Dengan sebilah pedang di tangan, aku menantang takdir, bukan demi menjadi pahlawan tetapi agar terciptanya kedamaian.
Dengan sebilah pedang, aku menantang empat penjuru, langit dan bumi, menjadi tidak terkalahkan.
Dengan sebilah pedang, aku menjelma menjadi naga, menghabisi iblis, menyelamatkan kemanusiaan.
Dengan sebilah pedang, aku menemukan dunia dalam diri seseorang, menjaganya segenap kekuatanku, bersamanya selamanya.
Dengan sebilah pedang, kuukir sebuah legenda, tentang anak manusia menantang langit, legenda pendekar naga!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shujinkouron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 18 – Benua Daratan Tengah
“Chen’er, kau semakin pandai memasak…”
Fang An tersenyum lebar melihat sarapan yang dibuat oleh Xiao Chen, menggunakan bahan-bahan sederhana yang ada, Xiao Chen membuat masakan yang penuh rasa dan lezat. Memang sejauh yang Fang An lihat, dapur adalah tempat favorit kedua Xiao Chen untuk menghabiskan waktunya.
“Guru terlalu memuji…” Xiao Chen tersenyum lebar, dia memang ingin agar Fang An bisa menikmati lebih banyak makanan enak selama berada di sekte. Xiao Chen mengetahui Fang An sangat sederhana dalam banyak hal termasuk soal makanan menyebabkan sepanjang hidupnya tidak banyak menikmati hidup dengan baik.
“Chen’er ada yang guru ingin sampaikan padamu, sepertinya latihanmu memang harus ditunda…”
Selesai sarapan Fang An menjelaskan bahwa dirinya akan meninggalkan Lembah Seratus Pedang dalam dua hari menuju Ibukota dan berada di sana untuk beberapa waktu. Fang An tidak menjelaskan bahwa itu terkait perebutan tahta antara pangeran karena menganggap Xiao Chen belum bisa memahaminya.
Fang An kemudian menjelaskan juga tentang daratan tempat mereka tinggal, “Dunia tempat kita tinggal ini dikenal sebagai Benua Daratan Tengah, terdapat tiga kekaisaran dan tujuh negara yang berbagi wilayah Benua ini…”
Fang An menjelaskan setiap Kekaisaran dan Negara memiliki kebijakan serta aturan mereka sendiri, ada yang sama dan juga berbeda. Keberadaan pemerintahan bertujuan untuk memastikan manusia yang tinggal di dalamnya mendapatkan kehidupan yang baik dan teratur.
Tiga Kekaisaran menguasai sebagian besar daratan, sementara tujuh negara memiliki wilayah yang jauh lebih kecil dari setiap kekaisaran namun tetap memiliki kekuatan yang besar jika dibandingkan sebuah sekte.
Adapun ketiga Kekaisaran tersebut adalah Kekaisaran Tang, Kekaisaran Han dan Kekaisaran Wei. Lembah Seratus Pedang sendiri terletak di Kekaisaran Han, yang merupakan Kekaisaran paling kecil diantara ketiga kekaisaran yang ada.
Dunia persilatan setiap Kekaisaran dan Negara juga berdiri sendiri-sendiri,tetapi dunia persilatan tidak pernah terlepas dari pemerintahan terutama mereka yang berasal dari aliran putih.
Sekte aliran putih memang selalu mendukung pemerintahan tempat mereka berada karena para sekte ini juga membutuhkan kekuatan militer pemerintahan setempat untuk bertahan. Dunia persilatan di Kekaisaran dan Negara manapun memiliki kesamaannya yaitu setidaknya 70% anggota dunia persilatan tergabung dalam aliran hitam atau sesat. Tidak bisa dikendalikan jika pada dasarnya ketika manusia memiliki kekuatan yang besar mereka lebih ingin mementingkan keinginan pribadi mereka.
“Guru akan meninggalkan beberapa barang yang akan membantumu memperkuat tubuhmu…” Fang An kemudian mengeluarkan beberapa kotak kayu berukuran kecil dan juga selembar kertas, “Kau harus mengkonsumsinya sesuai catatan ini.”
Xiao Chen sedikit terkejut, semua yang diberikan oleh Fang An adalah tanaman dan obat berharga. Meskipun khasiat yang dimiliki barang-barang ini kalah jauh dibandingkan Ginseng Air tetapi tetap saja bernilai tinggi bagi banyak pendekar, terutama jika digunakan untuk anak berusia 6 tahun sepertinya.
“Ketiga pil dari Senior Lin masih guru simpan karena belum waktunya kau mengkonsumsinya, pil tersebut akan berguna saat kau mulai membentuk tenaga dalam.” Pesan Fang An.
Fang An berpikir lebih baik memberikan sumber daya yang membantu perkembangan fisik dan stamina Xiao Chen terlebih dahulu. Sebenarnya tindakan Fang An ini membuat Xiao Chen khawatir.
