NovelToon NovelToon
Laila

Laila

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Anak Yatim Piatu / Keluarga
Popularitas:23.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kuswara

Di usianya yang baru menginjak 17 tahun Laila sudah harus menjadi janda dengan dua orang anak perempuan. Salah satu dari anak perempuan itu memiliki kekurangan (Kalau kata orang kampung mah kurang se-ons).

Bagaimana hidup berat yang harus dijalani Laila dengan status janda dan anak perempuan yang kurang se-ons itu?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kuswara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Usai acara pernikahan yang mengikat Arman dan Inggit, pasangan suami istri itu langsung pulang ke rumah. Selanjutnya mereka akan langsung melakukan perjalanan honeymoon ke negara yang sangat diimpikan oleh Inggit. Sudah jauh-jauh hari perempuan itu telah menyiapkan semuanya. Bahkan mereka sudah menyiapkan rumah huni, mereka akan menetap di sana karena pekerjaan Arman.

"Hanya maut yang bisa memisahkan kita." Inggit melingkar pada pinggang sampai perut Arman.

"Kamu sudah bersiap?." Tanya Arman melepaskan tangan Inggit.

"Sudah" Inggit menghalangi jalannya Arman.

"Kiss" perempuan itu menunjuk bibirnya.

Cup

Arman melakukan apa yang diminta perempuannya tapi sebuah kecupan singkat karena ingatannya langsung tertuju pada laci meja kerjanya.

Jujur saja Inggit sangat kecewa tapi masih banyak waktu untuk melakukan semuanya bersama Arman. Pandangannya mengikuti Arman yang bergerak ke sana kemari. Berulang kali membuka laci dan mencari sesuatu.

"Kamu cari apa?."

Arman tidak menjawab, fokusnya hanya mencari sesuatu yang berharga yang akan diberikannya pada Laila sebelum berangkat meninggalkan tanah air.

Antara sedang dan tidak saat melihat ruat wajah Arman diliputi amarah.

"Apa yang kamu cari?" tanya Inggit dengan nada suara tinggi. Perempuan itu lepas kendali.

Arman menghentikan pencariannya setelah beberapa waktu. Kemudian menatap Inggit.

"Sebenarnya apa yang kamu cari?" kini nada suara Inggit melembut.

"Tidak ada, bukan apa-apa." Arman menggeleng.

Kemudian laki-laki itu mengajak Inggit untuk segera berangkat ke bandara karena waktu keberangkatannya sebentar lagi. Lebih dulu Arman meninggalkan Inggit dan menutup pintu kamarnya.

"Maaf, tapi aku melakukan semua ini demi hubungan kita." Batin Inggit sebelum keluar dari kamar Arman. Meski tahu yang dilakukannya sebuah kesalahannya, tapi atas nama cinta dan pernikahannya dengan Arman terpaksa dilakukannya.

Sedangkan Laila yang sudah sampai di kampung menjelang magrib, di temani Teh Linda langsung mendatangi rumahnya yang sudah dihuni orang lain. Hanya karena ingin mengetahui satu hal.

"Apa kamu sudah percaya?."

Dengan tangan gemetar Laila meraih sertifikat yang diberikannya padanya. Nama yang tertera di sana masih itu atas nama Teh Wulan.

"Apa Teh Wulan yang menjual rumah ini?."

"I...iya."

Laila kembali mengembalikan lagi sertifikatnya pada pemiliknya. Laila dan Teh Linda kembali pulang ke rumah Teh Linda.

"Bagaimana?" Teh Yayuk baru bergabung bersama mereka.

"Sertifikat itu asli" jawab Laila sembari menatap anak-anaknya yang tidak di atas kasur lipat milik Teh Linda.

"Terus sekarang bagaimana? Apa rencana kamu untuk usaha kue kamu, Laila?." Tanya Teh Linda.

"Biar Laila istirahat dulu, Linda. Kasihan perjalanan jauh, besok kita bisa bicarakan lagi." Teh Yayuk melihat wajah lelah Laila.

"Baiklah iya, maaf, Laila." Ucap Teh Linda serius.

"Tidak apa-apa."

"Besok pagi aku balik ke sini lagi." Ucap Teh Yayuk sekalian pamit.

Laila merebahkan tubuh lelahnya di samping anak-anaknya. Untungnya Mang Dadang sedang mengambil pekerjaan lain di luar. Makanya Laila bisa tidur di sana.

Teringat memilih handphone Laila pun bangkit dan mengecek tasnya.

"Tidak ada" gumam Laila sambil terus mencari.

"Semalam aku masukkan lagi ke dalam tas" gumamnya lagi kali ini sambil berpikir. Kemudian mencoba mencari lagi tapi tetap tidak ada.

Laila menarik napas panjang lalu tersenyum. "Mudah-mudahan handphonenya ditemukan oleh orang yang membutuhkan supaya lebih bermanfaat. Aamiin."

Setelahnya Laila merebahkan tubuhnya lagi di samping anak-anak tanpa memikirkan sebuah banyak kehilangan dalam waktu yang bersamaan. Semua itu hanya milik Allah dan harus siap jikalau sewaktu-waktu Allah mengambilnya lagi.

Pagi-pagi setelah Laila mengantar Salwa ke sekolah. Mereka berempat sudah kumpul di rumah Teh Linda. Pertama mereka sepakat untuk sementara waktu Laila dan kedua anaknya akan tinggal bersama Teh Yati. Karena Teh Yati sendiri seorang janda yang tinggal sendiri karena yang anaknya tinggal bersama mantan suaminya.

Kemudian mulai masuk pada usaha rintisan Laila yang mendapatkan dukungan penuh dari Teh Linda, Teh Yayuk dan Teh Yati serta Mang Dadang dan Mang Iwan.

