Seorang gadis bernama Arumi terjebak satu malam di kamar hotel bersama pria asing. Tak di sangka pria itu adalah seorang CEO. Orang terkaya di kotanya. Apa yang akan Arya lakukan pada Arumi? apakah Arya akan bertanggung jawab dengan kejadian malam itu, lalu bagaimana dengan calon istri Arya setelah tahu hubungan satu malam Arya dengan Arumi. Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dengan Arya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hati yang hancur.
"Kakak aku itu memang benar-benar sudah gila ya. Bisa-bisanya dia menikah dengan wanita yang paling aku benci dalam hidup aku. Seumur hidup, aku nggak akan pernah merestui hubungan mereka," geram Fani setelah mengetahui kalau orang yang dinikahi kakaknya itu adalah Arumi teman sekampusnya yang paling dia benci.
"Namanya jodoh nggak ada yang tahu Fan," ucap Nana.
"Apa maksud kamu? Kamu mendukung Kakak aku nikah sama Arumi?" Fani melotot ke arah Nana.
"Bukan begitu maksudnya. Mungkin saja kakak kamu itu tidak benar-benar ingin menikahi Arumi. Bisa saja dia menikahi Arumi untuk menutupi rasa malunya karena calon istrinya tidak datang. Setelah menikah, mungkin dia akan menceraikan Arumi," ucap Nana.
"Iya. Benar apa kata Nana. Lagian ya, dari mana coba kakak kamu itu kenal sama Arumi. Kakak kamu kan orang sibuk, orang besar, nggak mungkin dong dia bergaul dengan orang-orang miskin seperti Arumi itu," ucap Salsa menimpali.
"Entahlah, aku juga bingung kenapa kakak aku, tiba-tiba menikah dengan wanita kampungan itu. Aku fikir tadi itu juga bukan Arumi. Lagian kenapa sih, Kak Oliv tidak datang ke acara pernikahannya sendiri."
"Mungkin dia punya alasan sendiri untuk meninggalkan acara pernikahannya. Kalau dia pergi tanpa alasan, itu sangat nggak mungkin," ucap Nana.
''Iya. Yang aku lihat Kak Oliv itu cinta banget sama Kak Arya. Nggak mungkin lah, dia pergi tanpa alasan. Apa ya, yang membuat Kak Oliv pergi meninggalkan Kak Arya," ucap Fani yang masih bingung dengan kepergian Olivia.
"Kamu harus cari tahu penyebab Kak Olivia pergi Fan. Tidak mungkin kan, tiba-tiba Kak Olivia menghilang tanpa kabar. Mungkin saja, sudah terjadi sesuatu sama Kak Olivia," ucap Salsa.
"Iya. Aku akan menyelidiki masalah ini sendiri," ucap Fani.
"Udah malam nih Fan, aku pulang dulu ya," ucap Salsa.
"Aku juga pulang dulu ya. Takut kemalaman," ucap Nana.
"Ya udah, makasih ya udah mau datang ke acara pernikahan kakak aku. Dan maaf banget, kalau acara tadi agak kacau karena Kak Olivia nggak datang "
"Santai aja. Nggak usah di fikirin masalah ini. Lagian, ini juga bukan salah kakak kamu kan. Tapi salahnya pengantin wanita," ucap Salsa.
"Iya sih. Tapi aku yakin, besok beritanya pasti akan masuk tivi dan viral. Karena tadi kan banyak wartawan yang meliput," ucap Fani.
"Acaranya berjalan lancar, pengantin wanita dan pengantin pria juga ada di acara. Jadi nggak akan mempengaruhi apapun. Aku yakin, palingan yang akan menanggung malu Kak Olivia dan keluarganya. Bukan keluarga Kak Arya," ucap Nana
Setelah lama Salsa dan Nana berada di acara pernikahan Arya, mereka kemudian pulang setelah acara itu selesai. Begitu juga dengan para tamu yang lain, mereka juga sudah pulang. Saat ini, di dalam gedung hanya ada Arumi, Arya, orang tua Arya, dan ibu Arumi.
"Arumi, ayo Nak kita pulang. Acara sudah selesai," ucap Bu Maya.
Arumi mengangguk.
"Arumi, kamu mau pulang sama ibu kamu? Kenapa kamu nggak pulang bareng Arya? Kamu kan sekarang sudah menjadi istri Arya. Apa kalian akan tinggal terpisah ? tanya Bu Monika.
Arumi tersenyum.
"Nyonya, ibu saya sendirian di rumah. Saya tidak tega untuk meninggalkannya," ucap Arumi.
"Ma, biarin saja Arumi pulang sama ibunya. Jangan paksa dia untuk tinggal bersama kita. Arumi sepertinya juga masih belum percaya dengan semua kekacauan yang terjadi hari ini, iya kan Arumi?" tanya Pak Rangga.
"Iya Tuan."
"Terimakasih Arumi, kamu sudah menyelamatkan acara penting keluarga saya. Kalau nggak ada kamu, pasti acaranya akan kacau balau. Untung Arya mengambil inisiatif bagus untuk mengganti pengantin wanitanya," ucap Pak Rangga.
