NovelToon NovelToon
Terminal Lucidity

Terminal Lucidity

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir / Permainan Kematian
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Gerimis Senja

Karena hukuman, akhirnya Eighar harus di pindahkan ke sekolah aneh yang berisi orang-orang yang aneh pula. Sekolah macam apa yang di maksud?? Tak ada yang khusus, kecuali murid-murid serta sistem sekolahnya yang terbalik. Lalu, apa yang mengganjal dari hal itu??
Baca lah sendiri!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Zeambi Heatyu

Mendengar perkataan mereka bertiga, smart watches tak memberikan respons apapun, padahal biasanya dia yang paling sigap merespons setiap perkataan si pemakainya.

Eighar pun melirik ke arah Japi dan menggoyangkannya dengan cepat, berharap kalau hal itu bisa menyakiti atau setidaknya membuat benda elektronik tersebut pusing. "Oi Japi!! Kemarin lu bilang warna smart watches itu cuma ada merah sama hitam, terus masing-masing dari mereka punya tiga tingkatan tersendiri. Kok sekarang muncul warna putih, anak bawang ya ini?" bentak Eighar, membuat Elle menyipitkan matanya karena sebal.

"..... Kami mendeteksi, otak Eighar telah bercampur pasir."

"Apa?!" sentak Eighar tak terima, dan Leon tertawa mendengarnya, sebelum tatapan sadis Eighar membuatnya berwajah datar.

"Kami mengetahui, international greenoel School adalah sekolah elit dengan anak-anak terpilih dan pintar, tapi otak Eighar cuma bekerja separuhnya."

Eighar menatap datar ke arah Japi. "Lu mau ngasih tau atau gue banting?!" ancam Eighar.

"Baiklah, Japi akan menjelaskan mengenai tingkatan warna pada smart watches untuk kali kedua. Tingkatan warna smart watches ada tiga. Merah dan hitam. Tingkatan warna merah di bagi menjadi tiga. Dari yang paling bawah adalah merah redup, yang di pertengahan adalah merah terang dan yang paling tinggi adalah merah gelap. Begitu juga dengan warna hitam. Ada tingkatan warna dari yang paling bawah adalah hitam redup, yang pertengahan adalah hitam terang, dan yang paling tinggi adalah hitam pekat."

"Nah, lu kan cuma ngejelasin ada dua warna, merah dan hitam, tapi warna itu punya tiga tingkata-" Eighar terdiam dalam protesnya, ketika otaknya kembali mencerna ulang penjelasan Japi. "Tingkatan warna smart watches ada tiga. Merah dan hitam? Tingkatan warna smart watches ada tiga. Merah dan hitam?" ia mengulang-ngulang kalimat tersebut, membuat Elle dan Leon menatapnya dengan bingung. "Bener juga, elu ngomong kalau tingkatan warna smart watches ada tiga, tapi cuma ngejelasin dua warna doang. Dalam artian satu warna itu gak lu jelasin. Jadi, warna ketiga itu adalah putih?" ucap Eighar lagi. "Terus, kenapa warna itu gak di jelasin?? Kenapa emangnya?"

"..... Sistem tak pernah mendeteksi adanya kelompok siswa dengan warna smart watches putih, kecuali merah dan hitam yang mendapatkan pembaruan berulang-ulang. Penjelasan tak di butuhkan untuk smart watches yang tak ada pemiliknya sama sekali, sistem mendeteksi kalau smart watches tersebut dinilai nihil, namun bukan berarti tidak ada."

"Terus, smart watches dengan warna putih, masuk ke tingkatan apa?" Elle menimpali, dan Leon mengangguk, ikut penasaran dengan pertanyaan tersebut.

"...... Sistem tak bisa mendeteksi. Butuh pembahruan terlebih dahulu. Sistem eror. Ada yang ingin di tanyakan lagi?"

"Bener kan?" Eighar menatap kearah Leon. "Gak semua hal yang jam ini tau. Sebenernya dia dungu juga tuh."

"....Jam mendeteksi sebagai ujaran kebencian."

"Emang benci banget gue sama lu!!" balas Eighar lagi.

Elle hanya menggelengkan kepalanya. "Ya ampun, Japi pun lu ajak berantem?" keluh Elle, sementara Leon hanya tertawa.