Terlebih dahulu Laila mendengarkan apa yang akan dibicarakan ketiga orang yang selalu setia membantunya.

"Ada saja pesanan yang masuk tapi kita sudah tidak bisa memproduksi dalam jumlah banyak." Ucap Teh Linda buka suara.

"Sekarang kita terbatas pada pada perlengkapannya." Sambung Teh Yayuk.

"Kalau untuk bahan-bahan kue, semuanya sudah kita amankan." Teh Yati menambahkan.

"Pabrik sudah lepas, aku dengar mereka mengambil kue dari kota." Ucap Teh Linda lagi.

Sekarang giliran Laila yang berbicara.

"Kita ambil pesanan sesuai kemampuan kita saja."

"Untuk perlengkapan saya akan menyicil membelinya."

"Alhamdulillah bahan-bahan kue masih utuh."

"Dan untuk promosi masih menggunakan nomor handphone Teh Linda dan Teh Yayuk."

"Handphone kamu ke mana?." Tanya Teh Linda penasaran.

"Hilang" jawab Laila santai sembari tersenyum dan yang lain pun ikut tersenyum.

Uang yang terkumpul masih cukup banyak setelah dikurangi biaya terapi psikologis Salwa dan bayar cicilan bank untuk dua bulan ke depan. Maka Laila bisa membeli perlengkapan kebutuhan pembuatan kuenya cukup banyak dan insya Allah akan sangat membantu dalam produksi.

Untuk kompor Laila tidak harus bingung-bingung karena kompor dan gas milik Teh Linda, Teh Yayuk dan Teh Yati dipergunakan untuk keperluan usaha. Laila sangat bersyukur masih memiliki mereka.

*****

Laila kembali disibukkan dengan pekerjaan yang sangat dicintainya. Walau harus mengulangnya dari awal tapi tidak sampai dari nol. Karena dirinya sudah memiliki pelanggan setia yang selalu membeli kue-kuenya.

Lima bulan sudah cukup bagi Laila untuk kembali memiliki semua perlengkapan kebutuhan membuat kue. Bahkan lebih dari sebelumnya. Sehingga bisa menerima lagi pesanan dalam jumlah banyak.

Seperti malam ini, Laila dan ketiga perempuan hebat lainnya menyiapkan pesanan yang datang dari Ibu Wati. Besok pagi kue-kue itu harus diantarnya ke salah satu gedung serba guna yang ada di kota. Di sana ada pesta pernikahan anak temannya Ibu Wati.

Semuanya bagi tugas, lalu fokus pada pekerjaan masing-masing dan alhamdulillah bisa selesai tepat waktu. Kini yang bertugas mengantar pun segera meluncur. Tapi kali ini ada Teh Linda dan Teh Yayuk yang ikut mengantarkan karena jumlah kue yang sangat banyak.

Yang di rumah pun tidak lantas bisa istirahat karena ada pesanan juga akan diambil pemesannya. Mereka pun lanjut membuat kue, hanya Laila yang terjeda karena harus mengantar Salwa sekolah. Tapi setelahnya kembali sibuk.

Di lain tempat, Ilyas dan Arman sedan duduk santai menikmati segarnya udara kota Tokyo.

"Ruko mau kamu jadikan apa?."

"Tadinya buat Laila, tapi surat-suratnya hilang dan Laila sendiri tidak bisa dihubungi sampai detik ini."

"Orang-orang yang suka membantunya?."

"Aku masih melihatnya posting jualan."

"Tidak tanya mereka?."

"Tidak ada yang mengatakan apapun."

"Bawahanmu yang masih kerja di pabrik?."

"Katanya kue Laila tidak masuk lagi ke pabrik lagi, tapi tidak tahu kenapa."

"Kamu mau ke sana saat libur panjang?."

Bersambung.....

1
Happy Kids
50jt uda pinjol wkwkwk yaaa emg kurang pinter aja si laila
Happy Kids
harta anak yatim piatu masih aja diusik. pasti cm omdo doang soal utang
LISA
Wah udh tamat nih..seneng bgt akhirnya Arman & Laila hidup bahagia & sukses..
Watini Salma
Alhamdulillah akhirnya Arman dan Laila bahagia juga walaupun penuh perjuangan
Watini Salma
Alhamdulillah menikah juga akhirnya, gercep juga Arman
LISA
Akhirnya setelah sekian lama menunggu Laila & Arman menikah juga..bahagia selalu y untuk Laila & Arman..
Wanita Aries
Semoga bahagia laila bersama arman
LISA
😊 ayo gercep Arman
Watini Salma
wes gek ndang digas, kesuwen /Joyful/
Watini Salma
Alhamdulillah akhirnya up juga
ayo Arman gercep nanti Laila dilamar orang lain
LISA: Ya Kak setuju bgt..ayo Arman segera lamar Laila 😊
total 1 replies
Wanita Aries
Wahh arman harus gercep ini sblm menyesal
Sulfia Nuriawati
kok dah lama y blm up knp?¿???
Haerul Ramadhan
kpn thor up nya.aq sudah menanti thor
Watini Salma
kok belum up ya?!!!
ditunggu Kaka othor up nya
Wanita Aries
Kasian arman harus menekan perasaan krna keegoisan inggit. Gila tu inggit pdhl udah mati jg
Wanita Aries
Kasian kehidupan laila penuh org iri serakah
Wanita Aries
Mampir ka,, cerita bagus
Lita
mau meninggal aja msh egois....
LISA
Ya nih kan Arman skrg bertemu dgn Laila krn urusan pekerjaan..moga aj mereka bisa deket lg
Watini Salma
kasihan Arman dan Laila padahal saling cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!