Istri Sabar Sang CEO

Istri Sabar Sang CEO

berjualan keliling

Pukul 03:00 dini hari aira sudah bangun dari tidurnya, dan siap-siap untuk membuat kue yang harus ia jual keliling kampung di pagi hari.kehidupan yang  kurang dari kata baik itu, dan ekonomi yang pas-pasan harus membuat ia bisa memutar otaknya agar bisa memenuhi kehidupan sehari-hari.

Aira adalah anak pertama dari 3 bersaudara,ia memiliki seorang adik laki-laki yang bernama adnan yang duduk di bangku sekolah SMP,dan seorang adik perempuan bernama riska yang duduk di bangku sekolah SMA .ayahnya pergi meninggalkan mereka pada ia berusia 10 tahun,dan ibunya bernama ambar,ibunya mulai sakit-sakitan karena memiliki riwayat penyakit asma yang sering kambuh.

Dia harus rela bekerja siang dan malam,untuk bisa memenuhi kebutuhan adik dan ibunya.

Ketika ia pulang berjualan ia harus kembali bekerja paruh waktu,di sebuah rumah makan bu widuri yang tidak jauh dari rumahnya.

"Uhukkk,uhukkk.."suara batuk sang ibu mengagetkan aira.

"Ya allah,ibu mau ngapain masuk ke dalam dapur,ibukan harus istirahat."

"Ibu hanya ingin membantu mu untuk membuat kue Nak,ibu merasa bosan berbaring terus di dalam kamar."

"Ya ampun,ibu tidak perlu repot-repot,aira bisa kok ,lagi pula aira kan sudah terbiasa melakukannya sendiri.

Mata bu ambar ber'embun,ia sangat terharu dengan sikap aira,tapi ia juga merasa kasihan pada anak sulungnya,ia selalu bekerja keras tanpa di bantu olehnya dan juga adik-adik aira.

"Nak kalau tubuhmu merasa lelah bekerja maka ber'istirahatlah.kamu tidak boleh memaksakan dirimu.ibu lihat tubuhmu semakin hari semakin kurus saja."

Apa yang di katakan ibu aira sangat benar,karena tubuh aira semakin kurus,berat badannya semakin berkurang.ia terlalu memforsir tubuhnya untuk selalu bekerja. walau ia kadang merasa tidak enak badan,ia tetap pergi bekerja.

"Aku nggk apa-apa kok bu,nanti aku akan istirahat."

Selalu saja aira berkata seperti itu,tapi ujung-ujungnya ia hanya akan beristrihat ketika ia pulang dari bekerja pada pukul 12 malam.

"Ibu sekarang kembali ya ke kamar,aku mau membersihkan peralatan kue ini dulu."

Bu ambar mengangguk lalu berjalan kembali ke kamarnya.

Mentari pagi sudah mulai memunculkan cahayanya.suara burung berkicau di pagi hari menadakan para warga kampung,sudah memulai dengan aktivitas masing-masing.

Aira sudah mulai berjalan,berjualan kue keliling kampung,ia menjajakan kue-kuenya ke rumah -rumah tetangga.

"Kue....,kuee....,kue...."Aira berteriak sambil membawa kue yang berada di atas kepalanya.

"Aira...,sini aku mau belli kuenya dong".Seorang ibu-ibu berteriak sambil melambaikan tangan memanggil aira.

Dia lalu berjalan mendekati ibu-ibu itu."Iya bu, apa ibu ingin membeli kue.?"

"Iya saya mau belli kuenya 10 biji.!" jawab ibu itu dengan ketus.

"Ibu mau kue yang mana.?"

"Saya mau kue itu,itu dan itu." tunjuk ibu itu pada kue yang ada di pangkuan aira.

Aira lalu membungkusnya lalu memberikan pada ibu itu.

"Ini bu kuenya,harganya 10 ribu."

"Ini uangnya,sudah pas ya."

Aira mengangguk dan berterima kasih."Makasih bu."

Waktu sudah menunjukan pukul 8 pagi,jualan aira sudah habis.ia lalu kembali pulang untuk menyimpan terlebih dahulu nampan yang ia bawa.karena ia harus pergi bekerja di tempat warung makan yang tak jauh dari rumahnya.

Pukul 12 malam ia sudah pulang bekerja dan sudah sampai rumah.

"Assalamualaikum."ucap aira memberi salam.

"Waalaikum salam,kamu sudah pulang Nak.?"

Aira meraih tangan ibunya lalu mencium dengam takzim.bukannya menjawab aira malah balik bertanya pada sang ibu.

"Ibu kenapa belum tidur.?"

"Ibu tadi sudah tidur kok,tapi ibu terbangun mendergarmu suaramu Nak.!"

"Hehehe,maaf ya sudah membuat ibu terbangun."

Bu ambar mengangguk mendengar ucapan aira.

"Kamu sudah makan Nak"?

"Iya bu,tadi aira sudah makan sebelum pulang.oh iya ini ada sedikit lauk sisa di warung tadi untuk besok pagi."

