NovelToon NovelToon
Gairah Istri Muda

Gairah Istri Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak / Romansa
Popularitas:847.1k
Nilai: 4.5
Nama Author: AdindaRa

Anya terpaksa harus menjadi istri kedua seorang pengusaha kaya raya yang bernama Axello Richandra atas permintaan istrinya, Hellencia yang tidak bisa memiliki anak, alias mandul.

Demi mendapatkan uang biaya perawatan ayahnya yang masih koma di ruang ICU dan menebus kesalahannya yang meraup banyak kerugian, Anya pun menjalankan perannya sebagai istri muda Axello yang selalu acuh dan bersikap dingin terhadapnya.

Bisakah Anya memenuhi permintaan Hellencia untuk mengandung anak dari Axello dengan sikap Axello yang sangat dingin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdindaRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai bekerja

Selepas sarapan, Anya pun diminta oleh Axel untuk ikut dengannya dan mulai bekerja di restoran.

“Tapi, Bang! Anya kan masih diberi waktu cuti sama Miss Hellen!” sanggah Anya memperjuangkan haknya.

“Aku akan menggajimu dua kali lipat jika kau berangkat hari ini!” balas Axel dan tentunya membuat Anya langsung beranjak dari kursinya dan bergegas menuju ke kamar mandi.

“Ck. Dasar mata duitan!” celetuk Axel pelan yang kini mulai mendapatkan celah bagaimana menaklukkan Anya. Ternyata masih sama dengan menaklukkan perempuan yang lainnya, yaitu dengan cara uang.

“Mas, apa kau benar-benar belum tertarik dengan Anya? Dia benar-benar sangat sempurna loh!” tanya Hellen yang sedari tadi memperhatikan Anya secara diam-diam.

“Dia sedang datang bulan, Hellen! Jangan khawatir! Aku pasti akan membuatnya mengandung seorang bayi untukku!” balas Axel membuat Hellen tersenyum penuh kemenangan.

“Terima kasih, sayang! Kau benar-benar luar biasa!” puji Hellen.

“Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu yaa! Ada hal penting yang harus aku selesaikan sebelum ke kantor. Oh iya, siang ini aku juga ada janji dengan teman-teman untuk makan siang di Mall.”

“Okey, take your time, Hellen!” ucap Axel.

Hellen pun meraih tasnya dan bergegas meninggalkan Axel yang masih menikmati susu hangatnya.

Pagi ini, Hellen hendak mengunjungi butik Cintia untuk mengklarifikasi masalah yang terjadi dengan mereka berdua tadi malam. Hellen sadar jika ia sudah membuat Cintia sangat cemburu karena ceritanya tentang Anya.

Sedangkan Axel sengaja menunggu Anya selesai mandi untuk berangkat ke kantor bersama-sama.

“Loh, Abang kok belum berangkat ke kantor?” tanya Anya saat keluar dari kamar mandi.

“Nungguin kamu!” balas Axel singkat.

“Saya kan udah biasa berangkat ke restoran sendirian!” balas Anya yang merasa keberatan jika pergi bersama Axel.

“Apa begitu susahnya kau menjadi istri yang penurut, Anya?” tanya Axel dengan tatapan mengintimidasi.

“Oke, oke! Tapi nanti saya turun jauh dari gerbang restoran ya, Bang. Biar gak pada liat!” balas Anya yang langsung dijawab Axel dengan deheman singkatnya.

Anya pun bergegas mengeringkan rambutnya dan memoles tipis wajahnya karena tidak enak membiarkan Axel menunggunya lama. Setelah itu, mereka berdua langsung keluar dari kamar hotel dan menuju ke lift.

Tidak ada percakapan antara mereka berdua selama di dalam lift. Sesampainya di lobby hotel, tampak Tian sudah menunggu di sana dan langsung mempersilakan Axel dan Anya untuk masuk ke dalam mobil.

“Pak Tian, nanti saya turunkan di halte yang dekat dengan restoran aja yaa!” pinta Anya sambil membuka pintu mobil yang bagian depan.

Dengan cepat Axel langsung menarik tangan Anya dan mengajaknya masuk di seat belakang. “Kamu mau apa duduk di depan?” tanya Axel dengan nada ketus.

Anya pun memilih tidak menjawab pertanyaan Axel dan masuk ke dalam mobil. Kemudian ia berbisik kepada Tian sebelum membukakan pintu mobil yang satunya.

“Turunkan dia bersamaku di depan restoran!” titah Axel.

“Baik, Tuan!” jawab Tian yang kemudian membukakan pintu seat belakang sebelah kanan.

