Follow ig : @dsifaadian_
Tik tok : @dsifaaadian_02
Kebodohan yang dimiliki Violetta Arora adalah menikahi Kiev Arron. Meski telah menikah selama tiga tahun, Kiev tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai Wanita dimasa lalunya yaitu Alieca.
Berbagai cara dilakukan Violet untuk mendapatkan hati Kiev, meski dia harus menurunkan harga dirinya sebagai tuan putri Arora. Pada akhirnya, Violet sadar dan berdiri kembali tanpa melihat Kiev kemudian memutuskan bercerai. Mengembalikan nama Nona muda Violetta Arora yang sempat buruk dimata masyarakat karena mengejar Kiev Arron dan mencintainya secara sepihak serta berlebihan.
Violet meraih kembali kesuksesannya sebagai Desainner ternama, bukan hanya itu, ia juga akan merebut kembali posisi sebagai tuan putri Arora yang terhormat.
Lantas, kemanakah hati Violet kembali berlabuh setelah patah hati dan membalas orang-orang yang menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 4. Sejak Kapan Perduli?
Hembusan nafas kasar terdengar, Violet memejamkan matanya dan melihat bagaimana dia mencintai Kiev dan membencinya, "Aku ingin mengakhiri hubungan ini! Kita bercerai saja Kiev!"
Tidak ada keraguan ketika Violet mengeluarkan kata-kata. Seakan yakin dengan pilihannya kali ini, Kiev tidak pernah bahagia didalam pernikahan yang mereka jalani.
Bukan hanya Kiev, namun Violet pun sama. Bahagianya hanya bersama Kiev, mampu mengikat pria tersebut dalam pernikahan. Fikir Violet lambat laun Kiev akan jatuh cinta padanya, tapi ternyata kebalikannya meski telah menikah tiga tahun. Kiev masih selalu mengabaikannya dan membencinya.
"Apa kamu bilang?" Kiev mengernyit heran, kaget tentu saja. Violet tergila-gila padanya sampai mengorbankan apapun untuk mendapatkannya. "Apa kamu yakin mau bercerai?"
Violet menarik nafasnya perlahan, lalu mengangguk mantap. "Lebih baik kita bercerai saja. Aku nggak akan menggangu hidupmu lagi. Kamu bisa menikahi Alieca."
Memang itu yang diharapkan oleh Kiev mendengar permintaan cerai sendiri dari Violet. Tapi kenapa hatinya berkata lain, dia tidak menyukai kata cerai dari Violet, bahkan benci mendengarnya.
"Sebelum memutuskan bercerai tanpa ada persiapan apapun, sebaiknya dibuang jauh-jauh dulu. Keluarga baru Arora nggak ada yang menyukaimu, bagaimana kamu kembali? kamu juga nggak memiliki skil dan kemampuan apapun dalam bekerja. Atau kamu sudah siap menjadi gelandangan?" Ejek Kiev menyepelekan kemampuan Violet.
Meski kuliahnya tidak lulus, tapi Violet memiliki skill merancang baju dengan hebat. Karena diam-diam, dia telah bekerja sama dengan seorang desainer terkenal difinshdom.
Dan, sejak kapan Kiev perduli pada masa depannya? Kiev tidak pernah menghiraukannya, dan hanya perduli kepada Alieca.
"Tuan Kiev, sejak kapan kamu perduli pada hidupku?" Violet memincingkan matanya.
Kiev seharusnya tidak perlu perduli, bagaimana Violet menjalani hidupnya setelah bercerai. Tapi hati kecilnya tiba-tiba saja mendorong dan mencegah Violet untuk tidak bercerai darinya.
Dia tidak mau kalau sampai Violet salah paham menganggapnya perduli. "Aku sama sekali tidak perduli padamu. Hanya saja, Nenek pasti melarang kita bercerai!" Kiev berkilah.
"Aku akan bicara sendiri pada Nenek. Nggak perlu mengkhawatirkan kalau nenek akan menyalahkanmu!"
Kiev kesal. Dia tidak memiliki banyak alasan untuk menahan Violet. Hubungan pernikahan mereka tidak sedekat pada umumnya, mereka terlalu jauh.