“Pada kehidupan sebelumnya Guru Fang selalu hidup sederhana karena semua penghasilannya dari menyelesaikan misi dan juga harta peninggalan keluarganya dia gunakan untuk mengobati luka dalamnya… Untuk mendapatkan semua ini, dia pasti menggunakan biaya pengobatannya sendiri.” Xiao Chen merasa begitu tersentuh dengan tindakan Fang An sampai dia ingin menceritakan pada Fang An bahwa dia memiliki banyak Ginseng Air.
Jika Xiao Chen bisa menjual Ginseng Air yang dia miliki, Fang An tidak perlu khawatir lagi soal biaya pengobatannya bahkan mungkin mampu membeli obat yang berkhasiat menyembuhkan luka dalam Fang An sepenuhnya.
“Kenapa kau menangis Chen’er?” Fang An kaget ketika melihat Xiao Chen mulai meneteskan air matanya.
“Murid tidak akan mengecewakan Guru…” Xiao Chen bersujud pada Fang An sebelum menerima semua kotak-kotak tersebut.
“Tidak perlu merasa demikian, semua sumber daya ini bukan sesuatu yang istimewa.” Fang An tersenyum lembut, merasa bangga karena muridnya begitu berbakti.
Xiao Chen tidak menjawab Fang An, dia hanya bertekad dalam hatinya, “Guru Fang, kuharap guru bisa bersabar beberapa tahun lagi. Murid berjanji pasti akan menyembuhkan Guru sepenuhnya.” Xiao Chen hanya berani lebih terbuka setelah memiliki kemampuan yang cukup untuk melindungi dirinya sendiri.
Xiao Chen juga mengingatkan Fang An untuk terus berhati-hati selama berada di sana.
“Aku hanya akan pergi beberapa waktu, dengan keberadaan Ketua Sekte, aku bisa dibilang hanya melihat-lihat saja.” Fang An tertawa kecil sebelum menjelaskan Jiang Kun adalah sosok yang sangat kuat, seratus orang seperti Fang An bukan tandingan Jiang Kun jadi tidak ada yang perlu Xiao Chen khawatirkan.
Xiao Chen mengetahui semua itu tidak sepenuhnya benar, perebutan tahta antara para pangeran Kekaisaran Han kali ini berbeda jauh dari biasanya sebab salah satu pangeran yang ingin menjadi Kaisar mendapatkan dukungan dari sekte aliran hitam.
Sejauh ingatan Xiao Chen, Kaisar Han mengundang empat Ketua Sekte seperti Jiang Kun untuk menghentikan ambisi pangeran tersebut. Jiang Kun akan tinggal di Ibukota selama tiga tahun sampai terpilihnya Kaisar baru dari salah satu pangeran selain pangeran yang berkomplot dengan aliran hitam tersebut.
Jiang Kun membawa sepuluh Tetua Pedang bersamanya yang akan bertukar tempat setiap beberapa bulan sekali. Selama tiga tahun ke depan semua keputusan penting Lembah Seratus Pedang jatuh ke tangan Wang Ergou, sebab itulah Xiao Chen sangat berhati-hati dan menyembunyikan bakatnya mengingat Wang Ergou selalu mempersulit Fang An.
“Jika tidak ada perubahan maka ada yang harus kusiapkan untuk sesuatu yang akan terjadi dalam beberapa bulan lagi…” Xiao Chen mulai memikirkan latihannya untuk secepatnya bisa menjadi lebih kuat.
Fang An menggunakan dua hari berikutnya dengan lebih banyak istirahat sambil menceritakan banyak hal tentang dunia persilatan pada Xiao Chen. Jelas terlihat Fang An berharap ceritanya itu dapat meningkatkan keinginan Xiao Chen belajar bela diri.
“Kau! Bagaimana kau ada disini?!”
Pada hari keberangkatan, Jiang Kun mendatangi Vila Pedang Bambu untuk menjemput Fang An. Jiang Kun tidak menduga akan melihat Xiao Chen sedang menyapu halaman. Xiao Chen juga sama kagetnya melihat Jiang Kun, dia bergegas mendekati Jiang Kun.
“Ketua Sekte, Mohon jangan beritahu Guru Fang soal pertemuan kita sebelumnya…” Xiao Chen memasang muka memelas.
Fang An masih mengemasi barangnya jadi tidak mengetahui reaksi Jiang Kun saat melihat Xiao Chen.
Sebenarnya banyak sekali yang ingin Jiang Kun katakan pada Xiao Chen, tetapi melihat Xiao Chen adalah bagian dari Lembah Seratus Pedang bahkan menjadi murid dari orang paling berbakat dalam sejarah sekte tersebut, Jiang Kun merasa bisa menerima permintaan Xiao Chen untuk sementara waktu.
“Anak muda, kau berhutang penjelasan padaku saat nanti aku kembali dari Ibukota.” Kata Jiang Kun sambil mencubit pipi Xiao Chen pelan.
Xiao Chen hanya tersenyum canggung, Jiang Kun jelas tidak menyadari bahwa perjalanannya ini akan berlangsung selama tiga tahun penuh.