PERJUANGAN HIDUP SEORANG JANDA
Adalah sebuah kisah seorang wanita muda yang berjuang banting tulang siang malam demi kelangsungan hidup bersama sang anak setelah berpisah dari mantan suaminya.
Di tengah perjuangn hidup yang berat, dia juga sedang berjuang menghadapi ego mantan suaminya yang telah mengabaikan hak-hak sang anak yang telah di kabulkan oleh pengadilan ketika di sidang perceraian mereka. Hingga akhirnya hadirlah seorang lelaki tulus, yang berjuang mendapatkan hatinya.
Novel ini di tulis oleh saya sendiri hanya berdasarkan pandangan saya pribadi, bukan berdasarkan kisah nyata.
Mohon dukungannya ya untuk Author agar bisa terus berkarya.. 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alina S. Luly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU IBUNYA RAYAN
Keesokan harinya, kesehatan Yuki sudah mulai ada kemajuan. Yuki bahkan sudah mulai bisa bermain di ruang kamar rawatnya. Dia terus menanyakan Ayahnya yang belum juga datang membawakan boneka beruang kesukaannya.
"Mama, Ayah mana..? kok belum datang datang..?" Rengek Yuki pada sang Ibu
Ayana menoleh ke arah bu Lela yang juga menoleh ke arahnya
"Mungkin, Ayah bentar lagi kesini sayang.. Yuki mau apa nak..?" Ayana mengelus lengan Yuki menenangkannya
"Mau boneka beluang ma.. Ayah udah janji mau kesini lagi bawa boneka beluangnya.. Ayah kok belum datang datang juga sih ma.." Jawab Yuki merengek tiada henti
Ayana sampai bingung menjelaskan pada anaknya tentang mantan suaminya yang tidak ada kabarnya itu. Ayana melirik sang Ibu yang sejak tadi hanya diam
"Yuki bobo dulu ya sayang ya.. Nanti mama coba liat Ayah di depan, okeyy.." Rayu Ayana pada Yuki
Yuki akhirnya menuruti sang Ibu. Karena Yuki memang anak yang selalu penurut meski usianya masih terlalu kecil
Ayana menghampiri sang Ibu yang duduk di sofa yang sejak tadi hanya diam. Tidak biasanya bu Lela seperti itu. Membuat Ayana merasa bertanya tanya apa yang terjadi pada Ibunya
"Bu.. Ibu kenapa..? sejak tadi aku perhatikan Ibu kebanyakan melamun.. Ada apa bu..?" Tanya Ayana lembut pada bu Lela
Bu Lela menarik nafas dan menghembuskannya pelan menatap Ayana.
"Ayana.. Ibu mau tanya sesuatu sama kamu.. Ibu harap, kamu mau jujur sama Ibu.." Ucap bu Lela dengan mimik serius
Ayana menghembuskan nafas mendengar ucapan Ibunya. Dia sudah bisa menebak, pasti tentang Rayan
"Ayana.. Kamar ini, siapa yang membiayayi..? Dan Ibu lihat, dokter Rayan begitu perhatian sama kamu dan Yuki.. Apa kalian punya hubungan yang Ibu gak tau..?" Tanya sang Ibu menyelidik
Ayana tidak terkejut lagi. Karena sejak kemarin sewaktu Rayan menyusulnya di rumahnya, Rayan sudah meminta izinnya untuk jujur pada Ibunya tentang perasaannya pada Ayana.
