Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
Like and koment dong guys, dukung aku ya terus ya🥰
...****************...
...----------------...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sesampai nya di apartemen mereka berdua masuk, tapi zeco langsung pulang ke apartemen milik nya.
"Duduk lah, simpan saja kopermu di sini. Nanti kalau sudah cukup beristirahat bereskan pakaian mu" kata Steven.
Mereka pun duduk, dan Steven memberi sesilia sebuah buku cukup tebal.
"baca dan ingatlah semua tentangku" kata Steven menyodorkan buku.
"Baik tuan" kata sesilia mengambil buku dari tangan Steven.
"berhenti memanggilku tuan, panggil aku Steven" kata Steven dingin sembari duduk bersebrangan dengan sesilia.
"baik tu... Steven" sesilia menunduk menyembunyikan wajah nya yang menjadi merah karna malu.
"Ck, apakah dia tidak sadar jika wajah nya menjadi sangat imut jika seperti ini" batin Steven gemas melihat wajah merah sesilia.
"Disini hanya ada 1 kamar. kau akan tidur satu ranjang dengan ku" kata Steven.
"Tak apa Steven, aku akan tidur di sofa saja" jawab sesilia tanpa menoleh ke Steven dan tetap membaca buku.
"Aku tidak ingin di bantah sesilia" kata Steven dingin.
Sesilia langsung mendongak melihat wajah Steven.
"Aku takut ya tuhan" batin sesilia sembari menggigit bibir bawah nya.
"Aku tidak akan melakukan apa pun sebelum kita menikah. Tenang lah" kata Steven menenangkan karna melihat wajah sesilia yang ketakutan.
Sesilia mengangguk dan tersenyum pada Steven. Sesilia bernafas lega setelah mendengar perkataan steven barusan.
Steven langsung beranjak ke kamar mandi untuk menyembunyikan wajah nya yang memerah karna mendapat senyuman dari sesilia.
"hufttttt, dia sangat kaku dan dingin" batin sesilia mengerucutkan bibir nya melihat kepergian Steven.
Sudah setengah halaman sesilia membaca isi buku itu dan telah mengingatnya. ia sudah lelah ingin segera beristirahat, ia menaruh buku nya di atas meja dan bergegas membereskan baju baju nya. Lalu ia pun membersihkan diri.
Sesilia telah selesai membersihkan diri dan ingin menghampiri Steven yang sudah ada di dalam kamar namun entah kenapa jantung nya berdetak dengan kencang.
"Tuhan, aku sangat gugup. Ini pertama kalinya aku akan tidur dengan laki laki yang baru saja aku kenal kemarin" batin sesilia. Sembari mengusap wajah nya dan menggigit bibir bawah nya.
Setelah beberapa menit menenangkan diri. Sesilia pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar.
TOK TOK TOK
"tidak di kunci, masuk saja" terdengar Steven dari dalam.
*CEKLEK
Terlihat Steven sedah duduk di atas kasur dan fokus pada laptop nya.
"Kemari, tidur lah. Kau pasti lelah" kata Steven tanpa menoleh dan tetap fokus pada laptop nya.
"I..iya" kata sesilia berjalan mendekati Kasur dan duduk di sebelah Steven.
"Berbaring lah, aku masih banyak pekerjaan. Aku tak kan mengganggumu" kata Steven yang masih fokus mengerjakan pekerjaan nya.
"ba...baik, aku a..akan tidur duluan" sesilia pun berbaring telentang karna tak enak jika membelakangi Steven.
Karna lelah sesilia pun dengan cepat langsung tertidur pulas.
"Anak ini, sungguh menggemaskan" kata Steven memandangi sesilia.
Tak lama kemudia Steven pun sudah selesai, dia menaruh laptop nya di atas laci dekat kasurnya. dan ikut berbaring di samping sesilia.
Dia memandangi sesilia terus sampai tertidur.
Pagi Hari
"nggggghhhhhhh.... Kenapa berat sekali" Sesilia mengucek mata nya dan melihat apa yang ada di atas perutnya.
Sesilia menutup mulut karna terkejut mendapati tangan kekar Steven berada di atas perutnya.
Sesilia memandangi Steven yang masih tertidur pulas.
"jika di lihat lihat tampan juga xixixi" Sesilia tertawa geli karna pemikiran nya sendiri.
Sesilia pun se pelan mungkin memindahkan tangan Steven karna sesilia ingin segera ke kamar mandi.
kok malah jd lemah,,kewaspadaan dan kejelian kurang,,bis adibikin kocar kacir sama vito,,bahkan mereka menembak sembarangan diarwa hotel...
maunya terongnya Mark busuk gak bisa dimanfaatin biar inpas
semoga orang2 didunia nyata yg seburuk Mark selalu sial sepanjang hudupnya
tapi nanti kalo Mark gak dpt balasan setimpal moga penulisnya diare selama 40 x 24 jam