"Ngomong-ngomong mau masuk kelas gak nih? Gue udah gak sabar belajar biologi, tahap reproduksi." sela Leon.

"Dasar mesum!! Udah, gue juga mau masuk kelas." balas Elle sambil mulai berjalan meninggalkan dua orang lelaki ini.

"Oi oi, lu ambil konsentrasi apaan?" tanya Eighar sambil berjalan mengikuti Elle.

"Sastra Indonesia." sahutnya singkat, membuat Eighar terhenti sementara Leon menyusulnya.

"Dia jago puisi loh, puitis banget orangnya." terang Leon.

Eighar memiringkan bibir atasnya, membuat mata bagian bawahnya ikut menyipit. "Puitis? Gue kira dia di bagian bedah tadi, soalnya matanya sadis." Leon tertawa mendengarnya.

Pada akhirnya mereka harus berpisah-pisah kelas karena mengambil konsentrasi yang berbeda. Leon berjalan mendekati Elle, karena kelas mereka hampir searah. "Le, menurut lu gimana? Beneran kah si Eighar NPD? Tapi dia kayaknya baik kok."

Wajah Elle datar. "Itu kata dokter Melissa, orang tua Eighar sendiri yang ngasih tau. Sebenernya gue juga gak mau perduli, tapi.. kalau kita aja gak perduli, gimana dengan orang lain? Gue gak mau ngerasa bersalah kalau suatu hal terjadi ke Eighar nanti, atau dia ngelakuin sesuatu yang buruk lagi, dari bukti warna Japi hitam pekat yang dia punya. Gue mau gak perduli, tapi gak bisa." terang Elle sambil berjalan cepat, membuat rambut panjangnya yang lurus melayang ke belakang dan terhentak-hentak.

Leon pura-pura meleyot. "Bener kan hati lu ini baik. Jadi lumer gue."

Elle menatap sinis. "Apasih!" balasnya.

.........

Untuk kali pertama setelah beberapa hari lamanya tak bersekolah normal, Eighar merasa rindu akan suasana sekolah yang benar-benar berada di ruang kelas. Ia rindu suasana bangku-bangku yang berjejer rapi menghadap ke monitor depan, rindu di ajari seorang guru, dan rindu duduk bersama dengan teman-teman yang lain.

Ketika masuk ke dalam kelas, Eighar mendapati beberapa orang berada di dalam kelas. Tak banyak, satu kelas berisi sekitar tiga puluh tujuh orang, memang kelasnya lebih ramai dari sekolahnya dulu, tapi ini seperti sekolah-sekolah umum lainnya, kan?

Saat Eighar duduk di sembarangan kursi, beberapa orang perempuan berdatangan menghampirinya. "Wah, elu Eighar kan? Sabtu lalu keren banget loh, kita nontonnya sambil deg-degan." ucap mereka dengan genit.

Eighar merasa senang mendengarnya. Akhirnya, keberadaannya di akui dan dia bisa menjadi sesuatu yang di perhitungkan di sekolah ini. "Kalian dukung siapa kemarin?" tanyanya blak-blakan.

"Hehe, kemarin sih masih abu-abu karena belum tau kehebatan elu. Tapi next time, kami bakalan jadi pendukung setia elu deh. Soalnya keren dan ganteng!" ujar mereka lagi.

Eighar mendengkus bangga mendengarnya. Ia membenarkan rambutnya yang menjuntai di dahi, lalu tersenyum menatap mereka. "Ngomong-ngomong, sekelas kita isinya tiga puluan orang?? Apa masih ada kelas matematika yang lain?" tanya Eighar lagi.

"Hm, kayaknya emang cuma kita deh dari total ribuan murid. Kan gak semua orang suka matematika. Cuma yang ambis dan yang pinter kayak kita-kita aja. Terus lu dulunya juga dari International Greenoel School kan? Gila sih itu, SMA impian banget. Sayangnya gue gak bisa masuk." ucap mereka. Eighar memperhatikan smart watches mereka, rata-rata berwarna merah. Sebenarnya Eighar penasaran, kasus apa yang bisa membuat orang-orang pintar ini masuk ke A.K School.

Riiiiiiiiiiiiiiing

"Kelas sebentar lagi akan di mulai, harap duduk dengan rapi dan belajarlah dengan baik." pesan Japi pada masing-masing murid, membuat mereka semua duduk dengan rapi sambil menunggu seorang guru datang.