Karena dia akan selalu bersikap terang terangan dan apa adanya meski di depan Ibunya. Tapi karena Ayana merasa hatinya belum sepenuhnya menerima Rayan, dia pun menolak dengan alasan klasiknya
Dan inilah dampaknya. Ibunya menaruh curiga
"Maafkan aku bu.. Aku gak jujur sama Ibu.. Ini dari dokter Rayan bu.. Aku udah nolak, tapi dia tetap aja melakukan semaunya.. Aku gak bisa apa apa lagi bu.." Jawab Ayana pelan dan hati hati. Ayana khawatir bu Lela marah akan semua itu
"Ibu sudah menduganya. Semalam dia juga membangunkan kamu yang ketiduran di sofa.. Dia juga membawakan makanan untuk kita.." Ucap bu Lela menatap wajah Ayana
Ayana mengerutkan keningnya menatap sang Ibu
"Dokter Rayan bangunin aku..?" Tanya Ayana tak percaya
"Iya dia bangunin kamu semalam.. Ibu lihat dia begitu perhatian sama kalian.." Jawab bu Lela mengangguk
"Nak, Apa kamu suka sama dokter Rayan..? Apa hubungan kalian..?" Tanya sang Ibu menatap mata Ayana intens
Ayana gelagapan mencoba menghindari tatapan sang Ibu.
"Ayana.. Jawab Ibu dengan jujur.. Ibu gak akan marah, Ibu hanya ingin tau.." Ucap bu Lela mengelus lengan anaknya
Ayana menatap wajah sang Ibu
"Aku gak tau bu.. Aku nyaman saat dekat dengannya, dengan perlakuannya pada aku dan Yuki.. Tapi aku gak tau apa aku menyukainya sebatas suka atau lebih.. Karena sejauh ini, aku belum memikirkan apapun selain kesembuhan Yuki.. " Jawab Ayana meragu
Bu Lela meraih tangan anaknya dan mengelus punggung tangannya penuh kasih
"Ibu gak akan melarang hubungan kalian.. Ibu hanya berpesan, ikuti apa kata hatimu.. Apapun jalan yang kamu pilih, Ibu akan mendukungmu.." Tutur sang Ibu tersenyum
Ayana tersenyum kecil menatap sang Ibu
"Mama.. Bonekanya mana ma.." Ayana dan bu Lela terlonjak kaget saat Yuki memekik menanyakan bonekanya
"Iya sayang iya mama susul Ayah dulu ya..? Yuki sama nenek dulu ya disini.." Ucap Ayana pada anaknya dan bergegas keluar kamar
Namun ketika dia berada di luar kamar rawat Yuki, Ayana bingung harus berbuat apa. Jika menghubungi mantan suaminya dan menanyakan boneka yang Yuki maksud, dia takut mantan suaminya bisa memperdayanya lagi. Namun jika membelinya sendiri, uang yang ada sudah menipis.. Sementara kebutuhan selama di rumah sakit masih banyak
Ayana duduk merenung memikirkan nasibnya dan anaknya. Dia tidak menyangka jalan hidupnya akan seperti ini, terutama anaknya yang kini menjadi korban dari ke egoisan orang tuanya.
Dari jauh, dokter Mika sedang bersama seseorang sedang menuju kamar rawat Yuki. Namun saat berada di ujung koridor tak jauh dari kamar rawat Yuki, dokter Mika melihat Ayana duduk termenung di kursi panjang samping jendela kaca yang di rancang khusus untuk pencahayaan ruangan.
