NovelToon NovelToon
Wife Number 1

Wife Number 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Percintaan Konglomerat / Model / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir
Popularitas:59.7k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nilam Sari

Queen yang baru saja mengalami kecelakaan terbangun di tubuh seorang wanita bernama Shazia. Wanita yang membawa wanita lain ke dalam rumah tangganya sendiri dan menyebabkan hubungan nya dengan sang suami merenggang dan diambang perceraian.

"Dalam kamus ku, tidak ada tempat untuk wanita lain! Istri sah selalu jadi yang pertama!"

Mampukan Shazia mengembalikan cinta sang suami dan keselamatan rumah tangga nya?

Ikuti perjalanan Shazia mewujudkan keluarga kecilnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Percaya

Dominic menatap tajam dirinya dengan napas yang memburu. Shazia melihat tatapan itu, tatapan penuh kekecewaan dan juga hampir mati rasa.

"Jadi berhentilah bersikap aneh! Itu tidak ada gunanya. Apalagi panggilan suamiku.... Itu terasa menggelikan bagiku."

"Kau memang suami ku. Dimana salahnya?" Ucapan Shazia kembali membuat Dominic berbalik dan membuat Shazia terbaring di ranjang dengan Dominic diatas nya.

"Salahnya? Kau bertanya salahnya? Apa karena jatuh dari balkon membuat ingatan mu bermasalah? Kau bertanya seperti tidak terjadi apapun diantara kita? Salahnya adalah kau! Hubungan ini, hubungan kita ini salah! Kau yang mengatakannya berulang kali padaku! Jadi hentikan sandiwara mu itu! Aku tidak tertarik!" Dominic berlalu sambil menghempaskan pintu sehingga menimbulkan bunyi.

Shazia masih terdiam di atas ranjang. Dia memegangi dadanya yang terasa sesak. "Apa ini.... tatapan itu penuh luka, aku tidak mendapatkan ingatan lebih. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah pemilik tubuh ini begitu keterlaluan?" Shazia belum sepenuhnya mendapat ingatan dari pemilik tubuh ini.

Selepas kepergian Dominic, Shazia mengamati kamar itu. Terlihat begitu besar dan diisi dengan berbagai perabotan yang mewah. "Tidak ada foto pernikahan."

"Ssshhh, aku lupa. Kakiku sedang sakit. Aku sedikit kesulitan."

"Mari saya bantu nyonya." Shazia mengangkat wajahnya, terlihat seorang wanita yang berusia tiga puluh tahun.

"Kau...."

"Meri nyonya. Maaf saya baru datang, karena jika ada tuan saya tidak bisa masuk." Jelas Meri sambil membawa sebuah mangkuk berisi air dan juga kain serta beberapa kapas.

"Mari nyonya, saya bantu. Saya akan membantu perawatan kaki nyonya." Shazia masih terdiam, dia mengingat wanita ini. Wanita yang salah satu pelayan di kediaman nya.

"Itu tidak perlu.... Maksudnya, kaki kiri ku baik-baik saja. Kau urus bagian kanan saja." Jelas Shazia. Sontak Meri terdiam sejenak.

"Kenapa? Kau dengar kan?" Ucap Shazia kembali.

"Iya nyonya."

"Sudah nyonya. Apa nyonya butuh yang lainnya?"

"Isi air ku. Sepertinya sudah habis. Aku tidak bisa tidur karena itu." Jelas Shazia sambil menunjuk ke arah wadah kaca yang sudah kosong.

"Baik nyonya."

"Ah ya, yang besar saja. Kalau yang ukuran kecil kau bolak-balik nantinya. Aku tidak mau waktu tidur ku terganggu akan itu."

"Baik nyonya."

"Ya, itu saja. Setidaknya untuk saat ini, dan ya.. terimakasih." Langkah Meri langsung terhenti ketika mendengar kalimat itu.

"Kenapa?" Tanya Shazia melihat Meri yang terpaku.

"Ti---tidak nyonya. Tapi apa tadi nyonya bilang...."

"Terimakasih? Maksudnya itu? Apa ada masalah?"

"Tidak nyonya! Kalau begitu saya permisi." Meri langsung terburu-buru dan membuat kening Shazia berkerut.

"Siapa yang peduli? Ada-ada saja." Shazia melihat majalah di nakas dan mengambil nya.

"Benar.... Ternyata aku seorang model."

**************

"Dimarahi lagi ya?" Tanya seseorang pada Meri yang baru saja datang di dapur.

"Meri? Kau dimarahi lagi ya?" Pertanyaan itu membuat beberapa pelayan disana langsung melingkar dengan sepasang telinga mereka yang aktif mendengarkan.

"Tidak.... Aku tidak kena marah oleh nyonya." Jawaban Meri tentu membuat mereka tidak percaya.

"Sungguh? Kau sungguh-sungguh? Nyonya Shazia tidak marah?" Meri mengangguk cepat.

"Kalau melempar barang?" Tanya mereka lagi.

"Tidak juga."

"Hahh!" Mereka serentak tak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Bagaimana bisa?"

"Tidak tau, tapi nyonya tidak marah, wajah pun terlihat cantik dan teduh. Tidak ada kekesalan, nada bicaranya pun juga baik." Jelas Meri.

"Bahkan nyonya Shazia mengucapkan terimakasih!"

"Apa!"

Bersambung.....

Berikan komentar dan like sebanyak-banyaknya, biar author makin semangat. Dan Author up kembali malam nya. Terimakasih banyak 🥰🥰🙏 Jangan lupa berikan vote nya juga

1
It's me
episode berikutnya belum lulus review sejak semalam. Jadi harap bersabar semuanya 🙏🙏 terimakasih atas pengertiannya
Sribundanya Gifran
lanjit
Ayu Padi
nanggung thoor... tolong up lagi
Armyati
kenapa pada syok astagah🤣🤣🤣 seharusnya kan senang donk🤭
Ratmi
jangan tanggung tour up nya/Grin/
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr kuh
iin marlina
Shazia wajah baru
Nandi Ni
perubahan yg Shazia perlihatkan 360 derajat,menjadikan mereka semua shok berat.
Shai'er
lanjut Thor💪💪💪
makasih banyak🥰🥰🥰
sehat selalu💙💙💙
Shai'er
shock brutal 🤭🤭🤭
Shai'er
💪💪💪💪💪🤭🤭🤭
Shai'er
seterah lu lah
Shai'er
huhhhh
syh 03
pada shok sampai mau jantungan si nenek liat cucu manjanya masak 😆😆😊
爾妮
lanjut tor dabel up tor
Kastini
lanjuttt
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Kastini
di intip bola Bali kok blm up
Shai'er
💪💪💪💪💪
Shai'er
seperti itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!