Shen Long yang awalnya tidak ingin menjadi seorang Dewa karena lebih memilih untuk membahagiakan istrinya, kini memilih jalan Dewa demi bersama Istri-istrinya lagi.
Akankah Shen Long bisa kembali berkumpul bersama Istrinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode ~ 27
Nasi sudah menjadi bubur, kini murid dari Klan Chen itupun tewas ditempat, hingga Shen Long buru-buru menyentuh kening mereka untuk memeriksa harta yang mereka miliki.
Meskipun semua Kultivator yang mengambil jalan dewa tidak memiliki barang penyimpanan, namun masih bisa diambil ketika mereka meninggal dan memiliki waktu tertentu.
Karena itulah Shen Long dengan buru-buru menyalurkan Qi pada telapak tangannya dan menyentuh kening musuhnya, agar bisa memeriksa dunia jiwa mereka, sebelum tidak berfungsi lagi.
" Tidak ada yang berharga." Shen Long tersenyum pahit, lalu meninggalkan tempat itu secepat mungkin.
Bagi semua murid Sekte Menara Abadi memang dilarang saling membunuh satu sama lain, ketika berada di sekte.
Namun ketika berada diluar sekte, para Tetua tidak bertanggung jawab jika ada murid yang mati, karena dianggap mati saat bertemu dengan Hewan Roh yang lebih kuat.
" Lebah Neraka ya? Ini sebuah keberuntungan langit." Shen Long menyeringai lebar, karena madu yang dimiliki Lebah Neraka bisa memurnikan darah.
Semakin murni darah seorang Kultivator, maka kepekaannya semakin kuat bahkan bisa memiliki fungsi lain ketika digabungkan dengan Sumberdaya lainnya.
Tidak lama kemudian, Shen Long telah sampai di tempat yang ditunjukkan oleh murid sebelumnya, hingga tatapannya tertuju pada 15 Kultivator yang sedang bertarung melawan pasukan Lebah Neraka yang berjumlah puluhan di depan sebuah goa.
" Meskipun tingkat Kultivasi Lebah Neraka ini setara dengan Alam Jiwa Semi Dewa Tingkat Dasar, namun pertahanan fisik mereka sangat kuat." Gumam Shen Long, sambil memperhatikan pertarungan dari jarak tertentu, agar tidak diketahui.
Untuk Hewan Roh sendiri memiliki kecerdasan masing-masing, sehingga beberapa jenis mampu bermutasi ataupun berubah wujud menjadi manusia ketika sudah mencapai tahap tertentu.
Dari semua jenis Hewan Roh, ras rubah lah yang memiliki kecepatan dalam bermutasi menjadi manusia, sehingga mereka bisa berbaur dengan manusia ataupun membentuk klan.
Meskipun demikian, Hewan Roh yang mampu menjadi manusia memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari manusia, yaitu bagian kuping, mata, ekor ataupun bagian-bagian tertentu.
Seperti yang terjadi pada Huo Nuwang, meskipun mirip dengan manusia, namun telinganya sedikit runcing dan tatapan matanya seperti seekor rubah.
Begitupun dengan ras lainnya, juga memiliki keunikan tersendiri ketika telah berhasil bermutasi, sehingga mereka menganggap bahwa Hewan Roh lainnya seperti warga biasa.
Meskipun demikian, ada beberapa Hewan Roh yang tidak memiliki perubahan wujud, namun kemampuannya seperti dewa dan mampu menguasai sebuah wilayah.
" Mereka sama sekali tidak memiliki perhitungan ketika menghadapi Lebah Neraka ini." Shen Long menggelengkan kepala, karena murid dari Klan Chen belum mampu mengalahkan pasukan Lebah Neraka, meskipun mereka terlihat unggul.
Untuk saat ini, Shen Long tidak ingin ikut campur karena hanya ingin memetik hasil, sehingga dia memilih untuk memeriksa Lencana Suci Sekte Dewa Abadi.
Sambil menunggu selesainya pertarungan, Shen Long mengamati Lencana Suci di tangannya penuh selidik.
" Tidak ada salahnya jika aku meneteskan darahku." Gumam Shen Long, lalu menembakkan setetes darahnya ke arah Lencana Suci.
Namun setelah menunggu beberapa saat, Lencana Suci tidak bereaksi sedikitpun, dan hanya menyerap darah Shen Long hingga kembali seperti semula.
Shen Long mengerutkan dahinya, namun saat ini dia tidak ingin memikirkan terlalu jauh, hingga tatapannya kembali tertuju pada 15 Kultivator yang sedang bertarung.
" Sialan... Kenapa tubuh mereka sekeras batu?" Wajah Kultivator itupun menjadi jelek karena pertarungan mereka sangat menguras tenaga.
