Viola Maharani, wanita berusia 27 tahun ini terkenal karena profesi nya sebagai seorang wanita penghibur. Pekerjaan ini sudah di geluti nya sejak Vio, begitu panggilan nya, masih duduk di bangku kuliah..
Tidak main main, semua client nya bukanlah orang sembarangan. Selain di kenal sebagai primadona nya para kupu kupu malam, vio juga di kenal sangat selektif dalam menerima pelanggan nya. Wanita itu hanya akan menerima tawaran dari client yang bisa membayarnya dengan nilai yang fantastis..
Sebenarnya kenapa seorang Viola yang memiliki paras cantik dan hidup yang nyaris sempurna itu bisa terjerumus ke dalam dunia malam, lalu bisakah vio terlepas dari kehidupan nya yang kelam ini ??
💜
Hai..
Selamat datang di karya ke-7 dari Autor ratu_halu
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan 🙏
Happy Reading 🥳
Enjoy 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2
Azka berusaha mengejar mobil mami norma yang sudah keluar dari hotel milik tuan nya itu beberapa menit lalu. Dia tak mau kehilangan kesempatan untuk mencari wanita yang bernama Viola..
Dalam perjalanan itu azka mencoba untuk terus menghubungi nomor ponsel mami norma, namun sayang wanita baya tersebut seperti sengaja tak mau mengangkat telepon dari nya..
"Ah, SIAL! Gara gara tuan zafian, gue jadi kena getah nya. Pasti mami norma marah besar nih.."
Sesampainya di sebuah rumah besar milik mami norma yang sekaligus di jadikan tempat tinggal untuk para anak anak nya, azka langsung masuk seperti biasa layaknya tamu langganan yang sering datang ke tempat tersebut..
"Mas azka, ko tumben siang siang, emangnya udah gak tahan, ya..." ucap seorang wanita yang bekerja sebagai kupu kupu malam menggoda azka,
Azka tak menggubris karena sedang di kejar waktu, pria itu pun langsung masuk ke dalam rumah untuk mencari keberadaan sang mucikari...
"Dimana mami norma ?" tanya azka ketika tak mendapati wanita itu ada di ruangan nya..
"Mami belum pulang. Tunggu... bukankah mami hari ini ada jadwal pertemuan dengan bos besar mu ?" tanya wanita itu sebab dia tadi tak di ajak oleh mami norma ke hotel untuk bertemu Zafian. Selain karena wajah nya SNI alias standar saja, wanita itu pun sudah ada janji pertemuan dengan pelanggan nya..
"Jadi mami norma belum kembali lagi ?"
"Tentu saja belum. Memangnya kau sudah melihat mobil mami ada di parkiran ?"
Azka baru menyadari saat dia turun dari mobil nya, di parkiran tadi dia tak melihat kendaraan milik mami norma..
"Coba kau hubungi mami norma, tanyakan dimana keberadaan nya.." pinta azka pada wanita muda itu..
Wanita itu langsung menuruti perintah azka sebab sudah tau azka adalah pelanggan royal di tempat kerja mereka. Tak ingin membuat masalah yang pasti akan merugikan nya..
"Halo, mi.. Mami ada di mana sekarang ? Mas azka datang mencari mami.."
.......
"Oh. Mami sedang di apartemen kak viola ?"
......
Azka menajamkan pendengaran nya saat mendengar nama Viola di sebutkan..
.....
"Oke mi, iya.. Iya.. Bye, mami.."
.....
"Jadi mami norma sedang di apartemen Viola ?" tanya azka yang tak sabaran padahal baru saja sambungan itu berakhir..
Wanita itu mengangguk sambil memainkan ponsel nya..
"Dimana apartemen viola itu ? Aku harus menemui mami norma sekarang.."
"Tidak bisa!" jawab wanita itu yang membuat kedua alis azka nyaris bertaut..
"Apa maksud mu tidak bisa ? Apa nya yang tidak bisa ?"
"Tidak ada yang bisa sembarangan datang ke apartemen kak viola.." jawab wanita itu pada azka
"Jangan mengada ada, ya. Tidak perlu berlebihan seperti itu, cepat katakan dimana letak apartemen wanita itu ?"
