NovelToon NovelToon
Mafia Boss Little Wife

Mafia Boss Little Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: The Winner Purba

Diharapkan bijak dalam memilih bacaaan


Rosaline Malorie adalah seorang wanita sederhana, tidak suka pakaian terbuka, cantik, rendah hati, tapi selalu diabaikan oleh kedua orang tuanya. Dalam hidupnya tidak sekalipun mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya dan kakak satu- satunya, bahkan dijadikan jaminan untuk mempertahankan perusahaan ayah yang tidak mengangapnya.

Tapi semua penderitaan Rosaline berubah, ketika dia secara tak sengaja bertemu dengan seorang CEO dari perusahaan terkenal di Spanyol dan termasuk jajaran orang terkaya di Eropa. Pria itu mengklaim bahwa Rosaline adalah wanitanya.

Rhadika Browns adalah seorang CEO berkedok Mafia. Jarang orang yang mengetahui wajah dari ketua Black Sky ini.

Bagaimana kisah pertemuan mereka?
Apakah Rosaline besedia menjadi milik Rhadika, dan menjalani takdir yang mempermainkannya ketika masa lalu pria itu muncul kembali?
Apa alasan Adijaya selalu mengabaikan Rosaline?

So,Yuk kita baca selanjutnya di cerita Mafia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The Winner Purba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maaf

#Jangan lupa dukungannya 😊

"Jangan menguji ambang batas kesabaranku!" seru pria yang berdiri dibelakang wanita itu.

"Kenapa tidak makan dari semalam?" Hening tidak ada jawaban. Ros benar-benar menguji kesabarannya.

Para pelayan yang berjejer disana sudah mulai keringat dingin. Yah, jika nyonya mereka tidak makan, maka merekalah yang dicap tidak becus.

"Baiklah ini atas permintaanmu." Ros yang mendengar itu tetap mengabaikan suaminya. Dia tidak peduli dengan semua perkataan pria dibelakangnya. "Siapa di mansion ini yang paling lama bekerja?" tanya Dika.

Paman Vill maju ke depan seraya menunduk merasa bersalah. "Saya Tuan," jawab paman Vill dengan gugup. "Mana senjatanya?" Paman Vill mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya. "Lakukan yang seharusnya!"

Ros yang mendengar senjata langsung berbalik. Dia melihat paman Vill mengeluarkan sebuah pistol. Paman Vill mengangkat pistol itu dan mengarahkan kekaki seorang pelayan wanita yang sudah gemetaran. Awalnya Ros tidak percaya tapi,

Dor

Satu tembakan meleset kearah kaki pelayan wanita. Wanita itu ingin tumbang tapi ditahan dan ditegapkan oleh pengawal. Ros yang mendengar itu kaget bukan main. Tahap kedua paman Vill mengarahkan senjata itu kedahi wanita yang telah ditembak kakinya.

Inilah peraturan pelayan mansion keluarga Browns. Jika tidak berhasil menyelesaikan tugas penting, ini adalah hukuman nya. Peraturan ini jelas dan ditandangani secara sukarela oleh seluruh pelayan. Tidak ada tindakan paksaan. Namun, gaji dan resiko mereka sama-sama imbang. Ketua pelayan akan menembak dua kali untuk bagian tertentu dan kepala pelayan akan membunuh dirinya sendiri.

Meskipun paman Vill telah menjadi orang kepercayaan di mansion ini. Tapi, kesalahan tetaplah kesalahan. Hukuman tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku.

"Paman Vill, apa yang kamu lakukan?" Ros berlari kearah paman Vill dan merebut pistol itu. "Apa nyawa bagimu hanya seenggok sampah, hah?" Ros berteriak seperti kesetanan. Bagaimana nyawa semudah itu bisa melayang?

Ros meletakkan senjata itu disamping makanan yang dibawa pelayan.

"Kamu yang memintanya," ucap Rhadika dengan raut wajah datar. "Kapan, hah?" Wajah mulus Ros sudah dibanjiri air mata.

"Mereka tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. Mereka tidak memberimu makan. Setiap kesalahanmu akan ditanggung pelayan." Ros merasa geram, bukan pelayan yang tidak memberi dia makan, tapi dia sendiri yang menolaknya.

"Mereka memberiku makan, aku yang tidak memakannya." "Sama saja." Ros menghapus air matanya. "Kalian semua keluarlah, obati pelayan itu," perintah Ros pada paman Vill.

Semua pelayan termasuk paman Vill bingung. Mereka harus menuruti siapa. "Bukankah aku nyonya dirumah ini, yang juga harus kalian patuhi?" Ros menaikkan satu oktaf suaranya.

