Cahaya, wanita berusia 21 tahun. Sikapnya yang ceria dan periang, kini seketika menjadi diam pada suaminya yang bernama Rian Pamungkas.
Pernikahan yang selama 3 tahun mereka hiasi dengan kebahagiaan, seketika sinar di mata Cahaya.
Air mata terus mengalir saat tak sengaja melihat suaminya bermesraan dengan sahabatnya yang bernama Vina.
Sahabat yang tidak pernah dia sangka akan menjadi duri di dalam rumah tangganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gustikhafida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Tidak perlu di tanyakan lagi. Jika hadiah itu datang, kamu boleh protes atau marah padaku. Dan aku akan menjelaskan semuanya. Sekarang, aku mau pulang!" titah Aya.
"Aku akan mengantarkanmu pulang. Tapi, kamu harus janji, jauhi fajar. Dia menyukaimu, Ay. Aku suamimu. Sudah seharusnya, istri patuh kepada suaminya. Kamu paham!"
"Iya, Mas. Sekarang, antarkan aku pulang!" jawab Aya pasrah. 'Tak apa untuk beberapa hari ini aku mematuhi semua perintah Mas Rian. Setelah surat itu datang, aku akan pergi. Semoga kehidupanmu lebih bahagia tanpaku, Mas. Tidak ada sembunyi-menyembunyikan hubungan dan statusmu dengan Vina. Aku mengalah, Mas. Aku memang wanita tidak berguna. Dan aku pantas mundur!' batin Aya menatap lurus ke depan.
Rian menarik tubuh istrinya ke dalam pelukan. Dia mengusap punggung sang istri berulang kali. "Maafka aku, sayang. Aku tidak bermaksud membentakmu. Aku hanya takut kehilanganmu, Ay. Aku sangat, sangat mencintaimu. Di hatiku, hanya ada namamu. Kamu cintaku, Cahaya. Penerang dan penyemangat hidupku. Maafkan aku, ya!" ucap Rian kemudian mencium pucuk kepala istrinya.
Aya melepas pelukannya. Dia berusaha menampilkan senyum manisnya yang terpaksa, 'Kamu pintar memainkan drama, Mas. Kamu bilang cinta ke aku, tapi kamu menusukku dari belakang. Bagaimana, hati ini tidak sakit, Mas!' batin Aya.
"Kita pulang, Mas! Bukankah. Ini sudah waktunya jam pulang kantor. Biar mobilmu di bawa supir atau karyawanmu!" ujar Aya membuat Rian mengingat Vina yang dia tinggalkan di dalam mobilnya.
'Aduh, aku lupa dengan Vina. Bagaimana dia, sekarang. Pasti dia sudah menghubungiku berulang kali. Untung saja, ponselku sudah aku silent!' batin Rian menatap istrinya dengan ekor matanya, 'Ay, maafkan aku sudah membuat kebohongan lagi. Aku janji, setelah Vina melahirkan, aku akan menceraikannya. Dan kita rawat anak aku dan Vina bersamamu, Ay!' batinnya lagi.
Setelah mobilnya membelah jalanan yang begitu luas. Akhirnya, mobil yang dikendarai Rian masuk ke dalam halaman rumahnya.
"Ibu sudah pulang?" tanya Rian sambil melepas sabuk pengamannya.
"Waktu aku berangkat, belum, Mas. Tapi, tidak tahu sekarang. Memangnya, ada apa?" tanya Aya membuka pintu mobilnya.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya bertanya saja. Tumben sekali, ibu menginap di rumah kita. Biasanya dia hanya singgah sebentar dan pergi!" jawab Rian turun dari mobil di ikuti oleh Aya.
Rian mengulurkan tangannya, "Ayo, kita masuk sama-sama!" titah Rian.
Aya menatap tangan dan wajah suaminya bergantian. 'Aku harus tahan emosiku dulu. Biarkan aku menjadi istri yang baik sampai surat itu tiba!' batin Aya menerima uluran tangan suaminya. Mereka berjala masuk.