"Arumi juga nggak nyangka Tuan, Nyonya, kalau Arumi akan menikah dengan Tuan Arya. Arumi nggak punya maksud lain, kecuali membantu Tuan Arya saja," ucap Arumi.
"Saya percaya sama kamu Arumi. Kamu memang anak yang baik," ucap Bu Monika.
Arya yang baru saja mengantar tamunya ke depan, melangkah menghampiri Arumi dan Bu Maya.
"Kalian mau pulang?" tanya Arya menatap Arumi dan Bu Maya bergantian.
"Iya Pak Arya," jawab Arumi.
"Aku sudah suruh sopir untuk mengantar kalian pulang. Kalian tenang saja. Kalian akan pulang dengan selamat," ucap Arya.
"Makasih banyak Nak Arya," ucap Bu Maya.
"Iya Tante. Sama-sama. Seharusnya aku yang berterimakasih sama Arumi, karena dia sudah menyelamatkan pesta ku malam ini "
***
Prang ...
Bruaak...
"Olivia... Brengsek...!" seru Arya dari dalam kamarnya.
"Olivia, aku sudah memberikan apapun yang kamu mau, aku sudah memberikan cinta aku untuk kamu, aku sudah memberikan segalanya untuk kamu. Apa ini, balasan kamu untuk aku heh...!"
Pak Rangga dan Bu Monika saling menatap saat mendengar suara Arya dari dalam kamar Arya.
"Ma, apa yang terjadi sama Arya?" tanya Pak Rangga.
"Mama juga nggak tahu. Sepertinya Arya sangat frustasi karena ditinggal Olivia," ucap Bu Monika.
"Kenapa harus frustasi, bukannya sudah ada Arumi pengganti Olivia," ucap Pak Rangga.
"Pa, mama bisa melihat kalau Arya itu tulus cinta sama Olivia. Tapi Olivia benar-benar sudah mengecewakan Arya. Siapa sih orang yang mau ditinggalkan di hari pernikahannya. Siapa yang nggak akan marah dan kecewa. Kalau Mama jadi Arya, Mama juga pasti akan sangat sedih, marah, kecewa, dan menyesal."
"Ma, sana Ma. Tenangin Arya dulu. Kasihan dia Ma. Atau kalau tidak, bawa Arumi untuk tinggal di sini. Mungkin dengan adanya Arumi, itu akan bisa mengobati rasa sakit hatinya Arya," usul Pak Rangga.
"Iya. Nanti Mama akan jemput Arumi."
Bu Monika melangkah untuk ke kamar Arya. Dia kemudian mengetuk pintu kamar Arya.
Tok tok tok ..
"Arya, kamu kenapa Arya? Apa yang terjadi sama kamu Nak!" seru Bu Monika.
Hiks...hiks...hiks ..
Bu Monika terkejut saat mendengar suara tangisan Arya. Baru kali ini Bu Monika melihat Arya menangis.
Arya, apa kamu secinta itu sama Olivia sampai-sampai kamu frustasi seperti ini. Baru kali ini Mama melihat kamu menangis Nak, batin Bu Monika.
Bu Monika membuka pintu kamar Arya yang ternyata tidak dikunci. Bu Monika kemudian mendekati Arya.
"Arya, sabar Nak. Ini semua cobaan untuk kamu," ucap Bu Monika sembari duduk di sisi Arya.
Arya menatap Bu Monika lekat.
"Ma, apa salah aku sama Olivia sampai-sampai dia tega mempermalukan aku di depan orang-orang. Ma, aku sudah memberikan semuanya untuk Olivia, termasuk cinta aku. Tapi apa balasan Olivia?. Dia sudah menghancurkan semua harapan aku Ma. Dia sudah menghancurkan hidup aku. Apakah ini karma untuk aku Ma, karena aku dulu sudah sering menyakiti hati wanita."
"Arya, di mana Arya yang mama kenal. Tidak pernah menangis karena wanita. Sekarang kamu punya Arumi. Dia istri sah kamu. Kamu harus lupakan wanita itu. Dia itu bukan wanita yang baik untuk kamu. Dia hanya mau mempermainkan kamu saja Arya. Dia tidak pantas mendapatkan cinta kamu. Kenapa kamu harus bersedih. Wanita itu tidak pantas kamu tangisi Arya."
Arya mengusap air matanya.
"Tapi hati aku rasanya sakit banget Ma. Aku merasa seperti sudah dipermainkan oleh seorang wanita. Selama ini aku sudah menjaga komitmen aku untuk setia sama Olivia. Aku sudah menjauh dari wanita seperti apa yang Olivia minta. Aku sudah berhenti menjadi Playboy karena aku sudah mau seriusan sama wanita. Tapi kenapa pada akhirnya akan seperti ini," ucap Arya panjang lebar.
Bu Monika sejak tadi hanya bisa menenangkan hati Arya dengan kata sabar dan ikhlas.