"Kalau begitu aku ke kemar dulu ya bu,soalnya pengen bersih-bersih dulu lalu tidur."

Bu ambar mengangguk,lalu aira melangkah masuk menuju kamarnya.

Pagi harinya aira memulai kembali aktivitasnya seperti biasa.ia mulai berjalan sambil membawa nampan kue di kepalanya.

Seperti biasa ia mulai berteriak menjajakan dagangannya.

"Kueee....kueee...".keringat mulai membasahi keningnya.ia terus berjalan keliling kampung.

Hari ini kue aira masih banyak yang tersisa.ia lalu pulang ke rumahnya karena ia harus pergi bekerja di warung makan bu widuri.

Sesampainya di rumah.ia melihat ibunya dan adik-adiknya berlutut sambil menangis di depan seorang wanita.

"Hikkssss..hiksss...,tolong jangan usir kami bu,kami akan segera membayar kontrakan ini."

Bu ambar menangis sambil berlutut di depan wanita paruh baya itu.

Aira segera berlari menuju depan rumah,ia tidak tega melihat sang ibu terus menangis sambil memohon pada wanita itu.

"Ada apa ini bu,ayo berdiri bu!" Aira merangkul sang ibu lalu membantunya untuk berdiri.

"Maaf ini ada apa ya bu.?" tanya aira pada wanita yang ada di hadapannya.

"Cepat bayar kontrakan rumah ini,beserta tunggakan bulan lalu." jawab ibu itu dengan nada ketusnya sambil berkacak pinggang.

"Maaf bu kami belum punya uangnya,tolong berikan kami lagi waktu untuk membayarnya."

"Elehhhh..waktu kamu bilang !,kamu tuh selalu saja ngomong minta waktu terus tapi apa, sampai sekarang saja kalian tidak membayarnya."

"Lebih baik kalian semua keluar dari rumah ini,karena akan ada orang lain yang ingin mengotraknya."

Aira dan ibunya tidak bisa berbuat apa-apa lagi mereka semua harus keluar dari rumah itu dan mencari kontrakan yang baru.

"Saya beri kalian waktu untuk membereskan pakaian kalian,ingat jangan membawa barang apapun dari rumah ini selain pakaian kalian."

Wanita itu lalu pergi meninggalkan aira dan keluarganya.

"Kita akan pergi ke mana kak.?" ucap riska, adik aira.

"Aku juga nggk tau dek kita harus ke mana.ayo kita harus segera berkemas lalu pergi dari sini."

"Ayo bu kita masuk dulu."aira merangkul sang ibu lalu membawanya masuk ke dalam rumah.

Setelah semuanya selesai berkemas,mereka semua keluar dari rumah itu.terlalu banyak kenangan yang ada di dalam rumah yang selama ini mereka huni.

Mereka semua berjalan menyusuri jalan setapak menuju keluar kampung.

Aira bingung harus membawa keluarganya ke mana,mereka singgah untuk beristirahat dulu di pinggir jalan.

"Ibu duduk di sini dulu yah,aku ingin beli minum dulu untuk ibu.!"

"Dek tolong jaga ibu dulu."

"Baik kak".

Aira berjalan menuju warung terdekat untuk membeli air mineral.

"Assalamualaikum bu,saya ingin beli 3 botol air mineralnya."

"Wa'alaikum salam neng,oh ia tunggu bentar ya neng."

Aira mengangguk sambil duduk di kursi.

" Ini neng,semuanya 15 ribu."

"Ini bu uangnya." aira lalu memberikan 3 lembar uang 5 ribuan.

"Makasih ya bu,assalamualaikum."

"Iya sama-sama,wa'alikum salam neng."

Aira lalu kembali ke tempat ibu dan adiknya.ia sudah membawa air minum untuk ibu dan adiknya.

"Assalamualikum,ini bu minum dulu yah."

Aira membantu sang ibu untuk minum.

"Ini air minum untuk kalian juga." aira memberikan sang adik kantong kresek berisi botol air minum.

"Makasih kak"

"Minum untuk kakak mana.?" tanya adnan pada aira.

"Sudah kalian minum saja,tadi kakak sudah minum kok di jalan.!"

Aira sengaja berbohong,ia hanya membeli 3 botol air meneral,karena uangnya tinggal sedikit.

"Maafkan aira ya allah, karena harus berbohong pada mereka."ujar aira dalam hati

Riska dan adnan mengangguk lalu kembali meneguk minuman itu.

"Maafkan ibu ya Nak,karena ibu yang sedang sakit ini hanya bisa menambah beban kalian."

"Astagfirullah,ushhh...ibu ini bicara apa sih kami ini anak-anak ibu,sudah sepantasnya kalau kami merawat ibu.ibu itu bukan beban bagi kami.melainkan ibu adalah surga bagi kami bertiga."

"Iyakan dek."tanya aira pada sang adik

"iya bu kami semuakan sayang sama ibu"..riska dan adnan mengangguk membenarkan ucapan aira.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!