"Bu Ayana..?" Sapa dokter Mika yang sedang bersama seseorang yang sengaja datang berkunjung di sela sela kesibukkannya
Ayana belum menyadari kedatangan mereka karena masih larut dalam lamunannya
"Bu Ayana..?" Dokter Mika terpaksa menambah volume suaranya dari sebelumnya
Ayana terkejut dari lamunannya dengan refleks menoleh ke arah dokter Mika yang berdiri tepat di depannya
"Ehh maaf dok.. Saya tadi gak dengar, maaf.." Ucap Ayana malu
Mata Ayana menoleh pada sosok wanita dewasa yang berada di samping kiri dokter Mika sedang menatapnya dengan senyum
Dokter Mika yang menyadari itu, lantas tersenyum menyenggol lengan wanita di sampingnya itu yang sejak tadi hanya diam saja
"Bu Ayana, ini ada tamu untuk bu Ayana dan Yuki.. Beliau ini sangat sibuk sebagai dokter kandungan di rumah sakit pelita. Namun beliau menyempatkan waktunya untuk kesini bertemu kalian.." Tutur dokter Mika tersenyum
Ayana terkejut mendengar ucapan dokter Mika. Sontak Ayana berdiri dan tersenyum menyapa tamunya itu dengan santun
"Tan, Aku tinggal dulu ya..? Bu Ayana, saya tinggal dulu ya..?" pamit dokter Yuki pada keduanya yang di angguki keduanya pula
"Mari dokter, silakan duduk.." Ucap Ayana sopan
"Jadi benar, Anda Ayana ibunya Yuki..?" Tanya wanita yang usianya kira kira sama seperti ibunya Ayana tapi terlihat lebih awet muda
"Iya dokter saya Ayana, ibunya Yuki.. Maaf sebelumnya, apa saya boleh tau dokter ini siapa dan kenapa mencari saya..?" Ucap Ayana dengan sopan
"Saya Retno Maya.." Jawab bu Retno Ibunya Rayan
Ayana mengerutkan keningnya bingung
"Saya Ibunya Rayan.." Ucap bu Retno menjawab tatapan bingung Ayana padanya
Sontak Ayana menjadi gugup dan gemetar. Tak di sangkah olehnya wanita yang katanya seorang dokter yang sangat sibuk itu datang hanya ingin menemuinya. Ayana mendadak jadi takut. Mungkinkah beliau menemuinya karena menolak Rayan mendekatinya sama seperti Ibunya Tristan dan mantan mertuanya dulu
"Maaf bu dokter.. Saya tidak tau dokter adalah Ibunya dokter Rayan.." Ucap Ayana menunduk
"Apa kamu tau kemana Rayan siang ini..? Apa dia ada di dalam kamar Yuki anak kamu..?" Tanya dokter Retno menatap Ayana
"Maaf bu dokter.. Saya tidak tau dokter Rayan dimana.. Sejak semalam saya tidak melihatnya.. Maaf.." Jawab Ayana menunduk tidak berani mentapa wajah dokter Retno Ibunya Rayan
Bu Retno menahan senyumnya. Sebetulnya dia hanya menguji Ayana. Sejak mendengar Rayan menyukai seseorang dari dokter Mika, bu Retno diam diam menyelidiki siapa Ayana dan seperti apa sebetulnya wanita yang di cintai anaknya itu. Dan disaat sudah mengetahui semuanya, bu Retno mencoba menghormati keputusan anaknya itu dengan mencoba memberikan restu
"Ayana.. Kenapa dari tadi kamu terus menunduk nak..? Jangan takut, saya tidak akan menerkam kamu.." Ucap bu Retno mencoba mencairkan suasana
Ayana menatap wajah bu Retno dengan sendu
"Saya kesini memang mau menemui kamu juga Yuki.. Saya sudah tau semuanya dari Mika.. Jangan kasih tau Rayan kalau saya kesini menemui kalian.." Tutur bu Retno tersenyum
"Ap ada yang bisa saya bantu dokter..?" Tanya Ayana yang bingung harus menjawab apa
"Gak ada.. Terima kasih karena kamu dan Yuki sudah menjadikan hari hari anak saya begitu ceria.. Dia terlihat seperti abg lagi sekarang karena kehadiran kalian.. Saya juga bingung kenapa dia seperti itu, jauh dari sifat aslinya.." Ucap bu Retno menahan tawanya
"Pantas aja Rayan memiliki hati lembut, ternyata sifatnya menurun dari Ibunya.." Monolog Ayana dalam hati
"Saya gak tau dokter kalau dokter Rayan seperti itu.. Kedekatan kami juga biasa aja bu dokter.. Saya minta maaf, saya akan menjaga jarak dari dokter Rayan.. Saya juga tau kami ini siapa.." Ucap Ayana lirih merasa tidak pantas untuk Rayan
"Mama..?" Pekik Rayan melihat sang Ibu sedang bersama Ayana
Perhatian keduanya teralihkan pada sosok Rayan yang berdiri tidak jauh dari Ayana dan bu Retno berada
**BERSAMBUNG..
TERIMA KASIH YA SUDAH MAMPIR BACA..🙏😇💞💞**