“Kau akan menjadi pacar eksklusifku selama batas waktu yang tak ditentukan. Rubah penampilan kuno-mu itu. Aku tak suka melihat penampilan burukmu itu. Jika kau menolak perjanjian ini, kau bisa mengundurkan diri dari perusahaanku,” ucap Dimitrei Uvarov—seorang CEO di mana Thalia Brown bekerja. Thalia yang sangat membutuhkan pekerjaan saat ini dan tak punya pilihan jawaban lain, akhirnya mengangguk setuju. “Baiklah, Tuan. Aku menerima dan tak menolak perjanjian ini.” Siapa yang bisa menolak pesona Dimitrei Uvarov— putra angkat dari seorang mafia kawakan yang cukup terkenal di dunia bawah. Namun, alih-alih melanjutkan usaha sang ayah angkat, Dom Petrov, yang terbilang sangat sukses, Dimitrei justru membangun dinasti kejayaannya sendiri meskipun semua modal dibiayai oleh ayah angkatnya. Melihat kehidupan sang ayah angkat yang selalu ditinggalkan wanita dan tak pernah mendapatkan cinta sejati, membuat Dimitrei tak berniat untuk menikah karena baginya itu adalah hal yang sia-sia. Namun, berbeda dengan Dom yang menginginkan Dimitrei membangun rumah tangga dengan wanita yang tepat. Kondisi kesehatan Dom yang memburuk membuat Dimitrei akhirnya menyetujui perintah Dom untuk menjalin hubungan dengan wanita yang akan diseleksi langsung oleh Dom. Dan pilihan itu jatuh pada pegawai culunnya yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata yaitu Thalia Brown.
Follow ig : zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Thalia Brown
“Thalia, besok Tuan Dimitrei akan datang dari Eropa. Kau harus menyiapkan semua dokumennya karena akan ada meeting besar besok pagi dan laporan kita tak boleh ada yang salah," kata Tuan John—kepala Divisi keuangan.
"Baik, Tuan, aku sudah menyiapkannya.” Thalia menjawab dengan yakin dan mantap sembari tersenyum.
"Bagus, aku harap kau selalu betah bekerja di sini meskipun tekanan kerja di sini sangat tinggi. Aku tak tahu bagaimana nasibku jika tak ada dirimu.” Pria paruh baya itu menyemangati Thalia.
"Aku akan selalu betah bekerja di sini, Tuan, karena gajinya yang besar.” Thalia menjawab dengan jujur dan membuat John tertawa pelan.
"Ya, kau benar, tak ada yang bisa menyaingi gaji perusahaan ini, Thalia. Bersyukurlah atas hal itu," sahut John dan Thalia hanya tersenyum saja.
"Kau belum pernah bertemu dengan Tuan Dimitrei, kan? Saranku, jangan menunjukkan rasa gugup di depannya meskipun dia orang yang sangat menakutkan. Dia tak suka dengan orang yang plin plan dan tak tegas, jadi kau harus bisa menghadapinya besok jika dia menyerangmu dengan banyak pertanyaan.” John memberikan wejangannya.
"Baik, Tuan, aku sudah membaca beberapa artikel tentangnya meskipun aku tak tahu bagaimana wajahnya. Dia pasti orang yang sangat menakutkan," kata Thalia.
"Ya, dia sangat membahayakan bagi semua wanita. Berhati-hatilah:” John tersenyum penuh arti.
Thalia mengangguk sembari tersenyum.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Thalia pun pulang ke apartemennya. Thalia sengaja menyewa apartemen kecil untuk menekan biaya hidupnya yang cukup mahal di kota besar itu.
Hal itu membuat Thalia bisa menabung cukup banyak dan uang tabungannya masih sangat tebal, jadi dia tak akan kebingungan jika membutuhkan dana mendadak.
*
*
Thalia Brown adalah seorang wanita yang hidupnya adalah contoh nyata dari pertentangan yang tidak biasa antara penampilan fisik dan kecerdasan luar biasa.
Dalam penampilannya sehari-hari, dia tidak pernah mencolok. Rambut cokelatnya selalu diikat dalam kuncir kuda yang sederhana dan terkadang dikepang seperti anak remaja yang baru memasuki masa peralihan dari anak-anak menjadi seorang ABG.
Thalia juga lebih sering mengenakan baju kemeja dan rok di bawah lutut daripada setelan formal yang modis seperti teman-teman kerjanya yang lain.
Dia tampak seperti seseorang yang tidak ingin menarik perhatian, tetapi di balik itu, ada kecerdasan yang tak tertandingi.
Dia menjadi seorang pegawai teladan serta tak memiliki musuh sama sekali karena dia tak pernah mencampuri urusan orang lain dan suka membantu jika ada yang merasa kesulitan dalam pekerjaannya.
Thalia adalah seorang profesional di dunia bisnis. Dia bekerja di salah satu perusahaan besar yang menguasai dunia keuangan.
Dalam divisi keuangan perusahaan itu, Thalia menduduki posisi yang sangat penting.
Dia adalah seorang analis keuangan yang ulung dan memiliki kemampuan untuk melihat pola-pola dalam angka-angka yang rumit.
Thalia telah membuktikan dirinya sebagai aset berharga bagi perusahaan dan telah mendapatkan kepercayaan dari rekan-rekannya yang menghormatinya meskipun usianya masih tergolong muda.
Akan tetapi, di balik segala prestasinya, Thalia memiliki latar belakang keluarga yang sangat rumit.
Kematian ayahnya membuatnya terusir dari rumahnya dan di semua surat wasiat sang ayah tak ada namanya tercantum lagi di sana karena Thalia merupakan anak dari istri kedua.
Mereka beranggapan bahwa Thalia hanyalah seorang anak perempuan yang tak berhak mendapatkan harta resmi dari ayahnya, padahal istri pertama sang ayah tak memiliki anak.
Wanita paruh baya itu justru memberikan hak Thalia pada keluarga besarnya dan para keponakannya.