NovelToon NovelToon
Terjerat Hasrat Sang Psikopat

Terjerat Hasrat Sang Psikopat

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Cinta Paksa / Psikopat itu cintaku
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ira Adinata

Kehidupan Hana baik-baik saja sampai pria bernama Yudis datang menawarkan cinta untuknya. Hana menjadi sering gelisah setelah satu per satu orang terdekatnya dihabisi jika keinginan pemuda berdarah Bali-Italia itu tidak dituruti. Mampukah Hana lolos dari kekejaman obsesi Yudis? Ataukah justru pasrah menerima nasib buruknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ira Adinata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengisi Kekosongan Hati

Baru saja Hana tiba di kos-nya, sebuah panggilan dari nomor baru muncul di ponselnya. Alih-alih mengangkat telepon, Hana melemparkan ponsel ke tempat tidur seraya merebahkan diri. Sesekali ia menangis terisak-isak, membayangkan kenangan manis bersama sang kekasih di masa lampau.

Kendati demikian, panggilan di ponselnya masih saja muncul berkali-kali. Sungguh, ia merasa malas untuk berbicara dengan siapa pun malam ini.

Setelah panggilan tak terjawab itu reda, sebuah pesan singkat muncul di ponsel Hana. Gadis itu menoleh, lalu membuka pesan dari nomor yang baru saja menghubunginya.

+62xxx : Hana, kenapa kamu nggak angkat teleponku? Apa kamu masih sedih sama kepergian pacar kamu?

Hana : Maaf, aku lagi nggak mood buat ngobrol sama siapa pun.

+62xxx : Kalau nggak mood ngobrol, kita berbalas pesan aja, gimana? Aku siap, kok, buat jadi tempat curhat kamu.

Tertegun Hana membaca pesan dari nomor baru itu. Sambil mengernyitkan kening, ia mencoba mengingat kembali kalimat yang mirip dengan ucapan seseorang itu. Berselang beberapa menit, akhirnya sosok Yudis pun terlintas di dalam benak Hana.

Hana : Kamu Yudis, ya?

+62xxx : Iya. Kok kamu bisa nebak dengan benar? Padahal aku belum bilang kalau ini nomor aku.

Hana : Dari mana kamu dapat nomor aku? Apa tadi Arum ngasih nomor aku ke kamu?

+62xxx : Ya, dia sendiri yang ngasih nomor kamu ke aku. Aku seneng bisa chatting-an sama kamu.

Hana mendesah kasar sambil mengacak rambutnya. Tak sangka, Arum yang selama ini dipercaya, justru memberikan nomornya pada seorang pria tanpa seizinnya. Dicarinya nomor Arum, lalu mengirimkan pesan pada gadis itu.

Hana : Rum, kamu tadi ngasih nomor hape aku ke Yudis?

Arum : Iya. Emangnya kenapa? Apa dia nelepon kamu?

Hana : Kenapa kamu nggak minta izin sama aku dulu, sih?

Arum : Ya ... maaf. Aku cuma kasihan sama kamu. Kali aja Yudis bisa bikin kamu lebih tenang dan nggak sedih lagi.

Hana : Kamu kok jadi naif gitu? Apa, sih, yang bikin kamu kepikiran buat ngasih nomor aku selain merasa kasihan? Apa kamu seneng bikin hidup aku berantakan?

Arum : Kenapa kamu berpikir seperti itu? Aku beneran kasihan sama kamu. Ayolah! Yudis itu lebih ganteng dari Satria. Siapa tau kamu bisa cepat move on dan menerima kenyataan.

Hana : Kamu bisa ngertiin aku nggak, sih? Aku ini cuma butuh menyendiri, bukan orang baru. Jadi, nggak usah ngajak-ngajak orang lain buat menghibur aku. Oke?

Arum : Begitu, ya. Kalau gitu, aku minta maaf udah salah paham sama kemauan kamu. Kalau kamu mau memblokir nomor Yudis, blokir aja.

Hana : Ya iyalah, detik ini juga bakal aku blokir.

Arum : Kamu beneran nggak tertarik sama Yudis? Dia itu ganteng, loh! Mukanya maskulin banget kayak Massimo di film 365 Days.

Hana : Kalau kamu suka sama dia, ya udah, kamu jadian aja sama dia. Nggak usah jadiin aku batu loncatan buat dapetin dia.

Arum : Ah, yang bener? Kamu nggak cemburu?

