Araa frendzone Berlin mau tak mau harus menukar posisi mengantikan kakak tirinya Catlin frendzone Berlin untuk menikah dengan CEO sekaligus mafia berdarah dingin🥶.
Aston zesnard Phoenix lelaki berusia 30 tahun yang kini duduk di bangku kebesarannya menawarkan pernikahan kepada Lelaki tua yang perusahaannya di ambang kebangkrutan.
Bima frendzone Berlin tidak memiliki cara lain menyelamatkan perusahaannya kecuali dengan menerima penawaran lelaki di hadapannya ini.
Haruskah dia menyerahkan satu putrinya??
Lalu siapa putri yang akan menjadi istri aston??
Bagaimana ceritanya? Yuk ikuti novel mom lin sekarang dan nikmati alurnya jangan lupa like komen dan vote💋💋💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Extra Up.
Araa akhirnya bisa bernafas lega saat dirinya sendiri di kamar. meraih ponselnya, Araa keluar dari kamar itu.
berniat menghirup udara segar sore ini diluar mansion. namun, langkahnya terhenti saat melihat Jack yang sepertinya juga menuju ke lantai satu.
"Sekertaris Jack!! bisa kita bicara sebentar?" tanya Araa mempercepat langkahnya mendekati Jack, dan berhenti tepat dihadapan sekertaris suaminya itu.
mendengar Araa memanggilnya, Jack berhenti kemudian menatap istri tuannya itu.
"Apa yang ingin anda katakan Nona?" tanya Jack sopan pada istri tuannya, bagaimanapun Jack tetap menjaga sikapnya dihadapan Araa.
"bisakah kamu langsung menghubungiku saja, setiap suamiku pulang dari kantornya?" tanya Araa menatap serius Jack.
"detail kegiatan tuan Aston sudah saya kirimkan ke ponsel Nona. Anda bisa membaca dan mengingatnya" jawab Jack datar.
"tapi Jack, demi nyawaku yang berharga. bisakah sebelum suamiku sampai di mansion ini. kamu menghubungiku lebih dulu, tadi hampir saja aku kelupaan. untungnya ada Bi Dini yang memberitahuku" jelas Araa pada Jack.
"baiklah, saya akan mengirimkan Nona pesan sebelum tuan sampai di mansion" Jack mengalah agar pembicaraan mereka selesai.
"terimakasih Jack" balas Araa dengan senyuman secerah senja di sore hari memperlihatkan gingsul dan lesung di bagian kedua sudut bibirnya.
"iya Nona" balas Jack kemudian turun melewati anak tangga tanpa membalas senyuman Araa.
'dasar sekertaris kaku' gumam Araa sambil menjulurkan lidahnya pada punggung Jack yang sudah mendahuluinya.
'suamiku' batin Jack menggelengkan kepala mengingat kata-kata Araa barusan.
Araa menuruni tangga setelah berdiam diri beberapa saat. sesampainya di lantai satu, Araa menuju dapur melihat kegiatan para pelayan di sore hari.
beberapa dari mereka sedang memasak untuk hidangan makan malam nanti, karena tidak ingin mengganggu aktivitas para pelayan. Araa memilih berkeliling mansion sambil menatap kagum interior bangunan itu.
mendengar suara yang agak berisi dari depan pintu utama. Araa melangkah keluar mencari tahu, apa yang sedang terjadi disana.
Jack terlihat memerintahkan beberapa orang. Matanya seketika membola mengetahui apa yang sedang dilakukan sekertaris suaminya itu. Motornya tiba-tiba di dorong masuk ke bagian belakang sebuah mobil besar .
Araa seketika berteriak lantang pada sekertaris Jack dan beberapa pria yang sedang melakukan tugasnya.
"Apa yang kalian lakukan!!!!!!!!!!!!!" teriakan Araa memekik telinga, suaranya bahkan terdengar sampai ke dalam mansion.
tubuhnya bergetar melihat motor kesayangannya hampir dibawah oleh mobil besar itu. dengan langkahnya, Araa berlari menghampiri Jack.
"Jack, motorku mau diapakan?" tanya Araa meminta jawaban. dia melayangkan tatapan sinis pada beberapa orang yang berdiri tidak jauh darinya.
"di buang" jawab Jack singkat padat dan jelas di telinga Araa.
"kamu sudah gila HAAAA!!" teriak Araa, air matanya kini sudah menetes turun.
"kalian bisa pergi" ucap Jack sembari memberikan sebuah amplop coklat pada salah satu di antara mereka.
"aku bilang stopppp!!!, berani melangkah ku pastikan kalian akan menyesal. tunggu disini sampai aku balik" ancam Araa kemudian membawa langkahnya kasar.
sudah dipastikan ini atas perintah siapa. Aston, itu pasti ulahnya.
Araa menaiki tangga satu persatu. air matanya sedari tadi turun tanpa bisa dicegah, motor yang dia beli dari hasil keringatnya sendiri. dengan mudahnya ingin dibuang oleh pria itu, Araa merasa. saat ini Aston sangat keterlaluan.
Brakk!!!!
Araa membuka pintu kamar amat kuat hingga Aston yang sedang duduk di sofa melonjak kaget.
bersambung..........