Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 9_Mie Instan
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
Saat Gavin sudah sampai dan berada di depan lift di lantai bawah dia melihat lampu dapur yang menyala menandakan ada orang di sana.
"Siapa itu bukankah sekarang masih jam dua pagi?" gumam Gavin penasaran.
Dia pun segera mendekat dan melihat Kyra ternyata yang berada di sana sendiri sambil tangannya dengan cekatan memasak entah apa Gavin tidak tahu, namun bau nya begitu menggoda.
"Lagi masak apa?" tanya Gavin yang tiba-tiba sudah berada di belakang Kyra.
Kyra yang terkejut pun langsung melihat ke belakang ternyata di sana ada suaminya.
"Tu.. tuan muda." seru Kyra merasa tertangkap basah sedang berada di dapur.
"Lagi masak apa?" tanya Gavin dengan tegas.
Kyra pun tersadar dan langsung menjawab pertanyaan dari tuan muda nya sekaligus suaminya itu.
"Saya lapar tuan muda, jadi saya bikin mie instan. Tuan muda sendiri sedang apa di sini?" tanya Kyra dengan takut, dia bahkan masih terlalu canggung untuk memanggil nama yang lain untuk Gavin karena dia masih merasa bahwa Gavin adalah majikannya.
"Aku juga lapar, buatkan juga untuk ku satu." ucap Gavin kemudian duduk di meja makan sambil melihat ke arah Kyra.
"Biar saya buatkan makanan saja tuan muda, di kulkas masih ada daging." ucap Kyra tidak pantas juga tuan muda nya di kasih mie instan juga.
"Buatkan yang sama seperti kamu saja, aku sudah sangat lapar." ucap Gavin, menurutnya sesekali makan mie instan juga tidak apa-apa kan, dari pada menunggu lama.
Akhirnya Kyra pun memasak mie instan satu lagi untuk tuan muda nya itu.
"Ini tuan muda." ucap Kyra sambil memberikan mie instan yang sudah matang dan dia taruh di sebuah mangkok, jangan lupa dengan telur mata sapi nya juga.
"Kamu mau kemana?" tanya Gavin saat melihat Kyra menjauh dengan mangkok lainnya di tangannya.
"Saya ingin makan mie ini tuan muda." ucap Kyra yang masih saja berbicara sopan dan baku sekali.
"Makan di sini." tutur Gavin membuat Kyra mematung di tempat.
"Ta... Tapi tuan muda..." potongnya karena Gavin sudah memerintah terlebih dahulu.
"Buruan duduk di sini." tegas Gavin.
Akhirnya mau tak mau Kyra pun duduk di meja makan berhadapan dengan Gavin, mereka makan dengan lahapnya, entah karena lapar atau bagaimana namun ini adalah kali pertama Gavin mencoba mie instan yang begitu enak sekali di makannya.
Mereka berdua makan dengan khidmat dan tidak ada pembicaraan sama sekali, hingga tak terasa makanan milik Gavin pun sudah tandas ia lahap, dia melihat milik Kyra yang begitu masih banyak namun gadis itu malah sudah berhenti makan dan ingin beranjak dari tempat duduknya.
"Mau kemana?" tanya Gavin dan langsung membuat pergerakan Kyra terhenti.
"Saya ingin ke dapur tuan buat cuci piring." ucap Kyra.
"Emang itu gak di habisin?" sahut Gavin dengan sedikit malu nya namun dia tidak bisa untuk diam saja melihat makanan enak itu.
"Tidak tuan, saya sudah sangat kenyang." ucap Kyra.
Seketika Gavin langsung berdiri dan merebut piring milik Kyra.
"Jangan membuang makanan, mubazir!" seru Gavin kemudian kembali duduk di tempatnya.
Jangan tanya lagi bagaimana cengo nya Kyra yang melihat hal itu.
"Ta... Tapi tuan muda itu bekas saya." ucap Kyra namun Gavin tidak menggubris nya dan terus memakan sisa makanan milik Kyra.
