NovelToon NovelToon
Josceline And Hot Mafia

Josceline And Hot Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:13.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: emmarisma

Niatnya kabur dari rumah dan memilih berpetualang sendiri, membuat Josceline harus berurusan dengan pria menyebalkan bernama Damian.

Celine sama sekali tak tahu jika dia telah berurusan dengan seorang Mafia kejam. Bagaimana kisah mereka nantinya? Simak kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Jalan-jalan

Setelah cukup lama mengurung diri di kamar, Celine akhirnya merasa tak tahan. Paman Stuart sudah mengiriminya mobil yang dia inginkan. Jadi dia akan berkeliling dan melanjutkan niatnya liburan.

Namun, Celine sama sekali tak tahu jika Damian sudah menyebar beberapa anak buahnya untuk mengawasi apartemen Celine.

Celine memakai celana jeans hitam dan sweater berwarna putih. Dia juga memakai syal berwarna hitam. Celine menggerai rambutnya.

Seperti biasa Celine selalu memakai tas kecil yang melingkar di dadanya. Tas itu berisi uang tunai dan kartu penting. Celine selalu menyembunyikan tas itu. Karena menurut Celine itu sangat perlu. Mengingat jika sewaktu-waktu dirinya bisa menjadi korban penjambretan.

Celine turun ke basemen mengambil mobilnya. Dia tak tahu jika sejak dirinya berdiri di samping mobil, sudah ada dua orang yang mengawasinya.

Dua orang itu mengawasi Celine dari jarak aman. Mereka sudah terbiasa menjadi mata-mata.

Celine menjalankan mobilnya. Seharusnya dia pergi saat musim panas bukan musim dingin, tapi dia harap dia tetap bisa mendapatkan best moment dalam liburannya.

Celine tiba di Disney Land. Matanya berbinar, ada sisi kekanak-kanakan dalam diri Celine yang sekarang tampak mendominasi.

Setelah membayar tiket masuk, Celine mulai menjelajahi seluruh tempat di Disney Land. Celine sesekali mengambil foto dirinya dengan kamera ponsel. Anak buah Damian pun mengikuti Celine dari jarak yang cukup jauh. Namun, masih bisa tetap mengawasi gadis itu. Salah satu dari mereka mengambil foto Celine dan mengirimkannya pada Damian.

Damian sedang duduk di sebuah mini bar di dalam kapal pesiar. Dia menatap foto Celine yang dikirim oleh anak buahnya dan hampir saja dia menyemburkan minumannya.

Damian menatap foto itu dengan seksama, sungguh pemandangan yang sangat jauh berbeda. Kemarin dan sekarang. Ekspresi Celine sungguh membuat seorang Damian semakin penasaran.

"Mulai sekarang kau akan menjadi buronanku, Josceline Alexander," gumam Damian.

Seulas senyum tipis kembali terukir di bibirnya dan hal itu membuat Chester dan Mateo merinding.

Kedua orang kepercayaan Damian itu saling melempar tatapan. Mereka tahu, arti senyuman itu. Berarti Damian sangat menginginkan gadis itu. Entah apa yang akan Damian lakukan, tapi yang pasti itu bukan sesuatu yang baik.

Celine tampak puas berjalan-jalan. Tanpa terasa waktu sudah beranjak sore. Celine memutuskan untuk kembali ke apartemennya.

Dalam perjalanan, cuaca tiba-tiba berubah dengan cepat. Hujan tiba-tiba turun. Semula hujan tak terlalu lebat. Namun, lama kelamaan hujan semakin lebat.

Celine menepikan mobilnya, Dia tak dapat melihat apapun di depan. Dia khawatir jika  tetap nekat mengemudi, dirinya malah justru tak selamat. Jarak dari Disneyland hingga apartemennya cukup jauh.  Celine tak mungkin melanjutkan perjalanannya apalagi tadi di berita mengatakan jika di sana akan terjadi hujan badai.

"Sungguh sangat menyebalkan. Kenapa hujannya harus sekarang," ujar Celine menggerutu.

Celine melirik kiri kanannya, siapa tahu ada restoran siap saji atau hotel. Jujur saja, saat ini dirinya lapar dan mengantuk.

Anak buah Damian lagi-lagi mengirim foto pada Damian, tapi kali ini alis Damian tampak bertaut. Pria itu segera menekan tombol panggil.

"Halo."

"Ya, Tuan?"

"Apa dia terjebak di dalam mobil?"

"Iya, Tuan. Jarak pandang kami terbatas karena hujannya sangat lebat."

"Jika begitu tangkap dia dan bawa dia ke hadapanku."

"Baik, Tuan."

Dua anak buah Damian saling melempar tatapan mereka akhirnya kembali menjalankan mobilnya dan memepet mobil Celine.

Celine menatap mobil itu dengan tajam. "Oh, apa lagi sekarang?" gerutu gadis itu.

Dua orang pria mengetuk kaca mobil Celine. Celine membuka sedikit kaca jendelanya.

"Ada apa, Pak?"

"Bisa kami minta tolong?"

"Apa?" Celine menatap kedua orang itu curiga. Jika hanya meminta tolong kenapa mereka harus turun bersama?

"Keluarlah dulu nona."

"Aku tidak mau basah, cepat katakan apa yang kalian perlukan," ujar Celine tak sabar. Dia merasakan gelagat aneh dua orang itu.

"Cepat turun atau kita gunakan kekerasan untuk membuatmu turun," kata salah seorang pria lainnya. Celine menghela napas kasar.

Dia mulai menyalakan mobilnya, tanpa mempedulikan kedua orang itu. Dua orang suruhan Damian itu saling melempar tatapan.

"Sebaiknya kalian minggir atau aku akan menabrak kalian.

