YOU'RE MINE BRIANNA

YOU'RE MINE BRIANNA

Bab 1

BRIANNA STANFORD seorang CEO muda berusia 27 tahun yang sukses meneruskan perusahaan ayahnya- Philipp Stanford, dengan keuntungan yang selalu naik di setiap tahunnya. Ia memiliki seorang kakak bernama Jeffrey Stanford. Jeffrey juga membangun perusahaannya sendiri di usia muda.

Brianna memang sosok yang ulet, pekerja keras, pintar nan cerdas. Semua sifat itu menurun dari sang ayah. Sepertinya semua sifat baik sudah ia miliki. Mungkin hanya beberapa kekurangannya. Dia sangat bar bar, bicaranya ceplas ceplos, keras kepala dan suka menghabiskan malam dengan menghadiri pesta dan club malam. Sifat tersebut tentu saja menurun dari sang ibu – Emilia Stanford. Ia juga senang berbelanja barang-barang branded. Karena sebagai CEO sudah pasti ia akan bertemu dengan orang-orang penting dan menggaet mereka agar bisa bekerja sama, maka ia harus tampil semaksimal mungkin.

Meskipun Brianna dan Emilia sering menghamburkan uang dengan berbelanja, tetapi mereka tidak pernah lupa untuk saling berbagi. Emilia selalu rutin mengadakan pesta amal setiap bulan bersama geng sosialitanya. Tentu saja Brianna juga mengikuti kegiatan tersebut, karena Emilia ingin Brianna selalu merasa bersyukur dengan keadaannya saat ini dengan melihat orang-orang disekitarnya yang kurang beruntung.

Brianna adalah sosok wanita yang sangat cantik dan memiliki kulit yang sangat putih. Ia memiliki warna mata yang berbeda atau biasa disebut dengan heterochromia. Hal itu yang menjadi daya tariknya. Setiap orang yang melihatnya akan merasa terintimidasi karena tatapannya yang tajam dengan warna manik mata yang berbeda. Raut wajahnya terkesan dingin dan seperti galak. Padahal ia sangat pandai bergaul dan selalu banyak bicara.

Brianna tidak menyukai sebuah hubungan. Ia berpikir bahwa cinta hanya membuatnya lemah dan akan merusak fokusnya dalam bekerja. Maka dari itu Brianna selalu menolak ajakan dari hampir semua pria yang mengajaknya berkencan.

Drrrt Drrtt..

Ponsel Brianna yang disimpan di atas meja bergetar. Brianna melihat ada nama Hana tertera di layar ponselnya.

“Halo baby girl..” sapa Hana di sebrang sana.

“Halo bitch.. Ada apa kau menelponku siang-siang begini?” Tanya Brianna dengan mata dan jari yang masih berkutat dengan laptopnya.

“Jangan bilang kau lupa?” Sahut Hana tak percaya.

“Apa?” Tanya Brianna lagi.

“Oh god, kita sudah janji akan membeli gaun untuk menghadiri pernikahan Axel!.” Pekik Hana. Ia benar-benar kesal dengan sifat pelupa sahabatnya.

“Ahh ya aku lupa. Sorry baby, apa Mia akan ikut?”

“Tentu saja sayang. Aku dan Mia akan menjemputmu.” Jawab Hana.

“Oke bye darling.” Ucap Hana.

“Oke bye.” Sahut Brianna lalu ia memutus panggilannya.

Brianna kembali berkutat dengan laptopnya. Ia memanfaatkan waktu sepuluh menitnya untuk mengecek kembali pekerjaannya sebelum dirinya pergi bersama Hana dan Mia. Tak lama ponsel Brianna kembali bergetar, ada sebuah pesan masuk dari Hana.

‘Kami sudah di bawah.’ Ucap hana dalam pesannya.

Brianna pun segera merapikan kembali berkas dan mematikan laptopnya. Ia pun beranjak dari kursi besarnya lalu membawa tas dan pergi meninggalkan ruangannya.

