Azura adalah gadis cantik tapi menyebalkan dan sedikit bar-bar. Dia mendapatkan misi untuk menaklukkan seorang dokter tampan namun galak. Demi tujuannya tercapai, Azura bahkan sampai melakukan hal gila-gilaan sampai akhirnya mereka terpaksa terikat dalam satu hubungan pernikahan. Hingga akhirnya Alfi terpaksa menjalani pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan. Akankah benih-benih cinta itu tumbuh seiring kebersamaan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska Sutrisno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3
Hiruk pikuk memang sudah biasa terjadi di rumah sakit. Namun hiruk pikuk hari ini lebih gencar dari biasanya sebab subuh tadi telah terjadi kecelakaan beruntun di sebuah jalan tol yang menyebabkan banyak korban jiwa. Akhirnya Radika pun yang seharusnya libur hari itu, terpaksa diminta datang ke rumah sakit untuk membantu para dokter lainnya menangani para pasien yang jumlahnya tidak sedikit. Biarpun ia seorang obgyn tetapi ia kerap di perbantukan untuk kasus dadakan seperti ini. Hari yang seharusnya Radika manfaatkan untuk bersantai ria sambil bermanja-manja dengan sang istri pun harus tersita dan tergantikan dengan melakukan banyak pemeriksaan dan pengobatan pasien korban kecelakaan.
Begitulah tugas seorang dokter, tak peduli apapun ia harus mengutamakan tugasnya bilamana tenaga nya di butuhkan. Jadi jangan heran terkadang seorang dokter sampai abai dengan kesehatan diri sendiri akibat terlalu fokus pada tugas dan tanggung jawabnya. Alhasil tanpa mereka sadari tubuh mereka telah di gerogoti berbagai macam penyakit, orang awam kadang hanya bisa mencibir dokter kok sakit padahal dokter juga manusia. Mereka tidak kebal terhadap penyakit jadi bila otak dan tenaga mereka telah terlalu di forsir akibat nya penyakit dengan mudah berkembang.
Belum lagi mereka kerap abai dengan lelah di tubuh mereka sendiri, jadwal tidur berkurang makan tak tepat waktu semua mereka lakukan demi menepati sumpah mereka yang salah satu nya membaktikan diri mereka guna perikemanusiaan.
Radika baru saja menyelesaikan tugasnya membantu rekannya mengoperasi korban tabrakan. Lalu ia segera melepas handscoon dan membuang nya di tempat sampah, sebelum keluar ruang UGD ia menyempatkan diri mencuci tangan nya baru lah ia keluar dan menjelaskan sedikit mengenai kondisi pasien pada pihak keluarga yang telah menunggu di depan ruangan.
Setelah itu ia pun bergegas menuju ruangannya, tetapi baru beberapa langkah ia menjejakkan kakinya di koridor ia berpapasan dengan seorang dokter yang sebenarnya sangat tampan bahkan paling tampan di rumah sakit itu mengalahkan dirinya, tapi sayang sifat galaknya membuat semua orang takut menyapanya kecuali dirinya yang memang sudah mengenalnya sejak zaman putih biru.
"Hai, bro! What's up man?" tanya Radika seraya menepuk pelan pundak sang dokter.
"Biasa, lagi-lagi dokter Bekti membuat emosi ku rasa nya naik hingga ke ubun-ubun" tukasnya penuh kegeraman.
"Lagi?" tanya Radika memastikan.
Dokter spesialis bedah bernama Alfi itupun mengangguk.
Radika hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan dokter satu itu, dia selalu bersikap perfeksionis tapi saat pasiennya kritis ia malah lempar tangan dan selalu berakhir di tangan Alfi. Alfi kadang dijuluki tangan malaikat sebab semua operasi yang ia lakukan selalu berakhir sukses padahal ia hanya melakukan sesuai prosedur dan yang paling utama ketelitian juga kehati-hatian, dan tak kalah penting sebelum memulai segala hal harus mengucapkan bismillah.
Setelah sedikit berbincang, Radika pun masuk ke ruangannya begitu pula dokter Alfi. Belum sempurna pintu tertutup tiba-tiba ada seorang gadis masuk begitu saja ke ruangan dokter Alfi dan menutup pintunya dengan nafas tersengal, Dokter Alfi menyipitkan matanya saat melihat gadis yang tak ia kenali itu masuk ke ruangannya seenak nya.
"Siapa kamu dan mau apa kamu di ruangan ku?" bentak dokter Alfi pada seorang gadis tak di kenalnya yang tengah bersembunyi di ruangan nya dengan sorot mata tajam dan kedua tangan bersedekap di depan dada.
"Astaga dok galak amat, amat aja nggak segalak dokter deh" ujar gadis itu cengengesan lalu matanya beralih ke pintu dan mengintip ke arah luar melalui kaca.
"Kalau kamu tidak ada urusan, cepat keluar!" usirnya sambil berusaha ingin membuka pintu tapi gadis itu justru menghalangi nya dengan menempelkan tubuhnya di depan pintu.
...❤️❤️❤️❤️...
...Happy Reading...
ceritanya bagus, menarik....dan menginspirasi banget...top deh 👍
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
semoga sukses dan sehat selalu ya