Selamat datang di novel kedua author!!
Terimakasih sudah mampir dan baca di sini❤
Seperti biasa author bikin novel dengan minim konflik karena novel author adalah hasil kehaluan author yang direalisasikan dalam bentuk kisah sempurna tanpa cela sedikitpun😆
Happy reading love!
BRIANNA STANFORD, wanita cantik pemilik mata heterochromia dijadikan jaminan oleh kakaknya tanpa sepengetahuannya. Kakaknya meminta suntikan dana kepada pengusaha muda multinasional ALLARD LEONARDO SMIRNOV dengan alasan untuk membangun kembali perusahaannya yang hampir colaps. Bagaimana nasib Brianna ditangan Allard? Akankah cinta tumbuh diantara keduanya? Sedangkan Brianna sudah mengikrarkan bahwa dirinya tidak akan pernah menikah.
Simak terus ceritanya❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
“Aaaarrggghhhh!!!!” teriak Jeff frustasi. Ia menyingkirkan semua barang-barang yang ada di atas meja di hadapannya.
“Bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu?!!” Ucap Jeff dengan nafas yang memburu. “Daddy benar-benar sudah tidak mau membantuku dan mommy pun mendukungnya. Adik manisku pun tak mau membantu juga! Kurang ajar! Arrrgghhhhh..!!!!” Teriak Jeff lagi.
Tanpa Philip, Emilia dan Brianna ketahui, Jeffrey sebenarnya adalah sosok yang tempramen. Tapi sejauh ini Jeff berhasil menyembunyikan sifatnya itu. Ia benar-benar seperti manusia bermuka dua. Ia akan seperti malaikat jika di depan keluarganya, dan akan seperti iblis jika ia sedang marah dengan sesuatu yang tak sesuai keinginannya. Ia tidak akan sembarangan meluapkan amarahnya. Ia benar-benar mampu menahan emosi yang bahkan sudah hampir meledak dan akan ia luapkan saat ia sedang sendiri.
*
*
“Halo Mia, kau dimana?” Tanya Brianna saat sambungan di ponselnya sudah terhubung dengan Mia.
"Aku di kantor, ada apa manis?” Jawab Mia.
“Aku benar-benar jenuh dan ingin melepaskan penat.” Ucap Brianna sambil memijat keningnya.
“Aku tahu maksudmu baby. Nanti malam kita ke club okey. Kita nikmati malam kita dengan menari di sana!” Jawab Mia dengan sangat semangat.
“Hmm oke, beritahu Hana sekarang.”
“Oke darling. See you.” Kata Mia.
“Bye, see you.”
Brianna memutus panggilannya dan menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Pekerjaannya hari ini benar-benar menguras otak dan tenaga Brianna.
Ia butuh sesuatu yang menyenangkan dan menyegarkana pikirannya. Sudah pasti ia akan memilih pergi ke club dan meminum wine, bir atau sejenisnya hingga puas.
Malamnya Hana dan Mia sudah berada di dalam mobil Mercedes Benz S Class Cabriolet milik Brianna. Brianna mengemudikannya dengan atap yang sengaja di buka. Mereka ingin tebar pesona meski di dalam mobil. Para ladies ini memang senang mencari sensasi diantara pria-pria. Oh ya kecuali Brianna, malam ini ia tidak ingin terlalu banyak tingkah. Brianna hanya mengikuti keinginan gila dari sahabatnya untuk membuka atap mobilnya.
Brianna mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang hingga akhirnya lampu merah di traffic light menyala. Saat Brianna menginjak pedal remnya dan membuat mobilnya berhenti sejenak, di saat itu pula ada sebuah mobil Lamborghini Aventador SVJ Roadster warna cokelat berhenti di samping mobilnya.
Tiba-tiba saja mobil di sebelahnya membuka kaca mobilnya dan memanggil para wanita di dalam mobil Brianna.
“Hey ladies, apa kalian tidak kedinginan?” Tanya pria tersebut yang duduk di samping kursi kemudi.
