Azura Saskirana adalah putri pertama dari tiga bersaudari keluarga kaya dan terpandang Yudhistira grup, kondisi azura yang buta sejak lahir membuat azura mendapatkan perlakuan yang semena mena dari ibu kandung dan juga saudari saudarinya.Namun penderitaan yang dialami oleh azura perlahan sirna ketika ia bertemu dan dilamar oleh CEO tampan yang bernama Aksa Delvin Arion yang datang ke rumah Yudhistira untuk melamar salah satu putri Yudhistira untuk dijadikan sebagai istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari saat azura menggunakan tongkat tunanetra nya untuk menyusuri jalanan kota Jakarta seorang diri.Jalanan yang sepi dari lalu lalang kendaraan,membuat azura melalui jalanan kota tanpa hambatan apapun.
Meskipun azura sendiri tidak tahu tempat mana yang ingin ia gunakan untuk mengakhiri hidupnya,namun yang jelas ia sudah tidak menginginkan kehidupannya saat ini.Batin dan juga fisiknya sudah lelah merasakan perlakuan semena mena yang dilakukan oleh ibu kandungnya.Hanya dengan mengakhiri hidupnya saja,ia akan bisa mengakhiri semua penderitaan yang tengah dialaminya dan mengakhiri semua beban yang ditanggung oleh orang orang terdekatnya.
Setelah berjalan cukup jauh dengan segudang beban dipikirannya, akhirnya azura mendengar sayup sayup suara aliran air yang diyakininya sebagai sebuah sungai.Dan benar saja ketika azura mencoba berjalan mendekati area sungai itu,azura merasakan bahwa tangannya menyentuh pagar pembatas dari sebuah jembatan yang berupa jalanan untuk melalui sungai tersebut.
Mengetahui hal itu membuat azura akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atas pagar pembatas jembatan untuk menenggelamkan dirinya sendiri ke sungai.
Sembari meletakkan tongkat tunanetra nya ke jalan,tangan azura pun mulai berpegangan pada tiang pembatas jembatan,mengarahkan kedua kakinya untuk menaiki pagar pembatas jembatan itu.
Tepat di saat azura berdiri di atas pagar pembatas jembatan sungai itulah, akhirnya mobil yang dikendarai oleh Aksa yang hendak menuju ke rumahnya,melintasi jembatan yang dihampiri oleh azura dan membuat Aksa yang tanpa sengaja melihat azura yang bersiap untuk mengakhiri hidupnya, segera mengerem mobilnya dengan mendadak untuk menghentikan usaha pelenyapan diri yang sedang dilakukan oleh azura.
"Astaga,apa yang sedang wanita itu lakukan dengan berdiri diatas pembatas jembatan itu?Apakah dia mencoba untuk melenyapkan dirinya?" tanya Aksa kepada dirinya.
Dan setelah ketika Aksa melihat azura yang sudah siap untuk melompat dari atas jembatan,Aksa pun buru buru keluar untuk menghentikan tindakan bodoh yang akan dilakukan oleh azura.
"Berhenti!!!" teriak Aksa saat ia berlari menghampiri azura di jembatan.
Azura yang mendengar suara seseorang yang tanpa sengaja melihat niatnya yang ingin mengakhiri hidupnya,dibuat panik dan menyuruh orang itu untuk tidak mencampuri urusannya.
"Tolong jangan coba coba mendekatiku tuan!" ucap azura sembari memperingatkan Aksa untuk tidak mendekatinya.
"Tunggu sebentar nona,tolong kau jangan berbuat nekat dengan melompat dari jembatan ini.Apapun masalah yang sedang kau alami saat ini,kau bisa mengatasinya dengan kepala dingin.Aku mohon turunlah nona." mohon Aksa sembari membujuk azura untuk tidak melakukan tindakan nekadnya untuk mengakhiri hidupnya.
"Memangnya siapa kau yang berani untuk menghentikan ku?Kau tidak mengerti dengan permasalahan yang sedang aku alami saat ini!!!Kau tidak mengerti dengan penderitaan hidup yang aku rasakan saat ini.Jadi...berhentilah untuk mencampuri urusanku dan pergilah dari sini." usir azura dengan frustasi.
"Aku memang tidak mengenalmu nona,tapi aku tidak bisa membiarkanmu melakukan hal yang ingin kau lakukan saat ini.Aku mohon turunlah nona,kau bisa mati jika terus berdiri di atas sana." ucap Aksa yang tidak henti hentinya untuk membujuk azura agar tidak melakukan tindakan bodohnya itu.
"Mati...memang itu yang aku inginkan saat ini.Hidupku sudah tidak ada artinya lagi di dunia ini.Aku sudah muak menjalani kehidupan ku yang menderita ini.Tolong jangan menghalangiku tuan,dan pergilah dari sini." ucap azura kepada Aksa lalu menutup kedua matanya dan diam diam memohon maaf kepada tuhan karena sudah berbuat nekad dengan mengakhiri hidupnya sendiri.