NovelToon NovelToon
HASRAT SANG TUAN MUDA

HASRAT SANG TUAN MUDA

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Pembantu
Popularitas:13.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Follow My IG : @mae_jer23

Geyara, gadis kampung berusia dua puluh tahun yang bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga Cullen. Salah satu keluarga terkaya di kota.

Pada suatu malam, ia harus rela keperawanannya di renggut oleh anak dari sang majikan.

"Tuan muda, jangan begini. Saya mohon, ahh ..."

"Kau sudah kupilih sebagai pelayan ranjangku, tidak boleh menolak." laki-laki itu terus menggerakkan jarinya sesuka hati di tempat yang dia inginkan.

Tiga bulan setelah hari itu Geyara hamil. Masalah makin besar ketika mama Darren mengetahui sang pembantu di hamili oleh sang anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berapa umurmu?

"Tu .. tuan muda bertanya pada saya?"

Yara menolehkan wajahnya ke belakang dan balik bertanya dengan malu-malu. Ujung bibir Darren berkerut.

"Menurutmu? Memangnya ada orang lain di sini selain dirimu?"

Ah benar. Yara merutuki kebodohannya. Salahkan anak majikannya yang terlalu tampan hingga membuatnya tidak fokus bekerja. Sebagai perempuan normal, dirinya tidak bisa berbohong. Mata tidak bisa menipu. Anak majikannya memang tampan sekali. Dan tatapan laki-laki itu ...

Ya ampun, Yara merasa tatapan itu seolah menelan-jangi dirinya.

"Sekali lagi aku tanya, siapa namamu?"

"Geyara. Ta, tapi orang-orang memanggilku Yara."

"Geyara, Yara." Darren menyebut pelan nama itu. Nama yang bagus. Tidak terdengar kampungan.

"Berapa umurmu?"

"Dua puluh tahun."

Ternyata tujuh tahun lebih muda darinya. Tapi umurnya sudah legal. Darren suka perempuan yang lebih muda darinya, karena gampang di atur. Apalagi yang masih polos begini. Keliatan sekali belum lama keluar dari kampung. Sikap malu-malunya sangat menarik bagi Darren, menantangnya untuk mencoba yang jauh lebih berani lagi.

Kalau tadi gadis itu bilang umurnya baru enam belas atau tujuh belas tahun, Darren akan pikir-pikir dulu. Tapi dua puluh tahun sudah pas untuknya bermain-main dengan gadis menarik ini.

Suasana kembali hening. Untung mengatasi rasa canggung dalam ruangan itu, Yara melanjutkan pekerjaannya. Merapikan tempat tidur. Ia tidak sadar tuan mudanya berdiri dan melangkah perlahan ke arahnya.

"Sudah punya pacar?" bisikan serak di telinga kirinya membuatnya terkesiap dan hampir melompat saking kagetnya. Namun laki-laki itu menahan tubuhnya dari belakang.

Yara menelan ludah. Rasa gugupnya makin menjadi-jadi. Pasalnya tubuh lelaki itu menempel di belakangnya. Jarak mereka intens sekali. Dan pertanyaannya tadi, kenapa ia bertanya begitu pada seorang pembantu? Kenapa juga badannya harus sampai menempel begini. Yara merasa tidak leluasa.

"Sudah punya pacar belum?" bisikan serak itu kembali terdengar di telinga Yara.

"Sa_Saya ada tunangan dikampung tuan muda."

"Oh, kalau begitu aku ganti pertanyaanku. Apa kau dan tunanganmu sudah melakukannya?"

"Maksud tuan muda?" Yara tidak mengerti. Darrel juga tidak tahu apa gadis ini hanya pura-pura polos atau beneran polos.

"Tunanganmu itu sudah pernah menyentuhmu di sini?" dengan lancangnya tangan Darren naik dan menyentuh dada kiri Geyara dari luar seragam pembantunya.

Geyara melotot kaget. Dia syok. Ini pertama kalinya orang lain menyentuh bagian itu. Laki-laki pula.

"Tu ... Tuan muda," Darren tidak peduli. Tangannya makin lancang, kini jemari itu bergerak dari luar meremas dengan keras. Yara mencoba mendorong tangan pria itu, namun tidak berhasil.

"Tunanganmu sudah pernah menyentuhmu di sini atau belum?"

Yara menggeleng menahan tangis. Ia tidak bisa berteriak. Sebelum bekerja di sini kakaknya sudah pernah memberinya peringatan harus bekerja dengan baik, jangan sampai dipecat. Biaya kuliah sang kakak bergantung pada pekerjaannya ini. Kalau sampai dia di pecat, berarti dia adalah adik yang menghancurkan impian kakaknya.

"Kalau di sini?" tangan Darren turun ke bawah, masuk ke dalam rok Yara dan mengusap di sela pahanya.

"Tuan muda!" ketakutan Yara semakin menjadi-jadi.

"Ssstt ... Tenang, nanti yang lain dengar. Kau tahu kalau seorang pembantu kedapatan berbuat sesuatu dengan majikannya, yang akan dituduh menggoda adalah pembantunya kan?" Darren menyeringai melihat gadis di depannya ini yang tiba-tiba diam. Gampang sekali dibodohi. Padahal tembok kamar ini kedap suara. Tak ada satu pun yang akan mendengar suara teriakannya dari luar kalau pintu terkunci rapat.

"Dari sikapmu yang polos begini, keliatannya kau masih suci." pria itu bergumam lagi. Yara hanya diam membisu sambil terus berdoa dalam hatinya supaya tuan mudanya ini tidak bertindak semakin jauh.

