Sejak awal pernikahan,kehadiran Deandra tak pernah di anggap oleh suaminya, bagi athar dia hanyalah istri di atas kertas, terlebih statusnya hanya sebagai "pengganti" kakaknya yang seharusnya menikah dengan athar namun menghilang di hari pernikahan dan Dea lah yang akhirnya menjadi istrinya athar.
Berbagai usaha telah Deandra lakukan untuk meluluhkan hati sang suami, namun tak pernah terlihat sama sekali di mata athar.
Hingga akhirnya kesabaran Deandra mulai terkikis dan dia memilih untuk menyerah lalu mulai merubah sikapnya sama seperti sikap athar padanya, hal itu membuat athar merasa kehilangan, seperti ada sesuatu yang kurang yang selalu mengisi kesehariannya.
Perlahan sikap athar mulai berubah untuk meluluhkan sikap deandra kembali, di tambah persaingan cinta yang tanpa diduga muncul, membuat keduanya mulai menyadari perasaan masing-masing, lalu bagaimana kah akhirnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
Malam itu setelah pulang bekerja deandra tak langsung pulang ke rumah, dia mampir dulu ke sebuah supermarket untuk membeli kebutuhan rumahnya.
Yang tanpa dia duga justru di saat itulah Dea akhirnya di pertemukan kembali dengan laki-laki yang sebenarnya sangat ingin ia hindari.
Dea tidak tahu jika sejak dia masuk ke dalam supermarket, laki-laki itu sudah ada di sana terduduk di bangku panjang dengan aura suram.
Seminggu sudah setelah Dea memutuskan untuk tak kembali ke rumah itu, kini dia berhadapan lagi dengan athar, yang penampilannya seolah berubah seratus delapan puluh derajat.
"Dera.
Awalnya Dea sungguh kaget saat nama itu terdengar di telinganya kembali setelah sekian lama, dengan suara serak yang sangat di kenalnya. Ketika Dea akhirnya berhenti, Dea bisa merasakan jantung nya yang memompa dengan cepat dan ketika sebuah tepukan halus di pundaknya membuat ia mau tak mau menoleh du saat itulah wajah Dea berhadapan langsung dengan wajah yang memancarkan harapan dan kerinduan dari pria itu.
"Akhirnya aku menemukan mu, " ucap pria itu, setiap kata nya begitu mengalun dengan indah di telinga Dea dan saat ia belum sempat merespon keadaan yang tengah terjadi ini, athar dengan cepat menariknya dalam dekapan hangat.
Tubuh Dea yang kecil seolah sangat mudah tenggelam dalam dekapan tubuh kekar athar. Dalam hati Dea rasanya ingin menangis, saat ini ia tak bisa mengekspresikan bagaimana perasaannya, namun mengingat kejadian terakhir kali sebelum akhirnya mereka berpisah membuat Dea dengan cepat mendorong tubuh athar menjauh.
"Maaf sepertinya kau salah orang. "
"Apa? tak mungkin aku salah, kau adalah dera istri ku! "
Dea mendongakkan kepala, di saat itulah dia bisa melihat kedua mata athar yang di penuhi dengan penyesalan.
Sementara athar langsung terkejut begitu melihat kedua mata indah Dea yang di penuhi kabut luka.
"Maaf. maafkan aku Dera. "
"Aku bukan dera. " tukas Dea.
"Baiklah jika bagimu begitu, tapi kamu adalah deraku, istri ku. "
"Istri mana yang kau maksud? bukankah katamu aku hanya pengganti? "
Deg! jantung athar seolah berhenti saat itu juga, ribuan anak panah rasa bersalah dan penyesalan seolah menancap ke dadanya saat itu juga.
"Maafkan aku dera, ku mohon kembali lah akan ku jelas kan semuanya yang terjadi malam itu pada mu. "
"Tidak! " tegas Dea menolak. "dan sebaiknya kau tidak usah menganggu ku lagi, mari kita menjalani kehidupan masing-masing karena aku memutuskan untuk berpisah dengan mu. "
Mendengar ucapan Dea sontak membuat athar membeliak kaget. "berpisah? tidak, kau pasti bercanda. "
Melihat raut wajah athar yang sepertinya tak senang dengan apa yang baru saja dia ucapkan membuat Dea mengurutkan dahi.
"Kenapa? bukankah ini yang kamu inginkan sejak dulu agar kamu bisa menikah dengan kak ranty begitu dia kembali. "
"Tidak." athar menggeleng cepat. "kau sepertinya salah paham dera. "
"Lepas! " Dea sontak berteriak saat athar mencoba menggamit tangannya. "Tak ada yang perlu di jelaskan atau di salah pahami, selama tujuh bulan ini aku sudah cukup bersabar, sekarang aku membebaskan mu untuk kembali pada cinta mu yang sesungguhnya athar. "
Dea kemudian berbalik dan dengan cepat berjalan pergi athar tak tinggal diam saja dan mengejar istrinya itu.