Hana : Orang gila mana yang lagi kehilangan pacarnya, malah cemburu sama sahabatnya sendiri yang lagi kasmaran sama laki-laki lain?

Arum : Beneran kamu nggak tertarik sama sekali ke Yudis?

Hana : Kenapa kamu nanya begitu? Kalau kamu naksir Yudis, ya udah jadian aja sama dia. Satu lagi, tolong kasih tau Yudis buat nggak ganggu lagi kehidupan aku. Oke?

Arum : Ya udah, deh. Kalau gitu, selamat beristirahat, Hana. Sampai jumpa besok.

Hana : Ya.

Hana kemudian menekan pesan dari nomor baru yang merupakan milik Yudis. Tanpa banyak berpikir, ia memblokir nomor itu. Setidaknya, ia dapat beristirahat dengan tenang malam ini dan larut dalam kehilangan yang semakin dalam.

Sementara itu, Yudis yang berdiri di depan area kos Hana, menyunggingkan senyum setelah mengetahui nomornya telah diblokir. Ia mengangguk pelan, lalu melipat kedua tangannya.

"Apa dengan begitu, kamu bisa menghindar dari aku? Tidak, Hana. Aku akan tetap berusaha mendapatkan kamu bagaimanapun caranya," gumam Yudis sambil memandang ke arah kos Hana.

***

Lima hari setelah kepergian Satria ke alam baka, Hana lambat laut berusaha menerima kenyataan. Setidaknya dengan menyendiri, ia bisa memahami, bahwa tak selamanya manusia hidup di dunia yang fana ini. Adakalanya, Hana perlu bertafakur akan takdir yang Tuhan berikan dalam hidupnya agar terhindar dari dosa.

Ketika kembali bekerja di kafe, Hana tampak senang melihat sahabatnya semakin dekat dengan Yudis. Berkat Arum, Yudis tak lagi menghubungi lewat telepon ataupun mencegatnya ketika mengantarkan pesanan pada pelanggan.

Menjelang waktunya kafe tutup, Arum tampak berseri-seri menghampiri Hana yang sedang membereskan meja dan kursi. Ia menepuk pundak Hana, sampai sahabatnya itu menoleh.

"Ada apa, Rum? Kok kamu senyum-senyum begitu?" tanya Hana menatap Arum dengan heran.

"Kamu tau, nggak? Yudis ngajak aku kencan di hotel bintang lima!" ungkap Arum tampak histeris.

"Kencan? Di hotel bintang lima? Maksudnya makan malam romantis?"

Arum mengangguk kuat.

"Wah! Bagus deh kalau begitu. Aku turut senang, kamu akhirnya bisa jadian sama dia."

"Iya. Aku berterimakasih banget sama kamu karena udah ngizinin buat deketin Yudis. Aku beneran merasa beruntung, bisa kencan bareng cowok tampan yang tajir melintir," decak Arum dengan mata berbinar-binar.

Hana mengulas senyum seraya berkata, "Justru aku yang harus berterimakasih sama kamu. Berkat kamu, Yudis nggak lagi merhatiin aku. Sekali lagi, terimakasih banyak, ya, Rum."

"Kamu ini aneh, Hana. Diperhatiin sama cowok ganteng nggak mau. Coba aja kalau kamu cepat move on dan jadian sama Yudis. Mungkin aku bakalan jadi cewek pertama yang cemburu sama kamu."

"Maka dari itu, aku nggak mau cepetan move on dan pacaran sama Yudis. Aku nggak mau persahabatan kita rusak cuma gara-gara cowok."

"Ah, Hana. Kenapa kamu ngomong gitu, sih? Aku, kan, jadi terharu," kata Arum, lalu memeluk Hana dengan erat.

"Santai aja, Rum. Bukannya sesama sahabat harus saling dukung?" sanggah Hana, sembari melepaskan pelukan Arum.

Di tengah-tengah obrolan mereka, sebuah panggilan muncul di ponsel Arum. Secepatnya, gadis berambut pendek itu mengangkat telepon yang ternyata dari Yudis. Rupanya pria itu sedang menunggunya di depan kafe untuk mengantar Arum pulang.

Setelah menutup panggilan dari Yudis, Arum menoleh pada Hana. "Hana, aku pulang duluan, ya. Yudis udah nungguin di depan."

"Ya, silakan," ujar Hana.

Selepas Arum pulang bersama Yudis, ojek daring yang dipesan Hana lewat aplikasi akhirnya datang. Gadis itu pun pulang, berharap bisa melepas penat setelah seharian bekerja.

