"Aku akan mengingat wajah kalian semua, Dan tunggu pembalasanku!" Ucap Chen Long sebelum kematiannya..
Jiwanya melesat dan bermigrasi ke tubuh bayi yang baru meninggal dan dia susupi, Hingga bayi dan jiwanya dapat hidup kembali
Ambisinya terpantik untuk menjadi Dewa Pedang yang tak terkalahkan bersama dengan ingatan masa lalu tentang Kitab Pedang Dewa dengan mengukir namanya dalam legenda yang tak terlupakan, Long Chu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lawan kuat
"Kau serius? bahkan kau yang di tingkat pendekar prajurit kesulitan. tapi dia yang masih berada di tingkat pendekar emas" Cai Muning menggelengkan kepalanya "Yah, meskipun sulit untuk mempercayainya. Namun aku memilih percaya, karena hatiku meyakininya!" Tambah Cai Muning. Diperjalanan mereka bertiga hanya membahas kepahlawanan pemuda itu saja. Dan kejelekan yang dilakukan oleh anggota Klan Gong itu.
Long Chu yang memimpin jalan segera berhenti karena melihat ada begitu banyak tumbuhan obat dan tanaman yang berkhasiat. Namun kesadarannya merasakan ada pergerakan lain yang sedang mengintai mereka.
Long Chu berpaling dan mengangkat ujung jarinya dan meletakkannya ke bibir lalu memejamkan mata. Tiga orang yang melihat hal itu hendak bertanya namun mengurungkan niatnya ketika mereka melihat ada bayangan yang melintas di belakang Long Chu.
"Dibelakangmu" teriak Cai Muning dengan lantang. Walaupun Cai Muning tidak berteriak. Long Chu sudah menyadari ada sesuatu di belakangnya.
'Jika aku menghindar, tiga orang akan terkena. Kemungkinan terbaiknya aku harus menahannya'
Long Chu mengayunkan tangan kanannya dan muncul sebuah pisau kecil warisan Nenek Zhou yang sudah menemaninya hampir tujuh tahun lamanya.
Sreeeng! Perpaduan dua senjata menimbulkan suara yang cukup nyaring terdengar di telinga.
Long Chu termundur akibat dorongan sejumlah kekuatan. Debu terangkat setengah lutut dan ada siring kecil yang tercipta dari bekas injakan kakinya.
"Hahaha memang seperti yang dirumorkan, hanya pendekar emas bintang tiga dapat menahan seranganku pendekar prajurit bintang satu. Ada yang bilang kepadaku, tidak ada yang bisa menahan satu seranganku walau di tingkat yang sama. Namun hari ini semua itu terbantahkan oleh dirimu bocah, kau harusnya bagga bisa mati ditanganku!" Selesai berkata dia langsung menyerang lagi.
Cai Liu dan juga Cai Yu langsung melompat dan berdiri di sisi yang sama dengan Long Chu. Long Chu menoleh kiri dan kanannya dimana sekarang terlihat pengawal Cai Muning berada. "Siapa yang akan menjaga tuan putri kalian? Dia datang untukku, biarkan aku yang menghadapinya. kalian cukup lindungi Cai Muning! Takutnya masih ada yang lain mengintai" kata Long Chu. "Bisakah aku meminjam sebilah pedang?" Tanya Long Chu lagi.
Cai Yu langsung memberikan pedang miliknya dan melompat mundur. Sedang Cai Liu tetap bertahan dan berkata "aku tau kau ingin melindungi kami, tapi dengan tingkatan dirimu sekarang, kau hanya akan mati sendirian dan aku tidak bisa membiarkan lelaki tampan mati didepanku" kata Cai Liu seraya mengedipkan matanya. "Aku akan membantumu. Meskipun tidak banyak" sambungannya lagi dan berdiri didepan Long Chu
"Heh, menjadikan wanita sebagai perisai, bukankah kau begitu tidak memiliki hati dan sangat pengecut" musuh mencoba memprovokasi Long Chu.
Tapi yang diprovokasi tetap diam. 'Aku harus mencoba. Disaat seperti ini yang paling terbaik untuk mengeluarkan potensi Teknik pedang dewa dengan Qi, dan aku belum pernah mencobanya. Ada perbedaan satu ranah dan enam bintang yang menjadi pembeda. Sebelum mengeluarkan serangan terkuat aku harus membantu melemahkannya lebih dulu' Long Chu terus berpikir. Seraya melompat melewati Cai Liu yang menghadang serangan musuh. Long Chu memberikan serangan dari belakang musuh dengan pedangnya.
"Gerakan kedua, seni pedang raja!" Gumamnya.