Namun begitu sampai di terminal bus, Dea dengan cepat masuk ke dalam nya, athar terkejut dan semakin mempercepat langkahnya untuk mengejar namun mau sekeras apapun dia berusaha pintu bus sudah tertutup rapat.
Bus mulai bergerak meninggalkan terminal namun athar memilih untuk tak menyerah. Dia yang hanya manusia biasa nekat menyamai lajunya bus yang mulai melaju cepat tak peduli dengan reaksi orang- orang di dalam bus itu yang mempertanyakan aksinya.
"Deandra tolong berhenti, dengarkan penjelasanku dulu, ku mohon! " teriak athar sambil terus berlari kencang, dia bisa melihat deandra dari jendela mobil bus dan athar juga tahu deandra mendengar kata- kata nya.
"Mba, sepertinya itu pacar mba? kasihan dia ingin bicara kayanya sama mba. Apa saya hentikan bus nya saja? " ucap sang supir yang nampaknya menaruh perhatian pada apa yang di lakukan athar.
"Jangan pak. " ucap Dea cepat. "Saya gak tau dia siapa, tidak usah di hiraukan. "
Sang supir yang setelah mendengar penjelasan Dea hanya mengangguk saja. Mobil bus kemudian tetap melaju dengan kecepatan nya.
Sementara itu athar yang akhirnya tak sanggup untuk menyamai kecepatan laju mobil pun berhenti, dia nampak ngos-ngosan dan hanya menatap gamang kepergian bus yang membawa Dea ikut serta.
Hatinya hancur tapi dia tahu ini tak seberapa dengan sakit hati yang di alami Dea selama ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Bang athar akhirnya menemukan keberadaan kak Dea?! " pekik bella yang girang setelah mendengar cerita athar.
"Ya, tapi akhirnya dia memilih pergi. " lirih athar membuat bella yang semula senang langsung terkulai lemas.
"Yahhhh, kenapa?"
"Nampaknya dia sudah sangat kecewa sama abang, " ucap athar dengan helaan nafas panjang.
Bella seolah merasakan apa yang kakaknya itu rasakan. "Tak apa bang jangan menyerah, dulu kak Dea juga gak menyerah walaupun abang tak menerimanya dulu. "
"Ya kamu benar bell, abang tentu tak akan menyerah. "
Ranty yang diam- diam menguping pembicaraan kakak dan adik itu, sontak bergerak gelisah matanya menatap penuh kekhawatiran lalu dia dengan cepat pergi kembali ke kamarnya.
"Sial, jika sampai athar bisa membawa dea kembali, aku bisa di tendang dengan mudah dari sini. "
Ranty langsung bergerak cepat mengobrak-abrik isi lacinya lalu benda yang dia cari pun akhirnya ketemu.
Obat perang*sang yang dia beli ini mempunyai dosis tinggi jika tiga tetes saja cukup untuk melumpuhkan athar dia yakin laki-laki itu pasti tak akan bisa menolaknya lagi.
Ranty tertawa merasa rencananya ini akan berhasil yang dia perlukan adalah bantuan dari ibu athar, lalu rencananya bisa berjalan dengan mulus.
...----------------...
"Apa yang harus ibu lakukan? " tanya nyonya gina, setelah sebelumnya ranty mengajaknya ke dapur dan memberitahukan tentang rencana yang di buatnya.
"Ibu hanya perlu memastikan jika mas athar meminum minuman yang aku buat ini, setelah nya tinggalkan kami berdua. "
"Kau yakin obat ini tidak akan mencelakai putra ibu? "
"Tidak akan bu, malah nanti obat ini yang akan membantu ku untuk mendapatkan anak dari mas athar dan ibu akan menjadi seorang nenek. "
"Benarkah?"
"Tentu saja bu. " ranty tersenyum puas, selama ibu athar ada di pihaknya maka bisa di pastikan athar akan menjadi miliknya.
"Tapi saat ini athar sedang pergi ke luar. "
"Hah? yang benar? "
"Iya baru saja dia pamit sama ibu, katanya sih pergi bersama kevin dan aryaan tapi ibu yakin sebenarnya dia pergi clubbing lagi, ck semenjak si pengganti itu pergi athar jadi semakin liar saja. "
Ranty tak mendengar jelas apa yang di ucapkan nyonya gina, yang pasti semangatnya untuk langsung mengeksekusi rencana ini pupus seketika.
"Breng*sek kenapa di waktu yang tepat ini athar pake segala pergi ke luar sih! " umpat ranty dalam hatinya.
"Baiklah kita tunggu sampai mas athar kembali yang pasti ibu harus memastikan bella tak mengusik rencana ini. "
"Kamu tenang saja ran, begitu athar meminum minuman yang kamu buat, ibu akan segera mengajak bella pergi ke luar, agar kamu dan athar bisa berduaan saja di rumah. "
Ranty menyeringai seperti devill, jika seperti ini maka rencananya bisa berjalan mulus meski harus di tunda sampai athar kembali.
"Dea, Dea kau lihat saja aku menyingkirkan mu dari hati athar secepatnya. "
*
*
*
bersambung
dan awalan nya sy langsung suka