"Sudah ku bilang tidak bisa, ya tidak bisa! Lebih baik mas azka pergi sekarang, mami norma sedang tidak mood bertemu dan bicara dengan mu hari ini.." Jawab wanita itu pada azka. Sesuai dengan apa yang di katakan mami norma di sambungan tadi..
Azka membuang nafas kasar. "Baiklah, kalau begitu tolong hubungi aku jika mami norma sudah kembali pulang.." azka menurunkan nada bicara nya, suara nya melemah. Dia tak ada tenaga lagi untuk membuat keributan..
Pria itu pun menyerah dan pergi dari tempat tersebut. Namun dari kejadian hari ini azka bisa menarik kesimpulan bahwa wanita yang bernama Viola itu bukanlah wanita biasa. Ada sesuatu yang spesial dari diri wanita tersebut hingga membuat dia bisa di segani oleh rekan rekan seprofesi nya. Bahkan semua wanita yang Azka kenal di sana memanggil Viola dengan sebutan Kakak. Dan satu lagi, hanya Viola lah yang tinggal nya di apartemen. Berbeda dengan wanita wanita pekerja S*ks lain yang semua nya tinggal di satu atap yang sama..
Azka langsung kembali ke kantor setelah menerima pesan singkat dari tuan muda Zafian yang meminta nya untuk segera menyelesaikan pekerjaan hari ini..
"Kerjaan yang ini belum beres sudah di kasih lagi tugas yang baru.. Ck! Ternyata bener ya sabar itu sebagian dari Iman.. Iya hanya sebagian, karena sebagian nya lagi Makan Hati!!" gumam azka sambil berusaha fokus mengendarai kendaraan roda empat nya menuju kantor..
🖤
"Pak azka, di tunggu segera di ruang meeting. Tuan zafian berhalangan hadir.." baru saja azka tiba, dia sudah di kejutkan dengan kabar bahwa sang tuan lagi lagi tidak bisa menghadiri meeting bulanan perusahaan milik nya, padahal sudah 3 bulan zafian mangkir di meeting yang di adakan rutin itu..
Azka mau tak mau kembali mewakili tuan nya untuk jadi pembicara di meeting tersebut seperti bulan bulan sebelumnya..
Setelah meeting selesai azka segera melaporkan hasil meeting itu pada tuan nya..
Meski pesan yang dia kirim tak pernah di balas oleh zafian namun azka yakin tuan nya tersebut puas dengan kinerja nya, buktinya saja setiap laporan yang azka kirim tak pernah di protes nya bahkan di koreksi pun tidak..
Azka kembali ke ruangan nya untuk sekedar beristirahat..
Ting!
Bunyi notifikasi pesan dari ponsel azka membuat pria yang baru saja hendak memejamkan mata itu kembali terjaga..
"Mami tunggu di cafe Lily satu jam lagi!"
Pesan singkat yang di kirim oleh mami norma membuat kedua mata nya melebar. Segera azka membalas pesan itu, mengatakan siap dengan di sertai emoticon sedang hormat sebagai pelengkap nya..
Wajah azka yang lesu karena lelah kembali ceria lagi, dia pun langsung menyambar kunci mobil nya kemudian setengah berlari keluar dari ruangan..
🖤
Satu jam kemudian...
"Mi..." rengek azka saat mami norma baru saja tiba, sikap nya itu terlihat seperti anak yang merengek pada ibu kandung nya sendiri..
Mami norma memutar bola mata nya, jengah. Lalu wanita itu pun duduk di kursi yang berhadapan dengan azkara..
"Mi, jangan cemberut gitu dong, mi.. Senyum dulu, mi.. Cantik nya nanti hilang loh kalau muka nya di tekuk terus begitu.." Azka memang pandai merayu, dia punya seribu satu cara untuk menaklukan hati para wanita termasuk mami norma. Namun, dia memiliki satu kelemahan, wajah nya pas pasan. Sangat jauh dan tidak bisa di bandingkan dengan paras Zafian yang rupawan..
"Ck.." Mami luna berdecak, kemudian menarik gelas berisi jus strawberry favorit nya yang sudah di pesankan azka beberapa menit lalu, kemudian menyedot isi di dalam nya sebelum mulai bicara lagi..