"Bagaimana kalau aku mengajarimu cara memuaskan laki-laki yang kau suka? Tapi pertama-tama kau harus merasakan dulu kenikmatan disentuh laki-laki itu seperti apa." bisik Darren makin tidak menahan untuk menyentuh gadis ini.

Lelaki itu sengaja menggoda dengan meniup telinga Yara, lalu mengecup daun telinganya. Yara menggigil seketika.

"Ja ... Jangan begini tuan muda ahh ..." tanpa aba-aba tangan Darren sudah masuk ke dalam benda segitiga yang menutupi area terlarang Yara dan mengusap-usap di bawah sana dengan gerakan cepat.

"Aku suka yang masih ada bulunya begini." gumam pria itu. Yara malu sekali.

Rasa takut membanjiri dirinya. Air matanya jatuh. Namun setiap godaan dan usapan tangan anak majikannya ini membuatnya tidak bisa menahan desa-han. Usapan tangan itu memberikan sebuah rasa nikmat yang tidak dapat ia ungkapkan. Membuatnya merasa seperti wanita panggilan.

"Jangan gigit bibirmu, mende-sah saja. Aku ingin dengar suara seksimu manis," ucap Darren. Memang benar dia ingin mendengar suara seksi gadis ini saat ia mempermainkannya.

Yara tetap diam. Tidak, dia tidak boleh mengeluarkan suara. Nanti laki-laki ini mengira dia menyukai apa yang laki-laki ini perbuat terhadapnya.

Dari belakang Darren tersenyum miring. Ia pun menambah kecepatan tangannya. Menggosok benda yang berbentuk seperti kacang itu dengan kecepatan tinggi.

Kita lihat saja setelah ini kau akan tetap diam atau tidak.

Mata Yara melebar. Badannya bergoyang-goyang. Tangannya meremas lengan Darren kuat-kuat. Ia merasakan sesuatu akan meledak keluar dari dalam tubuhnya. Sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

"Ahhhh ..." Ia mengerang panjang begitu puncaknya datang. Tubuhnya bergetar hebat di depan Darren. Ia merasa celana da-lamnya sudah basah.

Di belakangnya Darren tersenyum puas. Biasanya dia tidak pernah berinisiatif menyentuh wanita lebih dulu begini. Tapi dia rasa gadis ini lain, kalau tidak di sentuh lebih dulu, dirinya pasti tidak akan pernah mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Lihat, kau suka. Yang tadi itu enak bukan?"

Suara Darren menyadarkan Yara. Gadis itu tidak mau menatap laki-laki itu. Belum pernah ada laki-laki lain yang menyentuh bagian sensitifnya seperti tadi. Dia malu sekali dan merasa dilecehkan.

"Tatap aku,"

Darren menyentuh wajah Yara dan membuat gadis itu menoleh menatapnya.

"Mulai hari ini, kau harus mau melakukan apa pun yang aku inginkan. Aku ingin kau jadi pelayan ranjangku. Kau akan melayaniku kapan pun aku mau. Sebaliknya aku akan memberimu kemewahan. Tapi kau tenang saja, aku tidak akan mengambil keperawananmu tanpa persetujuanmu. Aku bisa menunggu."

Yara menggeleng kuat.

"Tidak, tuan muda ... Saya ..."

"Lihat ke sana," Darren menunjuk ke sudut kanan atas.

Cctv?

Yara kaget. Ternyata ada cctv di kamar ini.

"Aku sengaja memasangnya untuk berjaga-jaga seandainya ada maling masuk ke sini. Kalau kau tidak ingin video tadi sampai pada keluarga dan tunanganmu, kau harus menuruti semua keinginanku."

Jahat, laki-laki jahat. Percuma punya wajah tampan dan terhormat.

"Tapi tadi tuan muda yang ..."

"Memaksamu? Tapi kau juga menikmatinya tadi. Desa-hanmu sangat kuat."

Wajah Yara berubah drastis. Ia mendorong Darren dan berlari  keluar dari kamar itu. Meninggalkan Darren yang tersenyum menyeringai. Setelah sekian lama, akhirnya dia dapat perempuan yang berhasil membangkitkan kembali hasratnya.

1
Erza Marontika Erza
aku bru mulai,semoga asik baca nya
Pitriati AlexBella
Luar biasa
Inaherlinasofia
awas kena penyakit lho
Meyke Joyce Rantung
semoga pas sadar, sudah tidak hilang ingatan
Meyke Joyce Rantung
waduh...pembantu yang merebut suami majikannya...
Innara Maulida
iiyuuhhhh gak ambeyen tuh 🤮
Siti Kartina
Luar biasa
Jubed Edah
Biasa
Jubed Edah
Buruk
Yuyu sri Rahayu
gmn nasib taya yach dan ada d mna sekarang kasihan banget/Sob//Sob//Sob/
Yuyu sri Rahayu
sungguh tragis nasibmu rilia tp gmn nasib taya yg pergi karena d caci oleh kakek neneknya/Sob//Sob//Sob/
Yuyu sri Rahayu
sedih banget ceritanya /Sob//Sob//Sob//Sob/
Yuyu sri Rahayu
kasihan banget taya pdhl yg sangat menyayangi dia cuma papa dan tantenya saja sekarang malah tantenya meninggal/Sob//Sob//Sob/
Meyke Joyce Rantung
jodohnya Brandon nih...
Adit Eka Wahyu
Biasa
Adit Eka Wahyu
Kecewa
Nurus Syamsiyah
Lumayan
Inaherlinasofia
teman itu saling mendukung bukannya malah merendah kan kekasih nya
Mey Hendrayani
Kecewa
Mey Hendrayani
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!