Kini mereka sudah siap menuju ke restoran. Axel sudah mulai menyibukkan dirinya dengan iPad yang ada di tangannya. Sedangkan Anya memlih untuk diam dan menikmati hiruk pikuk jalanan pagi ini.

“Pak Tian, halte depan saya turun ya!” pinta Anya yang sudah bersiap untuk membawa tasnya.

“Maaf, Nona! Mobil ini sudah disetting untuk berhenti di depan restoran!” balas Tian membuat Anya langsung mengerutkan dahinya.

“Abang! Aku mau turun di halte  aja!” rengek Anya.

“No, Anya!”

“Terus aku harus bilang apa kalo teman-teman nanyain kenapa aku bisa satu mobil sama Pak Bos?”

“Bilang aja kalo kamu harus menjalani hukuman dari saya sebagai chef pribadi selama satu tahun untuk membayar semua kerugian yang sudah kamu perbuat!” titah Axel.

Anya membuang nafasnya kasar. “Baiklah!” jawabnya dengan kesal.

Mau protes pun sudah tentu pasti tidak akan ada yang menerimanya. Yang bisa Anya lakukan hanyalah meratapi kebebasannya yang sudah tidak ada lagi untuknya.

Tian benar-benar menghentikan mobilnya di depan restoran dan Anya pun langsung keluar dari mobil Axel tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Bahkan Anya sengaja menutup pintu mobilnya dengan sangat kencang.

“Aku yakin dia tengah kesal pagi ini.” Axel bergumam sambil memperhatikan Anya yang langsung disambut dengan teman-temannya yang sempat melihatnya keluar dari mobil Axel.

“Tian!” panggil Axel kemudian.

“Iya, Tuan!”

“Awasi gerak-gerik Anya hari ini dan laporkan padaku!” titah Axel.

“Siap Tuan!” jawab Tian yang kemudian keluar dari pintu mobil dan membukakan pintu untuk Axel.

Sedangkan Anya kini tengah menghadapi serentetan pertanyaan yang dilontarkan teman-temannya.

“Anya, kamu kemana aja tiga hari ini?”

“Iya, kok tiba-tiba datang sama Pak Bos. Kamu pasti lagi kena hukuman berat ya?”

“Atau jangan-jangan kamu lagi ngerayu Pak Bos biar hukumannya diringankan?”

“Wah, kalo memang begitu, itu terlalu murahan untuk gadis belia sepertimu, Anya!”

Anya sendiri hanya memandangi teman-temannya satu persatu tanpa menjawab satu pun pertanyaan mereka semua.

“Aku harus segera bekerja di dapur utama! Jika kalian semua sangat penasaran jawabannya, kalian bisa tanya dengan Pak Axel ataupun Miss Hellen!” jawab Anya sambil melangkah pergi. Meski Anya tampak begitu mengabaikan pertanyaan teman-temannya, tetap saja ada kata-kata mereka yang mengulik hatinya.

‘Ya, Aku memang sedang mendapatkan hukuman yang sangat berat. Bahkan jika mereka semua menjadi aku, mereka aku pastikan belum pasti sanggup menghadapinya.’

‘Aku sendiri juga rasanya sudah ingin menyerah jika tidak mengingat aku harus melanjutkan kehidupan ini.’

‘Murahan? Aku memang sangat murahan karena aku memang sudah tidak memiliki apa-apa!’

Tak terasa mata Anya sudah berkaca-kaca dan mengantung hampir jatuh membasahi pipinya. Anya pun segera berlari ke kamar mandi dan meluahkan tangisnya di sana. Hal ini pun tidak luput dari pandangan Tian dan juga Axel yang baru saja menginjakkan kakinya masuk ke dalam restoran.

“Apa yang sedang kalian perbincangkan di sini?” tanya Axel membuat semua karyawannya yang tadi gencar memberikan pertanyaan kepada Anya pun langsung menundukkan kepala mereka.

“Apa kalian juga mau saya beri hukuman yang sangat berat seperti Anya?” tanya Axel lagi.

“Maaf, Pak! Sama sekali tidak!” ucap salah satu manajer restoran.

“Kalau begitu kembali ke tempat kalian masing-masing dan mulai bekerja!” titah Axel.

Semua karyawan yang tadinya berkerumun pun langsung bubar kembali ke tempat mereka masing-masing. Sedangkan Axel bukannya menuju ke ruangannya, melainkan justru menyusul Anya ke kamar mandi. Hal ini pun membuat Tian bertanya-tanya dalam hati.