“Dona, aku pulang lebih dulu. Jika ada apa-apa segera hubungi aku. Dan tolong hubungi supir untuk menjemput mobilku. Aku akan pergi bersama Mia dan Hana.” Ucap Brianna kepada sekretarisnya sambil menyerahkan kunci mobilnya.

“Baik nona.” Jawab Dona.

Brianna pun berjalan menyusuri lorong yang dihiasi dengan beberapa lukisan. Brianna menaiki lift lalu menekan tombol lift untuk sampai ke lobby dan menemui sahabatnya.

Hampir tiga jam mereka menghabiskan waktu untuk berbelanja di mall terbesar yang ada di kota Berlin. Saat ini mereka sedang berada di restoran dan memesan makanan untuk makan siangnya.

“Ahhh aku tidak sabar ingin segera datang ke pesta pernikahan Axel.” Ucap Hana sambil menyantap pastanya.

“Semua pesta akan sama saja Hana. Apa yang kau harapkan?” Tanya Brianna sambil menyesap winenya.

“Oh come on Anna. Axel adalah sepupu Hana yang paling kaya. Perusahaannya pun tidak diragukan lagi. Bahkan ia bekerja sama dengan perusahaan milik Allard Leonardo Smirnov.” Sahut Mia yang sudah menyelesaikan makannya dan sedang menghisap rokoknya.

“For your information my sexy woman, Axel mengundang semua rekan bisnisnya. Dan itu adalah kesempatan kita untuk menggaet salah satunya baby!!!” Pekik Hana sambil berteriak kegirangan begitu pula dengan Mia.

Berbeda dengan Brianna, ia hanya menggelengkan kepala sambil terkekeh geli. Brianna tidak tertarik dengan percakapannya kali ini.

“Hey apa kau akan terus hidup seperti ini Anna? Kau tak ingin merasakan gairah panas dalam tubuhmu heh?” Bujuk Hana.

“Aku tidak memerlukannya.” Jawab Brianna sambil mengedikkan bahunya.

“Kau yakin sayang? Kau akan menyesal jika sampai mati kau tak pernah merasakan itu.” Sahut Mia menimpali.

“Aku bisa membeli sex toys. Tak perlu menikah jika hanya ingin merasakan kenikmatan seperti itu." Jawab Brianna dengan gamblang.

“Oh god, aku menyerah kali ini.” Sahut Hana sambil memegang kepalanya yang tidak pusing.

Pesta pernikahan pun tiba. Hari ini, Brianna dan kedua sahabatnya yaitu Hana dan Mia sedang menghadiri sebuah pesta pernikahan Axel di sebuah resort dekat pantai. Tema pestanya santai dan berada di tempat terbuka. Jadi Brianna dan kedua sahabatnya memakai gaun yang santai tapi tetap seksi.

Brianna, Hana dan Mia berjalan mendekat ke arah pengantin untuk mengucapkan selamat.

“Haaaiiiii...” Teriak Bethany sang pengantin wanita saat melihat Brianna, Hana dan Mia menghampirinya.

“So beautiful Beth..” Puji Brianna kepada Bethany.

“Thanks sayang. Terimakasih kalian sudah datang di acara pernikahanku.” Sahut Bethany.

“Dimana Axel?” Tanya Mia.

“Axel sedang bersama sahabatnya di sana.” Jawab Bethany sambil menunjuk ke arah segerombolan pria dengan badan kekar dan tubuh tinggi serta wajah yang tampan.

“Hei bagaimana permainan ranjangnya? Apakah memuaskan?” Tanya Hana dengan penasaran.

“Axel sangat ahli dalam hal ini. Dia sangat liar, roaarrr...” Jawab Bethany sambil meragakan gerakan cakaran harimau.

“hahaha...” Brianna, Hana, Mia serta Bethany pun tertawa.

