Menceritakan Perjuangan Lisa dan teman-temannya untuk meruntuhkan kekuasaan para penghuni atas yang telah berkuasa terlalu lama, dengan usaha dan kerja keras mereka akankah mereka berhasil atau tidak dalam melawan para penghuni atas atau justru kalah dan hancur tanpa harapan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XoXo18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6 ( Salah Strategi )
•
•
•
•
Apa yang mereka pikirkan?" pertanyaan inilah yang terbersit dipikiran SinB, Rose dan Lisa yang sedari tadi menghindari terkaman-terkaman pemburu lonceng setelah melihat bahwa 5 maba istimewa itu tidak turut serta dalam penyerangan ini.
30 menit berlalu sejak peluit tanda game dimulai dibunyikan. Tidak ada waktu istirahat. Dan batas waktu menuju peluit game ini berakhir adalah 15 menit lagi. Dan jika tidak satupun lonceng dari pembimbing mereka terebut, maka kemenangan jadi milik pembimbing. Sementara maba yang lain sudah kehabisan tenaga dan nafas, Chiquita dan yang lainnya mulai bergerak.
"Sepertinya kita salah strategi." Ujar Rira yang melihat nafas ketiga pembimbingnya masih normal. Tidak memburu.
"Yoi, mana waktu 15 menit lagi nih." Tambah Chiquita.
"15 menit itu sudah lebih dari cukup." Ujar Ruka dingin yang tiba-tiba sudah berada di belakang SinB sambil melancarkan tendangannya.
DUAK!!!
Meski tendangannya masih bisa ditahan, SinB terpental mundur jauh.
"Ohoo!!!" decak kagum Irene.
Kehilangan fokus karena melihat SinB diserang, Lisa dan Rose sedikit kewalahan menghindari serangan Haram dan Ahyeon. Meski pukulan dan tendangan mereka masih bisa dihindari, namun beberapa kali nyaris mengenai titik vital. Entah mereka sengaja mengarahkan pukulannya ke area tersebut. Entahlah. Yang jelas, 15 menit terakhir ini terlihat begitu. menarik. Para maba yang sudah kehabisan tenaga mulai melipir ke tepian lapangan. Menjadi bagian dari penonton yang sedari tadi tidak mengalihkan pandangan mereka barang 1 detik pun. Ruka vs. SinB, Chiquita dan Rora vs. Lisa, Ahyeon dan Haram vs. Rose. Nampaknya mereka berlima melawan pembimbing masing masing.
Haram dan Ahyeon melawan Rose yang sebelumnya menghindari serangan-serangan maba dengan mudahnya, kini mulai sedikit kerepotan dengan serangan kombinasi cepat antara Haram dan Ahyeon. Entah sejak kapan mereka berdua mulai klop berpartner. Meski serangan bawah yang dilancarkan Haram berhasil dihindari Rose, namun serangan lanjutan dari Ahyeon yang mengarah bagian atas hampir saja mengenainya.
DUAG!!!
Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Haram dan Ahyeon akhirnya mengenai perut Rose.
"Hah!" ujar mereka berdua girang.
Namun, wajah girang mereka segera pudar setelah mengetahui bahwa serangannya masih bisa ditahan oleh Rose.
"Ayo! Masa' cuman segini?" tantang Rose.
Mendengar kata-kata itu, layaknya banteng yang disodori kain merah, Ahyeon dan Haram melancarkan serangan lebih brutal lagi. Kali ini, Rose kelimpungan. Beberapa kali pukulan dan tendangan mereka berdua tidak dapat ia tangkis, sehingga....
BRUAG!!!
Seperti yang kehilangan kendali, Rose tiba-tiba membenamkan kepala mereka berdua yang sedari tadi asik melancarkan serangan ke atas tanah dengan tangannya melalui serangan balik yang cepat yang bahkan para penonton pun tersontak kaget.
"Oh, astaga!" ujar Rose terkejut.
"Rose! Kasian tuh mukanya ditanem di tanah." Canda Lisa
DUAG!!
SRRRKK!!!
Lisa yang mengalihkan
pandangannya mendapatkan serangan kejutan dari Chiquita.
"Peraturan pertama, jangan pernah mengalihkan pandangan dari lawan di hadapanmu." Ujar Chiquita sambil tersenyum.
Sementara Lisa yang meski masih bisa menahan serangan tiba-tibanya itu, terpental mundur cukup jauh.
"Ingat, Kak. Lawan Kakak bukan hanya Chiquita." Ujar Rora dingin yang tiba-tiba sudah berada di belakang Lisa.
WHUUT!
Dengan kecepatan yang luar biasa, Rora melancarkan pukulannya ke arah Lisa, namun...
TAP!!!
Dengan refleks yang sangat cepat, Lisa menghindari serangannya dengan melompati Rora melewati kepalanya.
"Sedikit keras gak apa-apa ya." Ujar Lisa yang berhasil menghindari serangan cepat Rora dan melakukan serangan balik lewat belakang.
DZIGG!!!
Meski pukulannya terlihat ringan, tapi itu membuat Rora terpental dan menabrak Chiquita yang akhirnya ikut terhempas.
"Urrghh... sial. Untung masih bisa ditahan. Sakit tapi." Ujar Rora yang masih terjatuh menimpa Chiquita.
"Yee... ngeluh sih ngeluh, tapi awas dong. Berat nih." Keluh Chiquita yang tertimpa Rora.
Mereka terkejut menerima serangan ringan dari Lisa, tapi keterkejutan mereka digambarkan oleh senyum yang tersirat di wajah mereka.
"Lis. Kamu juga terlalu keras tuh kayak-"
WHUUTT! BRAG!
Rose yang tangannya masih membenamkan kepala Haram dan Ahyeon rupanya lengah, tanpa disadari lengan mereka menggenggam tangan Rose dan membantingnya ke belakang. Cukup jauh hingga mereka berdua sempat membersihkan debu di wajah dan rambut mereka. Sementara Rose yang terbanting masih bisa mendarat dengan sempurna. Yah meski mendarat dengan pantat terlebih dahulu.
"Wow! Masih kuat ternyata. Tapi kalau kalian tidak bersungguh-sungguh menyerangku, waktunya akan---"
BRUAG!
Ruka yang sedari tadi asik menyerang SinB mendapati tubuhnya terpental dan memasuki area bertarungnya Rose yang melawan Haram dan Ahyeon. Sambil memegangi perutnya, Ruka mengerang kesakitan. Meski begitu ia masih mencoba untuk bangkit. Melihat maba yang cukup terluka di hadapannya, Rose hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Mbih... Mbih... ringan dikit napa? Kesian tuh. Ampe megang-megangin perutnya kayak Ibu hamil." Ujar Rose dalam hati.
SSSTTT!!!
Tiba-tiba SinB sudah berada di hadapan Ruka yang masih dalam kondisi setengah berdiri setelah tubuhnya dibuat SinB terpental.
"Masih mau lanjut?" tanya Ruka dengan tatapan matanya yang dingin. Sangat berbeda ketika ia menjadi pembimbing di divisinya..
"Astaga! SinB..." Ujar Lisa dan Rose dalam hati.
•
•
•
•
