Lestari seorang cewek SMA yang dibuat hamil oleh seseorang, sialnya orang itu datang kembali membawa petaka untuknya.
Kedua orang tuanya menjodohkan mereka karena perbuatan masa lalunya, membuat kedua pasangan itu merahasiakan tentang pernikahan nya di sekolah.
Akankah rahasia itu akan terbongkar? atau justru berhasil sampai lulus sekolah? lalu kejutan apa yang akan menanti mereka? ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20. LKCD !!
Besok nya, situasi hati lestari sudah tenang walau hanya sebentar belum sepenuhnya.
Wajah cerah lestari seakan menjadi gelap seperti langit mendung yang akan menurunkan hujan setelah melihat wajah Erza yang tiba-tiba berlari menghampiri nya.
"Gue kemarin sudah bilang ke ibu lu tentang aib lu, itu satu-satunya cara buat lu bahagia bersama mantan lu" Sahut nya sambil meraih pergelangan lengan lestari
Lestari melepasnya dengan kasar sampai membuat Erza terhentak ke bawah "Kenapa lu lakukan ini semua? Apa lu tidak tahu konsekuensi nya dari perbuatan lu?" Katanya yang sudah terbalut emosi.
"Iya gue tahu kok, tapi lu ga bisa nutup-nutupin ini semua, gue sudah nyerah buat ngejar lu, seperti cowok yang tidak punya harga diri" Jawab Erza sedikit menyentak.
"Sadar juga lu" Kata lestari asal ceplos.
"Gue juga mau lihat lu tersenyum lagi, seperti dahulu" Kata Erza yang berusaha membuat kata-kata manis pada bibirnya yang sedikit tebal.
"Maaf ya, tapi gue dimanapun juga selalu tersenyum, seperti ini" Kata lestari yang berusaha membuat senyuman lebar-lebar konyolnya yang enak untuk di pandang.
Dalam dirinya Erza, Dia tidak ingin lestari tersiksa batin, karena dia selalu memperhatikan lestari yang menahan diri melihat Adit bersama Maudy.
"Kenapa lu diem?" Sahut lestari yang heran melihat raut wajah Erza yang sedang memikirkan sesuatu.
"Kalau lu mau marah ke gue, lu bisa pukul gue sesuka hati lu" Jawab Erza sambil merentangkan kedua tangan ke samping.
Emang sih lestari ingin memukul wajah nya, hanya saja dia tidak ingin berurusan lagi dengan guru BK sampai orang tuanya dipanggil, dia mengurungkan niat, saat ini dia lebih memilih untuk pergi ke kelas sebelum pelajaran dimulai, dari pada kena masalah yang membuatnya di drop out dari sekolah.
Tapi sebelum dia pergi, Lestari kasih kiriman foto Erza yang tengah bersama Mifta di sebuah restoran ayam penyet kemarin.
"Kebohongan mana lagi yang ingin kau dustakan bego" Kata lestari membuat Erza mendadak menjadi patung.
"Eh dari mana asalnya foto itu?" Tiba-tiba Erza berlaga panik.
"Cctv gue di luaran sana banyak" Jawab Lestari dengan gusar meninggalkan cowok berambut keriting itu.
Erza ingin menghampirinya kembali, namun ada Adit yang baru saja datang meraih pergelangan lestari dan membawanya ke kelas bersama.
"Sudah miring itu cowok otaknya" Lestari ngedumel di jalan dengan nada sedikit tinggi.
Adit hanya diam terus fokus memperhatikan wajah nya yang sedang ngambek tak beraturan. Sampai akhirnya dia mengeluarkan suara untuk bertanya suatu hal.
"Lu katanya ingin membuat Erza seperti di neraka?" Kata Adit menggoda sedikit.
Lestari menoleh sedikit kesal kepada Adit "Diam, ini urusan gue, jangan kepo lu ya" Ketusnya
"Hem iya-iya nih gue kunci mulut gue" Jawab Adit sambil merapatkan bibir dengan jari-jari tangan nya.
Lestari berdecak sebal sampai akhirnya di koridor mereka berdua bertemu dengan Maudy dan genk barunya.
"Wih keren sekali ya lu Adit, berangkat bareng cewek gatal" Sahut Maudy dengan menyilangkan tangan di dada.
"Sopan kah mulut lu bicara kaya gitu?" Sentak lestari menatap nya tajam sambil menggulung lengan seragam nya keatas sampai pundak.
Maudy mengambil ancang-ancang yang sama dengan lestari menggulung lengan baju nya sampai pundak.