Bahkan beberapa dari mereka sudah mengeluarkan senjatanya masing-masing, namun hanya mampu memberikan sedikit luka.
Pertarungan itupun terus berlanjut, hingga satu-persatu pasukan Lebah Neraka mati di tangan 15 Kultivator meskipun harus membayar mahal, karena tenaga mereka juga habis terkuras.
" Hahaha... Akhirnya selesai juga." Salah satu Kultivator terlihat senang, seraya melompat ke arah Lebah Neraka yang tersisa, sambil mengayunkan pedangnya.
Creeessh!
Dengan menggunakan tenaga yang tersisa, membuat Lebah Neraka yang terakhir mati dengan tubuh terpotong.
Meskipun kemenangan berada di pihak Kultivator Klan Chen, namun kondisi mereka juga tidak baik. Disamping mendapatkan luka yang cukup dalam, tiga orang mati, mereka juga terkena racun, meskipun tidak mematikan.
Pada saat mereka sedang mengatur nafasnya, kini terlihat seekor Lebah Neraka yang memiliki ukuran paling besar dari sebelumnya.
Belum sempat memulihkan kondisi, kini wajah 12 Kultivator yang tersisa menjadi gelap, baru sadar jika di dalam goa masih ada ratu Lebah Neraka.
" Bertahan." Teriak salah satu Kultivator, diikuti rekannya menyebar ke segala arah, seakan membentuk formasi bertarung.
" Gunakan Formasi itu!" Teriak salah satu Kultivator, sambil menembakkan energi berbentuk untaian tali ke arah ratu Lebah Neraka, diikuti rekannya yang lain.
Dalam hitungan detik, tali energi tersebut menyatu satu sama lain, hingga membentuk sebuah jaring.
Dengan cara bertarung yang terorganisir, delapan Kultivator itupun menekan pergerakan ratu Lebah Neraka, hingga menyerangnya secara bergantian.
" Tidak menyangka jika Klan Chen memiliki strategi bertarung yang terorganisir." Gumam Shen Long, sehingga dia berpikir bahwa tidak mudah mengalahkan Klan Chen sekaligus, karena formasi bertarung mereka bisa saling menutupi.
Pertarungan itupun berlangsung selama beberapa menit, hingga pada akhirnya ratu Lebah Neraka tumbang karena kalah dalam jumlah, meskipun fisiknya sangat kuat.
Sekali lagi, dari 12 Kultivator, kini hanya tersisa Delapan orang. Delapan Kultivator bernafas lega, karena telah berhasil melewati pertarungan sengit.
Tap! Tap! Tap!
Pada saat pertarungan selesai, Shen Long berjalan dengan santai mendekati delapan Kultivator yang sedang mengatur nafasnya.
" Siapa lagi ini..." Wajah delapan Kultivator yang tersisa, kembali buram saat menyadari bahwa ada sosok yang mendekati mereka.
Kelima Kultivator itupun menoleh ke arah Shen Long, dengan wajah memerah padam menahan marah. Meskipun mereka sudah mengukur tingkat Kultivasi Shen Long hanya mencapai Alam Jiwa Semi Dewa Tingkat Dasar, namun juga tidak ingin mengalami kerugian.
" Apa yang kamu inginkan?" Tanya salah satu Kultivator, meskipun dia sangat malas untuk bertanya mengingat kondisinya.
" Aku akan mengambil bagianku." Jawab Shen Long, tanpa merasa bersalah lalu berjalan menuju pintu goa.
Delapan Kultivator itupun saling memandang satu sama lain, karena Shen Long begitu percaya diri mengambil bagiannya tanpa bersusah payah.
Sementara murid dari Klan Chen telah bersusah payah dan kehilangan tujuh rekannya demi mendapatkan madu Lebah Neraka, membuat mereka ingin menyemburkan darah karena marah.
" Ingin mengambil bagian? Mimpi!" Teriak salah satu Kultivator, seraya melompat dan menyerang Shen Long diikuti rekannya yang lain.
Merasakan adanya ancaman dari segala arah, Shen Long tersenyum tipis seraya berbalik dan mengangkat kedua tangannya untuk menyambut serangan dari lawannya.
Traaang!
Benturan tombak dan pedang dari lawan, bersarang pada kedua tangan Shen Long yang membentuk cakar naga dan dilapisi Qi, menciptakan gelombang energi ke segala arah.
Delapan Kultivator yang menyerang secara bersamaan, begitu terkejut saat melihat serangan mereka bisa dihalau.
Swuuussh!
Gelombang energi itupun menghempas tubuh delapan Kultivator, membuat mereka terlempar jauh hingga menyemburkan darah hitam.
