Demand adalah seorang petarung maniak dan menakutkan di sekolah Giulietta. Pertarungan selalu ada di depan mata, tanpa pandang bulu, hanya ada perkelahian baginya. Sebuah geng ataupun seorang individu, yang kuat ataupun yang lemah, yang memiliki kuasa atau tidak, semuanya akan dimusnahkan.
Rekannya Miller sedang diculik oleh sekelompok geng misterius, tanpa ragu Demand datang seorang diri ke markas geng tersebut. Dalam beberapa saat geng itu dibuatnya tak berkutik dan hancur dikalahkan olehnya.
Namun ternyata seorang wanita cantik terlibat dalam masalah itu dan juga sedang disandera, ia bernama Lasiana. Seorang wanita cantik dengan karakter pemalu dan baik hati itu membuat Demand mengalami cinta pandangan pertamanya. Tapi... siapa sangka hal itu akan membawanya kepada kematian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi
Pagi hari, adalah waktu yang tepat untuk berjalan-jalan sekaligus menghirup udara segar di tempat yang asri dengan banyak pepohonan. Dunia menjadi lebih indah setelah aku melalui kehidupan bersamamu ... Lasiana. Aku tidak akan pernah melupakan semua hal tentangmu dan akan selalu aku ingat.
"Lasiana, hari ini kita mau kemana?" Ucapku kepadanya setelah selesai makan bersama di rumah peninggalan kakekku.
Lasiana berpikir sejenak, "Hmm, seperti biasanya saja" ucapnya dengan tersenyum lebar kepadaku.
Senyumannya ... Benar-benar membuat hatiku merasa tenang dan nyaman. Setelah itu kami pergi ke taman yang berada di dekat rumahku, taman yang biasa saja tapi sangat sejuk dan asri karena banyak pepohonan yang rimbun di sekitarnya. Kami berdua pergi dan duduk di bangku taman itu.
"Lasiana"
"Ya, ada apa Demand?"
"Sebentar lagi ... aku akan pergi ke Norway, aku akan melanjutkan pendidikanku di sana" ucapku kepada Lasiana sambil tersenyum tipis kepadanya.
Seketika wajah Lasiana terkejut dan dia terdiam untuk beberapa saat setelah aku berkata seperti itu padanya. Itu artinya aku akan pergi dan tidak bertemu dengannya untuk waktu yang cukup lama. Kami akan berpisah selama beberapa tahun, tapi tenang saja soal waktu Lasiana, aku akan belajar dengan giat sehingga aku bisa lebih cepat lulus dan kembali bertemu denganmu.
Aku mendapatkan rekomendasi dari sekolah untuk kuliah di luar negeri karena aku adalah salah satu dari sedikit orang yang pintar di sekolahku. Aku memang anak yang nakal, tapi aku juga haus akan ilmu pengetahuan. Aku selalu mendapatkan ranking 1 di sekolah manapun yang pernah ku tempati.
"Tidak heran karena kau adalah murid yang berprestasi di sekolah, Demand. Aku turut senang karena kau akan melanjutkan pendidikanmu di sana" ucap Lasiana yang tersenyum dengan wajah polosnya.
Saat itu ... Yang kulihat bukanlah senyuman yang ada di wajah Lasiana. Akan tetapi aku melihat dia sedang menahan untuk tidak bersedih dihadapanku karena aku akan meninggalkannya dalam beberapa hari lagi.
Lalu di hari kepergianku, Lasiana turut pergi menemaniku ke bandara. Padahal aku sudah menyuruhnya untuk tidak ikut dan tetap di rumah saja. Tapi dia bersikeras kepadaku dan bilang pada untuk ikut karena hari ini adalah dimana hari terakhir kami bertemu sebelum akhirnya aku pergi.
Jadi apa boleh buat, akhirnya aku memperbolehkannya untuk ikut denganku di bandara. Saat itu dia memakai pakaian terbaiknya dan berdandan dengan sangat cantik dan indah. Menggunakan gaun berwarna pink cerah dan menawan.
"Demand! ... Aku mencintaimu! Setelah kau pulang nanti ayo kita pergi makan malam di restoran mewah!" Teriaknya kepadaku dari kejauhan saat aku sedang berjalan masuk ke dalam bandara.
Aku membalasnya dengan senyum lebar dan berkata, "baiklah!". Itu adalah terakhir kita bertemu dan terakhir kita berbicara satu sama lain. Karena Lasiana tidak memiliki ponsel saat itu, jadi aku tidak tahu bagaimana cara agar aku bisa berbicara dengannya meski kami berpisah jauh seperti saat ini. Lalu aku juga baru pertama kali memegang ponsel sebelumnya, karena ini adalah ponsel pemberian guruku.