Teknik pedang itu berada pada kitab yang sama dengan pedang yang diberikan oleh nenek Zhou, dia tidak banyak mengambil teknik disana meskipun masih ada beberapa gerakan lagi, dia hanya mengambil yang dirasanya cukup kuat untuk pegangan ketika dia tidak ingin menggunakan Teknik Pedang Dewa yang cukup banyak mengkonsumsi tenaga dalam.
Long Chu mengerti teknik Pedang Dewa akan efektif dengan Qi daripada tenaga dalam, tapi sekarang kekuatannya belum benar-benar cukup untuk melakukan hal itu, ditambah ada satu ranah yang menjadi pembeda.
Serangan Long Chu mencoba mengiris punggung orang itu. Akan tetapi, orang itu begitu cepat berbalik setelah mendorong Cai Liu sejauh dua langkah.
Dentang! Peraduan kembali terdengar memekak telinga.
Cai Liu juga mengeluarkan teknik yang selama pertarungan belum mengeluarkan teknik andalan. Sebelumnya hanya teknik dasar saja. Dia juga berada pada tingkat yang sama dengan lawan. Namun dia dapat mengakui bahwa lawan lebih kuat, seperti dia melawan orang yang berada satu bintang diatasnya. Meskipun ada rasa tidak ingin mengakuinya. Tapi itu kenyataan yang harus diterima.
"Gerakan pertama, seni kelopak bunga jatuh!" Gumamnya. Menarik pedang sedikit kebelakang. Lalu melesat ke depan dengan pedang yang terhunus. Punggung target terlihat dengan jelas. Dia berniat paling tidak dalam memberikan luka dan membiarkan Long Chu yang mengaksesnya.
Orang itu merasakan ada serangan yang datang dari belakang, segera dia menggeser tubuhnya sedikit ke samping. Insting yang baik diperlihatkan olehnya lalu menangkis dua pedang yang datang bersamaan. Sedikit terlihat kewalahan. Dan hal itu dimanfaatkan oleh Long Chu.
Dia memberikan tendangan setelah menyaberkan pedangnya yang ditangkis.
Bugh! Bugh! Dua tendangan mengenai pinggang kiri orang itu membuatnya terpental beberapa langkah.
'Ini saat yang tepat' batinnya
"Gerakan kedua, seni pedang pembunuh naga!" Hawa mencekam keluar dari tubuhnya dan bilah pedangnya menyala dengan aliran Qi yang mengalir, berkobar dengan api yang tidak orang lain pahami.
Dan orang itu pun berkeringat dingin ketika melihat teknik yang dikeluarkan bocah yang diremehkannya. "Sial, dari mana dia mendapat teknik yang bisa menciptakan api?" Gumam orang itu. Kemudian dia menggunakan gerakan tertentu miliknya. "Gerakan ketiga, Pedang kematian!" tidak ada hawa yang mencekam. Karena dia belum mencapai apa yang Long Chu capai dalam pemahaman yang melebih tenaga dalam.
Ketika dua teknik itu beradu. Ledakan besar terjadi mengguncang tanah dan udara, menguapkan air dan mengeringkan beberapa yang berada dekat dengan pertarungan mereka.
Cai Liu yang sedari tadi dekat, memilih mundur sebelum serangan keduanya beradu. Dia yakin dengan kekuatan besar itu. Long Chu dapat mengalahkan lawannya. Dan ini akan menjadi rekor jika terdengar oleh semua orang di sekte. Bahwa Long Chu dapat mengalahkan tingkat Pendekar Prajurit dengan tingkatan yang masih berada pada pendekar emas bintang tiga. Pencapaian yang sangat luar biasa dan hal ini akan sangat sulit dipercaya.
Long Chu terlempar dari tempat pertarungan dan terduduk di tanah dengan satu kaki yang ditekuk dan dengan gagang pedang yang tidak ada lagi bilahnya. Mencoba menarik napas lebih dalam dan menghembuskannya perlahan seraya melihat api yang masih berkobar.
Sama halnya dengan tiga wanita itu yang juga melihat api yang masih berkobar sangat terang dan membakar hutan pada lingkaran garis kekuasaannya.
Setelah api padam, tidak ada lagi mayat dari orang itu. Hanya ada abu yang menghilang perlahan tertiup oleh angin.
Cai Muning langsung menghadiahi Long Chu dengan pelukan. "Kau baik-baik saja kan?"
Long Chu hampir tersedak nafasnya karna melon muda itu menghantam wajahnya dan menekan dengan lembut. Ada rasa panas di hidungnya yang menetes. Biar bagaimanapun, tubuhnya sekarang tubuh seorang pemuda dan menyukai daun muda pula.
"Jika kau terus begini, aku akan mati tak bisa napas" kata Long Chu.
menjelajah negeri luar