Bagaimana ceritanya jika seorang perempuan yang berprofesi sebagai bos mafia paling berbahaya dan ahli racun, dan hidup nya sudah bersahabat dengan darah, harus berpindah jiwa ke dalam tubuh perempuan lemah dan naif?
Dia adalah Erika Alexander, tubuh yang Erika tempati adalah tubuh milik istri Jendral perang, yang memilih kabur dari kastil suami nya setelah orang tua nya meninggal, karena tertekan dengan orang-orang di sekitar nya yang selalu menyebut nya perempuan pembawa sial.
cuplikan
"Sialan!"
"Dasar bodoh!"
Erika yang jiwa nya masuk ke dalam raga istri naif jendral perang, tentu saja Erika sangat geram dengan sifat bodoh dan naif si pemilik tubuh.
"Mulai sekarang tidak ada lagi Felisha Agatha si perempuan bodoh itu, sekarang ini hanya ada Erika Alexander, yang akan menundukkan semua orang di bawah kaki nya," ucap Erika tersenyum miring.
"Berani menginjak harga diri ku, akan ku injak balik kepala nya," ucap Erika menyeringai.
Akan kah Jendral perang juga akan tunduk?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EKSEKUSI PENGHIANAT
Niat hati malam ini hanya ingin memberikan sedikit hidangan pembuka sebagai salam perkenalan, tapi saat melihat sepasang penghianat itu, hati semakin Erika bergejolak.
Mungkin ini adalah perasaan Felisha yang asli, kemarahan yang selama ini Felisha simpan di dalam hati nya.
"Felisha malam ini aku akan menepati janji ku untuk menghabisi nyawa mereka yang sudah berbuat jahat pada keluarga mu," batin Erika.
Erika merogoh saku celana nya, mengambil sebuah jarum suntik yang berisi cairan racun.
"Dengan racun ini anda akan menyaksikan penderitaan istri dan anak-anak anda, tanpa bisa menolong mereka," ucap Erika tersenyum iblis.
clap
"Aaaakkkhhhh"
"SIAPA KAMU!!!!!"
Teriak Tuan Cutis terbangun dari tidur nya, saat kulit nya di tusuk sama jarum suntik Erika.
"Malaikat maut mu," ucap Erika dingin.
Erika tersenyum miring di balik topeng nya, seringai keji tercetak jelas di bibir sexi nya.
Malam ini akan menjadi malam panjang dan paling membahagiakan, karena sebentar lagi diri nya akan berpesta darah, setelah sekian lama Erika tidak pernah bermain darah lagi.
Erika jug sudah selesai menyuntik cairan racun tadi pada Tuan Cutis, dalam waktu lima menit, badan pria tua itu akan lemas dan tidak bisa digerakkan hanya mulut nya saja yang masih bisa berbicara.
"PENYUSUP!!!!!"
"PRAJURIT CEPAT TANGKAP PENYUSUP INI!!!"
Teriak Tuan Cutis dengan urat-urat leher yang menonjol.
Tidak ada satupun prajurit yang datang, karena mereka semua sudah di lumpuh kan oleh anak buah Erika.
"Percuma Anda berteriak seperti itu penghianat," ucap Erika menekan ucapan nya.
"APA MAKSUD MU HAH!"
"SIAPA YANG KAMU SEBUT PENGHIANAT!"
"KAMU MAU MATI IYA!!!"
"AKAN AKU BUNUH KAMU PEREMPUAN RENDAHAN KARENA SUDAH BERANI MENYUSUP KE KEDIAMAN KU!!!"
"Takut," ucap Erika tersenyum mengejek.
Tuan Cutis mengepalkan tangan nya kuat, menatap tajam ke arah Erika, sayang nya tidak berpengaruh apa-apa bagi pemimpin Black Rose itu.
Cih.
"Suami ku ada apa kenapa ku berteriak sekeras itu?" tanya Nyonya Cutis terbangun.
"Ada penyusup," jawab Taun Cutis masih menatap tajam Erika.
"APA!!"
"PANYUSUP!!!!!"
teriak Nyonya Cutis langsung bangun terduduk.
BRAKKKK
Pintu kamar Tuan Cutis di dobrak dengan keras.
"KALIAN!!!!"
Teriak Tuan Cutis marah.
BRUK
"AAAAAKKKHHHHHHH!"
Anak buah Erika tadi datang menyeret dua anak perempuan Tuan Cutis dan melempar nya tanpa perasaan.
"CLAUDIA!!!!!"
"DAISYYYY!!!!"
Teriak Nyonya Cutis dan Tuan Cutis melihat putri nya di lempar ke lantai
Nyonya Cutis langsung berlari kearah putri nya, sementara Tuan Cutis tidak bisa menggerakkan tubuh nya sama sekali, tampak nya racun Erika sudah melai bereaksi.
"SIAPA KALIAN!!!!"
"APA YANG KALIAN KALAKUAN PADA PUTRI KU!!!!"
Teriak Nyonya Cutis marah.
PLAK
PLAK
"Aaakkkkkkkhhhhhh"
Erika menampar Nyonya Cutis sampai tersungkur.
"berisik!"
"Tidak ada yang menyuruh mu untuk berbicara bodoh!" ucap Erika dingin.
KREK
"AAAAKKKKHHHHHH!"
