Alhambra; PUTRA KEDUA keluarga Rain yang dikenal nakal dan urakan. Pemuda dengan segala keburukan yang tercetak di keningnya.
Sialnya, pemuda problematik tersebut harus mengalami kelumpuhan usai balap liar di satu minggu menjelang pernikahan.
Tanpa diketahui sebelumnya, calon istri idaman Alhambra justru mengincar PUTRA PERTAMA yang dianggap lebih sempurna dibanding Alhambra.
Drama kaburnya Echy, membawa Kinara kepada sebuah pernikahan. Kinara Syanara yang harus rela menjadi tumbal, menggantikan saudari tirinya sebagai mempelai wanita untuk Alhambra.
"Cowok badboy yang lumpuh kayak Alhambra itu lebih cocoknya sama cewek jelek kayak kamu, Kinara!"
Visual ada di Igeh...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPA DUA BELAS
Hal yang pertama kali Kinara lakukan setelah melihat bakat luar biasa Alhambra adalah, mencari informasi terkait lukisan.
Kebetulan, salah satu teman di group aktivisnya ada yang sudah lama menjadi penikmat seni. Bahkan bisa dibilang, aficionado seni saking antusias dan berpengetahuan luasnya ia dalam hal ini.
Kinara sempat memfoto hasil gambar suaminya kemudian iseng bertanya-tanya seputar seni pada temannya.
Tidak diduga-duga, pemuda bernama Galang tersebut menawarkan tiket kunjungan bahkan brosur untuk mengikuti kontes.
Sekarang Kinara paham, dari mana keinginan berontak yang mengiringi Alhambra. Ternyata dari kekangan keluarga terutama daddy-nya.
Menjadi Tuan muda yang dituntut untuk ikut mengembangkan bisnis keluarga, Alhambra harus rela mengubur dalam-dalam cita-cita.
Dunia Alhambra selama ini hanya seputar kemewahan, hura-hura dan merasa tidak didukung keluarga. Tanpa menyadari sesuatu, di mana selama ini ia menutup mata.
Bukan hanya menutup mata tapi juga buta akan kehidupan di sekeliling. Yang Alhambra tahu hanya tentang aksi mogok makan untuk mendapatkan mobil atau motor baru.
Ke mana saja Alhambra? Yang dia kenal hanya wanita-wanita tidak berwawasan dan mendekati demi uang juga kepopuleran.
Bahkan, Alhambra baru tahu siapa Kinara Syanara yang ternyata aktif terlibat dalam berbagai organisasi gerakan yang berfokus pada isu sosial, politik, dan lingkungan.
Gadis percaya diri dan blak-blakan yang peduli sosial meski bukan berasal dari keluarga kaya raya. Gadis yang sanggup mendobrak stereotip dengan penampilan sederhana.
Sekarang Alhambra tahu, kenapa Depa pernah bilang, Kinara berbeda dari pada perempuan lainnya. Karisma dan hasrat pejuangnya mengundang kekaguman.
...\=//°°°®™©™°°°//\=...
Ini hari pertama Kinara ngampus setelah pernikahan dadakannya. Dari pagi hingga sore begini, Kinara masih menjadi pusat gunjingan anak-anak kampus lainnya.
Di lorong-lorong koridor, bahkan hingga langkahnya masuk area lobby gedung, arah pasang mata masih berpusat pada Kinara.
Sedikitnya Kinara paham, tatapan penuh penilaian itu karena informasi yang tersebar di seluruh penjuru kampus. Di mana Kinara lah wanita yang menjadi istri Alhambra.
Pemuda paling populer di fakultas ekonomi dan bisnis, sekaligus ketua JAS-MotorClub yang gosipnya tengah mengalami cidera di kaki bahkan lumpuh.
"Coba kalau nggak lumpuh, Alhambra mana mau nikah sama cewek jadi-jadian. Dandanan saja mirip cowok!"
Sejauh jarak dari kelas sampai ke mobil jemputannya, Kinara mendengar berbagai macam komentar pedas, dan dia hanya melewatinya dengan mimik muka santai.
"Kenapa lama?"
Tiba di mobil, Alhambra sudah mencecar ketus. Pemuda itu memang belum bisa kuliah dalam kondisi kaki yang patah, tapi, Alhambra ikut menjemput Kinara bersama sopirnya.
Kinara naik, lalu membiarkan pintu mobil tertutup dengan otomatis. Hari ini, Alhambra sepakat mengikuti kelas kewirausahaan, lewat dosen khusus di sebuah tempat les yang disediakan keluarga Rain.
"Aku langsung ke sini setelah keluar dari kelas, kenapa lama, karena aku harus berjalan dari kelas untuk sampai ke sini. Kecuali aku punya sayap atau ilmu menghilang, baru boleh kamu tanya-tanya kenapa lama!"
Alhambra memutar bola matanya, ditanya sedikit jawabannya lebar. "Aku hanya bertanya dua kata, kamu malah ceramah."
"Kita jadi ke tempat les nggak?"
"Hmm ... Tapi, kamu janji akan mendampingi ku sampai kelasnya berakhir."
"Okay!" Kinara setuju.
