Naina harus menyembunyikan fakta bahwa dokter Nickolas Carter adalah seorang pria yang impoten. Sementara Nick harus menyembunyikan fakta bahwa Naina adalah seorang wanita malam.
Dalam perjanjian tersembunyi itu mereka terikat sebuah pernikahan.
"Buat aku sembuh, setelahnya aku akan melepaskanmu," kata Nick.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SA Bab 13 - Untuk Apa Datang Ke Sini?
'Ini sudah jam 12, datanglah ke ruangan ku,' tulis Nickolas dalam pesan singkatnya yang dikirim untuk Naina. Baru satu detik pesan itu terkirim, pintu ruangannya langsung diketuk oleh seseorang.
Tanpa pikir panjang Nickolas mengizinkannya untuk masuk, sebab dia pikir itu adalah Naina.
"Dokter Nickolas," sapa Gracia, seraya masuk ke dalam ruangan itu dengan anggunnya. Ya, dialah yang datang ke ruangan ini. Berniat mengajak sang direktur untuk makan siang bersama. Bisa di kantin rumah sakit ataupun cafe yang tak jauh dari sini.
Dan melihat Gracia masuk Nickolas pun langsung meletakkan ponselnya di atas meja, dia letak secara tengkurap agar layarnya tak mampu dilihat oleh Gracia.
"Ada apa dokter Gracia? Apa ada sesuatu yang penting?" tanya Nickolas, dia mempersilahkan Gracia untuk duduk hanya dengan menggunakan pergerakan tangannya, tidak dengan kata-kata.
"Maaf Dok, apa Bisa kita bicara santai saja, ini kan bukan jam kerja."
"Apa maksudmu?"
"Jangan panggil aku dokter, panggil Gracia saja." Tawar Gracia kemudian, meski takut-takut namun dia utarakan tentang hal ini. Gracia tak ingin mengulur waktu lagi untuk memiliki hubungan yang lebih dekat. Apalagi pembicaraan tentang Dokter Nickolas yang sudah memiliki kekasih baru telah terdengar di telinganya.
Gracia tidak ingin kalah langkah lagi, jadi sekaranglah waktunya yang tepat bagi dia.
"Aku tidak bisa melakukannya, semua dokter di rumah sakit ini aku sebut dengan panggilan dokter," balas Nickolas tak gentar, "Katakan, apa ada sesuatu hal yang ingin kamu sampaikan?" tanyanya lagi, masih memasang wajah yang serius. Padahal sejak tadi Gracia sudah coba mencairkan suasana dengan bibirnya yang setia tersenyum.
Diam-diam Nickolas pun melihat ke arah jam dinding, jangan sampai Naina tiba di sini dan masih ada Gracia.
Nickolas tidak ingin jadi rumit.
"Maaf Dok, aku bicara seperti ini karena sering mendengar dokter memanggil Dokter Herli hanya dengan namanya saja," balas Gracia kemudian. "Kita dari universitas yang sama, ku pikir bisa lebih dekat selain rekan kerja," timpalnya pula.
"Jadi itu yang ingin kamu sampaikan? Baiklah, aku akan memanggil namamu jika di luar rumah sakit," balas Nickolas yang tak ingin ada basa basi lagi.
Dan mendengar persetujuan itu kedua mata Gracia seketika berbinar merasa bahagia. Dia tau akan seperti ini hasilnya.
"Terima kasih Dok, jika diluar rumah sakit aku juga akan memanggil dokter dengan sebutan Kak. Sama saat di kampus dulu," kata Gracia kemudian, suaranya memang terdengar angin dan berwibawa, namun sungguh semua usahanya tidak mampu menarik perhatian pria berwajah datar itu.
Nickolas yang masih cemas sendiri jika tiba-tiba Naina datang.
"Masih ada hal yang ingin aku kerjakan, bisakah kamu keluar sekarang?" ucap Nickolas.
"Dokter tidak ingin makan siang? Sebenarnya aku datang karena ingin mengajak untuk makan siang bersama, jika tidak nyaman berdua, kita bisa ajak dokter Herli juga," jawab Gracia panjang lebar.
Dan Nickolas menjawabnya dengan singkat, "Tidak."
"Em, baiklah," balas Gracia dengan kecewa, dia bahkan mengulum bibirnya sendiri seolah kembali menelan semua kata yang sudah terlontar. Ajakan panjang lebar yang jadinya sia-sia.
"Kalau begitu aku akan keluar sekarang ... Permisi Dok," pamit Gracia, rasanya berat sekali dia untuk bangun dari duduknya, tapi apalah daya.
Dokter Nickolas sedikit pun tidak berusaha untuk menahannya.
Keluar dari ruangan itu, Gracia langsung bertemu dengan Naina yang hendak mengetuk pintu.
Deg! Astaga, kaget Naina. Nyaris saja wajah dokter Gracia yang dia ketuk.
"Untuk apa kamu datang ke sini?" tanya Gracia setelah menutup pintu.
Dan Naina terdiam, seketika gelagapan. Seumur-umur berada di rumah sakit ini, sekalipun dia tidak pernah mendatangi ruang kerja dokter Nickolas yang sebagai Direktur Utama.
Jika untuk konsultasi biasanya dia bertemu dokter Nickolas di ruang praktek yang ada di bangunan lain. Sementara ruangan ini ada di lantai 5 rumah sakit. Khusus ruangan management.
"Naina, kenapa malah diam, untuk apa kamu datang kesini?"