Erika menginjak leher Nyonya Cutis membuat sang empu menejerit dengan lolongan kesakitan.
Untung saja pita suara nya belum putus, sengaja, karena Erika masih ingin mendengar jeritan kesakitan nya.
KRAK
KRAK
"AAAKKKKKKKHHHHHH!"
Tanpa ampun Erika mematahkan kedua kaki Nyonya Cutis, mambuat sang empu kembali menjerit.
"APA YANG KAMU LAKUKAN PADA ISTRI KU SIALAN!!!"
Teriak Tuan Cutis dari tempat tidur nya.
Erika hanya melirik sinis ke arah Tuan Cutis, yang sedang berteriak seperti orang gila, Erika tidak perduli dengan pria itu, karena nanti pria itu ada giliran nya juga.
Tapi sebelum itu di Cutis Pengkhianat harus melihat istri dan anak-anaknya merenggang nyawa di depan mata nya langsung.
"Sial, kanapa tubuh ku tidak bisa di gerakkan," batin Tuan Cutis mengumpat.
"Saya tidak memiliki banyak waktu, mari mulai saja permainan ini," ucap Erika mengambil belati di pinggang nya.
"Siapa kamu hah!!" teriak Caludia melotot kan mata nya.
Claudia tidak tahu siapa perempuan mengerikan yang ada di depan nya ini, dan yang jelas, Caludia tidak ingin bernasib sama dengan Ibu nya, yang di injak leher nya.
Tadi Caludia baru saja terlelap tapi tiba-tiba pintu kamar nya di dobrak dan langsung menyeret nya dari atas ranjang nya.
"Jangan takut, manis," ucap Erika tersenyum miring.
Claudia menelan ludahnya kasa, membayangkan lehernya yang di injak, mungkin saja Caludia akan langsung mati.
"S-iapa kamu?" tanya Caludia lagi.
"Malaikat maut mu," jawab Erika menyeringai.
Sementara Daysy hanya diam duduk dengan memeluk lututnya, menutupi tubuh telanjang nya, tubuh nya penuh dengan bercak merah, bekas percintaan panas.
Anak buah Erika menyeret Daisy saat perempuan itu sedang bermain kuda-kudaan bersama dua orang pria, entah siapa pria itu, prajurit Erika tidak perduli.
"Karena kamu paling berisik, maka aku akan membuat mu diam selama-lamanya," ucap Erika berjalan mendekat ke arah Claudia.
"Aaaakkkhhhh"
Erika mencengkram kuat kedua pipi Claudia, menancapkan kuku panjang nya, membuat pipi Claudia terluka mengeluarkan darah segar.
"LEPASKAN PUTRI KU PEREMPUAN GILA!!!"
Bhuk
Teriak Nyonya Cutis memukul kaki Erika.
"LANCANG!!!"
Teriak anak buah Erika menghunus kan pedang nya ke arah Nyonya Cutis.
"Turunkan senjata kalian," ucap Erika dingin.
Erika mengeratkan gigi nya karena Nyonya Cutis sudah berani menyentuh bagian tubuh nya, Aura di kamar itu tiba-tiba menjadi dingin dan mencekam.
Jiwa Mafia Erika kembali bangkit, kalau sudah seperti ini tidak akan ada lagi ampun untuk mereka.
"Mati!" ucap Erika dengan suara rendah nya.
BRUK
BRAKKKKK
"AAAAKKKHHHHHHH!"
Erika menghempaskan wajah Caludia sampai tersungkur, dan menendang tubuh Nyonya Cutis dengan keras.
"BERANI NYA MANUSIA RENDAHAN SEPERTI ANDA MENYENTUH KU HAH!!!"
Teriak Erika penuh kemarahan.
Mata Erika memerah, wajahnya menggelap dengan aura membunuh yang manguar.
"Dasar perempuan gila," umpat Cludia tidak sadar situasi.
JLEP
"Aaaakkkhhhh"
Dengan sekali gerakan tangan, Erika melempar belatinya, menusuk perut Caludia.
"Saya bersumpah akan membunuh kalian semua," ucap Erika dingin.
Erika mencabut belati nya dari Perut Caludia dan menusuk nya berkali-kali.
JLEP
JLEP
JLEP
"AAAAKKKHHHH!!"
Erika tanpa ampun menusuk perut Caludia berkali-kali, mengoyak isi perut Caludia, tanpa rasa takut pada lagi kasihan.
"AAAAKKKHHHH!"
"Terus lah menjerit, karena itu semakin membuat saya semangat," ucap Erika tersenyum iblis.
JLEP
JLEP
"AAAKKKKKKKHHHHHH!"
Ini aku dunia Erika, penuh dengan darah dan jeritan kesakitan.
"PEREMPUAN GILA APA YANG KAMU KALAKUAN!!!!!"
Teriak Tuan yang sedari tadi menyaksikan kegilaan Erika.
Tuan Cutis mengepalkan mengeraskan rahangnya saat diri tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghentikan kegilaan Erika.
"Melakukan apa yang pernah anda lakukan!" jawab Erika dingin.
"Seperti ini."
Tak
Tak
Tak
Tak
Tak
"AAAAKKKKKKKHHHHHHH!"
Caludia menjerit saat Erika dengan santai nya memotong semua jari tangan nya.
dalam hati Author : ngelunjak ya dari tadi minta up terus😅✌️