Entah Gavin juga tidak tahu mengapa dia bertindak seperti itu, dia bisanya sangat anti dengan berbagi makanan apa lagi makanan sisa seperti ini, namun saat melihat Kyra yang ingin membuang sisa makanan tersebut membuat Gavin tidak terima dan langsung merebutnya.
Tak lama makanan tersebut pun juga tandas oleh Gavin, setelah itu Kyra baru mencuci kembali piring tersebut agar tidak menumpuk piring kotor di sana karena bagiamana pun Kyra masih merasa bahwa dia adalah seorang pembantu di rumah besar tersebut.
"Udah selesai?" tanya Gavin yang ternyata dari tadi terus menunggu Kyra yang sedang mencuci piring.
Kyra yang mendengar pertanyaan tersebut hanya bisa menunduk sambil mengangguk kan kepalanya.
"Sekarang lebih baik kita ke kamar karena ini masih sangat dini hari." ucap Gavin kemudian meninggalkan Kyra begitu saja.
Rasanya Kyra ingin kembali ke kamar nya yang dulu saja, walau tidak terlalu besar dan berada di bagian belakang rumah megah ini tetap saja itu lebih nyaman dari pada harus satu kamar dengan tuan muda nya itu.
"Kenapa berhenti? Ayo jalan." seru Gavin melihat Kyra hanya diam saja di sana.
"Eh iya tuan muda." ucap Kyra dengan gugup dan kemudian mengikuti langkah kaki tuan muda nya menuju kamar yang tadi sempat Kyra tiduri sebentar.
Sampai di kamar tersebut Kyra langsung menuju sofa namun langsung di hentikan oleh suara Gavin.
"Apa kau lupa dengan apa yang aku ucapkan sebelumnya? Tidur di kasur bukan di sofa." tekan Gavin lama lama merasa kesal dengan istri baru nya itu.
Dengan nyali ciut Kyra langsung menuju ke kasur yang sebelumnya dia tiduri itu, Gavin pun mengambil tempat di sebelahnya dan mulai terlelap dari tidurnya.
.
Jam lima pagi Kyra sudah bangun dan segera membersihkan tubuhnya sebelum dia ke bawah untuk membantu bantu pekerjaan.
Setelah merapi kan penampilan nya dia segera turun dan di sambut oleh bi Siti yang tak sengaja melihat Kyra di sana.
"Selamat pagi nona." sapa bi Siti membuat mata bulat kyra terperanjat kaget.
"Bi kenapa panggil Kyra kayak gitu sih, Kyra gak suka ya." tegas Kyra yang terlihat manja jika dengan bi Siti.
"Kyra, kamu sekarang adalah nona muda di keluarga Ivander, gak mungkin bibi bakalan manggil kamu gak sopan kayak gitu." seru bi Siti merasa tidak enak.
"Bi Kyra tetap ponakan bibi loh, jadi bibi panggil Kyra seperti biasa aja ya." ucap Kyra malah tidak senang jika bibi nya itu mengubah panggilannya.
"Ya sudah lah, kamu kenapa ke sini nduk?" tanya bi Siti baru sadar kenapa ponakannya itu ke dapur pagi-pagi sekali.
"Ya Kyra mau bantuin bibi lah." seru Kyra dengan antusias nya.
"Enggak, kamu kembali ke kamar kamu aja, gimana coba nanti kalau tuan muda bangun terus gak ngelihat kamu? Bisa-bisa nanti beliau marah." ucap bi Siti mencoba membujuk Kyra agar tidak ikut membantu.
"Tapi bi...." ucap Kyra yang langsung terpotong karena bi Siti sudah mendorongnya keluar dari area dapur.
Akhirnya mau tidak mau Kyra pun kembali ke kamar, saat dia masuk ke kamar nya dia melihat Gavin sang suami yang masih terlelap maklum lah ini masih sangat pagi bagi nya.
Kyra yang tidak tahu harus melakukan apa pun langsung duduk di sofa kamar sambil matanya terus mengamati seluruh kamar yang masih temaram itu.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...