“Hei, kami sengaja melakukannya karena kami akan menghabiskan malam ini dengan sangat panas.” Sahut Hana sambil sedikit berteriak.
“Kalian mau bergabung dengan kami?” Tanya Mia dengan sedikit menggoda.
Brianna langsung menoleh ke arah Mia dan menggelengkan kepala tanda tak setuju.
“Upss sorry, tuan putri tidak menyetujuinya. Bye handsome!!!” Teriak Mia kepada pria tadi dan Brianna langsung menancap gas untuk menuju ke club.
“Mia kau tidak boleh sembarangan mengajak pria.” Ucap Brianna yang masih dalam mode fokusnya karena ia sedang menyetir.
“Oh come on baby, kau jangan terus menerus menutup diri dari para pria.” Jawab Hana yang duduk di kursi belakang.
Brianna tak melanjutkan perbincangannya karena ia tahu arahnya akan kemana dan ia malas membahasnya. Tak sampai sepuluh menit mereka sudah sampai di tempat tujuan.
Saat mereka baru saja keluar dan akan berjalan masuk ke dalam club, sebuah mobil yang baru saja tiba parkir di samping mobil Brianna. Tampak tiga orang pria tampan keluar dari mobil tersebut.
"Kita bertemu lagi ladies.” Ucap pria tadi yang mengajak berbincang saat berada di lampu merah.
“Waah kalian ke sini juga?” tanya Hana.
“Ya, ini club milik sahabat kami.” Jawab pria tersebut sambil memiringkan tubuhnya dan menunjuk pria yang baru saja keluar dari mobilnya. “Aku James.” Lanjutnya memperkenalkan diri.
“Aku Hana, ini Mia dan si seksi itu adalah Brianna.” Jawab Hana.
Brianna hanya diam sambil menyandarkan tubuhnya di kap mobil dan memainkan kunci mobilnya tanpa menatap ke arah pria tadi.
“Oh god kau sahabat tuan Allard?” Kali ini Mia yang berbicara.
“Ya, dia Allard dan itu Arvy.” Jawab James mengenalkan kedua sahabatnya. Arvy hanya tersenyum tanda menyapa dan Allard hanya diam tanpa ekspresi, tapi sesekali matanya selalu menatap ke arah Brianna.
“Apakah itu berarti kau sahabat Axel? Tapi mengapa aku tak mengenalmu?” Tanya Hana.
“Aku dan Arvy baru saja tiba dari Inggris dan tinggal di sana selama beberapa bulan ini karena ada proyek penting di sana. Maaf tidak menghadiri pesta pernikahannya.” Jawab James.
“Kau mengenal Axel?” Tanya Arvy
“Dia kakak sepupuku.” Jawab Hana.
“Oh god, dunia sempit sekali.” Sahut james sambil tertawa kecil.
“Kalian mau bergabung bersama kami?” Tanya Arvy.
Hana dan Mia sudah siap membuka mulutnya untuk mengiyakan ajakan Arvy, tapi sayang mereka kalah cepat dengan Brianna.
“No thanks, kami sudah melakukan reservasi di sana. Mungkin lain kali.” Ucap Brianna yang kini menegakkan kepalanya dan menatap ke arah pria tersebut dan tersenyum ramah.
Arvy dan James terpana dengan mata indah Brianna. Mereka benar-benar terdiam dan menatap netra indah Brianna.
“Oh god matamu sangat indah Brianna. Mata yang sangat unik dengan warna yang berbeda.” Ucap James dengan mata yang masih menatap mata Brianna.
Allard yang mendengar ucapan James pun mulai ikut memandang ke arah Brianna. Allard terdiam seakan mengingat wanita itu. Brianna pun memandang Allard.
“Hei Bukankah kau pria yang ada di pesta pernikahan Axel waktu itu?” Tanya Brianna kepada Allard.
Allard hanya diam dan memandang wajah Brianna.
“Oh come on dia tampan tapi bisu rupanya.” Ucap Brianna yang disahuti dengan tawa renyah oleh James dan Arvy.