Paman Vill keluar bersama para pelayan dan meninggalkan suami istri yang sedang dilanda permasalahan itu. Ros kembali menangis dan memakan makanan yang dibawa pelayan tadi. Dia makan dibanjiri air mata.

Makan sambil terisak, Dika tidak menyukainya. "Apa maknanya tidak enak? Aku akan menyuruh pelayan untuk menggantinya. Mereka sama sekali tidak becus," seru Dika ingin beranjak dari samping Ros.

"Apa serendah itu nyawa seseorang bagimu? Baiklah. Kamu tau betapa susahnya aku melalui hidupku. Diabaikan, dicaci maki, tidak dianggap, hanya sampah yang tidak berguna. Kamu juga menunjukkannya padaku. Yah, aku sadar memang aku hanyalah seorang penjamin hutang bagimu," ucap Ros panjang lebar.

"Poin pertama harus menikah denganmu, poin kedua ayahku tidak bisa membayar hutang, dan poin ketiga aku harus mengabdikan seluruh hidupku padamu. Lebih baik aku menyelesaikan penderitaan ku," tambah Ros dan mengambil pistol disamping makanan dan mengarahkan ke kepalanya.

"Rosaline Browns, lepaskan pistol itu!" Rhadika sudah was-was. "Kenapa? Apa kamu takut kehilangan seorang budak mu?"

"Diam dan letakkan pistol itu!" Dika tidak pernah sekalipun menganggap Ros sebagai budaknya, melainkan wanita spesial dihatinya. Dika langsung bergerak mengambil pistol itu. Rose bertahan, tetap memegang pistol itu. Alhasil mereka rebutan. Tiba-tiba jari Ros menarik pelatuk pistol.

DOR

Levi dibawah sana yang sedang menginterogasi penembak jitu itu kaget. Levi hampir saja mengetahui siapa yang menyuruh penembak jitu. Dia mendengar suara tembakan dari arah kamar kakaknya langsung berlari. Dia membuka pintu dan melihat kaca kamar itu retak karena sebuah tembakan. Kakak iparnya menangis tersedu-sedu disana.

Ketika ia hendak masuk, sebuah suara bariton terdengar ditelinganya. "Keluar!" Levi langsung keluar dari kamar itu. Dia tidak berani ikut campur karena ini adalah urusan sebuah rumah tangga.

Hiks..Hiks...Hiks

Tangan Ros gemetaran memegang pistol yang mengeluarkan peluru tadi. Setelah melihat Levi keluar, Dika mendekat kearah Ros dan mengunci serta mengungkung ke ding-ding. Dia mengunci pergerakan tangan Ros agar pistol itu terjatuh. "Apa yang sebenarnya kamu inginkan, hah?"

Ros terus terisak. "Apa ini... hiks... caramu memperlakukan ku setelah kejadian kemarin hiks.... Dika yang mendengar itu baru sadar, bagaimana dia memperlakukan istrinya.

Dilanda emosi dalam mengambil keputusan adalah kesalahan mutlak yang dilakukannya. Ini bukanlah seorang Rhadika Browns, tapi dihadapan kelinci kecilnya dia sangat susah mengendalikan emosinya.

"Maaf, aku... aku." Hanya sekali ini, baru pertama kali Dika pernah mengatakan maaf seumur hidupnya. Ros yang mendengar itu langsung melepaskan kungkungan suaminya dan langsung memeluk erat Dika.

"Aku takut. Kemarin hiks... , jika aku tidak menunduk, aku yang akan mati, huhuhu." Rose melampiaskan kesedihannya dipelukan sang suami. Dia tidak akan menyalahkan suaminya atas apa yang terjadi. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan selalu menerima takdir dan kejutan yang menantinya disetiap saat.

Kaget? Tentu saja pria itu kaget melihat istrinya memeluknya erat dengan gemetaran. Meskipun kamejanya sekarang sudah basah oleh air mata istrinya dia tidak keberatan asalkan tidak dihindari seperti sebelumnya.

Dika mengelus kepala istrinya dengan penuh sayang. 30 menit berlalu suara tangisan itu belum reda begitu juga tangan yang sudah mulai pegal itu namun tetap mengelus kepala istrinya.

