Apa jadi nya, jika hidup mu yang datar dan membosankan tiba-tiba berubah berwarna. Semua itu, karena kehadiran orang baru.
Alin yang sudah lama di tinggal Mama nya sedari kecil, menjadi anak yang murung dan pendiam. Hingga tiba suatu hari, sang Papa membawa Ibu Tiri untuk nya.
Bagaimana kah sikap Ibu Tiri, yang selalu di anggap kejam oleh orang-orang?
Akan kah Alin setuju memiliki Mama baru?
Jawaban nya ada di novel ini.
Selamat membaca... 😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Aslan lagi-lagi datang dengan tergesa-gesa saat di kabarkan oleh Supir nya, jika Aisyah dan Alin di panggil ke Ruang Kepala Sekolah.
Aslan tidak takut jika Aisyah kenapa-kenapa. Yang ia khawatir kan adalah, mereka yang ada di sana. Mudah-mudahan saja tidak terjadi apa-apa pada Aisyah dan Alin. Dan semoga saja Aisyah bisa mengendalikan dirinya di sana.
"Permisi," Ucap Aslan di pintu masuk.
"Silahkan masuk, Pak."Ucap Kepala Sekolah itu.
" Alin, Aisyah. Kalian tidak apa-apa kan?"
" Kami nggak apa-apa kok, Pa. Semua nya aman selama ada Bunda."
" Aslan, jadi dia ini adalah anak kamu?"
" Jarwo?"
" Oh, Dunia sungguh sempit. Kita bertemu dengan cara seperti ini."
"Siapa sih dia itu?" Tanya Mama nya Angel.
"Biasa, pengusaha sombong yang menolak bekerja sama dengan proyek besar. Padahal perusahaan nya cuma sebesar semut doang. Tapi sombong nya itu.."
"Wih,, nggak tahu malu ya." Ucap Mama nya Angel.
"Ngapain malu punya perusahan kecil. Ya g bikin malu itu, punya orang tua kaya, tapi anak nya nggak di urus sampe bisa jadi kriminal kayak gini. Suka merampas milik orang lagi. Mau jadi apa nanti dia kalau udah besar?" Ucap Aisyah yang kesal karena suami nya di hina.
" Berani sekali kau menghina ku. Aslan, ajari istri mu itu. Sejak tadi, mulut nya tidak pernah berkata hal yang baik. "
" Jarwo, ajari juga Istri mu itu supaya mendidik anak. Jangan tahu nya hanya menyontek saja."
Lagi-lagi orang tua Angel hampir saja tersedak. Mereka tidak menyangka jika Aslan dan Aisyah bermulut tajam seperti itu.
Pak Kepala sekolah tidak bisa berkutik. Ia hanya diam saja dan melihat, siapa yang akan menang kali ini. Ia tidak berani ambil resiko. Apalagi saat berurusan dengan Aisyah. I sampai bergetar saat itu.
"Pak Kepala, anda harus memberi hukuman yang tepat bagi Angel. Ia suka menyontek, suka membully teman-teman dan melakukan. Hal tidak terpuji lainnya. Anda harus tegas dan tidak boleh pilih kasih. Titik."
"Nggak bisa gitu dong. Angel kan masih kecil. Ya wajar kalau dia suka berbuat jahil."
"Saya nggak mau tahu ya Pak Kepala. Hukuman harus ada efek jera. Biar anak-anak yang lain pun tidak berani melakukan perbuatan yang tidak terpuji itu. Atau,,"
"Iya. Iya. Akan saya lakukan."
"Lakukan sekarang di depan kami."Ucap Aisyah lagi.
Mata Kepala Sekolah sampai melotot di buat nya. Tidak menyangka jika Bunda nya Aisyah seberani ini.
Setelah di timbang dan di pikir kembali beberapa kali, akhir nya Angel di beri hukuman skorsing selama seminggu. Dan Angel juga harus membuat surat perjanjian di atas materai.
Ia tidak boleh mencontek dan membully teman-teman sekolah nya lagi. Jika ketahuan, maka ia akan di keluarkan dari sekolah. Angel juga tidak diperbolehkan untuk membentuk geng di sekolah itu.
Adapun anak-anak yang satu geng dengan Angel, akan di panggil juga orang tua mereka untuk diberi tahu tentang kelakuan anak-anak mereka di sekolah.
Aisyah pun akhirnya bisa lega. Tidak ada lagi yang akan mengganggu anak nya lagi. Mereka pun akhirnya mengantarkan Alin ke dalam kelas, untuk memulai pelajaran nya lagi.
Tidak lupa Aisyah menelpon pihak katering, agar membawa bekal makan siang ke sekolah nya Alin. Aisyah pun akan menunggu hingga sore. Ia akan duduk manis di depan kelas Alin.
"Sayang, kamu nggak pulang?" Tanya Aslan.