Setelah masuk ke dalam rumahnya. Mereka mendapat kabar dari Bibi kepulangan Iris, membuat Aya menghembuskan napasnya lega.
'Aku bukannya tidak menyukai ibu mertuaku. Tapi sikapnya yang membuatku tidak tahan!' batin Aya melepas genggaman tangan suaminya dan berjalan menaiki tangga agar sampai di kamarnya.
Melihat istrinya pergi, Rian langsung mengambil ponselnya. Dan benar saja, puluhan panggilan tidak terjawab dari istri siri nya, Vina. Sekali lagi, Rian menatap sekitar ruangan dan dia menekan nomer Vina.
"Hallo, Vin. Maafkan aku, kamu naik taksi saja dulu. Aku tidak bisa pergi menjemputmu. Aku tidak mau rahasia pernikahan kita terbongkar. Aku takut kehilangan Aya!" ucap Rian membuat Vina yang mendengarnya tak suka.
"Lalu, nasibku bagaimana, Mas? Kamu takut kehilangan Aya tapi kamu tidak takut kehilangan aku dan calon anak kita, iya? Mau sampai kapan hubungan kita di rahasiakan seperti ini, Mas. Aku juga istrimu, bahkan aku sedang mengandung anakmu. Seharusnya, kamu lebih memprioritaskan aku dari pada Aya. Apa sih, kehebatan wanita itu? Dia sama sekali jauh di bawahku. Kita yang baru menikah saja sudah mau mempunyai anak, dan kamu yang sudah bertahun-tahun menikah dengannya, apa ada tanda-tanda calon anak di rahim Aya? Tidak, kan, Mas. Jadi, sebaiknya kamu prioritaskan kami." kesal Vina panjang lebar.
Rian menghembuskan napasnya kasar. Dia melirik sekilas anak tangga, "Sudah dulu, ya. Aku akan kirim kamu uang untuk berbelanja. Aku mau menemui Aya." ucap Rian memutuskan panggilannya.
'Susahnya mempunyai istri dua. Tapi aku tidak seperti ini terus. Aku akan menceraikan Vina setelah anaknya lahir. Dan telingaku tidak panas mendengarkan ocehan ibu yang terus menerus meminta cucu.' batin Rian berjalan menaiki tangga menyusul istrinya.
Krek ....
Rian membuka pintu kamarnya. Dia berjalan dan mencari keberadaan istrinya.
"Ay, kamu di mana, Hem?" ucap Rian lalu mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandinya, "Kamu sedang mandi, Ay?" tanyanya lagi.
Tak mendengar jawaban dari istrinya. Rian melepas jas dan kemejanya. Dia menjatuhkan pantatnya di tepi ranjang.
Baru saja Rian masuk ke alam mimpi, tiba-tiba dia mendengar suara pintu terbuka, membuat Rian membuka kelopak matanya lagi dan menatap wanita yang sedang memakai jubah mandi.
"Ay," panggil Rian menepuk-nepuk samping ranjangnya, membuat Aya berjalan dan menjatuhkan pantatnya di samping Rian.
"Ada apa, Mas?" tanya Aya dingin.
"Kamu wangi. Sudah lama kita tidak berhuubungan." bujuk Rian mengusap paaha mulus istrinya.
"Aku tidak bisa, Mas!" tepis Aya.
"Kenapa, sayang? Kita berusaha lagi. Apa kamu tidak mau memberikan ibu cucu, Hem? Kita coba lagi, ya!" rayu Rian.
"Tidak bisa, Mas. Aku capek." tolak Aya.
"Menolak ajakan suami, hukumnya dosa, sayang. Sekali saja. Setelah itu, aku mengizinkanmu berisitirahat. Dan aku akan menemanimu di sini!" buju Rian lagi.