"Maaf, seharusnya aku menjagamu, bukan malah sibuk dikantor. Sebenarnya ada yang ingin kujelaskan kepadamu. Tapi sebelumnya, aku akan mengingatkan mu bahwa meskipun kamu tidak menerima ku, akan kulakukan segala cara meskipun aku harus mematahkan kedua kakimu. Sebenarnya aku adalah seorang ketua mafia. Black Sky adalah nama klanku." Dika sama sekali tidak merasa jantungnya berdetak cepat memberitahu rahasia ini. Berbeda dengan ekspektasinya.

Dika menarik napas panjang, dia kembali melanjutkan penjelasannya. "Kamu tau bukan, seorang mafia kehidupannya seperti apa. Hidup selalu diambang kematian, keluargaku adalah kelemahan ku. Ayahku mati didepan mataku, dibunuh dengan cara sadis. Maka dari itu kau harus kuat, setidaknya bisa melindungi diri ketika aku tidak disisimu."

Baru kali ini seorang Rhadika Browns bicara panjang lebar kepada seseorang. Tidak salah bukan menjadi jinak didepan istri? Asalkan bukan di khalayak ramai, itu akan merusak reputasi seorang ketua mafia yang paling disegani di Eropa.

"Mulai besok kamu akan selalu berada di mansion. Jangan pernah keluar jika tidak bersamaku. Bisa juga bersama Levi tapi harus diikuti oleh pengawal. Apa kamu mengerti?" tambah Dika lagi.

Hening tidak ada jawaban dari wanita yang masih sedikit terisak dilpelukannya.

Quotes untukmu.

"Jika masalahmu sekarang begitu berat, ingat fajar akan muncul pada waktunya"😊

1
Alfiyah Hasna
awal nya asik tp ujung nya g jls,meyesam membaca buang waktu
Helen Nirawan
buset ,
Meihua Yap imut
ceritanya ok,tapi alur ceritanya kadang GK nyambung dan kurang detail,seperti terpotong . endingnya pun kurang memuaskan.saya harap Thor bisa memperbaiki sedikit demi sedikit dan menambah kan cerita yg seperti terpotong.
Qaisaa Nazarudin
Kenapa perannya Rose disini oon dan lemot,Harusnya dia rakam apa yg Lily bicarakan dgn pria tadi,Ckk kesel aku..🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Di sini lah awal masalah terjadi,Dika gak mau jujur sama isteri nya..
Qaisaa Nazarudin
Masing-masing Gengsi dan egois yg selalu di pertahanin,ogeb..
Qaisaa Nazarudin
Nah kan, Cemburu salah alamat..🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Hadehh Felice bikin sahabatnya kebakaran jenggot. 🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Lha malah marah,Padahal.dgn.tingkah dan cara mu tadi,Seolah kamu membela mantan mu,Tapi kenapa kamu marah? Dasar egois..
Qaisaa Nazarudin
Aku suka sikap Levi yg Tegas,Yg bisa melindungi orang2 kesayangan nya..👍👍👍👏👏
Qaisaa Nazarudin
Pasti Mantannya Dika,Menurutku Dika itu terlalu lembut dan lemah pada Mantannya,Hanya karena Mantan pernah mengisi hari2 nya,Tapi ingat Dika sekarang kamu sudah menikah,Kalo kamu g TEGAS dengan Mantan,Bisa jadi hal itu akan menjadi penyebab hancurnya rumah tangga mu,Percaya deh,Jadi Suami jgn plin plan,Katanya MAFIA,dengan Mantan aja LEMAH..
Qaisaa Nazarudin
Nah kan,Aku pasti mereka ini adek kakak..
Qaisaa Nazarudin
Mampos.kalo Dika ngeliat istrinya tidur sama Levi..wkwkwk bisa perang dunia ke 2 tuh ntar..🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Apakah mereka adik kakak..Biasa kalo punya perasaan nyaman dan hangat,Tapi bukan perasaan antara lelaki dan wanita,itu berarti perasaan adek kakak..
Qaisaa Nazarudin
Semoga aja itu Levi, Jadi Levi tdk Cinta bertepuk sebelah tangan..😄😄
Qaisaa Nazarudin
Dasar BODOH,Gali lubang kubur sendiri.. Bertindak tanpa menggunakan OTAK adalah sesuatu tindakan yg merugikan..
Qaisaa Nazarudin
Woah jangan bilang yg Felice tabrak itu mantannya Dika..
Qaisaa Nazarudin
Ya Felice sahabat kamu dan juga adeknya Dika suami kamu,Otomatis adek ipar kamu..
Qaisaa Nazarudin
Bukan tersenyum SINIS tapi tersenyum MIRIS..
Qaisaa Nazarudin
Nah saat ini Max memasangkan penyadap di ponselnya Alin(Ros) kan..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!