Eighar yang sudah duduk menatap ke depan, mendengar suara ketukan sepatu yang mantap, dan melihat seorang guru laki-laki paruh baya yang bersahaja masuk ke dalam kelas. Senyum guru itu merekah, dan terlihat indah. Guru itu seperti seorang bapak-bapak yang tulus dan kelihatannya tidak pernah marah.

"Selamat pagi murid-murid semua." sapanya, membuat murid-muridnya memberikan sapaan kembali.

"Selamat pagi, pak." sahut mereka serentak.

Bapak guru ini meletakkan laptopnya ke atas meja, lalu duduk di bangkunya. "Hari ini kita kedatangan murid baru kan? Hmm, yang duduk di sana?" ucapnya sambil menunjuk ke arah Eighar. "Boleh perkenalkan diri kamu dulu." pinta pak guru.

Eighar pun berdiri, menampakkan tubuhnya yang tinggi dan posturnya mantap. "Nama saya Eighar Riantama dari International Greenoel School, salam kenal semua."

Sang guru pun berdecak kagum. "Wah, suatu kehormatan bagi bapak, mendapatkan murid dari Greenoel School. Apa prestasi kamu?? Sudah pasti berprestasi sekali kan? Gak perlu di tanyain lagi. Masuk ke sana juga hanya orang-orang pintar yang terpilih. Bapak senang sekali, pasti kamu ini pintar sekali." lanjutnya, membuat Eighar merasa senang dan duduk kembali.

"Oh ya, selain Eighar.. kita juga kedatangan murid baru lain di kelas ini. Tentu aja kalian udah liat informasi dari Japi, kan?" tanya pak guru, membuat para murid senang dan bertanya-tanya.

"Hah? Siapa nih? Ada dua kan? Ada cewek dan cowok? Kira-kira siapa ya?"

"Cowok kan udah ada Eighar, sekarang giliran cewek. Biar jadi sepasang anak baru." ucap para lelaki.

"Dih, jangan bilang sepasang lah! Kayak di jodoh-jodohin aja. Mendingan cowok deh, jadi bisa cuci mata." jawab para perempuan.

"Yaudah deh, gak apa-apa cowok. Semoga aja mukanya rata alias jelek." balas para lelaki, dan mendapatkan sorakan dari para perempuan.

"Hahaha, langsung masuk aja ya teman kalian ini. Silakan." ucap pak guru, bersamaan setelah itu masuklah seseorang berambut hitam rapi dengan sejumput poni di dahi, dengan wajah yang simetris, bibirnya merah merona, kelopak matanya ganda dan membuatnya terlihat indah, kulitnya putih dan ia berjalan pelan masuk ke kelas.

Seisi kelas terdiam menatapnya, hanya ada bisikan yang mengatakan, "Ternyata laki-laki."

"Perkenalkan, nama saya Zeambi Heatyu. Siswa dari International Greenoel School." ujarnya dengan tatapan mata kosong.

Eighar tiba-tiba merasa berdebar. Keringat mulai mengucur di dahi dan dadanya berdegup dengan kencang. Entah kenapa, suara, wajah dan.. penampakan anak ini membuat kepalanya terasa bedenyut ngilu.

Eighar melirik, menatap Zeambi dengan seksama, dan tiba-tiba saja, anak itu membalas tatapan Eighar dan...

Beberapa cahaya gemerlap memancar cerah. Angin kencang berhembus hingga membuat kedinginan. Namun di gelapnya malam dengan cahaya rembulan dan cahaya lampu-lampu kota, keringat mengucur dan napas terengah.

"Tangkap!! Tangkap dia!! Haha.." suara itu seolah pertanda, akan terjadi sesuatu setelahnya.

Seraut wajah ketakutan terdesak di ujung gedung tinggi. Perempuan?? Tidak, apa laki-laki? Tidak. Dia benar-benar ketakutan seolah akan mati. Tiba-tiba saja sesuatu terjadi, ia menatap ke atas dan tiba-tiba saja terkejut, hingga posisinya yang berada di ujung gedung membuatnya oleng dan...

Bruuuk!!!

