NovelToon NovelToon
Dipanggil Perawan Tua

Dipanggil Perawan Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Dinda harus menulikan telinga ketika ia selalu disebut sebagai perawan tua karena di usia yang sudah menginjak 36 tahun tak kunjung menikah bahkan tidak ada tanda-tanda dia punya pacar hingga membuat spekulasi liar bahwa dia adalah seorang penyuka sesama jenis! Dinda geram dengan ocehan orang-orang tak tahu menahu soal hidupnya hingga akhirnya semesta memertemukan dia dengan Alexander Dunn, seorang brondong berusia 25 tahun dari Skotlandia yang kebetulan saat itu menginap di hotel yang sama dengannya. Apa yang akan terjadi pada hidup Dinda selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelukan Hangat

Dinda masih bertahan di tempatnya dan mendengarkan pembicaraan Alex dengan seseorang yang tidak dikenalnya. Dinda tak tahu siapa orang itu namun kalau mendengar percakapan sekilas di antara keduanya sepertinya orang itu adalah anaknya Helen. Alex menoleh mendapati sosok Dinda yang tengah menatapnya dari kejauhan, Alex langsung menghampiri Dinda dan merangkul pinggangnya seolah ingin menunjukan bahwa dia adalah milik Alex. Pria itu kemudian membawa Dinda ke taman belakang rumah, mereka di sana duduk bersisian di sebuah kursi kayu dan tak ada obrolan sama sekali yang terjadi di antara mereka.

"Kamu dengar apa saja?"

Dinda sontak menoleh ke arah Alex, ja tak menyangka kalau Alex akan menanyakan hal itu namun tentu saja Dinda tak bisa berkelit lagi kalau sebenarnya dia mencuri dengar obrolan Alex dengan sosok pria yang sepertinya adalah saudara satu ayah pria ini.

"Nggak banyak kok, kalian sepertinya barusan habis bertengkar."

Alex menggelengkan kepalanya, ia mengatakan bahwa ia sama sekali tidak berniat membuat keributan barusan hanya saja pria itu duluan yang memancing emosinya.

"Namanya Adam, dia anak pertama Helen dan sejak pertama kali aku menginjakan kaki di rumah ini selain Helen dia adalah orang yang sangat membenciku dan memusuhiku bahkan di saat aku sama sekali tidak melakukan apa pun."

Dinda teringat ucapan tuan Dunn semalam yang memintanya untuk menjaga Alex dan membersamai pria ini, Dinda seperti perlahan mengetahui bahwa di masa lalu Alex menyimpan banyak luka batin yang mempengaruhi tumbuh kembangnya hingga saat ini. Entah bagaimana, Dinda kemudian memeluk Alex yang membuat pria itu terkejut karena Dinda memeluknya namun Alex sama sekali tidak melawan dan membalas pelukan itu. Mereka sama sekali tidak saling bicara ketika berpelukan dan setelah perasaannya sudah mulai lega, Alex perlahan melerai pelukan itu.

"Terima kasih atas pelukannya."

"Tidak masalah."

Alex kemudian mengajak Dinda untuk masuk ke dalam rumah dan mereka akan bersiap untuk menuju suatu tempat.

****

Alex menolak ajakan sarapan bersama tuan Dunn padanya karena di meja makan itu ada Helen, Adam beserta istri dari Adam yang membuat Alex bukannya nyaman malah merasa kesal dan mungkin kalau ia dipaksa tetap berada di sana maka ia bisa saja menghancurkan acara sarapan yang harusnya berjalan dengan tenang.

"Kami pergi dulu."

Alex menggandeng tangan Dinda menuju sebuah mobil yang terparkir di garasi rumah ini, mobil yang sudah lama sekali tidak pernah dipakai oleh Alex itu kini sudah dimasuki oleh mereka berdua dan kini Alex berada di balik kemudi dan mengarahkan mobil ini menuju sebuah tempat.

"Kita mau ke mana?"

"Nanti juga kamu akan tahu."

Alex sempat mampir ke toko bunga dan ia kembali dengan sebuket bunga yang Dinda pikir untuknya namun rupanya Dinda terlalu besar kepala karena nyatanya bunga ini bukan untuknya.

"Ini bukan untukmu."

Dinda mendengus kesal dengan ucapan suaminya barusan dan ia memalingkan wajah ke luar jendela menikmati pemandangan wilayah pinggiran kota Edinburgh yang damai dan tenang hingga mobil berhenti di sebuah taman pemakaman.

"Turun."

Hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Alex dan buru-buru Dinda membuka sabuk pengaman dan turun dari mobil itu, ia berlari mengejar Alex yang sudah lebih dulu turun dan sama sekali tidak menungguinya.

