Kanara Rusadi, wanita beranak satu yang menikah dengan laki-laki keji karena dijual oleh ibu tirinya. Kanara kabur dari rumah akibat mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia bersama putranya harus hidup serba berkekurangan.
Demi sang putra dan berbekal ijasah SMA, Kanara bertekad masuk di sebuah perusahaan besar milik laki-laki yang pernah dia tabrak mobil super duper mahalnya.
Pertemuan awal mereka meninggalkan kekesalan Brandon. Namun seiring berjalannya waktu, Brandon mengetahui bahwa Kanara sedang bersembunyi dari suaminya dan saat ini berada di dalam bahaya yang mengancam nyawanya.
Brandon yang diam-diam mulai ada rasa pada Kanara, berusaha menyelamatkan wanita itu dari ancaman sang suami yang berkuasa di dunia gelap. Tanpa ia sadari Kanara adalah wanita yang pernah pernah terjerat dengannya sepuluh tahun lalu dan bocah bernama Bian itu adalah putra kandungnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Blam!
Blam!
Pranggg...
Sudah tak terhitung lagi berapa kali Damian memukuli para anak buah yang dia perintahkan menjaga istri dan anaknya. Wajah orang-orang itu sudah tak terbentuk lagi. Bahkan beberapa dari mereka telah jatuh pingsan.
Tidak puas memukuli orang-orang itu, Damian melempar semua benda ke lantai, termasuk semua piring-piring dan jelas di dalam lemari kaca.
Saat ini emosi Damian sedang memuncak dan sulit di kontrol. Alasannya hanya satu, ketika ia pulang dari luar negeri, tidak di dapatinya istri dan anaknya. Mereka telah kabur, lebih bikin emosi lagi Kanara dan Bian kabur di hari dia berangkat keluar negeri, tapi tidak ada satupun di antara orang-orang itu yang memberitahunya. Sungguh, rasa-rasanya Damian ingin membunuh siapapun sekarang.
"Brengsek! Kalian semua tidak berguna! Aku hanya pergi tiga hari dan kalian tidak becus menjaga istri dan anakku? Kalian mau nyawa kalian berakhir di tanganku?!"
Damian berteriak-teriak emosi. Sekitar empat belas orang bodyguard yang lalai menjalankan perintah Damian langsung berlutut minta ampun dan memohon agar nyawa mereka di ampuni. Orang-orang itu ketakutan. Apalagi saat melihat Damian mengambil senjata panjang di dekatnya dan mengarahkannya ke mereka.
Orang-orang tersebut semakin panik. Suara minta ampun makin riuh memenuhi ruangan itu. Mereka tahu laki-laki berkuasa itu bukanlah jenis pria yang suka menggertak dan main-main. Sekali dia marah karena ada yang membuat kesalahan, satu nyawa akan melayang, kemudian selanjutnya, dan selanjutnya.
Damian benar-benar adalah definisi seorang iblis berdarah dingin. Bahkan pihak kepolisian tidak ada yang berani mengusiknya. Damian adalah penguasa bawah tanah yang menyimpan banyak bukti pejabat korup, bahkan dia ada bukti-bukti para pejabat tinggi yang melakukan penyelewengan, pelecehan dan kejahatan-kejahatan lainnya.
Kalau sampai bukti-bukti tersebut di ketahui masyarakat, negara akan kacau. Dunia akan tergoncang. Itulah alasannya Damian tidak pernah di usik oleh kepolisian. Karena dia di lindungi oleh pejabat-pejabat tinggi. Mafia tersadis di negara ini adalah laki-laki itu. Entah apa yang membuatnya menjadi pria paling sadis, tidak ada satupun yang tahu, selain dirinya dan orang-orang di masa lalu yang membentuknya menjadi sekejam ini.
Dor!
Satu tembakan mengenai kaki salah seorang bodyguard. Membuktikan bahwa Damian tidak pernah main-main dengan ancamannya.
"Ampun bos! Ampuni kami! Tolong jangan bunuh kami!"
Seorang laki-laki bertubuh gempal berteriak minta ampun sambil bersujud berkali-kali di depan Damian.
Damian tersenyum miring.
"Minta ampun? Kau pikir dengan minta ampun istri dan anakku akan langsung muncul di hadapanku? Begitu?!"
Damian mengarahkan senjata ke pria itu. Kali ini tepat di arahkan ke kepalanya. Damian adalah laki-laki yang serba bisa. Hampir semua bidang sudah dia pelajari, termasuk menembak. Hanya dengan satu kali tembakan jika diarahkan ke bagian yang tepat, maka laki-laki di depan sana akan langsung mati di tempat.
Laki-laki gempal itu menarik nafas pasrah. Mungkin ini adalah garis akhirnya hidupnya, mati di tangan bos sendiri. Tidak apa-apa, itu lebih baik daripada mati di tangan musuh. Lelaki itu menutup mata.
"Damian berhenti!"
Seseorang tiba-tiba datang menghentikan Damian. Seorang pria yang tiga tahun lebih tua darinya. Satu-satunya orang yang Damian hargai. Namanya Ethan Holt. Posisinya dalam genk mafia itu adalah sebagai penasihat. Ethan pintar dan berwawasan luas, serta bijaksana. Ethan merampas senjata dari tangan Damian dan membentak pria itu marah.
"Kau akan akan bertingkah kejam seperti ini sampai kapan? Kau ingin kita kehabisan orang?"
Walau sulit mereka kehabisan pengikut karena pengikut mereka ada banyak sekali, bukan tidak mungkin sikap semena-mena Damian seperti ini akan berimbas merugikan dirinya sendiri.
"Mereka tidak becus menjaga istri dan anakku! Sekarang katakan, apa yang harus aku lakukan? Katakan, bagaimana caranya aku menemukan Kanara dan Bian?!
iya bos tes dna aja sambil nunggu info lengkap dr pengawalmu,,,
bian sini onty bisikin lg,, bos brandon itu daddymuuuu😍
aku suka