“Anna, kau tak ingin membungkus salah satu pria dari kaum borjuis yang ada di sini? Ku yakin mereka tak akan mengecewakan dalam hal uang.” Ucap Bethany.

“Aku CEO jika kau lupa, Beth.” Jawab Brianna.

“Baiklah, mungkin dalam urusan ranjang?” Timpal Bethany lagi.

“Dia akan membeli sex toys." Ucap Hana segera menjawab saat Brianna baru saja membuka mulutnya.

"Atau mencari pria panggilan.” Brianna menimpali dengan senyum tengilnya.

“Dasar gadis gila.” Ucap Hana, Mia dan Bethany.

Brianna hanya mengedikkan bahu lalu menyesap winenya yang sejak tadi sudah berada di dalam genggamannya.

Tak lama Axel pun menghampiri Bethany lalu menyapa Brianna, Hana dan Mia. Axel memberitahukan Bethany bahwa acara pelemparan bunga akan segera di laksanakan. Hana dan Mia sudah sangat tak sabar. Mereka akan bersaing untuk mendapatkan bunga tersebut. Karena mitosnya siapapun yang mendapatkan bunganya dia adalah yang akan menikah selanjutnya.

Brianna dengan malas mengikuti kemauan Hana dan Mia. Mereka sudah berada di barisan paling depan. Begitu juga dengan teman-teman Axel yang sudah siap untuk mendapatkan bunganya.

1...2...3

HAP

Bunga terlempar ke salah satu pria yang sedang berdiri bahkan sebenarnya ia tidak berada dalam posisi siap untuk menangkap bunga tersebut. Ia justru malah sedang berbincang dengan temannya dan pria tersebut menangkap bunga yang terlempar ke arahnya dengan sebelah tangan dan tanpa menengoknya.

“Oh dude, kau mendapatkannya.” Ucap teman pria tersebut.

Semua pasang mata tertuju pada pria yang sedang memegang bunga tersebut. Semua bertepuk tangan dan bersorak, tapi seketika suara riuh itu berhenti saat pria tersebut kembali melemparkan bunganya ke sembarang arah dan Brianna lah yang menerimanya.

“Aahhh oh my god Anna!!!! Kau mendapatkannya.” Pekik Hana dengan sangat kencang.

“Ambilah, aku tak menginginkannya." Ucap Brianna dan memberikan bunga tersebut.

“No.. no.. no. Kau harus menerimanya. Kau tidak boleh memberikannya kepada orang lain.” Jawab Hana.

Brianna pun mengedikkan bahunya. Ia malas berdebat masalah bunga dengan Hana. Hana dan Mia benar-benar mempercayai mitos itu.

Pria yang tadi melemparkan bunga ke arah Brianna nampak memandangi Brianna. Ia terus menatapnya dengan raut wajah yang datar. Brianna yang tak sengaja melihat ke arahnya pun nampak saling menatap. Lalu akhirnya Brianna mengalihkan pandangannya.

Hana dan Mia sedang berdansa dengan pria yang entah mereka temukan dimana. Hal itu sudah mereka niatkan sejak beberapa hari yang lalu. Semua sangat menikmati pestanya, kecuali Brianna. Ia hanya duduk di kursi yang sudah di sediakan dan menikmati makanan yang disuguhkan.

Tbc

Terimakasih sudah mampir❤

Jangan lupa follow like komen favorit dan hadiah yaa😗

Follow ig author @Mangofloat97

Terpopuler

Comments

Sleepyhead

Sleepyhead

Brianna seperti Batu Nisan berdiri tegak tak tersentuh 😁

2024-07-13

0

Sleepyhead

Sleepyhead

Hallo Brianna, your the one and only women in this world who has given by God, Heterochromia Sindrom Horner kongenital, kelainan genetik yang menyebabkan gangguan pada saraf penghubung antara otak, wajah, dan mata. stunning 🥰

2024-07-13

0

Sleepyhead

Sleepyhead

Here I am again, reading your extraordinary story 😁🙏

2024-07-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!