"Katakan, apa yang kau inginkan ? Kenapa kau bertanya alamat apartemen viola, hem ?" tanya mami luna yang sudah mendapat kabar dari salah satu anak asuh nya mengenai kedatangan azka ke rumah besar nya..
"Mi.. Kenapa mami tidak pernah cerita tentang anak mami yang lain ? Aku baru tau mami punya anak emas yang lebih dari emas. Apa dia itu anak berlian, mi ?" seloroh azka membuat mami norma geleng geleng kepala, heran dengan kelakuan nya..
"Jangan kau usik Viola ku.. Dia adalah putri ku yang berharga.." ungkap mami norma membuat azka semakin penasaran dengan sosok viola..
"Mi, please, mi. Kali ini aja, janji, mi... Aku benar benar tidak tau lagi harus minta tolong pada siapa.. Cuma mami yang bisa membantu ku. Berikan viola pada tuan zafian. Tuan zafian pasti akan membayar harga yang sepadan jika hasil nya memuaskan.."
Plak!
Mami norma memukul punggung tangan azkara yang ada di atas meja dengan kencang sampai membuat azka reflek mengaduh sambil mengusap punggung tangan nya yang terasa panas..
"Kok di pukul, mi..." protes azka dengan wajah yang memelas
"Memang kau pikir viola ku itu barang, huh, sampai kau minta aku memberikan nya pada tuan mu yang sombong itu ? Jangan harap aku akan mengizinkan viola mengikuti keinginan bos mu, aku tidak sudi! Viola ku bisa menghasilkan ratusan juta hanya dalam beberapa jam dia bekerja, dan tawaran tuan mu itu tidak ada apa apa nya bagi ku!"
Mami norma terlanjur kesal karena kejadian tadi di hotel, padahal mami norma pun takut jika perkataan nya ini sampai ke telinga tuan zafian. Dia adalah pengusaha muda yang masuk jajaran 3 besar orang berpengaruh di negeri ini. Dengan satu jentikan jari nya saja sudah mampu meluluh lantakan semua usaha serta aset berharga nya..
Azka yang sudah kehabisan ide langsung berlutut di hadapan mami norma. Memohon dengan air mata buaya nya agar mami norma mau mengenalkan nya pada sosok viola. Biarlah harga diri nya jatuh, yang terpenting misi nya berhasil..
"Hei! Kau ini apa apaan ? Cepat bangun! Jangan bikin malu.." mami norma panik, dia langsung menarik lengan azka agar pria muda itu segera bangun, namun sayang, azka tak bergeming. Dia tetap berlutut di hadapan mami norma tanpa memperdulikan pandangan mata pengunjung lain yang menatap mereka aneh dan penuh tanya..
"Aku nggak akan bangun sampai mami bersedia...." Azka sengaja tak melanjutkan kalimat nya yang ambigu itu agar para pengunjung cafe tersebut semakin riuh, saling berbisik dan akan membuat mami norma juga semakin tak nyaman. Biarlah mereka berpikir bahwa Azka adalah bronis nya mami norma. Tak masalah. Lagi pula Azka tak mengenal satu pun pengunjung yang ada di sana..
"Astaga!! Azkara! Cepat bangun!! Kau ini bikin malu saja.." Sekali lagi azka hanya diam di tempat..
"Baiklah.. Baiklah.. Sekarang cepat bangun! Kau tidak lihat semua pengunjung di sini lihat ke arah kita, huh ??"
Azka tersenyum lega, akhirnya perjuangan nya tak sia sia.. "Ayo, mi.. Kita pergi sekarang temui viola..." Bukannya kembali duduk di kursi nya, Azka malah menarik tangan mami norma, mengajak wanita itu untuk segera angkat kaki dari cafe Lily .
"Hey! Kau ini tidak sabaran sekali! Sudah duduk dulu, telaktir mami makan.. Mami sangat lapar sekarang.. Karena jadwal pertemuan dengan bos mu yang gila itu aku sampai melewatkan sarapan pagi ku tadi.."
Azka pasrah saja, dia menuruti apa yang mami norma minta. Pria itu tak mau sampai mami norma marah dan akhirnya membuat rencana nya gagal..
🖤