Lima belas menit perjalanan ditempuh Hana dari kafe sampai kos-nya. Setelah menyerahkan ongkos pada pengemudi ojek, Hana berjalan menuju kamar kos yang berada di lantai dua. Belum sempat membuka pintu, sebuah pesan masuk muncul di ponselnya.

+62xxx : Apa dengan mengandalkan Arum, kamu bisa bikin aku lupa sama kamu? Nggak segampang itu, Hana.

Berdebar dada Hana membaca pesan singkat dari nomor baru. Bergegas ia masuk ke dalam kos-nya, lalu menutup pintu dan menguncinya. Perasaan Hana yang semula lega, mendadak gelisah setelah menerima pesan itu.

Hana : Yudis? Nomor kamu, kan, udah aku blokir. Kenapa kamu menghubungi aku lagi?

+62xxx : Ayolah! Orang bisa beli nomor baru buat menghubungi seseorang yang memblokirnya. Mau sesering apa pun kamu memblokir nomor aku, aku bakal terus menghubungi kamu gimanapun caranya. Kalau perlu, aku borong semua kartu perdana dari outlet.

Hana : Apa yang sebenarnya kamu mau? Kamu, kan, bentar lagi jadian sama Arum. Kenapa masih gangguin aku lagi, sih?

+62xxx : Aku cuma mau kamu, Hana.

Hana : Terus, gimana sama Arum? Dia benar-benar suka sama kamu. Apa kamu mau mempermainkan dia?

+62xxx : Iya. Kalau kamu bisa mengandalkan Arum buat menjauhkan aku dari kamu, kenapa aku tidak?

Hana : Apa maksud kamu mau mengandalkan Arum?

+62xxx : Hana, aku peringatkan sama kamu. Kalau kamu ingin sahabatmu ini baik-baik saja, tolong terima aku sebagai kekasih kamu. Gimana?

Hana : Enggak! Sampai kapan pun aku nggak bakalan nerima kamu buat gantiin posisi Satria di hati aku.

+62xxx : Begitu, ya. Baiklah. Berarti kamu setuju jika nyawa Arum aku lenyapkan di hotel nanti.

Hana : Apa? Apa maksud kamu mau melenyapkan nyawa Arum? Jangan coba-coba berbuat yang aneh-aneh!

+62xxx : Kalau begitu, jadikan aku pacar kamu kalau pengin sahabat kamu selamat.

Hana : Aku nggak akan gentar sama semua ancaman kamu. Lihat aja! Aku bakal mencegah Arum biar nggak datang ke hotel itu.

+62xxx : Baiklah. Coba saja kalau kamu bisa.

1
heri mulyati
aku juga jadi Hana takut kalo harus menerima Yudis 😱😱 serem
Putri vanesa
Pngennya hana sma yudis sih tpi yudisnya gtu iwww
Myra Myra
kasihan Hana...
Myra Myra
kasihan Hana...jht btl judis
heri mulyati
lanjut ya Thor dan semangat 💪💪💪👍
Putri vanesa
Ih makin penasaran kk
Ira Adinata: update tiap hari. stay tune aja 😄
total 1 replies
heri mulyati
lanjut Thor 💪💪💪
Ira Adinata: siap 💪
total 1 replies
heri mulyati
saya suka
Lovely Shihab
lanjut thor
Ida Saputri
belum ada kelanjutannya
Ira Adinata: lagi diketik
total 1 replies
gaby
Ga sudi menyentuh tubuh wanita yg pernah di sentuh pria lain maksudnya apa y?? Apa kalo Arum msh perawan dia mau nyentuh?? Itumah namanya bkn psikopat tp penjahat kelamin.
Ira Adinata: bisa iya, bisa enggak, tapi tujuan utama Yudis tetep membunuh Arum. penjahat kelamin? kenalan dululah sama Ted Bundy, psikopat yang memerkosa dan membunuh banyak perempuan.
total 1 replies
gaby
Aq baru gabung thor, tp knp dah lama ga up y?? Apakah novel ini berhenti gitu aja, ga mau di lanjutin lg??? Suka kecewa baca novel on going yg tiba2 hiatus
Ira Adinata: ini novel baru, sayang. novel hororku udah tamat bulan September lalu 😅
total 1 replies
ℍ𝕒𝕟𝕚 ℂ𝕙𝕒𝕟
Bener" psikopat sih Yudis, merinding lihat kelakuannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!