seorang gadis muda berusia 20 tahun,selalu membantu kehidupan keluarganya.ia berjualan kue keliling di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.tapi siapa sangka kalau ia akan menjadi istri Ceo yang terkenal dengan kekayaannya.
banyak orang-orang yang selalu menghina dan mencemohnya.tapi ia selalu mendapat perlindungan dari sang suami tercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sury Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lembaran baru (sah)
2 minggu kemudian...
Waktu yang di tunggu-tunggu telah tiba.hari istimewa untuk kedua insan yang sedang saling menanti itu di landa rasa gugup dan jantung yang berdebar.Rey yang biasanya terlihat dengan wajah datar dan dingin,kini ia sedang duduk di depan sang penghulu dengan gelisah.
Sebuah tangan menyentuh pundak Rey
"Hey,Tenang bro, jangan gelisah seperti itu.sebentar lagi mempelai perempuan akan segera datang." ucap justin.
Ya,justin yang beberapa hari yang lalu mendapat kabar dari Rey bahwa ia akan segera menikah,ia langsung memesan tiket untuk terbang pulang ke indonesia,untuk mendampingi sang Adik di hari bahagianya.
Rey seperti kekurangan pasokan udara.ia lalu menarik nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan."Gue gugup banget,takut nanti gue salah dalam penyembutan pas waktu ijab kabul."
Justin mengangguk,mengerti akan ketakutan adiknya dan mencoba memberi ketenangan.",Loe' nggak usah gugup kaya begitu,insyaallah semuanya akan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan."
Rey menghembuskan nafas kasar.
"Bagaimana,apa sudah bisa kita mulai.?" ucap penghulu di depan meja Rey.
"Bisa Pak,silahkan.!"
Suasana yang tadinya Riuh,di penuhi oleh obrolan tamu undangan.dalam sekejap kini ruangan itu,hanya ada senyap,dan sunyi.semua orang yang berada di tempat itu diam tak bersuara.kecuali Rey dan Adnan yang berjabat tangan menggantikan sang ayah yang sudah Almarhum, menjadi wali nikah sang kakak dan penghulu yang duduk di samping Adnan untuk memulai ijab Qobul.
"Saya nikahkan engkau ananda Rey bagaskara binti Ardan bagaskara dengan Kakak saya Aira safrani binti Safran dengan emas kawin,seperangkat alat sholat dan cincin emas di bayar tunai karena allah.!"
"SAYA TERIMA NIKAHNYA SAUDARI AIRA SAFRANI BINTI SAFRAN DENGAN EMAS KAWIN TERSEBUT DI BAYAR TUNAI KARENA ALLAH.!"
Suara Rey menggema di ruangan yang di padati tamu undangan.
"Bagaimana saksi sah?."
SAH !...
SAH !...
semua orang yang ada di dalam ruangan itu kompak menyuarakan kata Sah.akhirnya Rey bisa bernafas lega.
Di dalam sebuah kamar,Aira yang mendengar kata Sah begitu lantang,mengucapkan rasa syukur."Alhamdulillah,terima kasih ya allah,semoga aku dan suami ku bisa membangun rumah tangga menjadi sakinah ,mawadah,dan warohma."
"Amin ya allah."
Mata Aira menumpahkan bulir bening yang mengalir di pipi yang di hiasi makeup tipis.
Sama seperti Riska yang sedari tadi menemani Aira di dalam kamar.ia terharu menatap sang kakak,matanya berembun,ia lalu memeluk Aira "Selamat ya kak dengan pernikahannya,semoga kalian berdua bahagia selalu."
"Makasih Dek." ucap Aira yang membalas pelukan Riska.
Tak berselang lama sesi pelukan Kakak dan adik itu selesai."Ayo kak kita ke bawah!Pasti Kak rey sudah tidak sabar menunggu ke datangan Kak Ai." ucap Riska yang menggoda Aira.
Bibir aira tersenyum lalu melangkar keluar kamar bersama Riska.mereka berdua menuruni tangga.
Ekspresi wajah para tamu undangan begitu terkejut.mereka merasa kagum dengan penampilan sang mempelai wanita.
Kebaya putih tulang yang mewah di lengkapi makhota yang yang menghiasi kepala dan makeup flawess begitu pas di wajahnya.Aira terlihat begitu sangat cantik dan mempesona.dirinya menjadi pusat perhatian para tamu undangan.
Tubuh Rey mematung di tempat.ia merasa takjub dengan penampilan wanita yang baru beberapa menit menjadi istrinya."masyaallah dia cantik sekali.sepertinya setelah acara ini aku tidak akan melepaskan dia dan akan mengurungnya di kamar."
Tak lain halnya dengan Justin yang baru pertama kali melihat wajah Aira,matanya melotot menatap Aira.ada perasaan Aneh yang menjalar di hatinya."Aira,apa itu kamu.?"
