NovelToon NovelToon
Dikira Miskin Oleh Tetangga Julid

Dikira Miskin Oleh Tetangga Julid

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Wanita Karir
Popularitas:59.3k
Nilai: 5
Nama Author: elinazy

Dara tinggal bersama Fira di sebuah desa. Kakak beradik itu mengontrak karena hanya tinggal sementara dengan tujuan untuk melanjutkan sekolah Fira pada jenjang SMA. beberapa tetangga tidak menyukai hingga selalu menghina serta menggangu mereka yang dianggap miskin. Padahal kenyataan nya, mereka adalah orang kaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elinazy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Makasih ya Van, kamu udah bantuin saya. Mungkin cukup sampai disini untuk bantuan nya, biar nanti saya lanjutkan sendiri" Ujar Dara di depan pintu rumah saat Ivan berpamitan untuk pulang. Ia sudah merasa tidak nyaman lagi jika harus berdekatan dengan Ivan.

"Maksud kamu apa? Saya akan selesaikan masalah ini sampai tuntas. Luna dan bu Puspa masih menjadi buronan, jadi tugas saya belum selesai" Balas Ivan tidak ingin jauh dari Dara lagi.

"Tapi Van, kamu udah terlalu lama meninggalkan pekerjaan. Saya gak enak karena ganggu pekerjaan kamu" Dara mencari alasan agar Ivan mau kembali ke kota.

"Cukup, saya gak mau debat. Pokoknya kalau Luna belum dipenjara, saya gak akan kemana mana" Ivan berlalu melajukan motornya kembali ke kontrakan.

Dara menyilangkan tangan melihat sikap Ivan yang tidak mau jauh darinya. Kalau menyebabkan perasaan yang tidak enak begini, ia tidak akan terang terangan menyukai Ivan.

"Masuk yuk mbak, kita tidur dan berhubung besok saya libur. Gimana kalau shoping aja? Pasti seru" Ujar Fira antusias.

Dara hanya mengangguk menuruti permintaan Fira yang jarang diajak nya jalan jalan atau sekedar berbelanja.

***

"Dara, kamu di dalam gak?, Dara" Gita mengetuk pintu rumah secara terus menerus namun tidak ada jawaban.

"Ini anak kemana sih, motor nya disini tapi orang nya dipanggil gak nyahut" Gumam Gita kesal lalu membalikan badan untuk kembali ke rumah.

"Ada apa mbak? " Dara membukakan pintu sambil menguap dan meregangkan tubuh karena baru bangun tidur.

"Anak gadis kok jam segini baru bangun" Ujar Gita mengurungkan niat nya untuk pulang.

Dara menatap ke arah jam dinding yang terletak di atas TV, jarum jam menunjukkan pukul delapan pagi. Ia dan Fira sengaja bangun siang karena tidak ada kegiatan selain shoping nanti siang.

"Namanya juga hari libur mbak, ada urusan apa datang kesini? " Tanya Dara bingung memperhatikan ekspresi senang yang ditunjukkan oleh Gita.

"Saya boleh dong minjam uang lagi, gak banyak kok cuman lima puluh juta aja buat beli motor bagus seperti kamu"

"Uhuk, apa? " Dara tersentak kaget hingga terbatuk saat mendengar perkataan Gita yang tiba tiba meminjam uang dalam jumlah banyak.

"Kalau bisa sih dicairkan sekarang ya biar langsung pilih motor" Gita membayangkan motor idaman nya terparkir di depan rumah. Ia sudah bosan melihat motor suami nya yang jadul.

"Mbak Gita salah orang, saya gak punya uang sebanyak itu"

"Gak perlu bohong kamu, semua orang udah tahu kalau kamu itu pemilik DResto. Sanggup banget pura pura miskin" Gita menatap Dara sinis tetapi memasang sikap baik agar mendapatkan keinginan nya.

"Maaf mbak saya sibuk" Dara langsung menutup pintu dengan malas karena identitas nya sudah terbongkar. Ia membuka ponsel hingga menemukan sebuah berita tentang dirinya. DARA, PEREMPUAN YANG DIKENAL MISKIN TERNYATA SEORANG OWNER DRESTO. INI PENUTURAN LANGSUNG DARI FIRA, ADIKNYA SENDIRI. Ia membaca judul berita yang langsung tahu kalau semua sebab ulah Fira.

"Fira, bangun, cepat bangun, mbak mau bicara" Dara menggoyangkan tubuh Fira yang terlihat nyenyak menikmati tidur nya.

Fira membuka mata perlahan sambil menahan rasa kantuk yang belum tuntas.

"Apa mbak, janji nya kan nanti siang kita shoping. Sekarang saya mau lanjut tidur lagi ya" Ujar Fira kembali menutup mata namun dilarang oleh Dara.

"Gak boleh, kamu harus jelasin ini sama mbak Dara" Dara menunjukkan layar ponsel tepat di hadapan wajah Fira.

Setelah membaca berita itu dengan seksama, Fira menyadari kalau Dara akan melayangkan amarah nya segara. Apalagi saat melihat raut wajah kesal sudah terlihat di wajah Dara.

"Hehe, maaf mbak. Saya keceplosan kemarin" Fira menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Rasa kantuk mendadak hilang tergantikan oleh rasa takut yang harus dihadapi sebab ulah nya sendiri.

