NovelToon NovelToon
[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Time Travel / Konflik etika / Dendam Kesumat
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: medusa

(Cerita dewasa🌶️)

Kisah ini, berawal dari kejadian di mana Silvia di kepun dan buru oleh keluarga besar seorang ketua Mafia, lalu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya....

Kemudian ia diberih kesempatan kedua untuk hidup kembali, merasuki tubuh seorang menantu yang tak diinginkan....

Mau tau kisah selanjutnya?
yuk...silahkan mampir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23¹

...Akhirnya tiba di apartemen, Silvia menghela napas lega, mencoba menenangkan jantungnya yang masih berdebar. Ia turun dari mobil dan berjalan masuk, membawa bersamanya kengerian yang baru saja disaksikannya....

Ceklek.

...Pintu apartemen terbuka, Antonio yang sedari tadi menunggu Silvia dengan hanya mengenakan jubah mandi langsung menoleh....

"Sayang, kamu dari mana saja?" tanya Antonio sambil berjalan mendekati Silvia.

"Ini, aku pergi membeli obat dan jus jeruk untukmu. Tadi di kulkas sudah habis," jawab Silvia sambil tersenyum dan mengangkat kantong plastik yang dibawanya, menyembunyikan kebohongannya.

...Silvia memang pandai mencari alasan agar Antonio tidak curiga ke mana ia pergi....

"Sayang, kamu tidak perlu repot begitu. Lain kali bilang saja, biar kita pergi bersama," kata Antonio sambil mengambil kantong plastik dari tangan Silvia, lalu merangkul pinggangnya dengan posesif.

"Ih, dasar manja! Aku kan lagi berusaha jadi pacar yang pengertian," jawab Silvia sambil mencubit gemas pinggang Antonio.

...Antonio tersenyum mendengar ucapan Silvia. Ia meletakkan kantong kresek di meja, lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Silvia dan membisikkan sebuah kalimat yang membuat jantung Silvia berdebar....

"Bukan kekasih, tapi calon istri."

Deg!

...Silvia terdiam, matanya terpaku pada Antonio. Senyumnya terasa pahit. Perasaan campur aduk menyeruak dalam dirinya. Ia sangat berharap kata-kata Antonio tadi hanyalah lelucon belaka....

"Jangan bercanda, Antonio. Ini tidak lucu," kata Silvia sambil menepuk pelan dada bidang Antonio, senyumnya tampak dipaksakan.

"Silvia, dengarkan aku baik-baik," Antonio menggenggam tangan kanan Silvia, membawanya ke dadanya, dan menahannya di sana.

"Aku sungguh-sungguh, Sayang. Aku akan menceraikan Devian. Kita akan menikah. Apa kamu bersedia?" tanya Antonio dengan nada serius, matanya menatap Silvia dengan penuh harap dan sedikit kesedihan.

Aku minta maaf, Antonio. Tapi dendam ini belum tuntas. Dan jika kamu tahu bahwa semua kejadian ini adalah rencanaku, akankah kamu tetap mencintaiku? pikir Silvia getir, membuang muka dari tatapan penuh harap Antonio.

"Hmm, sepertinya makan malam kita sudah dingin. Bagaimana kalau kita makan dulu?" kata Silvia mencoba mencairkan suasana yang tiba-tiba menjadi tegang.

"Silviana," panggil Antonio lembut namun tegas. Ia meraih belakang leher Silvia, memaksanya untuk kembali menghadapnya.

"Tolong jawab pertanyaanku, kumohon... Aku sudah sangat mencintaimu, jangan abaikan perasaanku," pinta Antonio dengan mata berkaca-kaca menatap Silvia penuh harap.

Ya Tuhan, bagaimana ini? Tinggal selangkah lagi rencanaku selesai, tapi bagaimana cara menghindar dari pertanyaan Antonio sekarang? Silvia dilanda kebingungan.

...Silvia terdiam sejenak, lalu dengan senyum manis ia mengangkat tangannya dan menyentuh lembut rahang Antonio. Antonio langsung memejamkan mata, menikmati sentuhan kekasihnya....

"Baiklah, ayo kita menikah," jawab Silvia dengan keraguan yang tersirat dalam suaranya. Dalam hati, nanti akan ku cari cara agar Antonio membenciku dan melepaskanku.

"Benarkah?" Antonio tersenyum lebar, air mata bahagia menetes di pipinya.

Silvia memaksakan senyum getir, lalu melingkarkan kedua lengannya di leher Antonio dan mengangguk pelan.

...Antonio tertawa riang, langsung menggendong Silvia dan memutarnya di ruang tamu. Silvia hanya terdiam, menatap Antonio dengan tatapan yang sulit diartikan....