"Nggak. Aku mau nungguin Alin."
"Alin pulang nya sore loh. Kan nanti dia ada ekskul lagi."
"Ya kenapa rupa nya? Aku kan mau lihat anak ku."
"Tapi, aku mau kerja lagi. Nggak bisa nemenin kamu."
"Aku dari tadi di sini nggak ada yang nemenin loh. Kamu balik kerja aja lagi. Aku di sini aja. Di rumah pun suntuk."
"Baiklah kalau gitu. Aku balik ke kantor dulu ya sayang?"
"Iya sayangku. Hati-hati dijalan."
Aisyah kembali duduk dan memperhatikan ruang kelas Alin. Anak tiri nya itu sungguh mengagumkan. Ia bahkan bisa langsung menjawab pertanyaan Guru nya. Padahal dari tadi ia berada di ruang kepala sekolah.
Karena ia lihat Alin sedang belajar, ia pun mulai melakukan aksinya. Ia mencari tahu siapa Jarwo dan istri nya melalui ponsel pintar milik nya.
Aisyah memiliki dua jenis ponsel. Satu ponsel biasa untuk keluarga dan satu lagi ponsel pintar yang sudah di modifikasi untuk para agen. Ponsel itu bisa melihat semua rahasia seseorang.
Dan benar saja. Dalam sekejap Aisyah sudah menemukan siapa keluarga Angel yang sebenarnya. Mereka juga bukan dari keluarga baik-baik.
Dan satu hal yang membuat Aisyah kaget. Jika Angel adalah anak angkat keluarga itu. Angel bukan anak kandung mereka.
"Ah, pantas saja tu anak tidak dipedulikan orang tua nya. Ternyata,,, eh tapi, aku kan sama Aisyah juga nggak punya hubungan darah. Tapi, aku sayang dia kok." Gumam Aisyah.
Untung saja tidak ada yang mendengar perkataan nya itu.
Ting...
Satu pesan masuk ke ponsel pintar nya. Ternyata teman nya Beta.
"Al, hati-hati. Anggota Black Wolves sedang mencari mu."
Degh,,,
Jantung Aisyah berdetak saat melihat nama itu. Black Wolves adalah salah satu organisasi yang pernah berurusan dengan Aisyah.
Mereka sangat dendam dengan Aisyah. Karena dulu Aisyah pernah mengha-bisi salah satu keturunan mereka.
Bukan tanpa sebab. Mereka duluan yang menantang para anggota yang di ketuai oleh Aisyah.
Saat ini, Aisyah sudah tidak ingin berada di organisasi itu lagi. Ia lelah. Ia ingin beristirahat dan hidup tenang bersama keluarga baru nya. Ia tidak ingin, musuh-musuh nya di masa lalu, mengetahui hal itu.
Ponsel nya pun berdering...
"Halo,,"
"Alva. Apa kau baik-baik saja."
"Aku baik. Tidak akan ada yang tahu tentang penyamaran ku. Hanya Aslan saja.."
"Bagaimana jika suami mu itu berkhianat suatu saat?"
"Tidak mungkin. Aku percaya pada nya."
"Bisa saja suatu saat nanti, ia lebih memilih uang dari pada dirimu."
"Aku tidak yakin. Aslan bukan tipe orang yang seperti itu. Lagian, ia tidak pernah berhubungan dengan para mafia. Hidup nya lurus dan hanya ia manusia biasa."
"Jika ia manusia biasa, lalu kau manusia super?"
"Bet! Jangan memancing ku."
"Iya deh."
"Bagaimana di sana?"
"Baik."
"Apa kau belum menemukan asal usul ku?"
"Sejauh ini, belum. Aku bahkan tidak bisa menemukan berkas asli tentang hidup mu. Aku heran, semua itu seperti menghilang. Apa kah kau Alien Alva?"
"Kau terlalu banyak menonton. Aku manusia, bukan Alien. Pasti ada yang sengaja menghilangkan berkas masa lalu ku. Dan aku pun, tidak ingat apapun sampai saat ini. Semua masa lalu seperti menghilang begitu saja."
wis enak tak tinghal sek..ngadem dipulau..me time lah
keluarga menjadi taruhan bila tdk sesuai dg agensi misterius fbi or cia buatan para yahudi luaran sana
jd ingetlah.. sama ga pahamny, merasa msh ada simpenan bahan kimia di dlm tubuh, pas puasaan ga minum blas pil kb. jadi lah anak.. stlh 8th anak barep q..😍❤😘😄🤣😂😆😅🤨😃
konecting masa lampau yg dialihkan
krn agen akan memiliki 2 kepribadian bahkan terhapuskan, agar tidak terditeksi
ga bahaya ta
🤣😂🤔😃😀😁🤨😆😅😄
krn kl cungkring malah buat kita kelihatan cpt tua wajahnya
😭😭😭/Smug//Slight//Smug/