Mata justin berkaca-kaca. Melihat wanita yang selama ini dia cari dan mengisi hatinya,pada masa waktu ia duduk di bangku SMP.yang dulunya ia dan Aira tidak sengaja bertemu di pinggir jalan,waktu itu Justin menolong Aira yang sedang menangis karena terluka,akibat hampir terserempet motor dan terjatuh.ternyata mereka di pertemukan kembali,di saat Aira sudah menjadi istri dari adiknya.
ketika Rey menyebut nama lengkap Aira pada saat ijab Qobul,justin berfikir jika istri Rey memiliki nama yang sama dengan nama wanita yang ia cintai.karena 50 persen di dunia ini banyak orang yang memiliki nama yang sama dengan orang lain.
Ternyata bukan hanya nama yang sama,tapi orang pun sama.dadanya terasa sesak menatap Aira berjalan ke arah Rey.
Ketika Aira sudah sampai di dekat Rey ia lalu duduk di samping lelaki yang sudah menjadi suaminya mencium tangannya dengan Takzim.Acara pun di lanjutkan dengan pertukaran cincin pada kedua mempelai lalu di lanjutkan sungkeman kepada orang tua.
...
Sepasang mata sedang menatap Rey dan Aira dengan tatapan kebencian dan matanya berkaca-kaca."seharusnya akulah wanita yang duduk di samping Rey,bukan wanita miskin itu.!"
Bella yang duduk bersama mami hana hanya bisa menatap sedih kedua mempelai yang sedang berbahagia itu.
"Kamu yang sabar ya bell!.tante nggak akan ngebiarin wanita kampung itu tenang selama menikah dengan Rey.tante akan membuat ia sendiri akan pergi meninggalkan rey dan menceraikannya." ucap mami hana mengusap bahu bella.
"Iya makasih tante."
Selang beberapa menit acara lalu di lanjutkan dengan acara resepsi.Aira dan Rey sudah mengganti pakaian mereka dengan gaun dan jas.para tamu saling bergantian mengucap selamat kepada kedua mempelai.
"Selamat ya pak Rey atas pernikahannya,semoga rumah tangga bapak menjadi langgeng,dan jangan lupa semoga cepat dapat momongan untung penerus di keluarga bagaskara." ucap seorang pria yang menjadi rekan bisnis Rey.
Rey hanya membalas dengan senyuman mendengar ucapan pria di hadapannya."Makasih doanya Pak akbar."
Aira yang berada di samping Rey hanya tersenyum malu.
Para tamu yang sedari tadi yang berganti naik ke atas pelaminan sudah mulai agak sepi.Sepasang adik kakak berjalan sambil tersenyum,menuju sang pasangan yang sudah halal itu.
"selamat ya kak Ai,dan kak Rey atas penikahannya." Riska memeluk Aira dengan perasaan sedih dan mata yang berkaca-kaca.
"Akhirnya doa-doa kakak satu persatu bisa terkabul.kami berdua sangat senang melihat kakak sudah menikah,jadi kak Ai sudah tidak perlu capek-capek lagi untuk bekerja memenuhi kebetuhan kita."
Mata Aira sudah di penuhi cairan bening mendengar ucapan adiknya."kamu itu bicara apa sih dek!kakak tidak pernah merasa capek kerja untuk kalian berdua.justru aku merasa khawatir jika kalian tidak bisa makan dalam sehari saja.Kalian berdua itu akan selalu menjadi orang utama buat aku,dan menjadi penyemangat aku untuk selalu tetap bertahan dalam dalam kondisi apapun"
Aira memeluk kedua adiknya dan menangis pilu.hati rey terasa ikut tersayat mendengar perjuangan sang istri untuk keluarganya.ia mengusap pundak wanita yang sudah halal di samping.
Beberapa jam telah berlalu, acara resepsi sudah selesai.para tamu sebagian sudah pulang,hanya ada beberapa rekan bisnis rey yang masih mengobrol.
Aira sudah merasa lelah,rasanya ia ingin segera merebahkan dirinya.Rey yang ada di samping Aira merasa paham dengan keadaan istrinya."Capek ya sayang.?"
Wajah aira yang tadinya lelah berubah menjadi merah merona mendengar panggil frontal Rey.ia tersenyum dan mengangguk."iya mas,kaki aku juga pegel banget." ucap Aira dengan lirih.
"Ya sudah ayo aku antar ke kamar,tapi setelah itu aku boleh kembali ke sini lagi ya,lihat di sana masih ada rekan bisnisku."
"Iya mas."
Rey lalu membawa Aira menuju kamar dengan cara menggandeng satu tangan sang istri.pipi Aira sudah bersemu merah menahan rasa malu yang hinggap di hatinya.