Celine memundurkan mobilnya hingga membuat dua orang pria itu terkejut.

"Hei nona, kau sangat tidak sopan."

"Pergilah sebelum aku menendang kalian berdua."

"Bagaimana jika kami memaksa." Dua orang anak buah Damian tak peduli jika mereka basah kuyup. Yang mereka ingin segera menangkap gadis itu dan membawanya pada bosnya.

Pria yang tadi mengetuk kaca jendela memasukkan tangannya ke mobil Celine. Dia memaksa ingin membuka pintu mobil Celine.

Gadis itu buru-buru menaikkan kaca jendelanya. Tangan pria tadi masih terus berusaha. Namun, sayangnya semakin lama tangannya semakin terhimpit kaca jendela hingga akhirnya dia memilih menarik tangannya.

"Benar-benar bodoh." Celine langsung bermanuver menggertak dua orang itu dengan menginjak pedal gas hingga kedua pria itu melompat menjauhi mobil Celine.

Celine tersenyum sinis. Dia lantas segera pergi meski hujan masih sangat lebat. Entah mengapa di saat begini dia jadi teringat dengan Damian.

Apa jangan-jangan dua orang tadi adalah orang-orang suruhan Damian? Bisa saja kan?

Celine jadi merinding, sepertinya dia benar-benar salah menyinggung orang. Celine terus melajukan mobilnya menerobos derasnya hujan. Celine mengedarkan pandangannya dan melihat hotel. Dia segera berbelok sebelum orang-orang tadi mengikutinya.

Celine mengambil ponselnya terlebih dahulu, dia ingin menghubungi ayahnya dan mengatakan apa yang terjadi dengannya barusan. Namun, baru dering pertama, Celine tiba-tiba menekan ikon merah.

Tidak-tidak. Dia tak mau mengadu. Jangan sampai ijin liburan yang susah payah dia dapatkan harus sia-sia karena masalah ini.

Celine segera turun dari mobil dan menuju ke resepsionis. Dia lapar dan ingin makan.

"Bisakah kau memberitahuku dimana letak restoran?" tanya Celine.

"Restoran kami berada di lantai atas Nona. Anda bisa kesana."

"Terima kasih." Celine pun bergegas menuju lift agar bisa segera ke restoran. Perutnya benar-benar sudah lapar karena tadi dia hanya mengganjal perutnya dengan sepotong roti.

Celine melupakan kejadian tadi. Dia memang bukan tipe orang yang berlarut-larut. Saat lift terbuka, Alis Celine sedikit terangkat karena dia melihat seorang wanita berdiri memeluk mesra seorang pria. Namun, pria itu bukan pria yang sama seperti yang dia temui kemarin. Celine tersenyum samar.

"Kasihan sekali dia, ternyata wanita nya mendua."

Celine masuk ke dalam lift mengabaikan dua orang itu.

"Honey, kapan aku harus putus dari Damian? Aku sudah muak menempel padanya, dia sama sekali tidak mau menganggapku."

"Sabarlah, Zenya. Kau bahkan belum menguras seluruh hartanya," jawab pria itu lirih sembari melirik ke arah Celine.

Celine memasang wajah datarnya. Dia jadi merasa jika Damian adalah pria yang sangat menyedihkan. Ternyata seperti sebuah kebetulan, tujuan pasangan selingkuh itu rupanya sama dengan dirinya yaitu restoran. Celine memilih duduk di dekat jendela. Sedangkan Zenya dan prianya duduk tak jauh darinya.

Kadang tanpa Celine inginkan, matanya sesekali melirik pasangan menjijikkan itu. Celine lalu memanggil pelayan dan memesan makanan.

"Apa kau sendiri saja, Nona?" tiba-tiba suara seorang pria mengagetkan Celine. Celine memicingkan matanya, dia tak mengenal pria itu, tapi kenapa pria itu mendekatinya?

"Siapa kau?" tanya Celine, menatap tajam pria itu.

"Perkenalkan aku Marrick. Aku melihatmu sendirian saja. Apa aku boleh bergabung?"

"Maaf, sayangnya tidak. Aku sedang ingin sendiri dan sedang tak ingin di ganggu," jawab Celine ketus.

Pria itu tersenyum tipis mendapat penolakan dari gadis itu. "Baiklah, maafkan aku telah mengganggumu."

"Ya, pergilah dari hadapanku."

Gadis yang sangat menarik. Aku pasti akan mendapatkanmu, gadis cantik. Gumam pria itu dalam hati.

1
Runik Runma
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Runik Runma
mantap
Su pendi
Biasa
Ryan Jacob
semangat Thor
test terts
Luar biasa
🍁Angela❣️
hhhhhh emang beneran kok lagi kasmaran 😉😉😉
🍁Angela❣️
ughhhj dewasa' sebelum waktunya ini mahh ... aku aja kalah di umur segitu aku tau nya main 🤣🤣🤣
🍁Angela❣️
nah nah .. gak tau deh apa yang akan terjadi kedepannya
Olie Anggoronggang
Luar biasa
🍁Angela❣️
asekkk jodoh tuh artinya
Infinix Smart 5
Buruk
🍁Angela❣️
anak genius 😘😘😘😘
🍁Angela❣️
jodoh nya meyva tuh 😆😆😆
🍁Angela❣️
mavra 🥰🥰🥰🥰🥰😚😚😚😚😚
🍁Angela❣️
yang penting sehat
🍁Angela❣️
anak mu super dupeper jenius
🍁Angela❣️
Mateo 😘😘😘 semangat
aryuu
rammmeeeeeeeeeee bingits.... /Drool/
Anonymous
keren
Erna Wati
yaah Damian d kasih tau,abng dan mommnya enggak,aiss uncle Ben gk adil,he he
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!