"Bagus kalau begitu! Kalau kau ingin bercerai, lakukan saja. Asistenku akan mengurus semuanya!" Sahut Kiev dengan ketus. Dia sangat kesal karena Violet bersikukuh ingin bercerai.
Raut wajah Kiev yang tidak pernah bersahabat memang sudah terbiasa bagi Violet. Tapi kali ini terasa berbeda, Kiev seperti menahannya. Andaikan Kiev mau mengakuinya, Violet pasti...
"Oke. Kalau nggak ada yang dibicarakan lagi, tolong segera keluar. Aku mau istirahat!"
Kiev mendelikkan matanya, "Kau berani mengusirku?"
"Sama sekali nggak! Tuan Kiev, aku ini lagi sakit dan hampir sekarat. Tidak bisakah kamu bersikap ramah saja? Maaf, aku telah lancang! Kumohon segera tinggalkan aku!" Violet mengatupkan tangannya, wajahnya yang melas membuat Kiev semakin kesal.
Pria itu langsung membalikkan badan dan pergi dari ruangan.
...
"Jangan menyentuhku dengan tangan kotormu!" Bentak Rachel mengibaskan tangannya Alieca.
Gadis yang lebih tinggi dari Rachel itu menarik tangannya, dia tidak mengetahui kesalahannya sampai Rachel terlihat sangat tidak menyukainya. "Nona Victoria, sepertinya aku nggak pernah membuat kesalahan padamu, tapi mengapa kamu terlihat nggak menyukaiku?" Tanya Alieca bingung.
Rachel tertawa lalu melipat tangannya didada. "Nona Alieca, kamu memang nggak bersalah padaku! Tapi kamu sudah menyakiti temanku, itu sama saja kamu telah menyinggungku!" Sahut Rachel.
"Menyakiti temanmu?" Alieca semakin bingung. "Nona Victoria, sepertinya kamu salah. Kalau yang kamu maksud Violet, aku sama sekali nggak pernah menyakitinya!" Tegas Alieca.
Rachel menaikkan sebelah alisnya, "Tapi kamu menjalin hubungan dengan suaminya. Itu apa namanya? Nona Alieca, kamu memang sangat cantik, seharusnya mencari pria single."
Alieca mengernyitkan keningnya, dia masih bersikap tenang dan tidak terpancing emosi. Siapa yang lebih dulu kenal Kiev?
"Aku nggak menyakiti Violet. Sebelum Violet menikahi Kiev, kami lebih dulu menjalin hubungan. Justru temanmu yang telah merebut Kiev dariku, Nona Rachel!" Sahut Alieca dengan tegas.
Rachel kehabisan kata-kata dan tidak bisa bicara mendengar ucapan Alieca yang memang benar adanya, yang mengambil Kiev itu Violet, sedangkan Alieca korban. Tapi Kiev yang terlalu kejam terus menyakiti Violet, akhirnya kedua gadis itu yang menjadi korbannya.
.....
Pagi kembali menyapa, Violet memaksa untuk pulang meski dokter belum mengizinkan. Luka yang dialami dibagian kepala akibat kecelakaan belum sepenuhnya sembuh, dan dokter seharusnya masih memantau perkembangannya serta melakukan CT Scan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, ditakutkan terjadi gangguan sistem saraf pada kepala Violet.
Violet masih pulang kekediaman Arron menggunakan taxi. Dia sengaja tidak menghubungi Pak Len, sampai diruang tamu mewah itu, Asisten pribadinya Kiev memanggilnya dari belakang.
"Permisi nona, selamat pagi." Leonardo menundukkan kepalanya sebentar sebagai rasa hormat.
"Pagi. Ada apa?"
"Nona, kamu pulang dari rumah sakit lebih awal? Saya datang kesana dan tidak menemukan anda!"
"Aku merasa jenuh!"
Leon mengangguk paham. Dia ingin membahas sesuatu yang penting dan tidak melupakan tujuan utamanya menemui Violet, "Nona muda, Apa kamu yakin mau bercerai?"