‘Tumben banget sih Tuan Axel gak langsung ke ruangannya! Biasanya aja semua berkas langsung dicek dan langsung berkutat dengan macbooknya!’ gumam Tian dalam hati.

‘Apa Tuan Axel sudah ada rasa simpatik terhadap Anya dan membuatnya tidak tega melihat Anya menangis?’

Tian makin terkejut saat Tuannya hendak membuka handel pintu kamar mandi. Dengan sigap Tian pun langsung mencegahnya.

“Maaf pak, ini kamar mandi perempuan!” ucap Tian mengingatkan Tuannya.

“Apa kau pikir aku ini bodoh? Aku sudah tahu, Tian. Aku hanya …!” Axel menggantung kalimatnya saat pintu kamar mandi terbuka dan tampak Anya berdiri di sana dengan mata yang sembab.

“Pak Axel, apa yang anda lakukan di sini?” tanya Anya membuat Axel menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

“Oh, aku hanya kebetulan lewat saja. Ayo Tian, kita harus segera mengecek berkas pagi ini!” ajak Axel yang langsung berbalik meninggalkan Anya.

Tian pun lagi-lagi hanya bisa pasrah mengikuti Langkah tuannya. ‘Fix, aku yakin Tuan Axel sudah mulai tumbuh benih-benih cinta dengan Anya!’ batin Tian.

 

 

1
Sandisalbiah
intinta Helenchia adalah otak alias dalang dr semua jejadian buruk dlm hidup Anya, Papanya, Axel dan juga Cintia... penasaran matinya bakal kek gimana si Hellen ini.. jahat banget jd org..
Sandisalbiah
sekalinya rubah betina tetaplah rubah.. bahkan setelah di ganjar dgn penyakit yg harusnya mematikan tp sepertinya Hellen punya nyawa cadangan dan sayangnya sepertinya dia tdk menyadari kesalahanya sama sekali
Sandisalbiah
hadeh.. ini lah resiko memulai suatu hubungan dgn berpondasikan kebohongan... ambyarr kabeh...
Sandisalbiah
definisi the real bikin bakso beranak ini mah.. 😅😅
Sandisalbiah
Hallen kena penyakit kelamin..
Sandisalbiah
gak nyangka aja papa Axel bisa sekejam itu.. menghabisi nyawa org hanya krn persaingan bisnis...
Sandisalbiah
grebek ya tinggal gerebek aja kenapa mesti pake drama penyamaran.. aishh.. si Axel terlalu bertele²
Sandisalbiah
nah.. Firma langsung di suguhi tontonan yg membagongka.. semoga tdk shock dia..
Sandisalbiah
makin berat sainganmu Tian... akan lebih baik jika kamu membentengi hatinu dr sekarang agar gak kecewa nantinya..
Sandisalbiah
jd Hellen sudah teryarik dgn madunya sendiri... hem.. siap² si Axel bakal bersaing dgn istri tercintanya urk merebut perhatian dan cinta istri mudanya.. hais.. miris banget nasib kamu Xel..
Sandisalbiah
lalu apa kelebihan si Hellen.. kalau body aja masih juara si Anya.. dan Firman aja bilang kalau Hellen kek tante², atau mata Axel yg rabun selana ini..
Sandisalbiah
hadeh.. gengsi di gede-in ..ntar rugi sendiri... padahal kata hati udah menggebu tp apa daya ego membuat Axel masih malu² meong.. 🤦‍♀🙄
Sandisalbiah
Axel dan Firman memiliki nasib yg sama.. di hianati oleh istri mereka dan kini jatuh cinta pd perempuan yg sama... tp Firman lebih bijak dgn menceraikan Cintia dan mengakhiri pernikahan toxic nya, lain dgn Axel yg masih terperangkap dlm perasaan gak jelasnya ke Hellen
Sandisalbiah
ngenes banget nasib duo lelaki tampan ini.. habis²an di cundangi oleh wanita yg bersetatus istri mereka.. hais... semoga kedok duo wanita laknat segera terbongkar
Sandisalbiah
jgn jadi laki² munafik Axel.. entar rugi sendiri lho...
Sandisalbiah
sekali berbohong maka akan membawa kebohongan lainya..
Sandisalbiah
jgn bilang kalau istri dr. Firman itu Cintia...
Sandisalbiah
justru Anya harus hati² pd Hellen.. bisa² diperkosa Hellen dia..
Sandisalbiah
istri cantik.. masih kinyis, perhatian dan sedikit nacal.. hanya suami yg punya kelainan yg gak bakal tertarik punya istri model begini...
Sandisalbiah
udah gak takut lagi itu si Anya... malah berani jail ke Axel...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!