Gadis Kecil Milik Tuan Presdir

Ditempat lain..

"Nona Ivana,Minggu depan adalah hari ulang tahun nona.Apakah nona akan mengadakan pesta seperti tahun lalu?" tanya seorang pria yang menjadi asisten pribadinya.

"Tentu saja,tahun ini aku ingin membuat acara yang lebih meriah dari sebelumnya.Dan aku ingin kau mengatur semua keinginan ku." jawab Ivana panjang lebar.

"Baik nona,saya akan mengatur semuanya,sesuai keinginan anda." jawab sang asisten pribadinya.

"Dan satu lagi,aku ingin kau mengundang Arsen.Pastikan pria itu harus datang." ujar Ivana menambahkan.

"Baik nona." jawab sang asisten mengangguk.

...****************...

Velyn mencoba untuk menghilangkan rasa gugupnya sebelum ia berbicara.Sebab tatapan Arsen sesungguhnya sangat membuatnya sedikit gugup dan takut.

Ia pun sesaat menghela nafasnya dengan panjang. "Begini tuan,apakah tuan harus memecat nona Zora.Sebenarnya caranya memang salah,tapi aku sadar nona Zora marah karena kehadiran ku." ucap Velyn yang langsung membahas Zora.

Arsen pun menatap serius ke arah Velyn.

"Jadi kau ingin memihak nya dan menganggap apa yang sudah dia lakukan pada mu adalah benar?" tanya Arsen.

"Yah,aku tidak memihak nya dan tidak membenarkan tindakannya.Tapi aku tidak mau karena ku nona Zora kehilangan pekerjaannya,apa lagi dengan posisi anda membela ku tuan." kata Velyn.

"Hal itu kau tidak perlu pikirkan.Aku paling tidak suka dengan orang yang sudah membantah apa yang sudah ku perintahkan." ucap Arsen dengan tegas.

Velyn pun langsung terdiam dan tak bicara apa pun lagi.Sebab ia tidak mau membuat Arsen marah,jika ia berusaha membela Zora.

...****************...

Zora pun tampak begitu kesal dan melampiaskan seluruh amarahnya dengan mengemudikan mobilnya secara kencang.Ia bahkan tidak memperdulikan keselamatannya saat mengemudi.

Hingga tanpa sadar ia pun menabrak seseorang yang sedang menaiki sepeda sport.

Bruak..

Seketika membuat Zora tersadar saat ia menghentikan laju mobilnya secara tiba-tiba.

Zora pun langsung turun dan menghampiri seseorang yang sudah ia tabrak sebelumnya.

"Maaf,apa kau baik-baik saja?" tanya Zora yang panik saat menyadari jika dia sudah menabrak pesepeda tersebut.

Seseorang yang memegangi lututnya akibat terjatuh dari sepedanya,langsung menoleh ke arah Zora.Dan hal itu membuat Zora langsung terkejut saat secara bersamaan menatap.

"Simon."seru Zora yang kaget saat mengenal seseorang itu bernama Simon.

"Zora,kau Zora?" seru balik pria bernama Simon.

...****************...

Menjelang malam,Velyn pun bersiap-siap untuk pulang.Arsen yang melihatnya,langsung beranjak bangkit.

"Kau sudah mau pulang?" tanya Arsen saat menghampiri Velyn.

Velyn pun menoleh ke arah Arsen. "Ah,iya tuan,pekerjaan ku sudah selesai 'kan?" jawab Velyn.

"Apa kau tidak mau tinggal saja di rumah ku??" tanya Arsen menawarkan Velyn untuk tinggal di rumahnya.

Velyn pun langsung tersenyum. "Tidak tuan,menerima pekerjaan dari mu saja aku sudah bersyukur.Jadi tidak mungkin aku menerima kebaikan anda lagi untuk tinggal dirumah tuan." jawab Velyn menolak tawaran Arsen.

"Apa kau yakin?" tanya Arsen memastikan.

"Sangat yakin." jawab Velyn sambil mengangguk dan berpamitan pada Arsen.

"Kalau begitu aku akan mengantar mu pulang." ujar Arsen langsung menggandeng tangan Velyn meninggalkan ruangannya.

"Ta..Tapi.-"

"Tidak ada tapi-tapian." sambung Arsen yang tepat memaksa mengantar Velyn.

Velyn pun tak bisa menolak ajakan Arsen.

*

*

Samuel yang sudah lebih dulu tiba di rumah,memilih untuk menunggu Velyn pulang di luar rumah.

Dan disaat ia sedang mondar mandir menunggu Velyn.Samuel pun langsung melihat bingung saat sebuah mobil berhenti tepat di depan rumahnya.

Samuel langsung mematung dan memperhatikan orang yang ada didalam mobilnya.

Samuel begitu terkejut saat melihat Velyn turun dari mobil asing tersebut dan bahkan melihat seorang pria yang ikut turun dari mobilnya.

Siapa pria yang mengantar Velyn? gumam Samuel sejenak.

Samuel langsung memilih masuk ke dalam rumah,sebelum Velyn melihat dirinya berdiri diluar rumah.