Dibesarkan dari bayi, oleh seorang pemulung yang menemukannya di tumpukan sampah, dan dia dihina dengan tetangganya karena hidup miskin bersama orang yang menemukannya. dan dia juga di anggap anak haram karena mereka menganggap orang tuanya malu saat melahirkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
...
" Taksi yang aku pesan udah datang, aku duluan ya sof, kita lanjut lagi besok." kiran langsung melenggang pergi karna takut di tanya lagi oleh sofia,
sedangkan sofia menatap kiran semakin penuh curiga, karna sofia mengira kiran hanya memesan ojek online, namun ternyata malah taksi online yang datang, ya walaupun hanya berbeda sedikit uang yang akan dibayarkan, namun bagi sofia lebih baik menghemat. walaupun itu hanya 5ribu rupiah.
" aneh banget kiran, dia sepertinya bukan orang yang kekurangan materi, dari Hp yang dia pakai, dan dia pakai taksi untuk pulang, walaupun pakaian yang dia kenakan biasa saja." sofia menjeda gumamannya menatap jalanan yang ramai lalu lalang kengan kendaraan.
" tapi sepertinya dia memang orang baik, apa dia serius mau berteman denganku." lanjut gumam sofia, tidak lama ojol yang kiran pesan pun sampai.
.
" mamah.!!" kiran sedikit mengeraskan suaranya karna takut jika bu anggun tidak akan mendengarnya, karna mereka sudah sampai didalam mall yang sekarang dangat ramai orang.
" maaf ya sayang kalau kamu nungguin mamah dan sifa terlalu lama, tadi parkiran penuh jadi kita harus cari tempat parkir dulu." ucap bu anggun, sedangkan kiran menjawab dengan anggukan dan mencium takzim tangan bu anggun, sifa tersenyum menyapa sabahatnya.
" nggak apa mah, aku juga baru sampai, ayok kita jalan, aku takut kesorean nanti." hanya dengan anggukan bu anggun dan sifa menggandeng tangan kiran. kiran tersenyum diapit mereka berdua.
mereka memasuki semua toko yang ada di dalam mall satu persatu, karna bu anggun melihat barang yang menarik setiap melewati toko, sedangkan sifa dan kiran hanya menggaruk kepala melihat kelakuan mamah mereka.
" mah akhir pekan aku ingin bertemu bapak di kampung, aku rindu dengan mereka didesa." ucap kiran disaat mereka sedang memeilih dress untuk sifa.
" boleh, nanti kalian kesana bareng juga gak apa apa, nanti mamah temenin, sekalian mamah mau mengucapkan banyak terima kasih sama mereka karna sudah mendidik kamu menjadi anak yang baik dan sopan." jawab bu anggun sambil mengelus pucuk kepala kiran. sedangkan sifa yang sedang memilih dress sangat senang mendengarnya karna dia sudah lama tidak bertemu dengan kedua orang tua kandungnya di desa.
" wah beneran mah.? tapi apa papah tidak apa apa, maksud ku, kan aku masih baru bekerja masak udah gak masuk lagi, kita di sana gak mungkin sehari, pasti sampai 2 hari." sifa menjawab bu anggun dengan semangat, namun saat mengingat jarak yang akan mereka tempuh sifa jadi ragu, karna tidak mungkin dia meninggalkan pekerjaannya.
" papah pasti juga akan ikut bersama kita, udah kamu tenang aja papah pasti pikirin agar perusahaan tidak terbengkalai saat kita tinggalin nanti." bu anggun menenangkan sifa, namun bukan itu yang membuat sifa tidak enak.
" bukan gitu mah maksudku, tapi aku kan masih baru masuk di perusahaan masak aku sudah sering bolos, apa kata karyawan papah nanti." bu anggun mendekat mengelus pucuk kepala sifa, sedangkan kiran hanya diam memperhatikan mereka mengobrol.
" kamu di perusahaan papah, bukan sebagai karyawan, kamu hanya membantu papah di sana, jadi kamu gak harus bekerja keras seperti sebelumnya, papah juga tidak akan setuju jika kamu memaksa untuk bekerja keras di sana." ucap bu anggun, sifa terharu mendengarnya, walaupun sifa anak angkat, tapi mereka sangat perhatian padanya, seakan tidak membedakan dia dengan kiran.
