Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 29
Kini kedua Dokter itu dan Tuan Barra saling berhadapan.dengan kondisi yang berbeda,sang Dokter yang terlihat lelah ?,dan Tuan Barra yang terlihat kacau berantakan.
"Bagaimana keadaan istriku ?,apa dia baik baik saja ?"dua pertanyaan langsung dilayangkan.pada kedua nya.
"keadaan Nyonya Talita mengkhawatirkan sangat kritis untuk kali ini.jadi Nyonya Talita kembali koma.maaf jika kami melakukan kesalahan dalam menangani Nyonya Talita"jelas Dokter Abimanyu.dengan diakhir membungkuk hormat.
"Ap...."saat akan membuka mulut untuk menjawab,perkataan Tuan Barra terpotong,olehTuan Dariano beserta Istri yang datang.dengan keadaan yang cukup sama berantakan dan kacau.
"Bagaimana keadaan Bunda Yah ?.kenapa bisa jadi seperti ini ?.apa pemicunya sampai Bunda kembali Drop Yah ?"pertanyaan beruntun Tuan Dariano lontarkan pada Ayahnya.
"Tenang Mas atur napas dahalu,biarkan Dokter menjelaskan bagaimana keadaannya"Nyonya Utari berusaha menenangkan Tuan Dariano yang tampak panik.
"Maaf silahkan Bay dan Abi jelaskan.jangan sampai ada yang terlewat"setelah tenang barulah Tuan Dariano meminta Dokter kembali untuk menjelaskan.
"Jadi penyebabnya karena Nyonya Talita terlalu memaksa kan anggota tubuhnya untuk bergerak sendiri,kemungkinan Nyonya Talita ingin atau melakukan sesuatu.jadi syaraf tubuh yang mengalami kelumpuhan harus ditekan untuk bekerja ekstra sementara syaraf tubuh Nyonya Talita lemah"jelas Dokter Bayu pada mereka semua.(*ini ngarang loh woy* ).
"Karena pergerakan yang tiba tiba jadi syaraf mengalami syok.dan semakin lemah hingga menjalar ke syaraf Otak Nyonya Talita.besar kemungkinan Nyonya Talita akan mengalami mati Otak,jadi kami sebagai tim medis akan melakukan tindakan se obtimal mungkin"kali ini yang menjelaskan Dokter Abimanyu.(*ini aku juga ngarang woy*).dan Dokter Abimanyu berharap pihak keluarg mengerti.
"Ap..apa mat...mati otak.lalu kami harus apa Dokter.ap...apa yang harus kami lakukan.apa...apa dokter tid...tidak bisa mengupayakan kesembuhan mertua saya"dengan tergagap Nyonya Utari berbicara,dia terkejut dengan keadaan mertunya.dia tidak percaya jika nenek tua itu bisa sampai separah ini.
"Kami akan melakukan Terapi pada Nyonya Talita tapi keadaan beliau naik turun mengkhawatirkan itu sebabnya kami selalu menunda takut jika dipaksakan akan berakibat fatal,Ya seperti ini"jelas Dokter Abimanyu lagi.
"Kapan Istri saya akan siuman Bay ?.bisakah Istri saya sadar kembali"dengan nada lemah Tuan Barra bertanya.semoga apa yang dipikirkan nya tidak menjadi kenyataan.
"Mohon maaf Tuan,kami tidak bisa memastikan kapan Pasien akan bangun.yang bisa kami lakukan hanya terus memantau keadaan Nyonya Talita"jelas Dokter Bayu lagi.
"Apa tidak ada cara lain Bay,Abi.berapa pun biaya nya saya tidak masalah.yang terpenting Ibu saya sehat kembali"Tuan Dariano memelas dia sangat takut kehilangan Ibunya.cukup dua saudaranya saja yang menjauh jangan sampai Ibunya juga.
"Maaf kan kami Tuan.memang tidak ada jalan keluar nya,selain berdoa pada yang maha kuasa.kami hanya tim medis yang menentukan hidup dan mati seseorang hanya Tuhan"kalo Dokter Abimanyu yang berbicara.dia sudah jengah dengan keluarga ini.
"Apa pun tolong lakukan yang terbaik untuk Istriku"mohon Tuan Barra pada kedua Dokter yang menangani Istrinya.
"Tentu Tuan kami akan melakukan yang terbaik untuk Nyonya Talita,jika ingin melihat keadaan Nyonya Talita hanya boleh dari luar,karena beliau masih kritis.kami mohon undur diri Tuan dan Nyonya"pamit Dokter Bayu dan Abimanyu setelah mengatakan itu mereka membungkuk lalu melangkah pergi.
Saat ini yang bisa dilakukan oleh Tuan Barra dan Tuan Dariano beserta istri hanya berdoa pada berharap keajaiban.sungguh mereka tidak menyangka jika akan dihadapi dengan keadaan yang seperti ini.
Penyesalan kini menyusup relung hati.kenapa dia harus meninggalkan sang Istri sendirian.kalau tadi dia tidak memilih perusahaan mungkin Istrinya tidak seperti ini.hanya kata seandainya yang terlontar dalam hati dua Tuan Tanoearja itu.
Lain dengan dua Tuan Tanoearja lain pula dengan Nyonya Utari Atmaja.dia biasa saja tidak ada rasa apapun karena dia mendekati mereka juga karena memanfaatkan kebodohan kedua orang tua itu.semoga saja nenek tua itu cepat menjemput ajalnya.
"Bagaimana keadaan nya Altha apa dia sudah baik baik saja"setelah keheningan yang cukup lama akhirnya Tuan Barra melontarkan pertanyaan.dia pun baru ingat jika masih ada cucunya disini yang dirawat.
"keadaannya sudah membaik tapi Dokter Arga masih memantau terus kondisi nya"jawaban itu berasal dari Nyonya Utari.tadi Dokter Arga sudah menjelaskan bagaimana keadaan anaknya.sedikit kelegaan dia takut jika Dahayu berbuat hal yang tidak diinginkan tapi nyatanya tidak.
"Baguslah jika sudah membaik.tetap terus bersamanya Utari,jangan pernah tinggalkan dia sendirian.takutnya sesuatu terjadi saat kita tidak bersamanya seperti ini"jelas Tuan Abarra lagi dia takut jika cucunya mengalami apa yang dialami oleh istrinya.
"Kalau begitu aku yang akan menjaga Altha dan mas Dariano yang akan disini menemani Ayah apa tidak apa apa ?"Nyonya Utari mengajukan diri untuk menemani sang anak.ini kesempatan bagus untuk pergi dari sini,karna dia bosan.
"Hmm pergilah sebentar lagi Mas akan menyusul dan membawakan kalian makanan.untuk kita makan malam"jawaban diberikan untuk Nyonya Utari oleh Tuan Dariano.setelah Nyonya Utari melangkah pergi hanya ada kesunyian yang menemani.