Queen yang baru saja mengalami kecelakaan terbangun di tubuh seorang wanita bernama Shazia. Wanita yang membawa wanita lain ke dalam rumah tangganya sendiri dan menyebabkan hubungan nya dengan sang suami merenggang dan diambang perceraian.
"Dalam kamus ku, tidak ada tempat untuk wanita lain! Istri sah selalu jadi yang pertama!"
Mampukan Shazia mengembalikan cinta sang suami dan keselamatan rumah tangga nya?
Ikuti perjalanan Shazia mewujudkan keluarga kecilnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Percaya
Dominic menatap tajam dirinya dengan napas yang memburu. Shazia melihat tatapan itu, tatapan penuh kekecewaan dan juga hampir mati rasa.
"Jadi berhentilah bersikap aneh! Itu tidak ada gunanya. Apalagi panggilan suamiku.... Itu terasa menggelikan bagiku."
"Kau memang suami ku. Dimana salahnya?" Ucapan Shazia kembali membuat Dominic berbalik dan membuat Shazia terbaring di ranjang dengan Dominic diatas nya.
"Salahnya? Kau bertanya salahnya? Apa karena jatuh dari balkon membuat ingatan mu bermasalah? Kau bertanya seperti tidak terjadi apapun diantara kita? Salahnya adalah kau! Hubungan ini, hubungan kita ini salah! Kau yang mengatakannya berulang kali padaku! Jadi hentikan sandiwara mu itu! Aku tidak tertarik!" Dominic berlalu sambil menghempaskan pintu sehingga menimbulkan bunyi.
Shazia masih terdiam di atas ranjang. Dia memegangi dadanya yang terasa sesak. "Apa ini.... tatapan itu penuh luka, aku tidak mendapatkan ingatan lebih. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah pemilik tubuh ini begitu keterlaluan?" Shazia belum sepenuhnya mendapat ingatan dari pemilik tubuh ini.
Selepas kepergian Dominic, Shazia mengamati kamar itu. Terlihat begitu besar dan diisi dengan berbagai perabotan yang mewah. "Tidak ada foto pernikahan."
"Ssshhh, aku lupa. Kakiku sedang sakit. Aku sedikit kesulitan."
"Mari saya bantu nyonya." Shazia mengangkat wajahnya, terlihat seorang wanita yang berusia tiga puluh tahun.
"Kau...."
"Meri nyonya. Maaf saya baru datang, karena jika ada tuan saya tidak bisa masuk." Jelas Meri sambil membawa sebuah mangkuk berisi air dan juga kain serta beberapa kapas.
"Mari nyonya, saya bantu. Saya akan membantu perawatan kaki nyonya." Shazia masih terdiam, dia mengingat wanita ini. Wanita yang salah satu pelayan di kediaman nya.
"Itu tidak perlu.... Maksudnya, kaki kiri ku baik-baik saja. Kau urus bagian kanan saja." Jelas Shazia. Sontak Meri terdiam sejenak.
"Kenapa? Kau dengar kan?" Ucap Shazia kembali.
"Iya nyonya."
"Sudah nyonya. Apa nyonya butuh yang lainnya?"
"Isi air ku. Sepertinya sudah habis. Aku tidak bisa tidur karena itu." Jelas Shazia sambil menunjuk ke arah wadah kaca yang sudah kosong.
"Baik nyonya."
"Ah ya, yang besar saja. Kalau yang ukuran kecil kau bolak-balik nantinya. Aku tidak mau waktu tidur ku terganggu akan itu."
"Baik nyonya."
"Ya, itu saja. Setidaknya untuk saat ini, dan ya.. terimakasih." Langkah Meri langsung terhenti ketika mendengar kalimat itu.
"Kenapa?" Tanya Shazia melihat Meri yang terpaku.
"Ti---tidak nyonya. Tapi apa tadi nyonya bilang...."
"Terimakasih? Maksudnya itu? Apa ada masalah?"
"Tidak nyonya! Kalau begitu saya permisi." Meri langsung terburu-buru dan membuat kening Shazia berkerut.
"Siapa yang peduli? Ada-ada saja." Shazia melihat majalah di nakas dan mengambil nya.
"Benar.... Ternyata aku seorang model."
**************
"Dimarahi lagi ya?" Tanya seseorang pada Meri yang baru saja datang di dapur.
"Meri? Kau dimarahi lagi ya?" Pertanyaan itu membuat beberapa pelayan disana langsung melingkar dengan sepasang telinga mereka yang aktif mendengarkan.
"Tidak.... Aku tidak kena marah oleh nyonya." Jawaban Meri tentu membuat mereka tidak percaya.
"Sungguh? Kau sungguh-sungguh? Nyonya Shazia tidak marah?" Meri mengangguk cepat.
"Kalau melempar barang?" Tanya mereka lagi.
"Tidak juga."
"Hahh!" Mereka serentak tak percaya dengan apa yang mereka dengar.
"Bagaimana bisa?"
"Tidak tau, tapi nyonya tidak marah, wajah pun terlihat cantik dan teduh. Tidak ada kekesalan, nada bicaranya pun juga baik." Jelas Meri.
"Bahkan nyonya Shazia mengucapkan terimakasih!"
"Apa!"
Bersambung.....
Berikan komentar dan like sebanyak-banyaknya, biar author makin semangat. Dan Author up kembali malam nya. Terimakasih banyak 🥰🥰🙏 Jangan lupa berikan vote nya juga
makasih banyak🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