"Aaaarrrggghhh!!" Eighar menggeram kesakitan, berusaha meredam teriakannya hingga membuat seluruh urat di tangan dan kepalanya keluar. Apa.. yang sebenarnya terjadi?

Bersambung...

1
Nana Colen
up lagi dong thor, biasanya kan 2 episode kalau disinetron mh hehehe... atau jangan jangan lagi mikir dulu syarat nya apa 🤔🤔🤔
Nana Colen
kirain up... eeeeh eh eeeh ternyata pengumuman hadiah aku thor 🤭🤭🤭
Rima Sawinda: selamat yaaaa, semoga semakin rajin baca karya akuuuu 😍😘
total 1 replies
Nana Colen
bagus mudah mudahan bisa saling menguntungkan buat kalian berdua kedepannya...
Rima Sawinda: 😍😍😘😘😘
total 1 replies
A
uuuhhh pinisirriiiin. ngapain brian di sana? makasih up nya kk author. lanjuut
Rima Sawinda: sama-sama 😍😘
total 1 replies
A
takutnya malah jdi zeam yg harus dilindungi dri eighar gak siiihh😅
Rima Sawinda: 😔😔😔😔😔
total 1 replies
Tutian Gandi
terimakasih Thor....semoga puasa nya lancar sampai hari raya idul Fitri ya.. selalu dilimpahkan Rizki da kesehatan bagi kita semuanya... aamiin..
Rima Sawinda: aamiin, semoga doanya kembali kepadamu juga yaaa ❤️
total 1 replies
Dewi Rantika
aamiin 🤲🤲
semoga puasa kita smw lancar dan di terima Allah 🤲🤲
selamat berpuasa semua 🥰🥰
Rima Sawinda: aamiin, selamat berpuasa jugaa 😍😘
total 1 replies
Nana Colen
Amiiiin semoga semuanya diberikan melanda 😘😘😘
Rima Sawinda: apanya yang melanda??? 😭😭😭😭
total 1 replies
Tutian Gandi
waduh sodara ternyata..
Rima Sawinda: iyaaaa 😄
total 1 replies
Nana Colen
tuh kan kataku juga apa, novel kak rima mh selalu banyak kejutannya 🤔🤔🤔
Rima Sawinda: iya kah?? waaaah ☺️
total 1 replies
홍시아
Ck, bener lgi, ternyata begitu. Kitanya malah kemakan jg. Arrg, siaall.
Rima Sawinda: Eighar sama Zeam, sama2 gk bisa di percaya loh ini 😵
total 1 replies
Dewi Rantika
seru....makin pinisirin deh 😂😂
Rima Sawinda: iyi nih, pinisirin 😆
total 1 replies
A
oooohhh adik kakak. misteri apa lagi iniiii
Rima Sawinda: misteri 2 dunia 😭😭😭
total 1 replies
Arlena Lena
knp novel sllu hilang di story bacaku
Rima Sawinda: iyakah?? ini masih hilang atau enggak???
total 1 replies
Nana Colen
hahaha gak usah bingung elle... nanti juga bakal terkuak 😁😁😁
Rima Sawinda: yuk bantuin elle wkwkwk
total 1 replies
Dewi Rantika
lanjut
Rima Sawinda: wokeeeh
total 1 replies
홍시아
Keknya mimpi eighar masa lalu zeambi deh yang jadi korban, Karna eighar kan ketua Genk, si zeamby yg jadi bullying-nya, Nah, mau balas dendam nih si zeamby/Proud/. Entahlah.... awokawok...
Mgkn ini mksd Author, musuh sebenarnya eighar. /Smile/
Next Thor...
Rima Sawinda: waaaaah, hebaaat 😄😆
total 1 replies
Dewi Rantika
makin penasaran 🤔🤔🤔
Rima Sawinda: iyaaaa 😆
total 1 replies
Nana Colen
hemt seperti kejadian di masa depan di ulang lagi di versi eighar lebih baik jadi konflik nya jadi berbeda maka ahkirnya eighar mudah mudahan bisa sembuh dengan penyakitnya...
Rima Sawinda: waaaah
total 1 replies
A
lagii? oooo peran lu sbagai apa sih zeam? antagonis?
A: Kun versi Terminal Lucidity😅
Rima Sawinda: kira2 apa yaa?? yuk tebak2an 😆😁
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!