...Di tengah momen romantis mereka di ruang apartemen, tiba-tiba ponsel Antonio berdering....

"Antonio, ponselmu bunyi, angkat dulu," sela Silvia, sudah menduga siapa yang menelepon.

"Sayang, aku sedang bahagia. Aku tidak mau ada yang mengganggu kita," jawab Antonio enggan meraih ponselnya.

...Namun, ponsel Antonio terus berdering tanpa henti, membuatnya mendengus kesal. Ia menurunkan Silvia dari gendongannya dan mengambil ponselnya di atas meja kaca yang tak jauh dari mereka, lalu menatapnya....

"Sayang, hanya panggilan dari mantan asistenku," kata Antonio sambil memperhatikan Silvia yang tengah berjalan menuju dapur.

"Sudah angkat saja, siapa tahu penting," desak Silvia.

"Baiklah, tapi kalau tidak penting, awas kamu," gurau Antonio sambil menggeser tombol hijau dan menempelkan ponsel ke telinganya.

"Halo," ucap Antonio dengan dingin, nada suaranya berubah seketika.

"Tuan... maaf mengganggu waktu Anda. Saya... saya hanya ingin memberitahukan bahwa Nyonya Devian... beliau mengalami kecelakaan. Mobilnya terbakar, dan..." Suara mantan asisten Antonio tercekat, tampak bingung bagaimana menyampaikan berita duka itu.

"Dan apa?! Bicara yang jelas!" sentak Antonio, tangannya gemetar memegang ponselnya semakin kuat.

"Nyonya Devian... terbakar habis dan meninggal di tempat, Tuan," jawab asisten itu dengan satu tarikan napas panjang.

PRANG!

DUAR!

DUAR!

...Ponsel di tangan Antonio terlepas, membentur lantai dan hancur berkeping-keping. Suara petir menggelegar membelah langit, dan tak lama kemudian, hujan deras pun turun, seolah ikut merasakan kesedihan yang kini mencengkeram Antonio....

...Meskipun cintanya pada Devian telah pudar, Antonio tidak bisa memungkiri bahwa Devian adalah cinta pertamanya, wanita yang telah memberinya seorang putra yang sangat ia cintai. Silvia yang sedang berada di dalam dapur mendengar suara kegaduhan segera berjalan dan dari dapur berdiri di ambang pintu dapur, namun......

"Agh..." erang Antonio sambil mencengkeram dadanya dengan erat, mencoba meredakan nyeri yang tiba-tiba menyerang.

...Silvia melihat Antonio meringis kesakitan, tanpa ragu berlari mendekat, memeluknya erat, dan menuntunnya duduk di sofa....

"Tarik napasmu dalam-dalam, lalu hembuskan perlahan, kumohon," pinta Silvia dengan cemas, memberikan instruksi lembut pada Antonio.

...Antonio menurut. Setelah napasnya kembali tenang, tangisnya pecah seketika. Silvia, yang mengerti betul apa yang dirasakan Antonio, hanya bisa memeluknya erat, memberikan kehangatan dan ketenangan....

...(30 menit kemudian)...

...Perlahan, isak tangis Antonio mereda. Silvia dengan lembut menyodorkan tisu ke arahnya....

"Ini."

"Terima kasih, Sayang. Maafkan aku menangis karena wanita lain di depanmu," ucap Antonio merasa bersalah, lalu mengambil tisu itu dan mengusap air matanya.

"Tidak apa-apa, aku mengerti apa yang kamu rasakan," jawab Silvia sambil tersenyum tulus menatap Antonio.

...Terharu dengan ucapan Silvia, Antonio menariknya erat ke dalam pelukannya....

"Sekarang aku hanya punya kamu dan Leon. Jika suatu saat kamu meninggalkanku, aku tidak tahu apakah aku bisa bertahan hidup, Silviana..." lirih Antonio terisak sambil memeluk Silvia erat.

Antonio... batin Silvia, air mata penyesalan ikut menetes saat ia membalas pelukan Antonio.

...Hujan deras mengguyur malam ini, ditemani suara petir yang menggelegar. Dalam pelukan Silvia, Antonio terisak-isak hingga kelelahan dan tertidur pulas. Di tengah ruangan yang sunyi, Silvia hanya terdiam, pandangannya menerawang ke luar jendela, di mana hujan dan kilat terus menyambar....

...🔥🔥🔥🔥🔥...

...(Keesokan harinya)...

...Di bawah langit kelabu kota X yang diguyur hujan tanpa henti, para pelayat berpakaian hitam berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Devian. Keluarga besar Amores hadir lengkap, termasuk Silvia, Antonio yang tampak berduka, Leon yang menggandeng tangan ayahnya, dan Tamara dengan raut wajah sendu....

