tanya penjaga 1.
"Bisa jadi pernikahan mereka di rahasiakan, dan mereka tinggal ditempat lain. Tuan muda kan sering bepergian untuk perjalanan bisnis," kata penjaga 4.
Banyak lagi perbincangan mereka tentang anak yang dibawa oleh Arthur. Namun mereka hanya bisa menduga-duga saja.
Arthur memarkirkan mobilnya di halaman, karena nanti ia akan mengantar anak-anaknya kembali.
Carlina masih tertidur, Arthur pun menggendong Carlina karena tidak tega untuk membangunkan nya.
"Kenapa Nak?" tanya Lina.
"Tidak apa-apa Ma, cuma tertidur saja. Aku gak tega bangunin nya," jawab Arthur.
Arthur pun membawa Carlina ke kamarnya. Sementara Lina langsung merangkul kedua cucunya.
"Oma rindu kalian, menginap disini ya," pinta Lina.
"Lain kali saja ya Oma," ujar Carla.
"Ayo!" Lina menggandeng keduanya menuju sofa.
Denia dan Delon langsung menghampiri mereka. Carla dan Carlos memperhatikan keduanya. Denia dan Delon tersenyum.
Lina langsung menelpon putrinya, Avariella yang mendengar keponakan datang pun langsung pulang.
Karena ia ingin sekali bertemu dengan keponakan nya itu. Ia baru kemarin datang dari perjalanan bisnis di luar negeri.
Hanya dalam beberapa menit, Avariella pun tiba dirumah. Ia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi agar bisa secepatnya sampai.
"Mana ponakan aunty?!" pekiknya dari depan pintu.
Carla dan Carlos menoleh ke asal suara. Avariella langsung menghampiri Carla dan memeluknya.
"Sudah aunty duga, kalian adalah keponakan aunty," ucapnya.
Kemudian ia beralih ke Carlos yang hanya diam saat di peluk. Avariella sudah mendengar cerita tentang kehebatan mereka.
"Aunty ada hadiah untuk kalian, ayo ikut aunty ke kamar!" ajaknya.
Keduanya pun mengikuti Avariella ke kamarnya. Avariella meminta mereka untuk duduk di sofa.
Avariella mengeluarkan dua buah kotak yang di bungkus rapi seperti kado. Lalu memberikan nya satu orang satu.
"Coba buka, kalian pasti suka," pintanya.
Carla dan Carlos membuka kado tersebut, yang isinya ternyata ponsel canggih yang kecanggihan hampir sama dengan komputer.
"Kalian bisa gunakan dimana saja, ini sebagai pengganti laptop. Dan kalian bisa memprogram nya sendiri," kata Avariella.
Padahal baru saja mereka dibelikan laptop oleh papanya, sekarang sudah diberi ponsel canggih oleh aunty nya.
"Aunty, jika mama tahu, nanti kami dimarahi," kata Carla.
"Masa sih? Tenang, mama kalian tidak akan marah kalau aunty yang kasih."
Sementara di kamar sebelah ...
Carlina masih tertidur pulas, Arthur dengan setia menunggunya di sofa sambil mengecek email yang dikirim oleh asistennya.
Sesekali ia menoleh ke Carlina yang tertidur, Arthur melihat cara tidur Carlina yang jauh dari kata anggun.
Tapi ia tersenyum, karena saat tidur Carlina terlihat imut. Seperti tidak ada beban yang ia tanggung.
"Aku tidak tahu bagaimana caranya kamu membesarkan anak-anak kita. Tapi aku salut padamu, karena tidak menggugurkan kandungan mu," gumam Arthur.
Kemudian Carlina menggeliat, Arthur pun kembali fokus ke laptopnya. Carlina masih menggeliat kan tubuhnya.
"Apa kita belum sampai?" tanyanya. Namun matanya masih tertutup rapat.
Arthur tersenyum mendengarnya. Perlahan Carlina membuka matanya dan terkejut mendapati dirinya didalam kamar.
"Aaaaah!" Carlina menjerit.
Arthur terkejut dan segera bangkit. Beruntung ia cepat meletakkan laptopnya di sofa.
"Mesum, mengapa kamu bawa aku ke hotel?" tanya Carlina yang belum ngeh.
Karena tidak memasang kedap suara, jeritan Carlina pun terdengar oleh Carla dan Carlos. Hingga keduanya bergegas menuju kamar papanya.
"Tenang dulu, tenang," ucap Arthur yang panik karena Carlina tiba-tiba menjerit.
"Kamu ...!"
Belum sempat Carlina meneruskan ucapannya, Carla dan Carlos sudah menerobos masuk.
"Mama!" panggil keduanya serentak. Avariella pun menyusul mereka.
"Sayang, kalian baik-baik saja?"
"Ma, kita di rumah papa, tadi mama tertidur pulas sekali, jadi papa tidak tega bangunin mama," kata Carlos menjelaskan.
"Benar begitu?" tanya Carlina.
Arthur hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian masuk Avariella dan Lina.
"Ada apa sayang?" tanya Lina.
Carlina seketika merasa malu karena teriakan nya begitu nyaring. Kemudian ia menutup wajahnya dengan selimut.
Avariella tertawa melihat tingkah calon kakak iparnya itu. Begitu juga Lina, menurut lucu.
"Sebenarnya ada apa?" tanya Lina lagi.
"Gak ada apa-apa Ma, Carlina cuma kaget, bangun tidur sudah berada didalam kamar, ia mengira aku membawanya ke hotel," jawab Arthur.
Lina mendekati Carlina dan membuka selimutnya. Namun ditahan karena ia benar-benar malu.
"Ini mama sayang, ayo buka selimutnya," kata Lina.
Perlahan Carlina membuka selimutnya dan hanya memperlihatkan matanya saja. Lina menahan tawa melihat Carlina.
"Kakak ipar!" Avariella menghampiri dan duduk disamping Carlina.
"Maaf, aku terlalu kaget, saat bangun sudah berada didalam kamar," ucap Carlina.
"Sudahlah, kamu aman, tidak mungkin anak itu berani macam-macam padamu," ucap Lina.
"Mama mimpi buruk?" tanya Carlos.
"Tidak sayang, mama cuma kaget saja," jawab Carlina.
"Sudah, mandi sana, setelah itu aku antar pulang," kata Arthur.
"Lho kok cepat banget," kata Lina.
"Lain kali baru lama-lama, Ma," ujar Arthur.
Carlina pun segera mandi, Avariella kembali ke kamarnya untuk mengambil pakaian ganti. Karena postur tubuh mereka hampir sama.
Hanya Carlina sedikit berisi karena sudah melahirkan. Avariella memberikan pakaian yang belum ia pakai.
"Kalian tidak mandi? Oma juga sudah siapkan pakaian untuk kalian," kata Lina.
"Tidak usah Oma, nanti saat tiba di rumah kami baru mandi," jawab Carla.
Lina tidak memaksa, beberapa menit kemudian Carlina keluar dengan hanya menggunakan bathrobe.
Pakaian ganti sudah ada di ruang ganti. Carlina langsung ke kamar ganti, setelah berganti pakaian, Carlina pun meminta Arthur untuk mengantar mereka.
Hidup itu selalu seimbang kiri dan kanan 😂😂
Apa jobdesk recesionis yaa? Satpam perusahaan? Ini perusahaan recehan ato gedean?
Kalo perusahaan gede, karyawan jiasa aja ga bisa asal masuk ke ruangan pimpinan..
Aahhgg ini kan dunia unreal, anything can happend right? 😂😂😂
🙏🏼🙏🏼
Semangay bosque 👌🏻
.