Hingga akhirnya selama kurang dari 3 tahun aku berhasil lulus dan menjadi mahasiswa tercepat yang lulus saat itu. Aku sudah tidak sabar untuk pulang dan bertemu dengan Lasiana yang berada di Indonesia. Tapi dalam beberapa bulan masih banyak hal yang harus ku urus sebelum akhirnya aku bisa pulang.
Hingga akhirnya aku pulang dan seperti yang ku ceritakan sebelumnya, aku akan segera bertemu dengan Lasiana di malam hari di sebuah restoran. Soal bagaimana aku bisa menghubunginya saat itu, karena pastinya Lasiana juga akan memiliki ponsel dan akan mencari kontakku.
Kami bertemu dan banyak bicara di malam itu, seolah-olah kami tidak pernah berpisah. Setelah malam itu aku akan memberitahukan kepadanya kalau kita akan tinggal di Norway dan hidup di sana bersama dan sekaligus melupakan masa lalu.
Tapi ...
Pasti tidak akan semudah itu bukan?
Pada akhirnya aku harus berjalan jalur takdir yang telah ku buat sebelumnya. Sruk! Tubuhku di tusuk oleh seseorang.
"Waaaaaaaaaaaaaaa!"
"Nak! Kamu kenapa?! Ada apa denganmu!" Ucap kakek yang ada di sampingku begitu aku membuka mataku.
Wajah kakek terlihat khawatir dan rasanya tidak enak untuk dilihat. Karena aku telah membuat kakek khawatir padaku meski aku sudah mencoba untuk menjadi cucu yang baik untuknya, aku masih saja membuatnya khawatir.
"Badanmu panas, kamu tidur saja, kakek akan mengurusimu" ucap kakek yang terburu-buru pergi untuk mengambil kompres air hangat untukku yaitu sedang demam.
Jadi ... Semua yang kulihat barusan ... Hanyalah sebuah mimpi dan kenanganku di masa lalu. Kenangan indah yang berakhir buruk, Lasiana ... Aku akan bertemu kembali denganmu nanti. Meski kau tidak mengingat siapa aku, aku akan membuatmu jatuh cinta lagi kepadaku.
Kalau tidak salah saat aku naik kelas 3 nanti, aku mendapatkan kabar dari orang lain kalau Miller akan di sekap di suatu gudang yang terbengkalai yang letaknya cukup jauh dari sini. Lalu di saat itulah aku bertemu dengan Lasiana yang ternyata dia juga sedang dijadikan Sandra untuk musuh lainnya selain aku.
Itulah pertemuan pertamaku dengan Lasiana. Tapi bagaimana caranya agar aku bisa bertemu dengan Lasiana jika Miller membawa ingatannya di masa lalu. Dengan ingatannya yang saat ini, pasti Miller tidak akan membuat kesalahan yang pada akhirnya ia akan di sekap kembali seperti sebelumnya bukan?.
Ia pasti akan memilih jalan yang lebih baik untuk di laluinya dari pada sebelumnya agar terhindar dari segala masalah. Tapi kalau untuk kasus Lasiana, mungkin ia tetap akan berada di gudang terbengkalai itu meskipun Miller tidak ada di sana.
Mungkin saja begitu, tapi bagaimana jika Lasiana tidak ada di sana, dan alur kehidupannya menjadi berubah hanya karena keberadaanku dan Miller yang membuat jalur takdir berjalan dengan berbeda dari yang seharusnya.
Ini benar-benar hal yang membingungkan, di tambah lagi aku sedang demam sekarang. Sepertinya aku harus membicarakannya dengan Miller nanti, tapi untuk saat ini lebih baik aku fokus untuk memulihkan diriku terlebih dahulu dengan beristirahat.
Tapi jika memang jalur takdir berubah dan Miller tidak di sekap di gudang terbengkalai itu dan Lasiana juga. Dimana Lasiana saat itu? Bagaimana caraku menemukannya?. Aku tidak pernah menanyakan asal usul, keluarga, ataupun hal pribadi tentangnya, maupun bagaimana dia bisa di sekap di gudang terbengkalai saat itu.
Dengan informasi yang sangat minim dan terbatas seperti ini, sepertinya akan sulit untukku bertemu dengannya. Tidak, aku tidak boleh ragu, aku pasti akan bertemu dengannya suatu saat nanti, aku yakin hari itu akan tiba, hari dimana aku akan bertemu kembali dengan Lasiana. Aku harus yakin dengan hal itu, karena orang bilang jika kau berpikir positif pada suatu hal, hal itu akan berdampak positif juga pada dirimu.
Baiklah, untuk saat ini lebih baik aku beristirahat terlebih dahulu, sisanya akan ku pikirkan nanti.