'Aku jijik Mas. Aku tidak mau berbagi hal seperti itu dengan sahabatku sendiri. Kamu sudah memilih melakukan dengannya. Jadi, mau sampai kapan pun, aku akan menolak. Walaupun, aku mendapat dosa!' batin Aya.
"Sayang. Kita sudah lama, loh! Sebulan yang lalu kita melakukannya." pinta Rian memohon. Tangannya sudah menelusup masuk ke dalam jubah mandi Aya.
"Mas. Aku tidak mau, jangan paksa aku. Aku capek." tolak Aya halus.
"Sayang. Sekali saja." pinta Rian memohon.
"Mas, tapi aku--"
"Apa? Kamu menolakku karena Fajar?" tuduh Rian.
"Tidak, Mas. Bukan seperti itu, tapi--" ucapan Aya terhenti saat bibbirnya sudah terbungkam lembut dengan bibbbir Rian.
Aya berusaha melepas, "Mas. Jangan dulu. Aku bilang, aku tidak mau. Kenapa kamu selalu memaksa, sih!" kesal Aya.
"Aku tidak memaksamu, sayang. Aku butuh kamu. Kamu ini istriku. Jangan menolak. Kita sama-sama membutuhkan ini. Kamu juga merindukan setiap ssentuhanku, kan?" ucap Rian.
"Mas, jangan. Aku sudah melupakan rasanya seperti apa!" tolak Aya.
"Sayang. Maafkan aku, karena akhir-akhir ini aku selalu sibuk. Mulai sekarang, aku akan meluangkan waktuku untukmu. Sekarang, bolehkan ... kita melakukannya?" bujuk Rian.
Aya menghembuskan napasnya kasar.
sering di bicarakan
tetapi
gak jadi cerai
ada dinprovinsi jawa bar** yg penyanyi kafe di angkat derajatnya sama penyanyi,penuois lagubtenar yg suaminya pimpinan band Dew* didukung jd anggota dewan. padahal jelas pelakor kejam.
ada hadisnya pelakor perusak rumah tangga tdk akan masuk surga.jgnkan masuk baunya aja engga dapat. tidak diaku sbg umat dan golongan pengikut Rasullah. ibarat pelakor tobat sholat sehari seribu rakaat puasa tiap hari,sedekah 1 milyar tiap hari. sdh tdk dianggap. krn menghancurkan pernikahan sepasang manusia itu perbuatan DAJJAL
mantan narapidaba tdk terima di mana2 klu karyawan tdk ada perusahaan yg nerima, klu punya usaha tdk ada seorabgounnyg mau kerja sama dgn mantan napi.
1. perzinahan kuhp 284 pidana 9 bln penjara suami dan wanitanya ada saksi dan bukti bisa gugat cerai.
2.pernikahan diam diam tanoa izin dari istri pertama dan sah kuhp 279 ayat 1 pidana 9 bln penjara suami dan wanitanya. ada saks dan bukti bisa gugat cerai.
terus klu rian melakukan kedua pasal tsb double penjaranya.
dan starus rian pd saat nikahbdgn vina apa!!
1.lajang
2.kawin
3.duda cerai mati
4.duda cerai hidup.
semua ada dokumennya. ngaku lajang hrs buat surat pernyataan bahwa dia blom nikah ttd diatas materai saksi orang tua, RT,RW,kelurahan sampai kecamatan.
klu sdh kawin hrs ada surat izin menikah lg dr istri pertama..
klu ngaku duda cerai hidup,ada surat cerai dr pengadilan agama.
klu duda cerai mati,hrs ada surat kematian istri dr pihak RT,RW,kelurahan dan ducapil.walau nikah siri juga ada surat selembaryg dibuat penghulu. utk keperluan ngontrak rumah,sewa rumah dll bahwa mereka suami istri. klu nikah sah negara ada buku nikah.
rian kena 3 pasal, yg ketiga adalah pemalsuan data.
Bilangnya sakit hati tapi kok mudah luluh. Ga asyik nih...