"Kenapa bisa ceroboh gini sih Fir? Mbak Dara kan udah bilang untuk menyembunyikan identitas kita agar dikira miskin oleh tetangga julid. Kamu tahu gak kalau barusan itu mbak Gita datang mau minjam uang, paling malas banget kalau berhadapan sama orang seperti itu. Langsung memasang muka baik supaya dapat pinjaman" Dara kesal tetapi tidak ingin memarahi Fira, takut nya kalau malah menjadi masalah.

"Saya kesel sama penjual warung yang malah belain Luna dan bu Puspa. Yaudah saya bilang aja kalau mbak Dara itu owner DResto, biar mulut nya diam"

Dara tidak sepenuhnya menyalahkan Fira karena ini juga kesalahan dirinya sendiri yang membiarkan Fira berhadapan dengan orang orang julid diluar sana. Kesabaran Fira memang setipis tisu, apalagi kalau sudah emosi langsung meluap dan tidak bisa mengendalikan diri. Dara hanya bisa pasrah sekarang jika sewaktu waktu akan ada banyak tetangga nya yang berpura pura baik dan datang hanya untuk meminjam uang.

"Mbak Dara marah sama saya? " Tanya Fira takut kalau akan didiamkan sebab ketika Dara marah itu lebih memilih diam tidak peduli.

"Gak Fir, udah lupain aja. Ayo siap siap katanya mau shoping" Dara menyuruh Fira untuk mandi.

Berhubung semua orang sudah mengetahui identitas nya, Dara memesan sebuah mobil baru untuk digunakan bepergian dan langsung diantar sekarang juga. Ia menyetir sendiri dengan Fira di sebelah nya menuju pusat perbelanjaan.

Sesampainya di sana, orang orang sekitar menatap Dara dengan penuh arti bahkan ada beberapa orang yang menghampiri hanya untuk meminta pekerjaan. Rasanya tidak nyaman sekali menjadi fokus perhatian banyak orang, namun ia mencoba menahan kekesalan nya daripada membuat Fira terus merasa bersalah.

"Maafin saya mbak, tolong jangan marah" Ujar Fira masih merasa tidak enak.

"Udah gak perlu dibahas lagi, mbak kan emang gak marah sama kamu. Kita fokus belanja aja gak usah pedulikan pandangan orang orang"

Saat mereka memasuki sebuah toko pakaian, Dara mendengar suara samar yang sepertinya tidak asing di telinga. Ia mencari sumber suara itu lalu mendekat agar lebih terdengar jelas.

"Gimana nih bu, ternyata Dara itu pemilik DResto. Pantesan aja dia selalu ikut campur" Ujar Luna dari dalam ruang ganti.

"Iya, semua rencana kita langsung gagal seketika. Padahal kalau bisa ketemu sama pemilik DResto kan bisa minta maaf langsung. Lah ini kalau orang nya Dara bisa habis kita" Balas Puspa yang tak kalah panik juga.

Dara melintas kan sesuatu di pikiran nya untuk tidak menjebloskan Luna ke penjara tetapi dia harus menjadi asisten sedangkan Puspa menjadi pembantu di rumah nya. Ia menunggu mereka hingga keluar dari ruang ganti itu.

"Tunggu, saya gak akan melanjutkan kasus ini. Kamu gak akan dipenjara Luna" Dara bergegas mengatakan niat nya sebelum Luna dan Puspa berlari keluar untuk kabur dari hadapan nya.

Luna langsung membalikkan badan dengan girang serta mendekati Dara untuk bertanya. Ia jelas harus bersikap lembut agar dianggap sudah berubah menjadi orang yang baik.

1
Farida Aj
payah ga ada klanjutanx
Farida Aj
ayo lanjut author lama banget lnjutx
Rio Ferdinan
lanjuttt
Memed Adrianto
ah ceritsa nya tllu lebay masa ada orng numpang belagu spti bos
Nuni
Luar biasa
Sulfia Nuriawati
kampung primitif isinya org² toxic srmua, hrs ada gebrakan yg berani biar g jd kebiasaan, hrsnya ada tokoh masyarakat yg menegur
Maya Lestari
nahh gitu dong, sesekali tegas sama orang yg gk punya otak!!
Budy Firmansyah
novel tolol....punya uang mau aj ditindas...baik hati sih oke....tolol ya gak lahhh..../Awkward//Awkward//Awkward/
Nor Azlin
kenapa harus di sembunyikan identitasnya juga kali yah ...bukan nya bagus yah ngontrak juga di DResto kan cari aman kerana di lingkungan Dara tinggal aja bisa2 hutang uwang sama kamu yah ...biar semuanya terungkap agar tidak ada lagi manusia2 yang suka ngutang aja dari membayar nya ...itu si hesti keluarga nya juga masih punya tapi masih aja tinggal dengan Dara sama Fira yah udah itu semuanya memerintah agar menyediakan makan minum semuanya mereka yang tanggung ...sanggup mau direndahkan selalu ...aku tau kamu mau menyembunyikan indentitas nya juga sih tapi jangan adik mu itu jadi sasaran orang jahat lho...lanjutkan thor
Nor Azlin
udah tau tetangga nya kayak gitu masih aja pagar rumah nya dibuka gitu aja...lain kali kunci aja deh biar aman tidak repot2 sama orang kayak Gitu itu ...percuma aja berdebat sama mereka yang kamu perlu buat jangan pedulikan mereka udah habis cerita ...lanjutkan thor
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Suratno
👍💪
Elli Junaida
seru
Murni Dewita
👣
diana putri
kenapa cuma separo separo gak ada kelanjutane
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
tulah dara tak dengar saran papa nya orang yang dipilih malah menusuk dari belakang,,,,
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
double update thorr
elinazy: Siap💖
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!