“Dia memang seperti itu.” Ucap James yang masih dengan tawanya.
“Sudahlah jangan mengobrol di sini. Kita masuk saja ke dalam.” Ucap Hana lalu menarik tangan kedua sahabatnya dan masuk ke dalam.
Mereka pun masuk ke dalam club dan duduk di meja yang telah di reservasi. Meja Brianna berada sekitar sepuluh meter dari depan meja Allard. Hal itu membuat Brianna bisa langsung melihat ke arah Allard dan sahabatnya.
Brianna memesan beberapa botol minuman untuk di minum bersama sahabatnya. Mereka benar-benar nampak menikmati malam ini. Brianna melepaskan segala kerumitan yang ada di pikirannya hari ini. Brianna tertawa lepas sambil meminum minumannya , tanpa ia sadari sosok pria di depannya terus memperhatikannya.
“Lets dance girl!!” Pekik Hana lalu menarik tangan Brianna dan Mia.
Mereka menari dengan sangat lincah mengikuti irama musik DJ yang cepat. Tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh pinggang Brianna dari belakang dan sedikit menggesekkan miliknya di bokong Brianna. Sontak Brianna kaget dan membalikkan tubuhnya.
“Apa yang kau lakukan Jerk?!” Teriak Brianna lalu mendorong tubuh pria tersebut hingga ia terhuyung ke belakang.
Saat pria terebut jatuh telentang di lantai, Brianna langsung duduk di atas pria tersebut dan meninju pipi serta hidungnya hingga mengeluarkan darah.
“Kau benar-benar menjijikan sialan!” Brianna masih terus memukuli wajah pria tersebut hingga benar-benar babak belur.
“Dasar jalang!” Pria itu mulai mencoba berdiri dan mendorong tubuh Brianna hingga terhuyung ke belakang. Hana dan Mia menangkap tubuh Brianna yang hampir terjatuh.
“KAAUUUU!!!” Pekik Brianna yang kembali menghajar pria itu.
Hanna dan Mia menarik tangan Brianna agar segera menghentikan kebrutalannya.
“Brianna hentikan, kau bisa membunuhnya.” Kata Hanna yang khawatir karena pria tersebut sudah tak melawan.
“Biarkan saja, maka aku akan mengatakannya bahwa aku hanya membela diri dari pria sialan itu!” Jawab Brianna yang sudah berdiri namun masih enggan meninggalkan pria tersebut.
“Ini sentuhan terakhir dariku jerk!”
BUGH
Brianna menginjak perut pria tersebut menggunakan high heelsnya.
“Ooouucchhhh...” James yang melihatnya dari jauh nampak meringis melihat kebrutalan Brianna.
“F*CK YOU!!!” Teriak Brianna saat tubuhnya diseret keluar club oleh kedua sahabatnya.
“She’s so hot dengan segala ke bar barannya.” Sahut Arvy sambil terkekeh pelan.
“Aku tak menyangka dia sekuat itu.” Sahut James tak percaya.
“Panggil security di depan dan sampaikan padanya untuk mengurus pria yang terkapar di lantai tadi. Pastikan dia masih hidup, aku tidak ingin membuang-buang waktuku hanya karena nyawa manusia tak penting itu lenyap.” Ucap Allard tiba-tiba kepada seorang pelayan club yang melintas di depan mejanya.
“Baik tuan.” Jawab pelayan tersebut lalu bergegas memanggil security.
“Hana lepaskan aku! Aku belum puas menghajarnya, seharusnya ku buat patah terlebih dahulu kaki dan tangannya agar ia tidak sembarangan lagi menyentuh wanita!” teriak Brianna.
“Sudahlah Anna, lebih baik tenangkan dirimu lalu kita pulang, okey?” Ucap Mia.
Hana pun melepaskan Brianna dan setelah Brianna cukup tenang mereka langsung memasuki mobil dan pulang ke apartemen masing-masing.
Tbc..
Jangan lupa follow like komen favorit dan hadiah yaa❤