...Setelah pemakaman usai, mereka kembali ke kediaman megah keluarga Amores. Para pelayan yang telah menunggu menyambut kedatangan mereka dengan wajah prihatin....

"Selamat datang kembali, Tuan Muda dan Tuan Besar," sapa para pelayan dengan suara pelan sambil membungkuk tanda hormat.

...Setelah masuk ke dalam mansion, mereka menuju ruang tamu dan duduk dalam diam sejenak....

"Tamara, saya minta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi antara kamu dan istri saya sebelumnya," kata Antonio akhirnya memecah keheningan.

"Tidak apa-apa, Calon Ayah mertua. Aku sudah memaafkan calon Ibu mertua," balas Tamara dengan ekspresi pilu, menyembunyikan kebenaran yang sebenarnya.

"Terima kasih, Tamara. Saya merasa sangat bersalah atas kejadian itu," ucap Antonio, raut wajahnya kembali diliputi kesedihan.

...Silvia yang melihat kesedihan Antonio, segera menghampirinya dan mengelus lembut punggungnya. Matanya kemudian beralih menatap tajam Tamara, seolah mengirimkan sinyal bahwa ia mengetahui kejahatan wanita itu. Tamara membalas tatapan Silvia dengan sinis seperti biasanya, sama sekali tidak menyadari bahwa kedoknya telah terbongkar....

"Setelah kupikir-pikir, bagaimana kalau pernikahan kalian diadakan bulan depan?" tanya Antonio, mencoba mencari kepastian.

...Tamara langsung memasang senyum bahagia dan mengangguk cepat sambil menggandeng tangan Leon yang duduk persis di sebelahnya. ...

"Sayang, bagaimana?" tanya Tamara menatap Leon dengan penuh harap.

"Baiklah, aku siap," jawab Leon pasrah. Ia tidak punya pilihan lain selain menyetujuinya agar Tamara tidak marah dan meninggalkannya.

...Percakapan mereka pun berakhir. Leon mengantar Tamara pulang, sementara Antonio dan Silvia kembali ke apartemen untuk menghabiskan waktu berdua, mencoba melupakan kesedihan hari ini....

(Bersambung)

1
Putri R
bagus banget suka sama cerita nya ada sedih sama lucu nya juga..sukses buat penulis nya di tunggu certi" berikutnya❤️🤗
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: makasih
total 1 replies
Atoen Bumz Bums
la... baru melahirkan baru nikah
semalam tu ngapain aja
£rvina
si carlos metong 2x nih 🤭
£rvina
pembunuhan Devian ..
£rvina
jgn2 leon bukan anak bapake,.. moga bener bukan anaknya
£rvina
bapake hot jeletot... /Drool/
£rvina
Luar biasa
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: makasih banyak.🙏😇
total 1 replies
£rvina
betul, lebih baik langsung ke sumber kekayaannya... 😂🤭
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/.
total 1 replies
dian hr
katty itu bukan anak kecil ,kayaknya sudah selesai kuliah,masa gk paham sama urusan orang dewasa.
Niè
model baju hijau nya kyk yg d pakai nagita f nikahan nya luna maya....apa nagita ikut tren ini yaaa...wkwkwkkkk....
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: yang mana, oh... tuhan,/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
cowettttttt
itu si Silvia g ngasih rekaman video ma si Leon biar ancur sekalian
cowettttttt
Silvia kenapa ga d bongkar kelakuan si tamara
cowettttttt
Silvia ktnya licik tp menurut ku ga ...malah terkesan lemah
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: dari sisi mananya?
apa dia ada menangis dan memohon kah disitu?/Sly/
total 1 replies
Noorjamilah Sulaiman
ceritanya Bagus🫰🏻🫰🏻🫰🏻
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: wah... terima kasih banyak🙏😇
total 1 replies
mrsdohkyungsoo
haduh pedro hot juga hahaha
mrsdohkyungsoo
astaga uncle hahaha
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: /Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Juwita Nurma
seruu
Noorjamilah Sulaiman
telampau siok mbaca smpi lupa nak komen
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: tidak apa-apa,/Grin/
asalkan di akhir tinggalkan bintang nya Kak.🙏😇
total 1 replies
mrsdohkyungsoo
ini Sama dengan "Deg" ?
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: Baca kalimat di bawa itu apa? Apa Tamara menghempaskan lengan atau terkejut?
total 1 replies
Silviana Evelina
bapaknya lebih ganteng, hot, dan seksi thor
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: astaga... kakaknya Silvia disini ternyata./Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!