****

Alex bersimpuh di depan sebuah pusara yang merupakan tempat di mana jenazah sang mama dikebumikan. Alex nampak tak kuasa menahan air matanya untuk tidak tumpah, Dinda sendiri hanya diam dan memerhatikan Alex saja tanpa mengatakan sepatah kata pun. Ia bisa merasakan bagaimana hancurnya perasaan Alex saat ini karena hal ini juga terjadi kala ia datang ke makam mendiang sang ayah. Dinda selalu tak kuasa membendung air matanya dan menangis walau sang ayah sudah pergi sejak 10 tahun yang lalu.

"Ma, maaf aku baru bisa datang lagi setelah lama tidak ke sini. Aku tidak melupakanmu, sungguh."

Alex menjeda ucapannya barusan, air matanya masih mengalir dan tangannya mengusap lembut nisan bertuliskan nama sang mama di sana.

"Ma, aku datang tak sendiri ke sini, aku membawa istriku namanya Dinda. Dia orang Indonesia seperti Mama."

Alex memberi sinyal pada Dinda untuk menyapa mendiang mamanya dan Dinda yang paham kode itu pun segera beringsut di sebelah Alex seraya memperkenalkan diri sebagai istri Alex. Setelah berdoa dan mengecup batu nisan itu, Alex berpamitan pada sang mama kemudian membawa pergi Dinda dari area taman pemakaman umum kembali menuju mobilnya yang terparkir.

"Bagaimana kalau kita cari sarapan dulu?"

"Boleh, aku juga sudah lapar."

Maka Alex melajukan mobilnya pergi dari area pemakaman umum menuju pusat kota untuk mereka bisa sarapan.

****

Icha tiba-tiba saja muncul di kantor Melvin karena ingin menemui sang mantan kekasih, Icha sama sekali tidak peduli kalau nanti ada yang memerhatikan mereka karena fokusnya saat ini hanyalah dekat kembali dengan Melvin. Melvin sudah menutup semua akses Icha padanya dan oleh sebab itu maka Icha sampai repot-repot datang ke kantor Melvin. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Melvin muncul juga namun pria itu pada awalnya sama sekali tidak menyadari kehadirannya barulah saat Icha muncul dari depannya Melvin bisa melihat wanita itu. Raut wajah Melvin berubah kala melihat kehadiran Icha di sini, Melvin langsung balik badan dan tak ingin bertemu dengan Icha namun wanita itu menarik lengan Melvin.

"Melvin, tunggu dulu. Kenapa kamu malah menghindariku?"

"Karena kita sudah tidak punya hubungan apa pun lagi. Jadi menyingkirlah dan jangan ganggu hidupku lagi."

"Melvin, tolong jangan seperti ini. Kita bisa membicarakan ini dengan baik-baik. Aku kan sudah mengatakan padamu bahwa aku sama sekali nggak mencintai suamiku ide pernikahan ini tercipta oleh ide orang tuaku. Aku dipaksa melakukan ini karena utang orang tuaku pada tua bangka itu. Aku hanya mencintai kamu, aku akan bercerai dengan tua bangka itu dan kita akan menikah setelahnya. Kamu mau kan menerima aku kembali?"

****

Dinda dan Alex tiba di sebuah cafe untuk sarapan pagi, Dinda dan Alex tidak makan-makanan berat untuk pagi ini cukup secangkir teh dan juga roti hangat untuk mengisi perut. Udara sudah mulai dingin karena hampir memasuki musim dingin, suasana kota yang klasik membuat Dinda jadi betah berlama-lama di sini namun tentu saja ia tak bisa melupakan bahwa ia punya pekerjaan di Indonesia yang tak bisa ia tinggalkan dalam waktu lama.

"Kamu sudah selesai? Ayo kita kembali."

Dinda menganggukan kepala dan mereka pun gegas masuk kembali ke dalam mobil, Dinda dan Alex sama-sama tidak saling bicara hingga mobil tiba kembali di mansion mewah keluarga Dunn.

"Kita akan pulang sore ini."

"Sore ini? Bukannya lusa baru kita pulang?"

"Kamu betah tinggal di sini? Ya sudah, kamu sendiri saja yang tinggal di sini. Aku mau pulang."

"Tapi ... rumah kamu di sini kan?"

"Rumah? Tentu saja bukan, ini bukan rumahku tapi rumah papaku dan penjara untukku."

Setelah mengatakan itu Alex gegas turun dari dalam mobil dan melangkah masuk ke dalam mansion.

"Alex! Tunggu!" seru Dinda yang buru-buru turun dari dalam mobil dan berlari mengejar sang suami yang sudah terlebih dahulu masuk.

1
Harni 1977
lajut thor
Serena Muna: terima kasih sudah komen
total 1 replies
Mika Su
aku suka
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!