" terima kasih ya mah, aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan kalian yang sangat baik, aku janji akan melakukan yang terbaik untuk membalas budi kalian." sifa memeluk bu anggun. dengan senang hati bu anggun membalas pelukan sifa. kiran yang melihat pun ikut memeluk bu anggun karna dia juga sangat senang bisa memiliki mamah seperti bu anggun.
" sudah ayok kita lanjut belanja lagi, habis ini kita pulang." ucap bu anggun setelah mereka melepaskan pelukan mereka.
" udah mah, ini kan udah beli tas, dress, sepatu, ini bahkan tidak sesuai dengan perjanjian kita sebelum kesini." sifa menolak saat bu anggun mengajaknya kembali berbelanja.
" now. sebagai anak papah dan mamah, kalian harus tampil menarik perhatian semua orang, agar semua orang tidak memandang kalian sebelah mata lagi." bu anggun kembali menggandeng mereka berdua untuk kembali meneruskan belanja mereka, sedangkan kiran dan sifa hanya pasrah menuruti bu anggun.
" sinta bungkus semua." ucap bu anggun setelah mereka didepan kasir untuk membayar, tanpa ragu pegawai yang bernama sinta pun langsung menuruti ucapan bu anggun, karna dia tahu jika bu anggun adalah salah satu pelanggan tetap nya.
" totalnya 560juta nyonya." ucap sinta saat sudah selsai menghitung dan membungkus beberapa dress, sedangkan sifa dan kiran kaget mendengar harga dress yang mereka pilih tadi, sedangkan bu anggun tanpa ragu mengeluarkan black card dan menyerahkannya pada sinta untuk membayar tagihannya.
kiran dan sifa hanya pasrah, tidak mungkin bu anggun mau menuruti perkataan mereka, jika mereka menyuruhnya mengurangi beberapa dress yang sudah di total harganya.
" yuk sayang kita jalan lagi." ucap bu anggun setelah sinta selsai mengurus pembayarannya.
" udah mah, ini udah cukup, mau beli apa lagi, emang.?" jawab kiran yang sudah lelah berjalan kembali.
" kita makan dulu, habis itu kita lanjut belanja lagi." bu anggun yang menyadari kiran kelelahan pun mengajak untuk makan terlebih dulu, dan sekalian beristirahat sebentar karna bu anggun juga haus dan lapar.
" nggak. habis makan kita langsung pulang." jawab kiran memaksa untuk menyudahi acara belanja mereka, karna mereka sudah sangat banyak menghabiskan uang.
" huff.. ya udah kita makan habis itu kita pulang langsung." bu anggun pun akhirnya kalah oleh paksaan kiran, sifa dan kiran menghembuskan nafas lega secara bersamaan. bu anggun mengajak mereka ke restoran yang ada didalam mall.
.
sedangkan di kantor pak perabu sedang menerima panggilan dari pak yoga.
" kamu suruh orang mu lebih memperketat penjagaan, nanti orang ku akan aku suruh menjemput ba*ingan itu di sana." ucap pak perabu setelah menerima kabar baik dari pak yoga.
ya pak yoga sudah menemukan orang yang menggelapkan dana miliaran di perusahaan pak perabu. pak perabu sangat geram setelah mengetahui orang itu,
ternyata orang yang sudah berani menggelapkan uang perusahannya adalah manager keuangan yang baru kemarin dia pindah tugaskan di kantor cabang, dan di gantikan oleh sifa.
" baiklah, aku akan tunggu sampai orangmu datang, tapi aku curiga dia hanya orang b*doh yang disuruh menyelinap di perusahaan mu." jawab pak yoga, pak yoga sendiri curiga karna melihat orang yang anak buahnya bawa, hanya santai tidak takut akan dipenjara saat pak yoga mengancam untuk memenjarakannya.
" nanti biar aku yang selidiki sendiri mengenai hal itu, terima kasih banyak karna kamu sudah bantu aku menemukan tikus di perusahaan ku."
Bersambung...