Alhambra tidak harus diam saja sampai kakinya benar-benar sembuh. Anggap saja, kaki yang kini patah tidak bisa kembali semula, bukankah itu berarti, menunggu hanya menjadi suatu hal yang sia-sia?
Sebelum bicara manis, bicara juga kemungkinan terpahitnya. Alhambra harus rela jika suatu saat kakinya tidak bisa kembali berjalan seperti sedia kala, asalkan semangat juangnya masih bisa menggebrak atmosfer.
Tak jauh dari kampus, mobil yang membawa Kinara dan Alhambra sampai di tempat tujuannya. Mereka sama-sama turun dari mobil, bertanya ke resepsionis dan diarahkan menuju satu ruangan yang sama.
Sejauh ini kaki lumpuh Alhambra masih menjadi akar dari atensi orang-orang. Dan, sesekali, Kinara menepuk pucuk kepala pemuda itu sebagai bentuk dukungannya.
Sampai di kelas, dosen terbaik yang dipilih Daddy Sky menyambut. Tanpa basa-basi keduanya mengikuti kajian privat bersama.
Sebenarnya, Kinara sendiri tidak begitu familiar dengan materinya. Kinara anak Sastra dan Budaya, tapi demi semangat Alhambra, dia rela duduk di salah satu kursi ruangan ini.
Kelas berjalan dengan baik, di depan sana, dosen sudah menyampaikan beberapa materi krusial, tapi yang diajari justru tampak fokus memandangi wajah Kinara.
Bahkan, di sisi Kinara dan menghadap Kinara, Alhambra menyangga pelipis, tersenyum simpul begitu ringan seolah Alhambra tengah menikmati keindahan dengan suasana pantai.
"Ngapain ngeliat ke sini?" Ternyata bukan hanya Kinara yang sadar, Dosen bernama Richard Gere juga ikut menggeleng kepala.
Tak ada rasa bersalah, Alhambra malah mengatakan__ "Wajah mu mengalihkan duniaku."
Kinara bukan tersanjung, justru dongkol melihatnya hingga detik itu juga kepala Alhambra dia putar ke arah Pak Dosen bahkan sampai berbunyi KRETEK.
"Awh, sakit Kinara!!"
Di depan sana, Pak Richard tampak berhenti sejenak membiarkan Kinara menangani fokusnya Alhambra.
"Bilang saja kamu bosan sama materinya!"
"Memang begitu." Alhambra menggeliat, menepuk-nepuk mulut yang menguap. "Aku bahkan mengantuk sekarang."
"Tuan muda--" Pak Richard kembali menggeleng saat Alhambra menempatkan kepalanya di atas meja bahkan memilih tidur.
"Bra!" Kinara menggoyang lengan Alhambra, ya Tuhan, ternyata pemuda ini benar-benar bebal untuk urusan kuliah. "Hambra!"
Alhambra masih tak mau bangun.
"Kita sepakat tidak akan main-main. Atau, aku tidak akan menemani mu lagi! Setidaknya hargai Pak Richard!" Teguran Kinara serasa percuma karena Alhambra memilih untuk melanjutkan tidurnya.
Kinara lantas menatap Pak Richard, dia bisa apa selain pasrah. "Maafkan Alhambra, Prof."
"Tidak apa-apa." Pak Richard sudah cukup mengenal Alhambra, dia akan akhiri kelas dan memulai lagi di keesokan hari, setelah tuan muda culas itu mau belajar kembali.
Benar, Kinara harus bersabar menunggu di kelas sampai Alhambra terbangun. Semakin sore, semakin sepi area di sekitar sini, Kinara yang juga lelah, ikut meletakkan kepala di atas meja hingga lanjut ketiduran di sana.
Di waktu yang sama, mata Alhambra terbuka perlahan, di mana tatapannya langsung tertuju pada wajah lelah Kinara.
Alhambra mencoba melambaikan tangan kecil tepat di depan mata Kinara. Rupanya, Kinara sudah benar-benar nyenyak.
Seulas senyum terbit di bibir Alhambra, sebenarnya dia tidak terlalu mengantuk, justru, Alhambra tahu Kinara sudah cukup lelah dengan kegiatannya di kampus.
Maka, dia akan membiarkan wanita tangguh ini mengistirahatkan tubuh dan pikiran barang sejenak di kelas ini. Dan selama menunggu, tugasnya hanya menatap wajah apa adanya itu sambil sesekali menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Kinara.
Entah magnet apa, Kinara menarik tanpa bersolek, tanpa berbusana mencolok, dan mungkin ini yang dinamakan dengan--
"Inner beauty kamu kuat sekali."
...Agaknya masih banyak yg bingung kenapa kakak Alhambra, Viera. Alice memang belum disebutkan. Tapi buat yg bingung kenapa ada Viera, baca My Killer Boss dulu sampai bonus chapter di akhir, ya. See you mentemen....
makasih outhor kesayangan,rasanya gak mau berenti baca,,kayaknya mau nambah deeeh ciuuus
udah dech ki.. kamu mah kalah ilmu kl sdh dgn daddy sky🤣🤣🤣