Saat mereka ingin saling menjambak, teman-teman nya menghalau Maudy termasuk Adit yang tengah bersama nya.
"Ribut terus apa enggak capek?" Tanya Adit yang terus menatap lestari tanpa beralih pandangan.
Lestari mendiam kan diri tanpa kata, lalu berbelok ke kelas nya untuk belajar, Adit tersenyum sambil menggeleng kepala halus
Saat jam istirahat, disini Adit membawa Maudy ke rooftop sekolah, meninggalkan Lestari yang bersama dengan Catherine dan Monisha di kantin.
Seperti ingin berbicara serius membuat Maudy keringat dingin karena tatapan wajahnya tidak seperti biasanya.
"A-ada apa?" Kata Maudy memulai obrolan dengan gagap.
"Tolong jangan ganggu lestari lagi, dan gue cuma mau bilang hubungan kita berakhir sampai sini" Kata Adit tatapan nya dingin seperti mengintimidasi secara halus.
"HAH, CUMA GARA-GARA GUE MAU BERANTEM SAMA CEWEK GATEL ITU LU MUTUSIN GUE" Jawab Maudy dengan intonasi yang melonjak deras.
"Gak, bukan masalah itu, hanya saja kita sudah tidak cocok lagi — maaf" Kata Adit singkat sambil membalik badan.
"Eh tapi kenapa?" Tiba-tiba perubahan nada Maudy menjadi gumam, pikiran nya mulai kosong, Maudy sama sekali tidak mengerti apa yang di maksut Adit.
"Sayang" Lanjut Maudy masih dalam keheningan seakan mati rasa, air matanya mudah sekali berlinang.
"Kamu engga becanda kan? Ini kamu lagi buat video prank kan?" Kata Maudy sambil mencari keberadaan kamera tersembunyi yang di selipkan Adit di setiap sudut rooftop.
"Enggak, ini gue lagi ngomong serius" Kata Adit seolah mengunci pandangan mata pada gadis itu yang sedang mencari kamera.
Maudy berbalik badan menghening sejenak sambil menggeleng kepala sesekali dua kali, seakan tidak percaya ini semua terjadi, air matanya mulai mengalir deras ke pipi.
Tiga tahun hubungan kandas, ingin nya Maudy selalu bersamanya sampai tua, tapi kenyataan pahit yang diterima Maudy sangatlah menyakitkan.
"Gu—gue gamau putus" Pekik Maudy menghampiri Adit dengan pelukan memohon.
Adit menyeka air mata Maudy yang membasahi seragam nya dan melepas pelukan Maudy yang menyakitkan di hati nya "Maaf" Katanya sambil mencium bibir Maudy dengan sangat nikmat.
"Ini kiss terakhir gue" Sambung nya sambil berjalan meninggalkan Maudy sendirian menangis di atas rooftop.
Kebetulan Adit berpapasan dengan Citra, Luna, dan Sella sebagai genk baru nya selepas keanggotaan Osis nya.
Adit menunjuk ke arah rooftop "Maudy diatas" Katanya singkat membuat ketiga teman nya menuju ke tempat sahabatnya berada.
Citra saat melihat Maudy yang sedang memeluk lutut sambil menangis, dia langsung berlari panik untuk memeluk sahabatnya.
"Ya Allah gue cariin dari tadi sampai keliling sekolah ada disini, lu di apain sama cowok brengsek itu sampai lu nangis tersedu-sedu begini" Kata Citra seakan tidak terima sahabat nya di buat menangis.
Maudy mendiam sambil mendalami kesedihan dan penyesalan pada dirinya.
Tak sesekali penyesalan itu datang, saat dia dulu pergi meninggalkan Adit setahun lalu dalam keadaan Adit lagi sayang-sayangnya, tiba-tiba kini Adit pergi meninggalkan Maudy yang sedang sayang-sayang nya untuk Adit.
Dan satu lagi paling parah, Maudy berniat untuk menjauhkan Lestari darinya, malah dia yang di jauhkan oleh Adit itu sendiri.
Karma is real
Kata itu terngiang-ngiang dalam pikiran pengap nya Maudy yang tengah di runduk kesedihan yang amat mendalam.
Semangat nya pudar, seakan sisa pelajaran hanya ingin membolos untuk menyendiri menyesuaikan hati yang sedang hancur.
Adit di kelas saat sudah putus, dia juga terlihat sedih menatapi jendela dengan pandangan kosong, hubungan yang telah dibangun, kandas begitu saja dengan keinginan orang tua yang tiba-tiba menjodohkan Adit dengan Lestari yang masih belum tuntas dalam masalah masa lalu nya.